Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintahan. Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah

ditetapkan pada UU no 5 tahun 2014 pasal 12, yaitu “Sebagai perencana, pelaksana dan

pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional, melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,

serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 5 tahun 2014 tentang

Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan

Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang memungkinkan peserta untuk mampu

menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang diberikan dalam pembelajaran di

tempat diklat yaitu on-campus kemudian mengaktualisasikan hasil pembelajaran on-campus

saat kembali ke tempat kerja (off-campus). Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS

tersebut terpatri kuat dalam dirinya.

Menurut WHO, Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial

yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap baik kuratif maupun
preventif. Rumah sakit juga merupakan untuk latihan kesehatan dan latihan biologi,

psikologi, sosial, ekonomi dan budaya.

Untuk menunjang mutu pelayanan kesehatan yang baik, maka di rumah sakit terdapat

informasi kesehatan yang dikelola oleh instansi rekam medis. Menurut Permenkes nomor

269/MENKES/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan

dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien. Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat

dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

Didalam instalasi rekam medis terdapat penyimpanan berkas rekam medis, dimana

berkas rekam medis tersebut di simpan dibagian filing. Sistem penyimpanan berkas rekam

medis yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen dari

suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik, sumber daya

manusia yang bermutu dan proses tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas memadai.

Penyimpanan yang baik adalah penyimpanan dimana proses mengambil dan menyimpan

berkas rekam medis dengan mudah, yangn berarti tersedianya berkas rekam medis pada

tempatnya. Akan tetapi pada nyatanya sering terjadi kesalahan dalam penyimpanan rekam

medis yang bukan tempatnya sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk

pencariannya yang berdampak pada kelancaran pelayanan pasien.

Tracer adalah salah satu fasilitas yang harus ada di ruang penyimpanan rekam medis.

Tracer digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan

berkas rekam medis. Dengan adanya tracer peminjaman rekam medis maka dapat

memudahkan penyimpanan kembali berkas rekam medis yang telah dipinjam dan juga

memudahkan ditemukannya kembali berkas rekam medis pasien saat dibutuhkan.


Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan sangat

membantu peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Maka dari

itu, masalah tidak adanya tracer peminjaman pada rak penyimpanan dapat mengganggu

ketersediaan berkas secara cepat dan juga dapat menyebabkan misfile (salah simpan) rekam

medis, juga mengganggu kelancaran pelayanan,

Untuk itu, melalui latihan dasar CPNS, diharapkan perekam medis yang menjadi calon

ASN, dapat memberikan pelayanan terbaik, sebagai wujud aktualisasi dari nilai-nilai dasar:

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sehingga, secara

tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

 Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini diharapkan ASN dapat

mengaktualisasikannya pada saat menjalankan tugas dan fungsinya di lingkungan kerja

masing-masing sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif yang berimplikasi pada

pelayanan yang prima. Proses aktualisasi ini juga ditujukan agar ASN bekerja lebih

profesional dalam melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dan lebih khususnya bertujuan untuk

meminimalisir terjadinya salah simpan (misfile) rekam medis di rak penyimpanan.

 Manfaat

Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah calon ASN mendapatkan pengalaman

bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga tercipta calon ASN

yang profesional dan mampu bekerja yang terbaik untuk instansi dan masyarakat.
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari

kerja dimulai dari 30 September 2019 sampai dengan 2 November 2019 di lingkungan

RSUD Lamaddukkelleng yang beralamat di Jl. Kartika Chandra Kirana, Kec. Tempe,

Kab. Wajo.

Anda mungkin juga menyukai