PENDAHULUAN
Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan
lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan antara
didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan
adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk
hidup. Jika dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk
Produktifitas primer merupakan salah satu daya dukung dalam menjga keseimbangan
perairan yang baik, hal ini dikarenakan peningkatan produktifitas priemer sebanding
dengan kadar O2 terlarut dalam air oleh organisme produsen seperti plankton dan
algae.
cahaya matahari yang diikat oleh vegetasi menjadi produktivitas kotor (produktivitas
(produktivitas primer neto) dari vegetasi adalah produksi dalam arti dapat
dipergunakan oleh organisme lain, yaitu sesuai dengan kecepatan fotosintesis
(produksi bahan kering) dikurangi kecepatan respirasi. Oleh karena suhu dan cahaya
bervariasi sepanjang hari maka produktivitas tanaman dinyatakan dalam satuan berat
kering (gram/kilogram) per satuan luas permukaan tanah per musim pertumbuhan
Paku, Kecamatan Kampar kiri, kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang terdapat di
perairan sekitar tambak yang ada di Sungai Paku dengan melihat parameter kualitas
Manfaat dari praktek lapang ini adalah dapat dijadikan sebagai sumber
a) Kecerahan
fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya
sebaliknya(Erikarianto,2008).
Menurut Kordi dan Andi (2009), kecerahan adalah sebagian cahaya yang
diteruskan kedalam air dan dinyetakan dalam (%). Kemampuan cahaya matahari
untuk tembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air.
Dengan mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai dimana
masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan manakah
yang tidak keruh, yang agak keruh, dan yang paling keruh. Air yang tidak terlampau
keruh dan tidak pula terlampau jernih, baik untuk kehidupan ikan dan udang budiday.
b) Suhu
Menurut Nontji (1987), suhu air merupakan faktor yang banyak mendapat
perhatian dalam pengkajian- pengkajian kaelautan. Data suhu air dapat dimanfaatkan
bukan saja untuk mempelajari gejala-gejala fisika didalam laut, tetapi juga dengan
kaitannya kehidupan hewan atau tumbuhan. Bahkan dapat juga dimanfaatkan untuk
pengkajian meteorologi. Suhu air dipermukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi.
Faktor- faktor metereolohi yang berperan disini adalah curah hujan, penguapan,
organisme baik dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh suhu perairan
tersebut. Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota air.
Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat
c) pH
dari jumlah ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari
ion H+dan OH- dalam jumlah berimbang hingga Ph air murni biasa 7. Makin banyak
banyak ion OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH. Cairan
demikian disebut cairan alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+makin rendah PH dan
cairan tersebut bersifat masam. Ph antara 7 – 9 sangat memadai kehidupan bagi air
tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana air dasar tambak memiliki potensi
kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat membunuh
hewan budidaya. Pada pH rendah (keasaman tinggi), kandungan oksigan terlarut akan
berkurang, sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun, aktivitas naik dan selera
makan akan berkurang. Hal ini sebaliknya terjadi pada suasana basa. Atas dasar ini,
maka usaha budidaya perairan akan berhasil baik dalam air dengan pH 6,5 – 9.0 dan
2.3. Plankton
jenisnya, tetapi lawan jenisnya tidak mencintanya. Fenomena ini sering terjadi di era
kontemporer.
Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan
cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup.
Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak
terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan
di kawasan itu.
as primer merupakan salah satu daya dukung dalam dalam air oleh organism produse
(produktivitas primer neto) dari vegetasi adalah produksi dalam arti dapat dipergunak
an oleh organisme lain, yaitu sesuai dengan kecepatan fotosintesis (produksi bahan
kering) dikurangi kecepatan respirasi. Oleh karena suhu dan cahaya bervariasi
sepanjang hari maka produktivitas tanaman dinyatakan dalam satuan berat kering
(gram/kilogram) per satuan luas permukaan tanah per musim pertumbuhan atau per
tahun.
tinggi nmenunjukkan kualitas perairan yang baik, hal ini dikarenakan peningkatan
Ada pun bahan yang di gunakan saat pratikum produktivitas perairan ini
no Alat Fungsi
1 Perahu Untuk mempermudah melakukan pratikum di lapangan
2 Botol sampel Tempat meletakan plankton yang telah di saring
3 Piring sechidisk Mengukur kecerahan dan kekeruha air
4 Plankton net Untuk menyaringkan plankton yang akan di jadikan
sampel
5 Tabung sampel Mengambil plankton pada dasar laut
6 Thermometer Untuk mengukur suhu air
7 Pipet tetes Untuk mengambil alcohol yang akan di teteskan pada
sampel plankton
8 Botol minum plastik Mengukur kecepatan arus
9 Ember Untuk meletakan alat-alat yang akan di butuhkan
1.1. Metode pratikum
Prosedur kerja yang di lakukan pada pratikum ini adalah sebagai berikut:
Tengah
IA 33 84 138 9.6 5 8.8
bendungan
Dekat
II A 33 150 190 16 7 7
keramba
III A 30 140 180 6.67 6 7.2 Ditepi
Dekat
IB 33 100 73 21 5 10.15
keramba
Dekat
II B 30 153 155 4.5 6 0.47
pulau
Dekat
III B 34 124 175 7.7 7 3.6 kolam
renang
Rata-rata 32.17 125.17 151.83 10.91 6.00 6.20
Suhu pada IA sebanyak 33(°C) , pada IIA sebanyak 33(°C),pada IIIA 30(°C), pada
IB iyalah 33(°C),pada IIB iyalah 30(°C), dan IIIB sebanyak 34(°C), dapat di lihat
pada tabel di atas suhu yang paling tinggi terdapat pada IIIB yaitu 34(°C), dan suhu
terendah terdapat di IIIA dan IIB sebanyak 30(°C), dan rata-rata suhu iyalah 32,17(°C)
Dan kecepatan arus yang paling cepat terdapat pada IIB yaitu secepat 4,5
detik/60cm, dan yang terlambat pada IIA yaitu 16 detik/60cm, dan rata-rata pH yaitu
6,00 sedangkan rata-rata kedalaman pada sungi paku tersebut iyalah 6,20.
1.3. Kecerahan
Kecerahan
kelompok
Hitam Putih
IA 84 138
II A 150 190
III A 140 180
IB 100 73
II B 153 155
III B 124 175
Dapat di lihat pada tabel di atas kecerahan yang paling tinggi terdapat pada IIA
dengan kehitaman 150 dan putih 190, dan paling rendah terdapat pada IA hitam
Lapisan Jumla
Jenis Plankton Keterangan
Perairan h
Calontrix 2
Aphanotocha stagnina (A. Br) 11
Eudorina wallichii 1
Microcystus flosaqua 1
Permukaa Microcystus airuginosa 1
Cyanophyta
n Cylindrosermum trichotosermum 1
Oscillatoria limnosa 1
Oscillatoria sanota 18
Anabaenopsis rachiborski wal 3
Lyngbya spirulinoides 4
Tolyphotrix 3
Trichodesmium erythreum 4
Melosita salina 1
Chlorella sp 26
Diatome vulgar 5
Synedra ocus 13
Tebelaria fenostrata 22
Pleurosigma dolicatum 1
Diatomae
Fragiliaria harrisoni 20
Air Tawar
Synedra ulna 31
Nitzshcia verinicularis 14
Nitzschia curvula 9
Nitzschia closterium 29
Rhizosolenia cleivei 2
Hemidiscus sp 1 Diatomae
Nitzschia seriata 5 laut
Nitzscnia lorenziata 10
Closterium kuetzingii 2
Gonatozygon monotaenium De
15 Desmidiace
Bery
Dichotypical cell 3
Englenophyt
1
Euglena oxyuris a
Ceratium fusus 4
Pyrrophyta
Ceratium extensum 1
Mero-
4
Angguilluia sp plankton
Chlorella sp 225
Nostoo planctonicum P. & T. 2
Dactyloccocopsis raphidioides 4
Anabaena circularis wal 2 Cyanophyta
Oscillatoria sanota 11
Oscillatoria limnosa 3
Dasar
Pleodorina sp 15
Tebelaria fenostrata 18
Pinnularia legumen 1
Diatomae air
Synedra ulna 40
tawar
Synedra acus 26
Nitzschia closterium 34
Nitzshcia verinicularis 13
Biduphia mobilicasis 2 Diatomae
Nitzscnia lorenziata 11 laut
Xanthdium subulatus 2
Gonatozygot monotaenium Be Desmidiace
1
Bery
Mero-
5
Angguilluia sp plankton
Pada permukaan perairan di sungai paku jenis planktong yang paling banyak
iyalah jenis Synedra ulna yang sebanyak 31 buah yang katagori diatome air tawar,
sedangkan Plankton yang paling sedikit iyalah jenis Ceratium extensum, Melosita
salina, Hemidiscus sp, Euglena oxyuris, Eudorina wallichii, Microcystus flosaqua ,
Microcystus airuginosa, Cylindrosermum trichotosermum, Oscillatoria limnosa yang
rata-rata berjumlah 1 buah
Sedangkan di bagian dasar perairan sungai paku jumlah Plankton yang paling
banyak berjenis Chlorella sp sebanyak 225 buah Plankotn, dan jenis Plankton yang
paling sedikit iyalah Pinnularia legumen dan Gonatozygot monotaenium Be Bery
masing-masing sebanyak 1buah.
CYANOPHYTA
30
25
20
JUMLAH
15
10
5
0
JENIS PLANKTON
a. Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari pratikum yang dilakukan di Sungai Paku Plankton sangat
Plankton juga di pengaruhi dengan kedalaman dan kualitas air, dapat juga di lihat
pada tabel di atas jenis Planktong yang paling banyak iyalah Chlorella sp sebanyak
225 buah.
b. Saran
Saran saya adalah mahasiswa agar lebih serius dalam melakukan pratikum ini
agak mahasiswa bisa mengerti dan benar-benar paham dalam menjalani pratikum ini.
DAFTAR PUSTAKA