Anda di halaman 1dari 24

BOOK READING

ILMU KEDOKTERAN JIWA

Oleh:
Mochammad Syaruz Rachmansyah
NIM 192011101018

Dokter Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed., Sp.KJ

LAB/KSM ILMU KEDOKTERAN JIWA RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BOOK READING
ILMU KEDOKTERAN JIWA

disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya


LAB/KSM Ilmu Kedokteran Jiwa RSD dr. Soebandi Jember

Oleh:
Mochammad Syaruz Rachmansyah
NIM 192011101018

Dokter Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed., Sp.KJ

LAB/KSM ILMU KEDOKTERAN JIWA RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 4. CARA MEMBANGUN, MENGEVALUASI, DAN
MENINGKATKAN EFISIENSI PROGRAM KESEHATAN E-MENTAL

4.1 Pendahuluan
Perubahan dalam pelayanan kesehatan global berkembang secara cepat atau
lambat. Hal ini berdasarkan kondisi klinis dan ekonomi model pelayanan
kesehatan yang diterapkan. Di Amerika Serikat, pelayanan kesehatan berpusat
pada pasien, tindakan perawatan yang terjangkau, dan yang bagian lainnya
membentuk layanan secara signifikan. Akuntabilitas terutama diharapkan pada
dokter, klinisi, dan sistem kesehatan oleh konsumen atau pasien. Fokusnya ialah
perawatan yang mudah diakses, aman, dan berkualitas. Model baru membuat
peningkatan dari gagasan sampingan yang “baik” menjadi gagasan utama pada
pusat pelayanan kesehatan. Metode integrasi seperti obat-obatan dan psikiatri,
sistem kesehatan seperti perawatan bertahap, dan penekanan pada kerjasama tim
yang berfokus pada kesehatan yang mengkombinasikan kedokteran, ekonomi, dan
evaluasi.
Pendekatan serbaguna seperti Synchronous Telemedicine memfasilitasi
efisiensi dan fleksibilitas dalam pendekatan untuk evaluasi program yang
bijaksana. E-Mental health (eMH) seperti Synchronous Telepsyciatry (STP), telah
mengalihkan fokus kemanjuran terapi ke efektivitas terapi dengan
membandingkan dengan pelayanan tatap muka secara langsung. E-Mental health
(eMH) hampir segera diimplementasikan kedalam pelayanan primer sehingga
terdapat implementasi baru model pelayanan kolaboratif disamping konsultasi
melalui telepon/ e-mail antara dokter dengan pasien yang berkonsultasi. Selain itu,
manajemen berbasis web, catatan kesehatan elektronik (EHRs ), model perawatan
bertahap, dan inovasi lainnya memfasilitasi peningkatan ketergantungan pada
metode STP. Namun, Asynchronous Telepsychiatry (ATP) dan teknologi lain
lebih cepat berkembang pada kehidupan sehari-hari seperti penggunaan
smartphone untuk melakukan refleksi, diagnosis diri sendiri, dan komunikasi pada
penyedia layanan kesehatan.
Evaluasi program menjadi peningkatan penting untuk program pertemuan
antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan, dan pihak eksternal. Sudut
pandang kontemporer menyatakan bahwa kita ingin melakukan pelayanan yang
“baik”, membuat perbedaan, dan meningkatkan diri daripada melakukan
perubahan yang lambat seperti melakukan cara-cara lama yang sama. Beberapa
kritik yang benar terhadap upaya pengobatan bertujuan melestarikan kesembuhan
pasien, standar pelayanan, dan menghasilkan praktik terbaik. Evaluasi program
kontemporer dan hasil kerja merupakan pergeseran substansial dalam beberapa
bidang pendekatan filosofis. Hal ini dilakukan dengan melihat apa yang terjadi
dengan layanan yang sudah direncanakan untuk merencanakan hasil dan
mendesain pelayanan kedepannya. Sekarang produk akhir menentukan apa yang
akan dibangun atau diterapkan karena penilaian meliputi kepuasan, teknologi,
biaya, kinis, proses perawatan, dan hasil lainnya. Dengan demikian, evaluasi
program kontemporer menggabungkan perubahan program berdasarkan evaluasi
dan percobaan berulang.

4.2 Evaluasi Program: Program Dasar, Langkah Formal, dan Input dari
Bisnis
4.2.1 Penetepan Efektivitas: Ide Baru dan Ide Lama
Evaluasi dari eMH dan modalitas lain dapat dikatakan efektif melalui tiga
fase. Pertama, ulasan tentang efektivitas eMH dianggap efektif jika menyediakan
akses kesehatan yang dapat diterima dengan baik dan memiliki hasil edukasi yang
baik. Kedua, terdapat peningkatan kepuasan pasien dari egi biaya/ ekonomi,
validitas, dan reliabilitas perawatan klinis dibandingkan dengan pelayanan tatap
muka secara langsung. Ketiga, publikasi baru-baru ini berfokus pada efektivitas
klinis sebagai standar minimal untuk mengevaluasi eMH. Selain itu, publikasi
terbaru mendukungn asumsi bahwa keberagaman pelayanan tatap muka secara
langsung dapat direplikasi secara efektif melalui eMH. Namun, kita harus sadar
bahwa asumsi ini tidak dapat melengkapi program evaluasi untuk menjawab
pertanyaan “apakah layanan eMH efektif?” tetapi, lebih tepatnya, untuk menjawab
“adalah layanan eMH efektif untuk melakukan "apa" untuk "siapa," "kapan" dan
"apa keuangan, administrasi, dan klinis, biaya?".

4.2.2 Tinjauan Umum tentang Evaluasi Program yang Baik


Kedalaman dan luasnya evaluasi program eMH tergantung pada tujuan
program, sumber daya, dan keterbatasan yang dimiliki. Prosedur penilaian
informal, semiformal, dan formal dapat dipilih atau digabung untuk memenuhi
kebutuhan program tertentu. Perencanaan yang baik prosedur informal (seperti
percakapan dengan staf, identifikasi dan keberhasilan mingguan berdasarkan
kelompok) dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu implementasi yang
berkelanjutan. Penilaian semiformal dapat dibatasi dengan 4 pertanyaan di awal
perawatan dan saat follow-up. Prosedur formal dari dokter diberikan instrumen
yang sangat valid dan dapat diandalkan namun memakan waktu lebih dan
terkadang data tidak digunakan atau tidak dianalisis.
Kelayakan merupakan awal yang baik untuk evaluasi program. Biasanya
didefinisikan dalam hal operasional, ekonomi, teknis, pasar, sumber daya, dan
budaya atau kelayakan finansial. Mendemonstrasikan kelayakan suatu program
dapat dilakukan sebelum mendemonstrasikan efektivitas klinis suatu program. Ini
merupakan tes yang telah diuji dalam penelitian (pilot study), bisnis (test market),
dan politik (straw poll). Aspek kuantitatif kelayakan seringkali didasarkan pada
kebutuhan yang diidentifikasi dalam data historis, keuangan atau proyeksi
pemanfaatan layanan, atau ukuran seberapa diinginkan layanan yang direncanakan
seberapa diinginkan layanan yang direncanakan untuk pasien, penyedia, manajer,
dan pemangku kepentingan. Aspek kualitatif mungkin termasuk deskripsi produk
atau layanan dan deskripsi seberapa baik suatu usulan sistem memecahkan
masalah saat ini dan memanfaatkan peluang atau kebutuhan dengan lingkungan
bisnis, kebijakan, dan tujuan menyeluruh yang ada. Terakhir, konsep kelayakan
tetap penting di setiap fase baru pengembangan program dan evaluasi dapat
menginformasikan langkah selanjutnya dengan proses berulang.
Akhirnya, evaluasi program membantu untuk merencanakan sebagian besar
outcomes namun tidak semua karena masih ada beberapa aturan dasar. Pertama,
sedini mungkin adalah kuncinya. Jika kita berkomitmen pada prinsip evaluasi
program yang sedang berlangsung untuk peningkatan layanan, itu membuat tidak
masuk akal untuk melakukan bagian yang sulit (misal membangun layanan
tersebut) tanpa manfaat evaluasi bertahap. Tantangannya adalah untuk
mengoperasionalkan dan menggabungkan proses evaluatif eksternal dengan
pengukuran set hipotesis. Kedua, perencanaan tambahan disarankan karena waktu
terbatas, dan pada akhirnya lebih aman untuk pertanggungjawaban dan
implementasi konservatif. Rencana dasar dengan satu atau dua opsi untuk
ekspansi dapat bekerja dengan baik. Ketiga, akan ada masalah dan konflik dimana
cara Anda menanganinya adalah kuncinya, terutama untuk budaya bekerja dan
bergerak maju. Untuk eMH, setidaknya ada dua atau lebih situs perawatan,
penjadwalan, teknologi, ruang klinis bersama, dan masalah lainnya.

4.2.3 Organisasi, Kepemimpinan, dan Kemampuan Tim


Evaluasi yang baik dari hasil yang terkait dengan eMH dimulai dengan
program dan kecocokannya: organisasi, fungsi, kepemimpinan, anggota tim,
pengalaman, dan banyak parameter lainnya. Ketika merancang suatu program,
pemikiran harus diberikan kepada anggota tim, afiliasi, kompetensi personel,
tingkat pembelian, dan semua sumber daya yang berhubungan dengan tujuan
program yang spesifik dan terukur. Analisis singkat dapat menyiapkan tim yang
cocok untuk evaluasi program yang sedang berlangsung. Setiap komponen dari
tim eMH yang berfungsi tinggi harus memiliki rencana untuk evaluasi, dan
rencana yang sederhana, terlibat, formal, atau informal yang Anda anggap perlu.
Tim yang "baik" atau responsif dapat beradaptasi dan menciptakan perubahan.
Area yang kurang teridentifikasi dari evaluasi program dalam memperlihatkan
karakteristik tim dan memicu responsifitas atau efektivitas. Menilai proses kerja
tim dapat memicu kepemimpinan. Sumber daya berbasis tim dan kualitas dari tim
yang berfungsi baik ada pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Sumber daya tim:
Staf kepemimpinan
Staf klinis
Staf pendukung klinis pasien: mengantar pasien ke ruang eMH dan
melakukan pengukuran pada pasien
Penyedia sumber rujukan pasien: staf klinis untuk memberikan rujukan eMH
Staf pendukung dan penyedia teknis: personel responsif langsung
Staf administratif: manajer bisnis, staf penjadwalan
Staf penginput data: untuk evaluasi program
Ahli statistik / analis: untuk menyelidiki data
Tim proteksi waktu: mengadakan pertemuan untuk merayakan keberhasilan,
ulasan, dan penyelesaian masalah
Tim proteksi waktu klinisi: menyediakan waktu yang cukup untuk
pertemuan klinisi dalam mengelola eMH
Tim proteksi sumber daya: untuk menyampaikan hasil evaluasi secara
efektif kepada para pemangku kepentingan
Evaluasi sumber daya: membuat rencana penilaian, tindakan klinis,
pengukuran process-oriented
Kualitas program eMH yang berfungsi baik
Tujuan terpadu
Vitalitas, tujuan, dan rasa profesionalitas yang baik
Kolaborasi interdisipliner: kemampuan untuk berbagi pengetahuan dan
menghormati berbagai pengalaman dan keahlian
Tugas peran atau tanggung jawab yang tidak dapat ditukarkan
Komunikasi yang jelas dan non-defensive
Dukungan personal
Stabilitas
Resolusi konflik yang produktif

4.3 Pengukuran Outcomes: Tinjauan Umum tentang Pendekatan dan


Penetapan Target
4.3.1 Overview
Dorongan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas merupakan
stimulus utama untuk evaluasi dan outomes penelitian. Beberapa kemungkinan
terbaik dirangkum oleh tiga sumber sebagai berikut:
1. Grup eMH dari American Telemedicine Association (ATA) telah meneliti dan
mengevaluasi dimensi spesifik: proses konsensus ahli yang menghasilkan
rumusan dalam bidang kepuasan pasien (yaitu, akses, jarak ke layanan,
penggunaan), kepuasan penyedia, proses perawatan (mis., tidak muncul,
koordinasi, perawatan yang telah selesai), komunikasi (mis., hubungan baik),
validitas (mis., penilaian, pengobatan vs langsung), tindakan gangguan
spesifik (mis., gejala), biaya (mis., lama layanan, perjalanan, perangkat keras,
dan perangkat lunak), dan faktor administratif lainnya (mis., manajemen
fasilitas, staf tim). Keterbatasannya adalah bahwa kelompok memiliki waktu
yang sulit dalam memprioritaskan faktor mana yang "paling" penting sehingga
tidak dapat memprioritaskan rekomendasi. Pendekatan di atas disarankan
dibentuk oleh rencana khusus yang disesuaikan untuk masing-masing
program.
2. Tinjauan tentang efektivitas spesifik untuk model, populasi, pengaturan, dan
lainnya topik: tabel perbandingan klinis, biaya, populasi etnis, dan hasil
lainnya untuk populasi orang dewasa. Namun, ruang lingkupnya terbatas
sehingga tabel untuk pasien anak dan remaja dan banyak pengaturan tidak
dimasukkan.
3. Bab yang luas tentang evaluasi program yang memiliki bagian pada klinis,
biaya, dan bidang perawatan eMH lainnya yang sangat mendalam dari bab ini,
namun tidak mencakup contoh peningkatan proyek atau hasil terbaru (saat
ini), termasuk studi pasien anak dan remaja secara mendalam.

4.3.2 Parameter Evaluasi


1. Kelayakan dapat dijelaskan dalam hal operasional, ekonomi, teknis,
marketing, sumber daya, atau kelayakan finansial. Parameter kelayakan termasuk
deskripsi produk atau layanan, pernyataan akuntansi, perincian operasi dan
manajemen, kebijakan, data keuangan, dan persyaratan legalitas. Umumnya studi
kelayakan mendahului pengembangan teknis dan implementasi proyek.
2. Validitas untuk eMH dan kedokteran, masalah yang paling penting adalah
apakah eMH berfungsi serupa dengan pelayanan ketika tatap muka secara
langsung yang dapat menangani berbagai macam gangguan atau penyakit.
Kepuasan yang baik, mampu membangun hubungan terapeutik dan “pengalaman”
bagi penyedia layanan, dan persepsi ramah dari pengguna merupakan indikator
validitas yang baik. eMH melakukan sebagian besar namun tidak semua hal dapat
dilakukan secara langsung (mis. mencium bau alkohol pada pasien, periksa efek
samping ekstrapiramidal atau tremor, lihat semua gerakan).
3. Reliabilitas digunakan untuk menggambarkan konsistensi keseluruhan
ukuran. Pengukuran tinggi dan berat orang sering kali sangat reliabel. Salah satu
studi telepsikiatri memiliki pasien yang dirawat secara langsung dan telemedicine
bercampur menjadi satu, dan tidak ada perbedaan yang dicatat. Sebuah studi
terbaru tentang ADHD pada jarak tertentu menggunakan Synchronous
telepsychiatry (STP) dan Asynchronous telepsychiatry (ATP, mis., Berbasis web)
melakukan pendekatan untuk pelatihan lebih lanjut, pengumpulan data, dan
pemantauan dengan hasil klinis yang positif. Evidence base menunjukkan bahwa
eMH menunjukkan reliabilitas dan validitas tinggi. Tidak ada masalah besar yang
telah dicatat hasilnya tersedia untuk beberapa populasi (mis., psikiatri geriatri).
4. Kepuasan digunakan secara sehari-hari dalam kaitannya dengan kehidupan,
transaksi, pekerjaan, hubungan, dan pengalaman umum lainnya. Hal ini
dipengaruhi oleh budaya, kepribadian, negara (mis., depresi), sifat (yaitu,
kepribadian), nilai-nilai, pengalaman masa lalu, harapan, dan faktor lain. Evidence
base eMH untuk kepuasan lebih unggul (STP lebih dari teknologi tingkat Skype)
dengan pasien dan penyedia bersedia menggunakannya untuk terhubung
meskipun ada kondisi (mis., depresi), sifat (yaitu, kepribadian), budaya, dan
dimensi bahasa. Kepuasan pasien mewakili kualitas, akses, keterjangkauan, dan
kemampuan untuk terhubung, sementara kepuasan penyedia memiliki dimensi
tambahan dari kemudahan integrasi teknologi ke dalam alur kerja klinis, penilaian
layanan yang lebih baik, atau akses ke spesialis.
5. Ekonomi/ biaya
6. Hasil Klinis

4.3.3 Model Perawatan: Cara Memilih dan Dampak pada Evaluasi


Ringkasan model perawatan eMH telah memiliki pro dan kontra dari
masing-masing model yang telah dipelajari secara menyeluruh dan diartikulasikan
dengan baik.
1. Intensitas Rendah
Tinjauan kasus diagnosis dan diskusi dapat mengubah diagnosis dan
pengobatan secara signifikan. Pengetahuan penyedia layanan, keterampilan, dan
kompleksitas pertanyaan meningkat dari waktu ke waktu, khususnya pelayanan
swasta di pedesaan. Konsultasi yang tertib antara dokter dengan pasien melalui
telepon atau e-mail merupakan fitur utama dari praktik klinis. Secara keseluruhan,
konsultasi ini tidak termasuk evaluasi pasien, namun lebih murah, cepat, singkat,
dan mudah dijangkau. Sistem yang lebih mendalam yaitu menggunakan telepon
atau email 24 jam untuk berkonsultasi kepada dokter multi-spesialis baik pada
anak maupun pada orang dewasa. Konsultasi budaya pada pelayanan primer di
pedesaan menggunakan telemedicine. Respons terhadap bencana atau serangan
bioterorisme telah dievaluasi dan dinyatakan layak dalam hal pelatihan ataupun
konsultasi.
2. Intensitas Sedang
Program terpadu skrining kesehatan mental, terapi di tempat, dan
telepsikiatri konsultasi (telepon, email, atau video), dengan melanjutkan edukasi
kedokteran dan pelatihan tentang skrining kuesioner, telah meningkatkan hasil
dan keterampilan staf pelayanan. Sebuah uji coba untuk depresi pada orang
dewasa menggunakan manajemen penyakit dan konsultasi telepsikiatri vs.
perawatan biasa selama 12 bulan. Hasilnya menunjukkan terdapat perbaikan
perawatan kedua kelompok karena kelompok "perawatan biasa" mendapat
manfaat dari pengembangan keterampilan penyedia, di samping konsultasi rawat
jalan. Asynchronous telepsychiatry (ATP) di layanan primer layak, valid, dan
dapat diandalkan pada pasien yang menggunakan bahasa Inggris dan Spanyol
pada pelayanan primer. Satu model ATP menggunakan kuesioner dasar untuk
skrining oleh penyedia layanan, pengambilan video saat anamnesis, dan
mengunggah riwayat pasien untuk psikiater periksa dalam jarak jauh. Diagnosis
dan terapi perawatan dibuat dan dinyatakan berhasil sekitar 80% model ini hemat
biaya.
3. Intensitas Tinggi
Perawatan kolaboratif yang sekarang telah resmi diterapkan pada
telemedicine, memiliki hasil yang memuaskan. Tim perawatan kolaboratif virtual
mampu untuk menghasilkan hasil yang lebih baik daripada "gold standard"
perawatan primer psikiatri. Perawatan kolaboratif jarak jauh pada anak dengan
ADHD menggunakan STP dan pendekatan ATP (mis., Berbasis web) untuk
pelatihan, pengumpulan data, dan monitoring lebih lanjut dan menunjukkan hasil
klinis yang positif.

4.4 Bukti Ilmiah untuk Outcomes Klinis


4.4.1 Biaya/ Outcome Ekonomi
Berkenaan dengan biaya, terdapat analisis manfaat yang menggambarkan
antara berbagai jenis biaya. Model penggantian biaya yang dapat melakukan
perawatan kondisi mental dan mengurangi biaya kesehatan lainnya lebih banyak
digunakan. Analisis minimalisasi biaya menyiratkan model efektivitas yang sama
tetapi biaya yang berbeda (lebih rendah). Efektivitas biaya menilai biaya
intervensi vs pengeluaran alternatif; sebuah subtipe dengan analisis utilitas biaya
yang mencakup data tentang kualitas hidup terkait tindakan kesehatan (mis., tahun
kehidupan yang disesuaikan dengan kualitas). Analisis biaya-manfaat menilai
semua hasil dengan menerjemahkannya ke dalam istilah ekonomi sejauh mungkin
dan cukup penting ketika intervensi tampak terlalu mahal harganya. Grup eMH
dari ATA telah mengevaluasi dimensi spesifik secara menyeluruh. Evaluasi
ekonomi yang terstandar didefinisikan denga tidak adanya pengeluaran biaya
yang banyak. Ini mungkin sesuai karena biaya diturunkan dan dipersepsikan
berbeda. Ada beberapa faktor biaya yang diidentifikasi sebagai suatu ukuran
secara objektif. Sampai definisi akhir ditetapkan, masing-masing faktor biaya
harus dioperasionalkan dan dilaporkan. Pertimbangan juga harus diberikan pada
pasien yang memerlukan atau tidak memerlukan biaya perawatan yang sesuai
standar. Secara umum, definisi yang jelas tidak adanya pengeluaran biaya yang
banyak. Evidence base eMH terkait dengan biaya paling baik disajikan di tempat
lain. Secara umum, terdapat program yang bervariasi dalam perhitungan biaya
tetapi hal ini mungkin berpotensi timbulnya kesewenang-wenangan. Oleh karena
itu, perlu pengelompokkan ke dalam berbagai tingkatan kualitas pasien, meskipun
secara teknis hal ini harus secara formal dikelompokkan berdasarkan penelitian
dan data.
1. Kualitas Reguler
 Pada pasien saja
 Teknologi langsung namun terbatas
 Biaya satu kali dalam satu kali layanan. Biaya akan bertambah apabila
terdapat layanan tambahan yang sebelumnya tidak tersedia.
2. Kualitas di Atas Rata-Rata
 Pada pasien, penyedia layanan, dan klinisi
 Teknologi langsung atau tidak langsung namun terbatas
 Biaya yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan berdasarkan jumlah
konsultasi atau penggunaan dari waktu ke waktu dan beberapa penghitungan
untung rugi.
3. Kualitas Tinggi
 Pada pasien, penyedia layanan, klinisi, komunitas, dan administrasi
 Teknologi langsung atau tidak langsung secara komprehensif meliputi
partisipasi aktif dengan bertanya jawab secara langsung melalui video
 Analisis canggih termasuk dampak pada pemanfaatan pelayanan,
penghitungan kualitas hidup, efektivitas biaya, dan kebutuhan ekonomi

4.4.2 Outcome Klinis


Hasil mengenai usia, kelainan, dan populasi etnis cukup menggembirakan.
Video conferencing nampaknya sama efektifnya dengan perawatan langsung
untuk sebagian besar parameter seperti kelayakan, hasil, usia, dan kepuasan
dengan penilaian tunggal dan konsultasi atau penggunaan tindak lanjut. Penyakit
yang diteliti adalah depresi, PTSD, penggunaan narkoba, dan gangguan
perkembangan. Perbandingan pengobatan dapat didasarkan pada sampel dari
keadaan penyakit yang sama dan perawatan pribadi. Mayoritas penelitian
berfokus pada penilaian praktis dan langsung seperti gejala, kepuasan, dan biaya
dasar. Pengukuran sebelum dan sesudah perawatan, dengan kuesioner skrining
atau indeks umum seperti penilaian GAF score, sederhana namun bermakna,
biasanya dengan harapan menunjukkan respons 50% pengurangan gejala atau
remisi. Hal-hal lain yang layak mendapat perhatian lebih adalah kualitas hidup,
kehadiran/ absensi kerja, kepatuhan, atau tindakan psikososial. Kepatuhan pasien
terhadap rencana pengobatan terbatas namun jumlah kunjungan, lama perawatan,
dan jumlah atau persentase dari modul yang diselesaikan sangat membantu.

4.5 Kesimpulan
Bab ini membahas prioritas hasil dan evaluasi dalam penyediaan layanan
eMH. Area evaluasi dasar dan lanjutan (mis., Kepuasan, teknologi, biaya, klinis,
dan hasil lainnya) disarankan dilakukan pada sejumlah besar peserta di eMH
dalam kerangka kerja sistematis. Proses, prosedur, tingkat kedalaman, dan
tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukan ditawarkan untuk memberikan opsi
kepada pasien untuk mempelajari pendekatan dasar atau lanjutan untuk eMH,
perubahan program, dan evaluasi hasil. Ini juga menawarkan saran tentang
bagaimana melakukan penilaian kebutuhan dan bagaimana menyesuaikan
prioritas berdasarkan kebutuhan spesifik dan sumber daya yang tersedia dalam
suatu program. Contoh peningkatan proyek menerapkan ide dari teori ke hasil
klinis dan hasil lainnya. Informasi ini diperlukan untuk para pemimpin klinis,
manajer, dan anggota tim yang lain karena mereka memproses dan memandu hasil
evaluasi yang mungkin memerlukan landasan perencanaan untuk program
kedepannya agar berhasil. Secara keseluruhan, standar terbaik adalah rencana
yang sederhana namun tetap elegan dan praktis, efisien, sistematis, dan didasarkan
pada bukti ilmiah. Standar yang dilakukan dan tidak dilakukan harus dievaluasi.
Bab ini berupaya menunjukkan tingkat kualitas opsi evaluasi, dengan berbagai
cakupan dan kedalaman, dan contoh cara penambahan suatu program dimulai dari
penyusunan rencana dengan cara yang memadai untuk sampai ke pelayanan yang
lebih baik. Bab ini terbatas dalam ukuran dan kedalaman, tetapi tambahan
referensi dan sumber informasi disediakan untuk tinjauan lebih lanjut. Oleh
karena itu, pembaca dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kerangka
kerja untuk meningkatkan program yang ada dan membantu banyak peserta
mereka.
BAB 12. E-MENTAL HEALTH GLOBAL: SUDUT PANDANG
INTERNASIONAL DAN MASA DEPAN TELEPSIKITARI

12.1 Pendahuluan
Telemedicine dan Internet memungkinkan sistem klinis yang telah tersedia
secara luas dan mulai berdampak pada hubungan dokter-pasien dan akan semakin
bertambah banyak di masa depan. Konsultasi telemedicine sekarang sangat umum
digunakan dan dilakukan pada sistem Internet broadband yang berjalan di cloud
secara rutin, dan para profesional dari semua bidang kesehatan mental (MH) (dari
psikiater, psikolog, terapis perkawinan dan keluarga hingga konsultan karir)
sekarang dapat memberikan e-terapi. Penelitian terbaru menggambarkan
bagaimana sumber daya dan layanan MH tersedia untuk pasien di rumah atau di
komunitas dapat disediakan melalui banyak perangkat Internet, mulai dari
komputer ke iPhone, termasuk:
 Grup pendukung pasien secara online / video / berbasis telepon dan Situs
Web untuk mengetahui informasi kesehatan
 Konsultasi telepsikiatri melalui email / telepon / chatting dengan dokter dan
penyedia lain dari lokasi yang tetap atau berpindah-pindah
 Materi edukasi multimedia yang dikembangkan oleh pasien dan penyedia
yang membantu edukasi pada keduanya
 Sistem penjadwalan, catatan kesehatan elektronik pribadi, dan alat untuk
mendukung keputusan dan manajemen penyakit kronis yang diarahkan ke diri
sendiri
Situs Web Komersial yang menawarkan layanan telepsikiatri seperti
Healthlinknow.com tidak hanya menawarkan informasi untuk para profesional
dan pasien tentang bagaimana telepsikiatri berfungsi tetapi juga layanan seperti
konsultasi kesehatan mental pasien di kota-kota besar dan komunitas, penjara, dan
klinik terpencil yang lebih kecil. Program terapi perilaku kognitif (CBT) online,
seperti fearfighter.com dan "beating the blues" menawarkan terapi perilaku
kognitif komputerisasi (CCBT) dengan biaya terapi sebagian kecil dari pelayanan
tatap muka tradisional. Fearfighter adalah situs web yang dirancang untuk
mengobati kepanikan dan fobia dengan intervensi multistep dan memiliki hasil
lengkap pengukuran dan pelacakan dukungan pasien dalam bentuk interaksi
email, pesan, dan interaksi telepon (fearfighter.com).
Diperkirakan 70% orang Amerika memiliki smartphone dan 50% orang
dewasa menggunakan telepon mereka untuk mencari informasi kesehatan atau
medis. Ada banyak sekali aplikasi pelacakan suasana hati/ mood untuk ponsel
jaman sekarang. Aplikasi tersebut umumnya gratis atau butuh biaya beberapa
dolar saja (umumnya $ 2 - $ 10). Ini memungkinkan pengguna untuk melacak
kualitas dan jumlah tidur mereka, pemicu stres dan gangguan mood, kesehatan
umum, dan paling penting mood mereka (mulai dari depresi, gelisah, stres,
posttraumatic stres, cedera otak, dan banyak lagi). Ada alarm pengingat jika Anda
lupa untuk check-in dan fitur notepad yang memungkinkan pengguna untuk
membuat jurnal setiap hari. T2 Mood Tracker (dikembangkan oleh Pusat Nasional
untuk Telehealth and Technology) merupakan contoh yang baik yang
memungkinkan pengguna untuk memilih gejala mana yang sesuai dengan
perilaku mereka sehingga mereka bisa melacak dan mengetahui gejala mood
mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa intervensi kesehatan mental online sama
efektifnya dengan intervensi tatap muka tradisional untuk gangguan seperti
depresi dan kecemasan. Misalnya hasil terapi perilaku kognitif yang sebanding
antara tatap muka dan online dalam mengurangi gejala gangguan panik dan
agorafobia. Berdasarkan studi dengan follow-up selama 30 bulan untuk
pengobatan fobia sosial, penelitian menunjukkan bahwa efek jangka panjang
pengobatan dengan face-to face sebanding dengan pengobatan berbasis internet.
Berkenaan dengan depresi, penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif
dan psikoedukasi yang diperoleh secara online dapat mengurangi gejala depresi.
Oleh karena itu, konsultasi telepsikiatri sekarang sudah ditentukan dengan
pedoman yang ada baik psikiatri orang dewasa maupun anak-anak dan telah
terbukti secara diagnostik valid dan menunjukkan kepuasan pasien yang
substansial.
12.2 Dampak pada Hubungan Dokter dengan Pasien
Hubungan dokter-pasien merupakan pusat dari praktik kedokteran umum,
namun hal ini sangat penting dalam psikiatri dan bidang perawatan kesehatan
mental lainnya karena memainkan peran penting dalam proses terapi. Dalam
bukunya The Doctor, His Patient and The Illness, Balint menggambarkan
hubungan dokter-pasien sebagai proses yang melibatkan tiga tahap: pengumpulan
gejala dari pasien (termasuk fisik dan uji keadaan mental), evaluasi diagnostik,
dan mencari recana kesepakatan bersama tentang manajemen kedepannya.
Psikiater telah digambarkan memiliki tiga peran potensial dalam hubungan
dokter-pasien yaitu otoritas, fasilitator, atau mitra. Dalam peran otoritas, psikiater
membuat semua keputusan untuk pasien. Namun, peran ini menjadi kurang umum
meskipun beberapa pasien masih lebih suka diberitahu apa yang harus dilakukan
dan tidak harus dilakukan. Pasien juga dapat diberi masukan dalam proses
pengambilan keputusan. Dalam peran fasilitator, psikiater membimbing pasiennya
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan yang akan membantu pasien membuat
pilihan perawatan berdasarkan informasi tersebut. Akhirnya, dalam peran mitra,
psikiater membantu penelitian opsi terapi dan analisis informasi tetapi pasien
sering peneliti utama. Pada akhirnya, dalam peran pasangan, pasien membuat
keputusan mereka sendiri dan ini sering digambarkan sebagai perawatan yang
berfokus pada pasien.
Dengan munculnya konferensi video, email, dan pesan instan, hubungan
dokter-pasien tidak diragukan lagi telah berubah, namun, seperti yang ditulis
Andersson, “bahwa komputer tidak dapat benar-benar menggantikan kontak
manusia”. Konsultasi langsung akan tetap menjadi inti dari sebagian besar
hubungan psikiater-pasien. Namun, Internet menjadi komponen utama sebagian
besar konsultasi kesehatan dan akan terus mengubah cara psikiater dan
profesional kesehatan mental lainnya bekerja. Awalnya, pasien mungkin memiliki
tradisi kunjungan tatap muka tetapi ini mungkin diikuti dengan kunjungan video
seperti terapi online dan psikoedukasi dengan kunjungan langsung. Hal ini terjadi
sesuai kebutuhan sehingga semakin banyak pasien dan dokter sekarang memiliki
apa yang Yellowlees gambarkan sebagai hubungan hybrid. Dengan penggunaan e-
terapi menggunakan konferensi video, e-mail, atau telepon / SMS, sangat penting
bagi praktisi dan pasien untuk memahami dan menghargai sifat yang terbatas pada
medium ini sehingga para praktisi perlu:
1) Nilailah jika pasien cocok untuk perawatan online, dengan mempertimbangkan
apakah pasien dalam keadaan kritis, terlibat dalam ide bunuh diri aktif atau jika
ada adalah masalah serius lainnya seperti kekerasan dalam rumah tangga atau
penggunaan narkoba yang parah
2) Memiliki sumber daya cadangan untuk mengatasi masalah yang mendesak
3) Mengedukasi pasien dan menyampaikan informed consent
4) Menilai kesesuaian pasien dan bekerja dalam parameter etika
E-terapi memiliki banyak manfaat, seperti kenyamanan menjalani
perawatan dan dapat dilakukan di rumah dibandingkan harus mengemudi untuk
melihat penyedia perawatan kesehatan mental. Ini memungkinkan pasien dan
praktisi untuk melewati waktu dan batasan geografis, memungkinkan akses ke
perawatan kesehatan mental bagi mereka dengan mobilitas terbatas atau untuk
orang yang tinggal di lokasi terpencil. Dan meskipun terapi tatap muka secara
langsung merupakan gold standard, para peneliti menemukan bahwa perawatan
online bisa sama efektifnya dengan terapi tatap muka langsung. Namun, bukan
berarti bahwa tidak ada pendapat yang bertentangan dan masalah tertentu yang
masih perlu ditangani dan diteliti lebih lanjut.
Satu masalah dengan terapi online adalah jarak artifisial yang dibuat antara
dokter dan klien, dan para peneliti berpendapat bahwa ini dapat memiliki dampak
positif dan negatif. Keterbatasan klinis dalam hal jarak melibatkan kurangnya
isyarat visual dan pendengaran, bahasa tubuh, dan klarifikasi spontan (jika
komunikasi melalui email atau teks), yang dapat menjadi sangat penting dalam
beberapa kasus dalam terapi. Namun, e-terapi menjadi daya tarik tersendiri bagi
seseorang dengan gangguan yang berpotensi menimbulkan rasa malu seperti
gangguan stres pascatrauma, kelainan makan, atau bagi mereka yang berjuang
dengan kecemasan sosial. Para peneliti telah berhipotesis bahwa konseling online
dapat menciptakan rasa nyaman mendiskusikan topik sensitif secara online
dibandingkan dengan pelayanan tatap muka tradisional.
Untuk memastikan kerahasiaan dan privasi pasien, praktisi perlu
memanfaatkan perlindungan seperti firewall dan perlindungan kata sandi,
meskipun demikian tindakan pencegahan ini tidak dapat mencegah pengiriman ke
e-mail yang salah arah. Hal ini meningkatkan tanggung jawab bagi psikiater.
Solusi yang memungkinkan untuk hal ini adalah penggunaan teknologi enkripsi.
Email terenkripsi memiliki urutan karakter yang tidak dapat dipahami yang hanya
bisa diuraikan dengan kunci dekripsi dari pengirim (contoh dalam hal ini yaitu
psikiater).

12.3 Advokasi Pasien dan Realitas Virtual di Masa Sekarang dan Masa yang
akan Datang
Di masa depan dimana pelayanan kesehatan online semakin meningkat,
pasien akan membutuhkan bantuan dalam serangkaian cara yang baru. Saat ini
bantuan tersebut diberikan oleh advokat kepada pasien secara langsung, tetapi di
masa depan peran ini akan diambil alih atau ditambah dengan virtual patient
advocates (VPA). VPA merupakan karakter animasi terkomputerisasi (sering
disebut sebagai avatar) yang dirancang untuk mengintegrasikan praktik terbaik
dari teori komunikasi penyedia-pasien. Ini meniru percakapan tatap muka lengkap
dengan komunikasi non-verbal seperti tatapan, postur, dan gerakan tangan.
Penulis telah mendeskripsikan sebuah penelitian yang dilakukan di Boston
Medical Center menggunakan VPA yang disebut Sistem Gabby, yang
menunjukkan bahwa beberapa peserta studi lebih suka berbicara dengan VPA
daripada berinteraksi dengan orang sungguhan.
Louise adalah sistem VPA lain yang dirancang sebagai bagian dari Proyek
RED, Boston Medical Center. Louise dirancang untuk bekerja dengan orang-
orang yang memiliki keterampilan komputer terbatas. Meskipun diperlukan waktu
untuk mengatur penggunaan awal program perangkat lunak ini, program ini telah
terbukti mengurangi kunjungan rumah sakit (pendaftaran pasien kembali dan
kunjungan darurat). Keuntungan menggunakan VPA adalah bahwa avatar
program berpotensi dapat diakses pada kenyamanan pasien dari mana pun dia
berada dan itu bisa terlihat sangat nyata, seolah-olah pasien berbicara dengan
orang yang sebenarnya.
Contoh lain dari perluasan peran VPA adalah penciptaan robot pengasuh.
Banyak negara mulai berinvestasi dalam pengembangan robot dan para peneliti di
AS sedang mengembangkan prototipe robot-caregiver. Robot pengasuh ini
berbeda dari yang sudah biasa digunakan untuk membantu operasi atau
memberikan obat. Robot ini dimaksudkan untuk menjadi teman dan pengasuh
Anda dan memiliki potensi untuk membantu di bidang kesehatan mental.
Di masa depan dimana pemberian layanan kesehatan berlangsung,
penggantian biaya semakin banyak dikaitkan dengan efisiensi dan kualitas
layanan, dan ini akan mendorong penggunaan teknologi dan proses berbasis
komputer seperti Virtual Patient Advocates. Namun, dalam beberapa kasus, tidak
ada pengganti untuk pemberian perawatan dan dukungan pasien secara langsung.
Di sinilah model gabungan dari peran Advokat-Pasien mungkin terbukti
bermanfaat. Ketika menemani seorang pasien ke perjanjian dengan penyedia
layanan atau memfasilitasi hubungan pasien dengan penyedia layanan kesehatan,
kehadiran fisik sangatlah penting. Menggunakan perangkat tetap dan bergerak
sebagai alat untuk “secara fisik hadir” dapat memungkinkan Advokasi-Pasien
menjadi lebih fleksibel dan dapat diakses oleh pasien yang berada di tempat yang
jauh.

12.4 Model Perawatan Gabungan melalui Penggunaan Teknologi Multipel


Meningkatnya jumlah praktisi yang menggunakan pendekatan gabungan
untuk perawatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, merupakan salah satu
variasi pada tema menyediakan perawatan yang berpusat pada pasien yang
terjangkau, tepat waktu, dan mudah diakses. Contoh yang sangat baik adalah
proyek berbasis di Seattle yang dijalankan oleh Meyers dan rekan-rekannya yang
telah menggunakan beberapa pendekatan langsung dan teknologi untuk
memberikan penilaian dan pengobatan berbasis bukti untuk anak-anak dengan
ADHD yang tinggal di beberapa negara bagian di North West USA. Dalam
proyek ini, psikiater anak memberikan perawatan langsung dan pendidikan online,
pasien melihat dokter, behavioris, dan psikiater online secara langsung, dan
seluruh platform untuk perawatan dan pemantauan online, tetapi berfokus pada
klinik perawatan primer dimana semua terapi terkoordinasi.
Model inovatif layanan kolaboratif kesehatan mental telah
diimplementasikan menggunakan beberapa teknologi. Hal ini mengarah pada
standar praktik baru dimana telemedicine itu fleksibel dan akan semakin
mendukung dan memungkinkan penerapan perawatan khusus di mana dan kapan
pasien membutuhkannya. Kita tahu bahwa sebagian besar perawatan kesehatan
mental mengambil bagian dalam perawatan primer di seluruh dunia dan bahwa
sebagian besar pasien dengan gangguan kejiwaan tidak pernah melihat atau tidak
pernah dievaluasi oleh seorang psikiater; model telemedicine serbaguna seperti itu
membantu mengatasi masalah ini. Kami mengusulkan bahwa model intervensi
gabungan harus menjadi standar baru praktik psikiatri anak untuk mengobati
anak-anak yang menderita ADHD dikombinasikan dengan gangguan kejiwaan
lainnya, apakah anak-anak tinggal di daerah pedesaan atau metropolitan.

12.5 Pengaplikasian Teknologi untuk Populasi yang tidak Terlayani: eMH


Lintas Budaya dan Tren pada Pelayanan Internasional
Tujuan dari bagian ini adalah untuk membangun inovasi dan memahami
bagaimana masalah yang akan berdampak pada layanan kesehatan mental lintas
budaya baik nasional dan internasional. Hal ini mempelajari bagaimana eMH
dapat meningkatkan kualitas perawatan terhadap etnis minoritas di seluruh dunia
termasuk pengurangan stigma yang sangat sering dikondisikan secara budaya dan
memperoleh wawasan tentang hambatan potensial dan solusi yang disarankan
untuk pengembangan layanan eMH lintas budaya nasional dan internasional.
Sementara berbagai aplikasi eMH telah diuji dan dikembangkan selama lima
hingga enam dekade terakhir, ada beberapa laporan yang diterbitkan relatif
menggambarkan penggunaan telepsikiatri dalam penyediaan perawatan kesehatan
mental untuk pasien lintas budaya.
Istilah lintas-budaya telepsikiatri mencakup pengiriman perawatan
kesehatan mental yang sesuai secara budaya dari jarak jauh dalam waktu nyata
dengan menggunakan video conferencing yaitu, "telepsikiatri sinkron" dan / atau
"asinkron" di mana kita berbicara tentang transmisi materi terkait klinis yang
direkam, yaitu penilaian, wawancara / konsultasi psikiatris antara dokter rujukan
dan spesialis). Akses yang setara ke layanan kesehatan mental merupakan hak
asasi manusia baik untuk populasi domestik maupun imigran di komunitas
modern di seluruh dunia. Namun, karena jarak geografis dan hambatan lainnya,
mis., Populasi pasien lintas budaya, agama dan bahasa, menghadapi kesulitan
dalam akses ke tenaga kesehatan mental profesional dengan cara yang diinginkan.
Pasien yang tidak berbicara sesuai dengan bahasa penyedia layanan masing-
masing telah melaporkan perasaan didiskriminasi dalam pengaturan klinis,
sedangkan berkomunikasi dengan tenaga profesional kesehatan dalam bahasa
lokal dikaitkan dengan peningkatan kepercayaan dan kepercayaan diri pasien.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa hambatan bahasa dikaitkan dengan
tingkat kepuasan pasien yang lebih rendah dan pemberian perawatan yang buruk
dibandingkan dengan perawatan yang diterima oleh pasien yang berbicara bahasa
penyedia layanan.
Sasaran klinis dan ilmiah dari layanan kesehatan telemental internasional
tersebut adalah untuk:
1. Meningkatkan kesehatan mental melintasi batas-batas negara dengan
menyediakan konsultasi psikiatris antar negara
2. Mengembangkan tim perawatan internasional dengan keterampilan tertentu
(mis., Bahasa isyarat dan banyak staf bahasa asing)
3. Memberikan penilaian kejiwaan akut jarak jauh
4. Menetapkan layanan pendapat kedua dan layanan perawatan bersama antara
tenaga profesional kesehatan mental dan dokter umum
5. Meningkatkan perencanaan pemulangan dengan melibatkan dokter dengan
keterampilan khusus dan keahlian
6. Mengembangkan layanan tindak lanjut berikutnya melalui konferensi video
7. Meningkatkan akses ke spesialisasi layanan anak, dewasa, geriatri, forensik,
dan tuli
8. Memberikan pengawasan jarak jauh dan konsultasi staf
9. Memberikan psikoedukasi terhadap anggota keluarga pasien
10. Meningkatkan pembelajaran jarak jauh melalui konferensi kasus dan
demonstrasi praktik terbaik melintasi batas-batas nasional
11. Membuat database di atas lintas-budaya dan profesional keterampilan lainnya

Beberapa outcome yang dapat didapatkan berdasarkan hasil di atas:


1. Peningkatan akses ke keahlian khusus (mis., Bahasa isyarat dan banyak staf
bahasa asing)
2. Peningkatan kecepatan dan ketepatan diagnosis dan perawatan yang sebaliknya
disediakan oleh penerjemah
3. Peningkatan akses ke spesialisasi layanan anak, dewasa, geriatri, forensik, dan
tuli
4. Peningkatan kontinuitas perawatan dan kontak dengan tenaga profesional
5. Peningkatan psikoedukasi pasien dan anggota keluarga pasien
6. Peningkatan efisiensi dan efektivitas melalui peningkatan kinerja
7. Pemanfaatan biaya akibat berkurangnya staf dan biaya penerjemah: waktu
perjalanan, waktu staf, penurunan penggunaan penerjemah
8. Pengurangan waktu tunggu / daftar tunggu untuk perawatan karena
meningkatnya akses ke sumber daya masing-masing
9. Pengurangan jumlah dan waktu penerimaan kembali yang tidak patut ke dalam
sektor akut

12.6 Kesimpulan
Kami telah mengeksplorasi dampak teknologi pada hubungan dokter-pasien
sebagai teknologi baru dan proses klinis yang diterapkan pada perawatan pasien
(mis., pendukung pasien virtual). Pendekatan-pendekatan ini akan membuat
hubungan lebih fleksibel dan produktif karena terjadi lintas waktu dan jarak, tidak
lagi terbatas pada kantor klinik.
Di masa depan, kami mungkin akan mengubah lebih banyak proses klinis,
terutama sebagai teknologi virtual reality, sinkron, asinkron, dan gabungan
seluler, menambahkan model perawatan (mis., gabungan), dan menerapkan
teknologi baru ke tempat yang kurang terlayani (mis., populasi lintas budaya) di
seluruh dunia. Dan di atas semua itu, tidak diragukan lagi apabila kita akan
memiliki teknologi yang lebih baru untuk terus ditingkatkan. Teknologi dan
proses klinis yang ada hingga saat ini bahkan belum diperbarui. Selain
pengembangan perangkat teknologi baru, kami berharap akan melihat
pembentukan layanan internasional untuk bertukar keahlian profesional serta
menilai dan bahkan merawat pasien pada jarak jauh melalui bahasa ibu masing-
masing pasien daripada melalui penerjemah.

Anda mungkin juga menyukai