Anda di halaman 1dari 7

8.

Hukum ampere
Hukum Ampere menyatakan, “Integral garis konduksi magnet B di sekeliling lintasan
tertutup sama dengan 4πk’ kali arus netto yang melewati daerah yang dibatasi lintasan tersebut”
(Halliday, 1989: 300). Hukum Ampere dapat dipakai untuk menghitung rapat fluks magnetik.
Salah satu penerapan Hukum Ampere yaitu pada induksi magnet toroida. Toroida adalah bangun
berbentuk seperti ban yang dililiti dengan kawat sedemikian hingga tiap lilitan berbentuk
lingkaran. Toroida dianggap seperti solenoida sangat panjang yang dilengkungkan sehingga
ujung-ujungnya berimpit (Primaseta, 2012).
Rumus Hukum Ampere

∫ 𝐻. 𝑑l = Iyang dilingkupi
Ampere merupakan salah satu satuan listrik yang digunakan untuk mengukur besaran arus listrik
yang mengalir. Penggunaan satuan ampere ini dapat dengan mudah kita temukan pada alat
seperti stopkontak, MCB meteran rumah dan lain sebagianya yang bersifat mengalirkan arus
listrik. Satuan ampere juga bisa menyatakan berapa maksimal aliran arus listrik yang dapat
dialirkan oleh peralatan listrik. Ampere sendiri juga sering dikaitkan dan dikonversi dengan watt
sehingga pertanyaan 1 ampere berata watt maupun 1 watt berapa amper sangatlah wajar.

Contoh penggunaan satuan listrik yang satu ini umumnya disandingkan dengan satuan listrik
yang lainnya seperti didalam rumah terdapat MCB 16 ampere 900 watt yang artinya mcb
tersebut mampu mengalirkan listrik sebanyak 16 ampere dan mampu menahan besarnya daya
listrik sebanyak 900 watt. Selain itu penggunaan ampere juga bisa ditemui pada setrika, mesin
cuci, kulkas dan sebagainya. Lalu bagaimana cara menghitung ampere 3 phase atau bagaimana
rumus konversi ampere ke watt atau ke volt? untuk memahaminya kita harus tau tentang satuan
arus listrik selanjutnya yakni volt dan menemukan relasi antara ketiga satuan listrik tersebut.
Pambuka Rengga dan Raharjo dwi, Pembuatan Alat Eksperimen Induksi Magnet Pada Toroida
Menggunakan Arduino dan Hall Effect Sensor, 2018 Volume 2 Nomer 8

https://www.academia.edu/34730611/HUKUM_AMPERE_DAN_SOLENOIDA diakses pada hari


kamis pukul 22.03.

9. Persamaan Maxwell
Persamaan Maxwell yaitu himpunan empat persamaan diferensial parsial yang
mendeskripsikan sifat-sifat ajang listrik dan ajang magnet dan hubungannya dengan sumber-
sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik. Keempat
persamaan ini dipakai untuk menunjukkan bahwa cahaya yaitu gelombang elektromagnetik.
Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum Gauss, Hukum
Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere.
Hukum Gauss mengungkap bagaimana muatan listrik dapat membuat dan mengganti ajang
listrik. Ajang listrik cenderung untuk bangkit dari muatan positif ke muatan negatif. Hukum Gauss yaitu
penjelasan utama mengapa muatan yang berbeda jenis saling tarik-menarik, dan yang sama jenisnya
tolak-menolak. Muatan-muatan tersebut membuat ajang listrik, yang dilayani oleh muatan beda
melewati gaya listrik

Hukum Gauss untuk magnetisme mengungkap tidak seperti listrik tidak kehadiran partikel
"kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan selalu saling
berpasangan.
Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengganti ajang magnet dapat membuat
ajang listrik. Ini yaitu prinsip operasi banyak generator listrik. Gaya pandai mesin (seperti yang
ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah magnet besar, dan pergantian ajang
magnet ini membuat ajang listrik yang mendorong arus listrik yang kemudian disalurkan
melewati jala-jala listrik.
Hukum Ampere mengungkap bahwa ajang magnet dapat ditimbulkan melewati dua cara: yaitu
kemudian arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan mengganti ajang listrik
(tambahan Maxwell).

Persamaan-persamaan dalam babak ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti persamaan
dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berganti-ganti tergantung pada
sistem satuan yang dipakai. Meskipun bentuk umumnya tetap, beragam ciri utama berganti dan
tetapan yang berbeda-beda menyembul di tempat yang berbeda-beda pula. Beda daripada satuan
SI (yang umum dipakai dalam rekayasa), sistem satuan beda yang umum dipakai yaitu satuan
Gauss (didasarkan pada sistem CGS dan diasumsikan memiliki keuntungan teoretis
dibandingkan SI [1]), satuan Lorentz-Heaviside (biasa dipakai dalam fisika partikel) dan satuan
Planck (digunakan dalam fisika teori).
Kehadiran dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah. Kedua-duanya
ekivalen. Perumusan pertama memperlakukan berbeda muatan terikat dan arus terikat (yang
menyembul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas dan arus bebas.
Pemisahan ini bermanfaat untuk perhitungan yang melibatkan bahan dielektrik dan magnet.
Perumusan kedua memperlakukan semua muatan secara setara, menggabungkan baik muatan
bebas dan terikat ke dalam muatan total (dan hal yang sama juga berlaku untuk arus). Ini yaitu
pendekatan yang lebih mendasar atau mikroskopis, dan terutama bermanfaat bila tidak kehadiran
bahan dielektrik atau magnet.
Lambang dicetak tebal mewakili besaran vektor, sedangkan lambang dicetak miring mewakili
besaran skalar

Tabel 1: Perumusan dalam muatan dan arus bebas

Nama Bentuk diferensial Bentuk integral


Hukum Gauss:

Hukum Gauss untuk


magnetisme:

Persamaan Maxwell-
Faraday
(Hukum induksi Faraday):

Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):

Table 2: Perumusan dalam muatan dan arus total

Nama Bentuk diferensial Bentuk Integral

Hukum Gauss:

Hukum Gauss
untuk
magnetisme:

Persamaan
Maxwell-
Faraday
(Hukum
induksi
Faraday):

Hukum
Ampere
(dengan
koreksi
Maxwell):

Tabel berikut mengungkap ciri utama tiap lambang dan satuan SI-nya:
Tabel 3: Ciri utama dan satuan

Lambang Guna (yang pertama paling umum) Satuan SI

operator divergensi
per meter (akibat
penerapan operator)
operator curl

per detik(hasil penerapan


turunan parsial terhadap waktu
operator)

volt per meter atau


ajang listrik (ekivalen),
newton per coulomb

ajang magnet
juga disebut sebagai induksi magnet tesla, atau (ekivalen),
juga disebut sebagai kuat ajang weber per meter kuadrat
magnet volt•detik per meter
juga disebut sebagai rapat fluks kuadrat
magnet

coulomb per meter


ajang pergeseran listrik kuadrat atau (ekivalen),
newton per volt-meter

H
juga disebut sebagai ajang magnet
bantu (auxiliary magnetic field)
ampere per meter
juga disebut sebagai intensitas ajang
magnet
juga disebut sebagai ajang magnet

permitivitas bidang hampa, sebutan


resmi yaitu konstanta listrik, farads per meter
tetapan universal
permeabilitas bidang hampa, sebutan henry per meter, atau
resmi yaitu konstanta magnetik, newton per ampere
tetapan universal kuadrat

rapat muatan bebas (tidak termasuk


coulomb per meter kubik
muatan terikat)

rapat muatan total (termasuk muatan


coulomb per meter kubik
bebas dan muatan terikat)

fluks ajang magnet pada permukaan


joule-meter per coulomb
Gauss tertutup S

muatan bebas netto yang ditutup oleh


permukaan Gauss S (tidak termasuk coulomb
muatan terikat)

muatan netto yang ditutupi oleh


permukaan Gauss S (termasuk coulomb
muatan bebas dan terikat)

fluks ajang magnet pada permukaan tesla meter kuadrat atau


tertutup S weber

integral garis ajang listrik sepanjang


batas ∂S
joule per coulomb
(dan karenanya yaitu kurva tertutup)
permukaan S

fluks magnet pada sembarang


weber
permukaan S (tidak mesti tertutup)

rapat arus bebas (tidak termasuk arus


ampere per meter kuadrat
terikat)
rapat arus (termasuk arus bebas dan
ampere per meter kuadrat
terikat)

integral garis ajang magnet pada


tesla-meter
batas tertutup ∂S permukaan S

arus listrik bebas netto yang


melewati
ampere
permukaan S (tidak termasuk arus
terikat)

arus listrik netto yang melewati


permukaan S (termasuk arus bebas amperes
dan terikat)

fluks listrik melewati sembarang


joule-meter per coulomb
permukaan S, tidak mesti tertutup

fluks ajang pergeseran listrik


melewati sembarang permukaan S, coulomb
tidak mesti tertutup

elemen vektor diferensial area


permukaan A, dengan magnitudo dan
arah infinitesimal meter kuadrat

normal terhadap permukaan S

elemen vektor diferensial panjang


lintasan bersinggungan terhadap meter
kontur

Persamaan Maxwell secara umum dilaksanakan pada rata-rata makroskopik dari ajang, yang
sangat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di tempat tersebut
ajang juga mengalami efek kuantum). Hanya bila dipahami sebagai rata-rata kita dapat
mendefinisikan besaran seperti permitivitas dan permeabilitas magnet bahan. Pada aras
mikroskopik, persamaan Maxwell, dengan membiarkan terlantar efek kuantum, mendeskripsikan
ajang, muatan dan arus dalam bidang hampa, namun pada level rincian ini kita harus
memperhitungkan setiap muatan, bahkan pada level atomik, yang secara umum yaitu masalah
yang tidak terpecahkan (intractable).

http://persamaan-maxwell.jurnal-ilmiah.web.id/id3/2363-2246/Persamaan-
Maxwell_25265_persamaan-maxwell-jurnal-ilmiah.html diakses pada hari kamis pukul 22.04

Anda mungkin juga menyukai