Nilai Skor
Siswa
96 3
92 1
88 1
84 1
80 4
76 6
72 6
68 8
64 7
60 3
56 9
52 5
48 8
44 8
40 8
36 3
32 2
28 1
Jumlah 84
a. Tabel distribusi kelompok
Untuk table distribusi kelompok tentukan terlebih dahulu sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas rumus Sturges
Jumlah kelas = 1 + 3,322 log (jumlah data)
= 1 + 3,322 log (84)
= 1 + 6,3924557884
= 7,3924557884 (bulatkan menjadi 7)
2. Menentukan interval kelas
jangkauan
Interval kelas = jumlah kelas
96−28
= 7
3. Analisis Validitas
Validitas butir soal diartikan soal tersebut diujicoba untuk menentukan apakah butir-butir soal
tersebut sahih digunakan atau tidak pada evaluasi yang sebenarnya. Penggunaaan rumus
Korelasi Point Biserial banyak diaplikasi untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes
(instrumen) hasil belajar dalam hal ini soal pilihan ganda. Dalam bentuk jawaban benar = 1,
dan salah = 0.
Koefisien validitas Kriteria
0,80 - 1,00 Sangat tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Sedang
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat rendah
< 0,00 Tidak valid
Hitung Indek Daya beda Butir (IDB) Pilihan Ganda dengan rumus:
Keterangan :
IDB = Indeks Daya beda Butir
RKA = jumlah responden Kelompok Atas yang menjawab benar
RKB = jumlah responden Kelompok Bawah yang menjawab benar,
T = jumlah responden seluruhnya.
Kriteria IDB dapat diacu, rentangan berikut,
0,00-20,00 = sangat rendah
0,20-0,40 = rendah
0,40-0,60 = sedang
0,60-0,80 = tinggi
0,80-1,00 = sangat tinggi.
Untuk tes standar dianjurkan menggunakan tes yang memiliki IDB > 0,20.
Keterangan :
∑H = jumlah skor Kelompok Atas (KA)
∑L = jumlah skor Kelompok Bawah (KB)
N = jumlah responden pada KA atau KB
Score max = skor tertinggi butir
Score min = skor terendah butir
Kriteria IDB dapat diacu ketentuan yang berlaku pada analisis butir tes pilihan
ganda.
Keterangan:
IKB = Ideks Kesukaran Butir
R = jumlah responden yang menjawab benar,
T = jumlah responden seluruhnya.
Rentangan IKB
0,00 –0,20 = sangat sukar
0,20-0,40 = sukar
0,40-0,60 = sedang
0,60-0,80 = mudah
0,80-1,00 = sangat mudah.
Biasanya butir yang ditoleransi sebagai tes standar adalah yang memiliki IKB = 0,30-
0,70.
Keterangan :
∑H = jumlah skor Kelompok Atas (KA)
∑L = jumlah skor Kelompok Bawah (KB)
N = jumlah responden pada KA atau KB
Score max = skor tertinggi butir
Score min = skor terendah butir
Kriteria IKB dapat diacu ketentuan yang berlaku pada analisis butir tes pilihan
ganda.
6. Analisis Reabilitas
Analisis butir tes standar tidak dapat ditentukan hanya oleh IKB, IDB, dan untuk tes
pilihan ganda oleh keefektifan pengecoh, tetapi juga harus ditambah oleh analisis
konsistensi internal baik konsistensi internal butir maupun konsistensi internal tes
(reliabilitas tes). Konsistensi internal butir adalah tingkatan konsistensi butir dalam
pengukuran apa yang seharusnya diukur. Sedangkan, Menurut Gay (2005) dalam buku
Analisis Butir Dan Konsistensi Internal Tes yang dikutip melalui tulisan I Wayan Santyasa,
menyatakan konsistensi internal butir adalah derajat konsistensi pengukuran yang
ditampilkan oleh butir terhadap apa yang ingin diukur. Jadi konsistensi butir berkenaan
dengan tingkatan atau derajat yang menunjukkan seberapa jauh butir dapat mengukur
secara konsisten apa yang seharusnya diukur. Untuk skor-skor butir yang bersifat
dikotomis, maka koefesien reliabilitas dihitung dengan Metode K-R 20 dengan rumus
Keterangan
n = jumlah butir tes
p = persentase responden yang menjawab benar
q = persentase responden yang menjawab salah
S2x = varians keseluruhan tes.
Apabila skor butir bersifat non-dikotomis, maka koefesien reliabilitas tes diestimasi
berdasarkan koefesien alfa Cronbach. Koefesien alfa Cronbach dapat dihitung dengan
rumus
Keterangan :
n = jumlah butir tes
Si2 = varian butir
Sx2 = varian total tes.
Kriteria yang dapat diacu adalah koefesien reliabilitas³ 0,80 menyatakan tes tersebut
acceptable (Long et al, 1985). Oleh karena koefesien reliabilitas secara wajar bergerak pada
interval 0,00-1,00, maka kriteria-kriteria:
0,00-0,20 = sangat rendah
0,20-0,40 = rendah
0,40-0,60 = sedang
0,60-0,80 = tinggi
0,80-1,00 = sangat tinggi
Dapat pula diacu sebagai kriteria penolakan atau penerimaan reliabilitas internal. Tes hasil
belajar dengan indek reliabilitas berada pada kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi
ditoleransi untuk diterima sebagai perangkat tes yang relatif baku.
8. Keputusan
Soal Uraian
No
R Point
Butir Kriteria IDB Kriteria IKB Kriteria Keputusan
Biserial
Soal
1 0,49 Valid 0,04 Sangat 0,14 Sangat Ditolak
rendah sukar
2 0,52 Valid 0,05 Sangat 0,11 Sangat Ditolak
rendah sukar
3 0,67 Valid 0,06 Sangat 0,10 Sangat Ditolak
rendah sukar
4 0,53 Valid 0,05 Sangat 0,12 Sangat Ditolak
rendah sukar
5 0,61 Valid 0,06 Sangat 0,12 Sangat Ditolak
rendah sukar
9. Interpretasi
Soal Uraian
Semua soal uraian dihitung dengan rumus korelasi point biserial, semua soalnya
mendapatkan kriteria yang valid. Indeks daya beda dengan kriteria sangat rendah hal ini
dikarenakan skor semua soal uraian dibawah 0,3 (sedang). Indeks kriteria butir mendapatkan
kriteria sangat sukar dikarenakan banyak siswa yang tidak dapat menjawab secara benar atau
mendapatkan skor nol. Reabilitas soal uraian didapatkan 0,4673 dengan kriteria sedang
dikarenakan siswa dapat menjawab dengan merata. Hasil yang didapatkan yaitu soal uraian
semuanya ditolak dikarenakan skor IDB kurang dari 0,20 dan skor IKB dibawah 0,3.