HLM 48-51
HLM 48-51
Jerome Bruner dan rekan sejawatnya memberikan dukungan teoritis penting terhadap discovery
learning, sebuah model pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa untuk
memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa
dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
(penemuan pribadi).
Tujuan penddikan bukan hanya untuk memperbesar dasar pengetahuan tetapi juga untuk
menciptakan berbagai kemungkinan untuk invention (penciptaan) dan discovery (penemuan).
Ketika discovery learning diterapkan di bidang sains dan ilmu sosial, ia menekankan penalaran
induktif dan proses penyelidikan yang menjadi karakteristik metode ilmiah.
Richard Suchman (1962) mengembangkan pendekatan inquiry learning. Bila menggunakan
pendekatan ini, guru menyodorkan situasi yang membingungkan atau discrepant event yang
dimaksudkan untuk memicu keingintahuan dan memotivasi penyelidikan.
Rangkuman
Dengan demikian guru yang menggunakan PBL menekankan keterlibatan siswa secara aktif,
orientasi yang induktif bukan deduktif, dan penemuan atau pengonstruksian pengetahuan oleh
siswa sendiri.