Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan berpijar karena tumbukan
elektron-elektron didalamnya sehingga dapat menyebabkan elektron dari katoda tersebut
loncat dari katoda dan memasuki daerah medan magnet dari kumparan yang dialiri arus
listrik. Jika arah kecepatan elektron tersebut tegak lurus dengan arah medan magnet, maka
elektron tersebut akan bergerak melingkar di dalam tabung katoda. Gaya magnetic
memberikan gaya sentripetal yang diperlukan agar terjadi gerak melingkar . Kita dapat
menghubungkan kecepatan elektron tersebut v dengan jari-jari lintasan r dan medan
magnetik B dengan membuat gaya total yang sama dengan massa m elektron kali
percepatan sentripetal v2/r yang bersesuaian dengan hokum kedua Newton. Gaya total pada
kasus ini sama dengan evB karena v dan B saling tegak lurus. Dengan demikian, hokum
kedua Newton memberikan :
∑ 𝐹 = 𝑚𝑎
𝑚𝑣 2
𝑒𝑣𝐵 =
𝑅
𝑒𝐵𝑅
𝑣=
𝑚
Jika elektron awalnya diam dan bergerak melalui beda potensial V, energy kinetik
elektron ketika memasuki medan magnetik sama dengan kehilangan energi potensialnya :
1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉
2
kita sudah mendapatkan nilai v dari persamaan sebelumya, kemudian substitusikan ke
persamaan di atas, maka :
1 𝑒𝐵𝑅 2
𝑚( ) = 𝑒𝑉
2 𝑚
𝑒 2𝑉
=
𝑚 (𝐵𝑅)2
Selanjutnya kita mencari kuat medan magnet di sepanjang sumbu antara dua buah
kumparan yang biasa juga disebut lilitan Helmholtz. Dua buah kawat melingkar yang
sesumbu, masing-masing terdiri dari N buah lilitan dan diberi arus I yang searah.
Dalam eksperimen penentuan muatan spesifik dari elektron, diketahui bahwa
hubungan antara medan magnet dan arus listrik adalah :
4𝜋 𝑁𝐼
𝐵 = 0,7155 = 7,8. 10−4 𝐼
107 𝑟
dengan:
N = 130 lilitan
r = 0,15 m