PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Beragamnya jenis moda transportasi mempengaruhi keputusan
seseorang dalam pemilihan moda untuk melakukan perjalanan dari satu kota
menuju kota lainnya salah satunya adalah pemilihan moda transportasi darat
dan menggunakan kendaraan umum. Kota Banda Aceh yang sesuai dengan
statusnya sebagai ibukota dari provinsi Aceh, mengambil peranan yang cukup
strategis yakni menjadi pusat dari segala aktivitas ekonomi, politik, sosial,
budaya, swasta, pendidikan dan maupun pusat lainnya. Dalam proses distribusi
barang dan penumpang, Banda Aceh terhubung dengan kota-kota lain sehingga
perjalanan ataupun lintasan antar kota dalam provinsi harus terkoneksi dengan
baik dan nyaman agar tercapainya kuantitas dan kualitas yang nyaman bagi
pengguna.
Perwujudan dari nyamannya pengguna moda angkutan umum
transportasi darat seperti mini bus di mulai dari bagusnya infrastruktur dan
pelayanan di terminal. Terminal mini bus atau terminal tipe B kota Banda Aceh
terletak di Leung Bata, Banda Aceh, Aceh 23123 dengan luasan lahan 5.800
m2 . Terminal mini bus Leung Bata adalah pelayanan mini bus dengan trayek
kearah jalur timur Aceh.
Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang
mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan
umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang hingga
sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga sebagai tempat pengendalian,
pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus angkutan penumpang
dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus angkutan
penumpang atau barang. Oleh sebab itu, peran terminal dalam sebuah kota
sangat penting agar semua angkutan dapat tertata dengan rapi dan
memudahkan pengguna angkutan umum.
Keadaan terminal mini bus Banda Aceh saat ini masih banyak
kekurangan yang harus di perbaiki untuk menunjang kelayakan terminal
tersebut. Keadaan lansekap yang kurang mendukung dan menarik, bangunan
yang tidak ramah terhadap disabel dan difabel, tidak adanya tempat menunggu
penumpang atau pengantar yang sesuai standart seperti di dalam ruangan atau
tempat yang layak terhindar dari panas dan hujan, menara pengawas, dan
tempat parkir khusus pengantar atau penjemputan penumpang, yang hal-hal
tersebut termasuk ke dalam jenis-jenis fasilitas utama yang harus ada dalam
terminal tipe B berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun
1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan. Seharusnya terminal itu dapat di
fungsikan sebagai tugu pertama penyambutan wisatawan dari luar daerah yang
belum pernah berkunjung ke kota banda aceh dapat memberikan kesan yang
baik dan bagus sehingga terminal tersebut sedikitnya dapat mencerminkan
bagusnya penataan infrastruktur kota Banda Aceh .
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirasa perlu untuk di lakukan
redesign terminal tipe B Banda Aceh demi terwujudnya kenyamanan pengguna
baik masyarakat normal maupun masyarakat kaum difabel dan disabel
sehingga terciptanya terminal yang caring of human dan terciptanya terminal
yang sesuai dengan standart yang berlaku di Indonesia sesuai dengan Peraturan
Menteri.
LATAR BELAKANG
Keadaan eksisting bangunan yang belum memenuhi standart terminal mini
bus tipe B.
Keadaan bangunan eksisting yang tidak ramah untuk semua lapisan
masyarakat termasuk ( difabel dan disabilitas).
Sistem yang belum teratur baik secara arsitektural maupun non arsitektural.
MASALAH
Bagaimana mendisain bangunan terminal mini bus Banda Aceh yang sesuai
dengan standarisasi terminal tipe B yang telah ditetapkan oleh kementrian
perhubungan.
Bagaimana mendisain bangunan yang ramah terhadap semua lapisan
masyarakat dan juga ramah terhadap lingkungan.
TUJUAN
Mewujudkan perbaikan infrastruktur kota Banda Aceh salah satunya dengan
me-redesign bangunan terminal mini bus yang sesuai standart terminal tipe B
F
agar bangunan benar-benar berguna dan terfungsikan dengan baik bagi
E
pengguna .Dengan perancangan secara arsitektural, maka di usahakan dapat
E
juga secara tidak langsung memperbaiki sistem yang secara non arsitektural.
D
A
.
C Pengumpulan Data
K