Anda di halaman 1dari 3

TOR ( TERM OF REFERENCE )

PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA / PELAKSANA


KELAS IBU BALITA
SUMBER DANA APBN TAHUN 2016

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN


Unit Eselon II : Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Program : Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Indikator Kinerja Utama : Cakupan KNI Berkualitas
Indikator Kinerja Khusus : Jumlah Kab/Kota yang mencapai target KNI
Hasil : Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan dalam kelas
ibu
Kegiatan : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Indikator Kinerja Kegiatan : Kabupaten/Kota yang ditingkatkan Pelayanan Kesehatan
bayi, anak balita dan pra sekolah
Volume Keluaran : 30
Satuan Ukur Keluaran : Orang

A. Latar belakang

Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

1. Renstra Departemen Kesehatan 2011-2015


2. PP No. 32 tahun 1996 tentang kesehatan
3. SK Menkes No. 65 tahun 2006 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan
4. Perpres No 7 tahun 2005 tentang arah kebijakan pembangunan kesehatan
5. RAD MDGs 4 tahun 2015 Provinsi Banten

B. Gambaran Umum
Kesehatan merupakan salah satu urusan wajib dan daerah berkewajiban untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, mewujudkan keadilan dan pemerataan, menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial. Untuk mencapai tersebut perlu suatu sistem kesehatan yang tertata
baik dan sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance)
Saat ini kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Banten khususnya untuk indikator
pencapaian mdgs masih perlu percepatan. Angka kematian ibu secara nasional menurut data
SDKI tahun 2012 adalah sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan target tahun
2014 adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan menurut sp 2010 data aki provinsi
banten adalah 308 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan menurut hasil riskesdas 2013 banten masih dibawah angka nasional begitu
juga dengan tempat persalinan data riskesdas 2013 memberikan gambaran bahwa masih
sekitar 24% masih bersalin di rumah. Hal ini menempatkan Banten sebagai provinsi fokus
secara nasional sebagai penyumbang kematian ibu.
Tantangan besar untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) harus disikapi dengan
komitmen kuat di semua tingkat administrasi dengan upaya yang efektif, intensif dan
berkesinambungan seperti dengan adanya program puskesmas mampu layanan pelayanan
obstetri dan neonatal emergency dasar, program rumah sakit mampu layanan pelayanan
obstetri dan neonatal emergency komprehensif, sistem rujukan maternal dan neonatal di
fasilitas kesehatan. Sedangkan untuk angka kematian bayi di Banten menurut data badan
pusat statistik bps 2012 tercatat sebanyak 30,9 per 1.000 kelahiran hidup dan menurut sdki
2012 angka kematian bayi secara nasional tercatat sebanyak 32 per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan targetnya adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal merupakan
penyumbang terbesar angka kematian bayi (AKB), oleh karena itu angka kematian neonatal
(AKN) harus diturunkan yaitu dengan upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan
menjamin pertolongan persalinan yang aman

C. Penerima Manfaat

1. Penerima Manfaat
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan mengundang sejumlah 30 orang
peserta, antara lain :
a) Pengelola Program KIA Provinsi (3 Orang)
b) Pengelola Program KIA Kab/Kota (1 Orang)
c) Petugas Puskesmas (2 orang pengelola program kesehatan anak)
d) Lintas program terkait kesehatan anak di Provinsi (3 Orang)

2. Penanggungjawab
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten

D. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan melalui pertemuan di kelas selama 3 hari, dengan dipandu oleh
narasumber dan fasilitator dari pusat dan provinsi diikuti oleh tenaga kesehatan di
puskesmas dari 8 kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Dalam pertemuan tersebut
disampaikan tentang materi kelas ibu balita.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan untuk menentukan sasaran provinsi, penanggung jawab teknis dan


administrasi pelatahan, narasumber dan acara

b. pelaksanan Meliputi :

1) Pemesanan tempat pertemuan, kegiatan ini dilaksanakan di wilayah ibu kota


Provinsi Banten dengan paket Fullboard
2) Pembuatan dan pengiriman surat undangan ke Kadinskes Kab/Kota, dan surat
permohonan narasumber
3) Penyusunan sambutan, kesepakatan, RTL, penggandan materi
4) Penyiapan paket pertemuan, alat tulis kantor, alat pengolah data dan
kelengkapan pelatihan lainnya

Narasumber dalam kegiatan ini sebanyak 3 orang, antara lain :

1) Direktorat kesehatan Anak

2) Fasilitator yang sudah dilatih (Provinsi)

3) Kasie Kesga

Kegiatan dilaksanakan pada minggu ke III bulan April 2016.

E. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yang terdiri dari satu laporan kegiatan untuk dicapai setelah selesainya
penyelenggaraan kegiatan dan dalam 1 tahun berjalan anggaran tahun 2016.

F. Biaya Yang Diperlukan

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp.372.120.000,- (Tiga
Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah)

Serang, Maret 2015

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI BANTEN

Drg. SIGIT WARDOJO, M.Kes


NIP. 19640414 199102 1 006

Anda mungkin juga menyukai