PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1
menjelaskan keperawatan sebagai diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhadap
kesehatan dan penyakit, membantu memperkuat definisi diagnosis keperawatan.
Penelitian dalam bidang diagnosis keperawatan terus berkembang. Akibatnya,
NANDA-I terus berkembang dan menambahkan nama diagnosis baru pada daftar NANDA-I.
Penggunaan standar formal pernyataan diagnosis keperawatan memilki beberapa tujuan
sebagai berikut.
Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam
memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri,
dengan profesi pelayanan kesehatan lain, dan masyarakat.
Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.
Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.
Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.
2.Manfaat diagnosa keperwatan bagi profesi juga penting bagi klien dan keluarga. Komunikasi
yang lebih baik diantara profesioanal perawatan kesehatan kesehatan membantu
menghilangkan masah potensial dalam memberikan perawatan dan mempertahankan fokus
pada pemenuhan tujaun perawatan kesehatan klien. Sama halnya pertimbngan akhir untuk
perbaikan dan telaan dari sejawat adalah untuk memastikan bahwa perawatan yang bekualitas
tinggi diberikan pada klien dan keluarganya. Selanjutnya, klien mendapatkan manfaat dari
asuhan keperawatan yang bersifat individual yang di hasilkan dari penetaan tujuan yang
sesuai, pemeliharaan prioritas yang tepat, pemilihan intervensi yang tepat, dan penetapan
kriteria hasil.Diagnosis Keperawatan Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik
tentang respon individu,keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual atau
kesehatan potensial,dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,perawat secara
akuntabilitas dapat mengedintifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga,menurunkan,membatasi,mencegah dang merubah status kesehatan klien
(CARPENITO, 2000; Gordon,1976,NANDA.
Diagnose keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon individu,keluarga dan
komunitas terhadap masalah kesehatan /proses kehidupan yang actual/potensial yang
merupakan dasar untuk memilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang
merupakan tanggung jawab perawat (Doenges,1998).
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan singkat,jelas dan pasti tentang masalah klien
yang nyata/potensil serta penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan
keperawatan (Gordon,1982). Respon manusia terhadap masalah kesehatan/proses
kehidupan yang actual dan potensial seperi intoleransi aktifitas,bersihan jalan nafas tidak
efektif, kurang perawatan diri.
2
Diagnose keperwatan berubah karena perubahan/pemulihan situasi perspektif
klienPerbedaan Diagnosa Keperawatan dengan Diagnosa Medis Beberapa perbedaan
antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini: Perbedaan Diagnosa
Keperawatan dengan Diagnosa Medis Beberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan
dengan diagnosa medis dibawah ini:
3
BAB II
ISI
4
ditegakkan. Batasan karakteristik memberikan struktur untuk proses kognitif dalam
mengidentifikasikan kebutuhan klien dan perumusan actual dari diagnose
keperawatan, NANDA international tidak lagi mendesain batasan karakteristik
menjadi “Mayor” ,”Minor”, dan “kritis”. Penyederhanaan ini dibuat dengan tujuan
mendukung:
a. mengembangkan data dasar diagnosis keperawatan secara elektronik,
b. pengembangan diagnosis dan
c. klasifikasi kerja.
4. Factor yang berhubungan :
adalah kondisi atau situasi yang dapat menyebabkan atau menunjang suatu diagnosis
(Gordon, 1994).Diagnose actual dan sejahtera keduanya mempunyai factorfaktor yang
berhubungan.
Untuk diagnose actual factor yang berhubungan mungkin Etiologi dari masalah. Factor yang
berhubungan dengan diagnose sejahtera membuat kondisi atau situasi yang meningkatkan
kesejahteraan.
Diagnose resiko tinggi mempunyai factor-faktor resiko daripada factor yang berhubungan.
Factor resiko adalah perilaku adalah perilaku. Kondisi atau situasi yang menyebabkan klien
rentan terhadap masalah 9Gordon, 1994). Identifikasi factor resiko klien untuk memandu
intervensi keperawatan untuk mencegah masalah kesehatan.
5
Ny.Sarah, perawat menilai klien menderita nyeri tulang belakang dengan angka
keparahan/skala 8-9 dari skala1-10. Rasa nyeri meningkat saat pergerakan. Akibat rasa nyeri
tersebut, Ny.Sarah tidak dapat tidur. Nyeri akut merupakan diagnosa keperawatan aktual.
2) Diagnosa Keperawatan Risiko dan Risiko Tinggi (Risk and High-Risk Nursing
Diagnosa)
Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau
komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau
kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Resiko : menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi (Keliat, 1990). Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor yang
memperhatikan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan
tidak menggunakan batasan karakteristik.Syarat : penulisan rumusan diagnosis ini adalah
adanya unsur : PE (problem & etiologi). Pengunaan istilah “Resiko atau resiko tinggi”
tergantung dari tingkat keparahan/kerentanan terhadap masalah.
Contoh:
Ny sarah menjalani laminektomi, dia akan memiliki luka operasi. Lingkungan rumah sakit
menciptakan resiko infeksi nosokomial. Sehingga setelah Ny sarah menjalani operasi,
perawat menegakkan diagnose keperawatan resiko infeksi, pengkajian utama type diagnose
ini adalah adanya data yang menunjang faktor resiko (insisi dan lingkungan rumah sakit)
yang mendukung kerentanan Ny sarah. Data tersebut termasuk faktor fisiologis, psikososial,
keturunan, gaya hidup dan lingkungan yang meningkatkan kerentanan klien atau
kecenderungan berkembang ke arah kondisi tersebut.
6
pasangan muda yang kemudian menjadi orang tua telah melaporkan fungsi positif dalam
peran pola hubungan. Perawat dapat memakai informasi dan lahirnya bayi baru sebagai
tambahan dalam unit keluarga, untuk membantu keluarga mempertahankan pola hubungan
yang efektif. Perawat memilih tipe diagnose ini ketika klien berharap atau telah mencapai
tingkat kesehatan yang optimal. Potensial peningkatan adaptasi yang terkait dengan menjadi
pasangan baru adalah diagnosa keperawatan sejahtera, dan perawat dengan keluarga bekerja
sama untuk beradaptasi dengan stresor yang berhubungan dengan pembentukan
keluarga/pasangan baru. Dalam pelaksanaannya, perawat menggabungkan kekuatan klien dan
sumber daya yang ada kedalam rencana keperawatan, dengan tujuan untuk meningkatkan
tingkat adaptasi.
7
faktor resiko.Syarat : menegakkan diagnosa keperawatan kemungkinan adanya unsure respon
(problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah
contoh : kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri berhubungan dengan
tindakan mastektomi.
9
Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah
disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya :
a. Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum
b. Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan
c. Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan
dengan masalah medis Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan
diagnosis dari data pengkajian dan intervensi keperawatan, sehingga dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
10
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang individu, keluarga atau
komunitas yang di dapatkan melalui proses pengumpulan data yang disengaja dan sistematis
yang menjadi tanggung gugat perawat. Hal ini ditunjukan secara singkat dan mencakup
etiologi kondisi bila di ketahui.
Tujuan diagnosa keperawatan adalah untuk mengarahkan rencana asuhan
keperawatan untuk membantu klien dan keluarganya beradaptasi terhadap penyakit mereka
dan untuk menghilangkan masalah perawat kesehatan.
Sasaran diagnosa keperawatan adalah untuk mengmbangkan suatu rencana asuhan
yang bersifat individual sehingga klien dan keluarganya mampuh mengatasi perubahan dan
untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan dari maslah kesehtan.
Tiga komponen utama dari diagnose keperawatan dengan merujuk pada hasil analisa
data, meliputi: problem (masalah), etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).
NANDA-I telah mengidentifikasi empat tipe diagnosis keperawatan, yaitu :
Diagnosis Keperawatan Aktual
Diagnosis Keperawatan Risiko
Diagnosis Keperawatan Promosi Kesehatan
Diagnosis Keperawatan Sejahtera
B.SARAN
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran dalam ilmu kesehatan khususnya ilmu
keperawatan penting sekali memahami pendokementasian diagnosis
keperawatandalam asuhan keperawatan agar terciptanya proses keperawatan yang baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan,Deden.2012.Proses Keperawatan.Yogyakarta:Gosyen H.
Potter, Patricia A & Anne Griffin Perry. 2008. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
12
13