Anda di halaman 1dari 6

IoT dan Teknologi Rumah Pintar

Lisa Anisah
Lanisah16@gmail.com ::

Abstrak
Kemajuan teknologi awalnya ditemukan pada ponsel pintar, tapi kemudian bisa
ditemukan pada komputer pribadi dan pada akhirnya ditemukan produk rumah pintar.
Rumah pintar juga akan dimungkinkan oleh semakin matangnya produk-produk Internet
of Things. Sejumlah analis meramalkan, tren IoT akan mewabah ditahun 2016,
termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Kata Kunci: Teknologi, IoT, Internet of Things.

Pendahuluan
Salah satu topik yang menarik perhatian pada tahun 2016 adalah kecerdasan buatan
(Artficial Intelligence, biasa disingkat AI).
Meskipun sebenarnya teknologi AI pada saat masih jauh dari kecerdasan yang
mendekati kemampuan otak manusia, riset dan pengembangan yang ada pada saat ini
sudah membuahkan produk yang cukup berguna. Produk yang sudah bisa ditemukan
pada saat ini adlah asisten pribadi seperti Siri (Apple), Google Assistant, Cortana
(Microsoft), dan Alexa (Amazon).
Kemajuan teknologi asisten pribadi dan kecerdasan buatan pada umumnya mungkin
adalah kunci kepopuleran solusi rumah pintar pada tahun 2017. Asisten pribadi yang
cerdas bisa menjadi pengendali berbagai peranti cerdas yang menghuni rumah pintar
dan membantu pemilik rumah untuk menangani semuanya dengan mudah.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pembahasan
Ayu Joddy, desainer interior dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII)
mengatakan, tahun 2015 akan marak dengan pembangunan rumah berkonsep smart
house alias rumah pintar. Ini dikarenakan mayoritas masyarakat kelas menengah ingin
hidup lebih praktis dan efisien.
Rumah pintar adalah desain rumah yang menggunakan teknologi smart system,
khususnya minimalisasi penggunaan listrik. Dengan gadget yang dimiliki, pemilik
rumah bisa mengatur pengelolaan lampu atau mengecek penggunaan listrik dari jarak
jauh. Dorongan hidup praktis, simpel namun tetap aman dan nyaman, diperkirakan
memiliki daya tarik bagi kaum manula yang hidup sendiri. Sehingga, jika para
pengembang jeli, konsep ini akan kian banyak desain yang diminati. Tidak hanya dari
sisi perangkat teknologi, rumah pintar juga akan mendorong para produsen material
bangunan untuk menciptakan produk dengan teknologi nano, tahan kotor, sekaligus
mampu menyesuaikan dengan suhu tubuh secara otomatis.

Sebab, bangunan yang sesuai dengan visi 10-20 tahun kedepan adalah model hunian
yang hemat energi, menggunakan material yang ramah lingkungan, sehat, nyaman, tidak
banyak menggunakan bahan kimia, serta mampu meningkatkan produktivitas

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
penghuninya. Jadi, tidak semata-mata berpikir memiliki rumah yang bagus secara
desain dan kuat secara struktur.
Bagaimanapun juga harus diakui bahwa sistem rumah pintar ini masih mahal. Namun
tidak sedikit orang yang berpikir untuk berinvestasi dengan hunian seperti ini. Tahun ini
saja diperkirakan pendapatan dari pasar rumah pintar akan melebihi angka 48 miliar
dolar AS. Pada 2019 diprediksi pemasukan dari sektor ini akan naik hingga 115 miliar
dolar AS. Pada akhir dekade ini, diperkirakan hampir 12 persen dari rumah tangga
diseluruh dunia akan memiliki setidaknya satu tipe dari teknologi pintar dirumahnya.

Tony Fadell, CEO Nest (perusahaan yang memproduksi produk rumah terintegrasi yang
telah dibeli Google pada awal tahun lalu) pun meramalkan bahwa dalam satu dekade
kedepan, semua peralatan listrik dirumah akan terhubung dengan internet. Konsep
Internet of Things (IoT) pun dimunculkan. Konsumen wilayah Asia Pasifik, termasuk
indonesia, disebutkan sangat antusias menyambut teknologi terhubung ini.
Icontrol Network, perusahaan yang bergerak di teknologi rumah pintar pun telah
melebarkan sayap bisnisnya di Asia pada Oktober silam. Bekerja sama dengan provider

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
dari jepang, mereka menawarkan sistem rumah pintar yang bisa dipasang sendiri oleh
konsumen.

Sebuah rumah pintar tidak hanya akan melibatkan piranti hiburan seperti televisi, konsol
atau sistem streo dan piranti komunikasi (local area network, piranti nirkabel serta
telepon). Peralatan lain yang sekilas lebih sederhana seperti penerangan rumah,
keamanan (antimaling dan antikebakaran) dan pengendalian kondisi termal (suhu dan
kelembaban) juga akan masuk dalam perhitungan.
Berbagi sensor seperti sensor suhu, sensor gerakan dan kamera menjadi bagian penting
dalam sebuah rumah pintar. Secara singkat kita bisa melihat rumah pintar sebagai
paduan berbagai peranti cerdas yang terhubung satu sama lain menggunakan jaringan
data. Meskipun berbagai komponen rumah pintar kini sudah tersedia, masih ada
tantangan bagi penyedia solusi rumah pintar yang ingin produk ini lebih populer ditahun
2017. Salah satunya adalah merangkaikan semua peranti cerdas yang ada kedalam satu
sistem. Bos facebook, Mark Zuckerberg telah menuliskan pengalamannya
menciptakkan asisten pribadi yang mengendalikan semua sistem pada rumahnya.
Masalah kecerdasan buatan itu sendiri memang menantang, tapi kesulitan lain adalah

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
memaksa agar semua peranti tersebut bisa berkomunikasi satu sama lain. Sejauh inipun
belum ada standar yang memungkinkan terciptanya sistem rumah pintar yang terpadu.
Bila ini berhasil dipecahkan, persoalan lain bagaimana mengendalikan semua peranti
cerdas tersebut dengan mudah di satu tempat. Beberapa alternatif sudah dijajaki,
misalnya menggunakan televisi pintar sebagai simpul. Pilihan ini masuk akal, karena
televisi biasanya merupakan pusat dari ruang keluarga dan memiliki layar lebar.
Alternatif lain adalah ponsel pintar, yang memiliki kemampuan komputansi lebih dan
pilihan lain yang tampaknya akan jadi populer pada tahun 2017 adalah speaker pintar
dan mikrofon, seperti Amazon Echo dan Google Home. Pilihan ini terutama ditunjang
oleh peningkatan kemampuan asisten pribadi oleh teknologi kecerdasan buatan.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Penutup
Demikian penjelasan saya dalam mengenal lebih lanjut tentang IoT dan Teknologi
Rumah Pintar. Bagaimana? Terpikirkah untuk memiliki rumah pintar?

Referensi
 http://m.liputan6.com/tekno/read/2692899/5-prediksi-tren-teknologi-2017
 http://media.rooang.com/2015/01/terpikir-memiliki-rumah-pintar/
 www.siddharta.co.id/cybertech/tech-info/rumah-pintar-internet-of-things-pada-
2017
 m.bisnis.com/koran/read/20170102/459/615942/rumah-pintar-internet-of-things-
pada-2017
 https://www.maxmanroe.com/menelisik-konsep-rumah-pintar-smart-home-ala-
samsung-seperti-apa-itu.html

Biografi
Lisa Anisah, lahir Jakarta 16 september 1996 ini sedang menjalani kuliah disalah
satu Perguruan Tinggi yang berada dikota Tangerang.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Anda mungkin juga menyukai