Refisi Referat Novri FIX
Refisi Referat Novri FIX
Refisi Referat Novri FIX
Tipe MP-ASI harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan bayi. Untuk
pemberian MP-ASI, WHO merekomendasikan untuk menaikkan konsistensi dan
variasi dari MP-ASI sesuai dengan pertambahan usia bayi. Bayi umur 6 bulan dapat
memakan makanan berupa bubur, makanan yang dihaluskan dan makanan semi-padat.
Saat bayi berumur 8 bulan bayi dapat memulai makan makanan berupa “finger foods”
berupa cemilan yang ditujukan untuk anak-anak, sebagai contoh buah buahan yang
dipotong kecil, sereal dan lain lain. Pada umur 12 bulan, sebagianbesar bayi dapat
memakan makanan yang sama dengan keluarganya (namun harus tetap diingat bahwa
makanan yang diberikan harus dapat memenuhi status gizi anak). Hindari makanan
yang dapat menyebabkan bayi tersedak (makanan yang berbentuk dan beronsistensi
yang dapat tertaha di trakea, seperti kacang, anggur, wortel mentah).(WHO-PAHO, 2003)
Saat ini makanan bayi komersial dan pabrikan banyak dijual di pasar, sebaiknya
ibu dapat menyiapkan sendiri makanan untuk bayi menggunakan makanan lokal,
selain lebih terjamin, makanan lokal jauh lebih murah dan mudah didapat dan
bentuknya bervariasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan
makanan bayi dirumah, yaitu antara lain menyiapkan makanan bayi harus bersih
(bebas dari kotoran) dan saniter (bebas dari mikroba penyakit), menggunakan bahan
makanan yang segar, dan menambahkan gula sedikit saja. Bentuk MP-ASI yang dapat
diberikan kepada bayi adalah sebagai berikut: (permenkes RI no 41, 2014)
Bahan campuran untuk makanan bayi terdiri dari campuran dasar, yaitu yang
terdiri dari biji-bijian atau umbi-umbian dan kacang-kacangan serta campuran ganda,
terdiri dari empat kelompok bahan pangan yaitu: (krisna tuti,2008, soenardi, 2006)
a. Makanan pokok
Makanan pokok merupakan bahan dasar utama yang baik untuk membuat
makanan pendamping ASI, dan juga merupakan sumber utama karbohidrat.
Seperti beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan lainnya.
b. Lauk pauk (hewani maupun nabati),
Lauk pauk sebagai sumber protein misalnya susu, daging sapi, daging
ayam, ikan, telur dan nabati (kacangkacangan).
c. Sumber vitamin dan mineral, berupa sayur dan buah-buahan.
d. Tambahan energi berupa lemak, minyak atau gula yang berfungsi untuk
meningkatkan kandungan energi makanan campuran, serta sebagai penyedap
rasa alami berupa rasa gurih dan umami.
1. World health Organization – Pan American Health Organization. Guiding principles for
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: 2007.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2014 Tentang pedoman gizi
seimbang
5. Soenardi Tuti. Gizi seimbang untuk anak dan balita dalam hidup sehat gizi seimbang dalam siklus
kehidupan manusia. Gramedia; Jakarta: 2006