Seorang laki-laki usia 45 tahun bekerja sebagai operator shovel pada pertambangan granite selama
paling kurang 1 tahun. Ia bekerja 6 hari seminggu selama 8 sampai 10 jam sehari. Ia diperiksa
sehubungan dengan program testing audiometry ditempat kerja baru-baru ini. Ia tidak mempunyai
riwayat keluarnya cairan dari telinga, cedera kepala, dan ia pernah bekerja dengan menggunakan
senjata api. Pada pemeriksaan telinga, tidak terdapat serumen, otitis eksterna didapatkan
membrana timpani yang masih utuh. Rinne test positif dan tidak ada lateralisasi pada Weber test.
Pada pemeriksaan pure tone audiometry ditemukan adanya penurunan (menukik) pada frekuensi 4
kHz tanpa adanya kelainan penghantaran udara tulang pada kedua telinga.
PEMBAHASAN
A. Diagnosis
Diagnosis dari kasus ini adalah penurunan pendengaran akibat bising di tempat kerja (Noise
Induced Hearing Loss). Penurunan pendengaran akibat bising di tempat kerja adalah
penurunan pendengaran atau tuli akibat pajanan bising yang melebihi nilai ambang batas di
lingkungan kerja.
B. Langkah-langkah diagnosis :
1. Anamnesis :
- Bekerja sebagai operator shovel pada pertambangan granite selama paling kurang 1
tahun.
- Tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga dan cedera kepala.
2. Pemeriksaan fisis :
3. Pemeriksaan penunjang :
- Tes Rinne
- Tes Weber
- Tes Swabach
Berdasarkan Keppres No. 22 tahun 1993 kasus ini termasuk PAK (Penyakit Akibat Kerja)
- Fisik : Kebisingan
- Ergometri : -
D. Treshold :
85 dB 8 jam
94 dB 1 jam
97 dB 30 menit
100 dB 15 menit
Swabach : -
PTA :
F. Survey
G. Pemeriksaan Pekerja
H. Penatalaksanaan
I. Pencegahan
J. Prognosis
Jenis ketulian akibat pajanan bising adalah tuli sensorineuralkoklea yang sifatnya menetap
dan tidak dapat diobati dengan obat maupun pembedahan, maka prognosisnya buruk.