Anda di halaman 1dari 38
REFERENSI PROGRAM COMPETENCY BASED TRAINING (CBT) _ Bidang Keahlian Instalasi Listrik = AusAID PAKET KURIKULUM 1.1 MENGERTI KEAMANAN KERJA TIM PENYUSUN: 1, lan Moore 2. Mark Robinson 3. Drs Erizal S.Ip 4. Drs. Adi Mulyana 5. Drs. Mutar 6. Sem Aldo W Tulung Allo INDONESIA AUSTRALIA PARTNERSHIP FOR SKILLS DEVELOPMENT West Java Institutional Development Project, IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.1 REFERENSI 1.1.1.1: UU KESELAMATAN KERJA DIPATUHI PADA SAAT BEKERJA UU_Keselamatan kerja berikut mengacu kepada UURI No 20 Th 2002 tentang KETENAGALISTRIKAN. BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal | Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik. 2. Tenaga Listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan cigistribusikan untuk segala macam keperluan, tidak termasuk listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat. 3. Penyediaan Tenaga Listik adalah pengadaan tenaga listik mulai dari titk pembangkitan sampai dengan titik perakaian, 4, Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah penggunaan tenaga listrik mulai dan titik pemakaian. 5. Konsumen adalah setiap orang atau badan yang membeli tenaga listrik dan pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk digunakan sebagai pemanfaatan akhir dan tidak untuk diperdagangkan. 6. Sistem Tenaga Listrik adalah rangkaian instalasi tenaga listrik dan pembangkitan transmisi, dan distribusi yang dioperasikan secara serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik 7. Pembangkitan Tenaga Listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listnik. 8. Transmisi Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dan suatu sumber pembangkitan ke suatu sistem distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antarsistem. 9. Distribusi Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dan sistem transmisi atau dan sistem pembangkitan kepada konsumen. 10. Penjualan Tenaga Listrik adalah suatu kegiatan usaha penjualan tenaga listrik kepada konsumen. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA T dai 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.1 11. Usaha Penjualan Tenaga Listrik adalah penyelenggara kegiatan usaha penjualan tenaga listrik kepada konsumen yang tersambung pada tegangan rendah. 12. Agen Penjualan Tenaga Listrik adalah penyelenggara kegiatan usaha penjualan tenaga listrik kepada konsumen yang tersambung pada tegangan tinggi dan tegangan menengah 13. Pengelola Pasar Tenaga Listrik adalah penyelenggara kegiatan usaha untuk mempertemukan penawaran dan permintaan tenaga listrk. 14. Pengoperasian Sistem Tenaga Listrik adalah suatu kegiatan usaha untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan antarsistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik. 15. Pengelola Sistem Tenaga Listrik adalah penyelenggara kegiatan usaha pengoperasian sistem tenaga listrik yang bertanggung jawab dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan antarsistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi, serta membuat, reneana pengembangan sistem tenaga listrik 16. Jaringan Transmisi Nasional adalah janingan transmisi tegangan tinggi, ekstra tinggi dan / atau ultra tinggi untuk menyalurkan tenaga listrik bagi kepentingan umum yang ditetapkan pemerintah sebagai jaringan transmisi nasional 17. Rencana Umum Ketenagalistrikan adalah rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yang meliputi bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah, antamwilayah, atau secara nasional. 18. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik adalah izin untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. 19. Izin Operasi adalah izin untuk mengoperasikan instalasi penyediaari tenaga listrik untuk kepentingan sendi 20. Instalasi Tenaga Listrik adalah bangunan sipil, elektromekanik, mesin, peralatan, saluran, dan perlengkapannya yang digunakan untuk pembangkitan, konversi transmisi, distribusi, dan pemanfaatan tenaga listrik 21. Usaha Penunjang Tenaga Listrik adalah usaha yang menunjang penyediaan tenaga listrik. 22. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik adalah izin untuk melaksanakan satu atau lebih kegiatan usaha penunjang tenaga listrik. 23. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagalistrikan. 24. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat yang terdiri atas Presiden dan para Menteri yang merupakan perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia 25. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutit Daerah 26. Badan Pengawas Pasar Tenaga Listrik adalah badan pemerintah yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang independen untuk melaksanakan pengaturan dan pengawasan penyediaan tenaga listrik. 27. Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk Badan Usaha Milk Negara, Badan Usaha Milk Daerah, koperasi atau swasta, yang didirikan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, menjalankan jenis usaha bersifat tetap dan terus menerus, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 2 daniS7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.1 28. Badan Usaha Milik Negara adalah Badan Usaha yang oleh Pemerintah diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. 29. Badan Usaha Milik Daerah adalah Badan Usaha yang oleh Pemerintah Daerah diserahi tugas melaksanakan usaha ketenagalistrikan. 30. Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kebersamaan yang lingkup usahanya di bidang ketenagalistrikan. 31. Swasta adalah badan hukum yang didirikan dan berdasarkan hukum di Indonesia yang berusaha di bidang ketenagalistrikan. 32. Pemanfaat Tenaga Listrik adalah semua produk atau alat yang dalam pemanfaatannya menggunakan tenaga listrik untuk berfungsinya produk atau alat tersebut. 33. Ganti kerugian hak atas tanah adalah penggantian atas nilai tanah berikut bangunan, tanaman, dan / atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah sebagai akibat pelepasan atau penyerahan hak atas tanah. 34. Kompensasi adalah pemberian sejumlah uang kepada pemegang hak atas tanah, bangunan, tanaman dan / atau benda lain yang terkait dengan tanah tanpa dilakukan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah, bangunan, tanaman, dan / atau benda- benda lain yang terkait dengan tanah BABII ASAS DAN TUJUAN Pasal 2 Penyelenggaraan usaha ketenagalistrikan menganut asas manfaat, efisiensi berkeadilan, kebersamaan, optimasi ekonomis dalam pemanfaatan sumber daya, berkelanjutan, percaya dan mengandalkan pada kemampuan sendiri, keamanan dan keselamatan, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 3 (1) Penyelenggaraan usaha ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin tersedianya tenaga listrik dalam jumlah cukup, kualitas yang balk, dan harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. (2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) usaha ketenagalistrikan mendorong Badan Usaha di dalam negeri menjadi lebih efisien dan mandiri agar mampu berperan dan bersaing di dalam dan di luar negeri. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN KONSUMEN TENAGA LISTRIK Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 3 dari 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.11 BAGIAN KEDUA HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN TENAGA LISTRIK Pasal 34 aw (2) 3) (4) Konsumen tenaga listrik mempunyai hak untuk: a, mendapat pelayanan yang balk; b. mendapat tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang balk; cc. memperoleh tenaga listrik dengan harga yang wajar; 4d. mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik; dan e. mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan dan atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga ik sesuai syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik. Konsumen tenaga listrik mempunyai kewajiban: a. melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik; b. menjaga keamanan instalasi ketenagalistrikan; c. memanfaatkan tenaga listrik sesuai dengan peruntukannya; dan d. membayar uang langganan atau harga tenaga listrik sesuai ketentuan atau Perjanjian. Konsumen tenaga listrik bertanggung jawab apabila_karena_kelalaiannya mengakibatkan kerugian pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. Konsumen tenaga listrik wajib menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan. BAB X LINGKUNGAN HIDUP DAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Pasal 47 Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Pasal 48 (1) (2) 8) Setiap kegiatan usaha_ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenaga listrikan. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam ayat, (1) meliputi standardisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dan bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan. Setiap instalasi tenaga listrik yang akan beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA “4a S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.1 (4) Setiap pemantaat tenaga listrik yang akan diperjualbelikan wajib memiliki tanda keselamatan (5) Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memilki sertifikat kompetensi (6) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sertifikat laik operasi, tanda keselamatan, dan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3). ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 59 (I) Setiap orang yang memberikan informasi palsu, kesaksian palsu, atau menahan informasi berkaitan dengan usaha ketenagalistrikan yang merugikan kepentingan idana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda Paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang melanggar prinsip kompetisi yang sehat, khususnya dalam melakukan persekongkolan usaha untuk memperoleh keistimewaan atau menghimpun kekuatan monopoli sebagaimana dimaksud dalani Pasal 29 dan Pasal 52 buruf b. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Pasal 60 (1) Setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya dengan maksud untuk memanfaatkan secara melawan hukum, dipidana karena melakukan pencurian dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan rusaknya instalasi tenaga listrik milik pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sehingga mempengaruhi kelangsungan penyediaan tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah), (3) Apabila kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mengakibatkan terputusnya aliran listrik sehingga merugikan masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Pasal 61 (1) Setiap orang yang melakukan usaha penyediaan tenaga listrik tanpa Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 10, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang melakukan usaha penyediaan tenaga listrik tanpa Izin Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000.00 (lima puluh juta ruptah) (8) Setiap orang yang melakukan usaha penyediaan tenaga listrik tidak memenuhi kewajiban terhadap yang berhak alas tanah, bangunan, dan tanaman sebagaimana Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA S dari 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.1 dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000,00 (seratus juta rupiah). (4) Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dapat dikenakan sanksi tambahan berupa pencabutan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau Izin Operasi Pasal 62 (1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan matinya seseorang karena tenaga listrik, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (2) Apabila kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan pemegang Izin Operasi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan pemegang Izin Operasi juga diwajibkan untuk memberi ganti rugi. (4) Penetapan, tata cara, dan pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 63 Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha penunjang tenaga listrik tanpa_izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) Pasal 64 Setiap orang yang memproduksi, mengedarkan, atau memperjualbelikan pemanfaat listrik yang tidak memiliki tanda keselamatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 48 ayat (4) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Pasal 65 (1) Dalam ha! tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini dilakukan oleh Badan Usaha, pidana dikenakan terhadap Badan Usaha dan atau pengurusnya. (2) Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh Badan Usaha, pidana yang dijatuhkan kepada Badan Usaha berupa pidana denda, dengan ketentuan paling tinggi pidana denda ditambah sepertiganya, Pasal 66 (1) Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 60, Pasal 61, dan Pasal 62 adalah kejahatan. (2) Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64 adalab pelanggaran. KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 6 dai 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.2 REFERENS!I 1.1.1.2: PERATURAN BENGKEL DIPATUHI PADA SAAT PRAKTIK Peraturan bengkel in harus diperhatikan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat praktik. Pelanggaran berarti memberi kemungkinan terjadinya kecelakaan yang sangat fatal, JADI PERHATIKAN DAN PATUHILAH. LAKUKAN: 1. MASUKLAH KE BENGKEL DALAM KEADAAN BERSIH. 2. PAKAILAH PAKAIAN KERJA SEBELUM DIMULAI PRAKTIK. 3. TEMPATKAN SEMUA TAS PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN. 4. GUNAKANLAH SEMUA PERLENGKAPAN KERJA YANG DIBUTUHKAN. 5. PERIKSALAH SEMUA BAHAN DAN PERALATAN LISTRIK SEBELUM PRAKTIK. 6. LAPORLAH KEPADA GURU / TOOLMAN BILA TERDAPAT KERUSAKAN PERALATAN SELAMA PRAKTIK. 7. MULAILAH PRAKTIK SESUAI URUT-URUTAN KERJA. 8. LAPORLAH KEPADA GURU UNTUK MENAIKAN TEGANGAN. 9, LAPORLAH BILA PEKERJAAN TELAH SELESAI. 10.KEMBALIKANLAH SEMUA BAHAN DAN PERALATAN LISTRIK YANG DIPAKAI SELAMA PRAKTIK BERLANGSUNG. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 7 dai 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.2 11.BERSIHKAN TEMPAT KERJA SEPERTI SEMULA. 12, KELUARLAH RUANGAN HANYA PADA SAAT PRAKTIK TELAH SELESAI. JANGAN LAKUKAN: 1. MASUK KE BENGKEL DENGAN MENGGUNAKAN SANDAL ATAU SEPATU YANG TIDAK TERTUTUP. 2. BERGURAU SELAMA PRAKTIK BERLANGSUNG. 3. MEMASUKI DAERAH KERJA SISWA LAIN. 4, MENEKAN SEMBARANG TOMBOL PADA PANEL ATAU TEMPAT LAIN. 5. MENAIKAN TEGANGAN SENDIRI (HANYA OLEH GURU). 6. MENCURI BAHAN ATAU PERALATAN LISTRIK. 7. MENINGGALKAN TEMPAT PRAKTIK TANPA SEIZIN GURU. 8. MENGGUNAKAN PERALATAN LISTRIK UNTUK PEKERJAAN SELAIN FUNGSINYA. KERJAKAN AKTIVITAS, Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA Sdais7 REFERENSI 1.1.1.3 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS! 1.1.1.3: PAKAIAN&PERLENGKAPAN KERJA DIKETAHUI DAN DIPAKAI eum EAR MOF ‘CUKUR PENDEK ‘Sarung tangan BAJUTERKANCING SAMPAIATAS Zi wuremmene LCE? APH Sabuk pengaman TANPA GINGIN & KACAMATA, ARLOM (CELANA PANIANG TeRTUTUP ‘SEPATUTERTUTUP & BERSOL BAIK GAMBAR 1.1.1.3, PAKAIAN & PERLENGKAPAN KERJA Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA oda 37 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.3 Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang aman adalah tanggung jawab pekerja sendiri. Baju dan perlengkapan tersebut memang dirancang untuk melindungi semua bagian tubuh dari kemungkinan cedera. Jadi jangan disalahgunakan dan perhatikan baik-baik. Perhalikan kelerangan pemakaian pakaian kerja berikut ini 1. Pakailah pakaian kerja yang kuat dan aman menutup tubuh lalu kancingkan semuanya. 2. Pakaian yang tidak dikancing, robek, dikeluarkan, atau sabuk tidak dikencangkan dan tidak rapih bisa masuk ke dalam mesin yang berputar. 3. Pakaian harus selalu bersih dan tidak bau agar tidak menghalangi pekerjaan 4. Pakailah celana panjang menutup sampai kaki dan tanpa kancing atau reseleting. 5. Celana dengan kancing atau reseleting akan dapat menghantarkan arus listrik atau menangkap percikan api bukan menahannya. 6. Celana harus menutup sampai ke sepatu, tidak terlalu panjang tidak terlalu naik (betis terbuka dan tidak terlindungi). a tersandung) dan Perlengkapan kerja termasuk helm, kacamata, ear mof, sarung tangan, masker, sabuk pengaman, dan sepatu. Perhatikan keterangan pemakaian helm berikut ini 1. Masukkan rambut yang panjang ke dalam helm. 2. Cukurlah rambut bagi pria dan masukkan rambut ke dalam helm bagi wanita agar tidak tersangkut ke dalam mesin bor atau mesin lain. 3. Pakailah helm untuk melindungi kepala (bagian terpenting dari tubuh) dan gunakan selalu pada pekerjaan proyek Perhatikan keterangan pemakaian sepatu berikut ini 1. Pakailah sepatu dengan sol yang baik (berisolasi baik) untuk mengurangi resiko kejut listrik, 2. Pakailah sepatu yang tertutup untuk melindungi dari panas, bahan-bahan terbakar yang jatuh ke kaki, dan cukup kuat untuk menahan benda keras yang jatuh ke kaki juga. Perhatikan keterangan sarung tangan berikut ini 1. Pakailah sarung tangan yang sesuai pada saat memegang benda panas, cairan berbahaya, atau benda-benda tajam. 2. Sarung tangan yang sudah robek-robek harus ditambal atau diganti supaya tidak tersangkut ke mesin berputar dan membahayak tangan. Perhatikan keterangan pemakaian perlengkapan lain berikut ini 1. Pakailah kacamata atau gelas pelindung wajah untuk melindungi muka dari percikan api, debu, atau percikan bahan logam yang berbahaya. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 10 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1, 2. Pakailah masker apabila bekerja pada daerah dengan kadar debu yang sangat tinggi atau pada tempat bergas / uap beracun, atau berkabut tebal. 3. Gunakan sabuk pengaman yang baik dan benar (kencangkan dan kaitkan jangan sampai terlepas) agar keselamatan pekerja di tempat yang tinggi bisa terjamin, KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA Ti dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.1.4 REFERENSI 1.1.1.4: RESIKO KERJA = DIKETAHUI DAN DITANGGULANGI Setiap orang harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja baik di industri maupun di tempat kerja umumnya. Contoh-contoh kecelakaan kerja yaitu: 1. Kejatuhan benda yang diangkut oleh crane, 2. Penggunaan crane yang tidak hati-hati akan menabrak benda-benda lain atau kabel, 3. Pemindahan besi panjang dengan ceroboh di bawah kabel telanjang bisa menyebabkan terjadinya kejut listrik. 4. Penggunaan peralatan listrik yang rusak misanya kabelnya _terkelupas bisa menyebabkan kejut listrik. Pemindahan barang dengan _troli seharusnya tidak boleh dihalangi oleh pemasangan kabel di tengah jalan. Hal ini akan membuat tergulingnya barang atau kabel menjadi putus. GAMBAR 1.1.1.4 KECELAKAAN KERJA Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 12dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.1.4 Hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan adalah sbb: 1. mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan atau kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang lain), 2. mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Tugas-tugas atau kemungkinan berbahaya dalam bekerja pada instalasi dapat Saudara lihat pada Tabel Jenis Kecelakaan Kerja berikut. Saudara bisa menambahkannya. No | _JENIS KECELAKAAN KERJA CARA PENANGGULANGANNYA 1 | Kejut listrik a. Jangan bergurau pada saat memasang instalasi. b. Tidak boleh menekan tombol sembarangan. Memakai sepatu yang tertutup dan berisolasi baik. d. Memperbaiki instalasi pada saat aliran_listrik padam. 2 | kebakaran ‘a. Jangan merokok di dalam dan di sekitar bengkel. b. Sediakan pemadam api (dry powder extinguisher) . Letakkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat yang aman. 3 | Terpeleset a, Pethatikan selalu lantai atau tempat berpijak. b. Pijaklah tempat yang rata. . Bersihkan lantai yang licin dengan dengan copat dan bersih. d. Pakailah helm untuk melindungi kepala, 4 | Kepala terbentur a. Pakailah helm untuk melindungi kepala. atau tertimpa benda keras b. Perhatikan atap atau peralatan yang letaknya sama tinggi dengan kita c. Pethatikan rekan yang bekerja di atas kita jangan sampai menjatuhkan obeng, tang. dll ke kepala kita. TABEL 1.1.1.4 JENIS-JENIS KECELAKAAN KERJA KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 13 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS| 1.1.2.1 REFERENSI 1.1.2.1: TERJADINYA KEJUT LISTRIK DIKETAHUI DENGAN BAIK BAGAIMANA LISTRIK DAPAT MENGALIR MELALUI TUBUH MANUSIA ? Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase (L) dan netral (N). Apabila orang berdiri di atas tanah, menyentuh fase. maka arus listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah (menuju potensial rendah). Lebih jelasnya dapat dibaca pada gambar di bawah Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 14 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS|1.1.2:1 GAMBAR 1.1.2.1.2 ARAH ALIRAN ARUS SAAT TERJADI KEJUT LISTRIK netral pembumian alu utama Bor rusak mengakibat Kan wot sri Jalur arus alternatit Sumber anus AC Sopatu dengan ol yang tidak oak Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 15 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS|1.1.2:1 PERBEDAAN TINGKAT KEJUT LISTRIK Hal-hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut antara lain 1. Besar arus. ‘Arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir ke dalam tubuh manusia adalah 30 mA (PUIL).. 2. Jalur masuknya arus ke dalam tubuh. Contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti 3. Lamanya sengatan listrik. semakin lama kejut listrk terjadi maka semakin parah kondisi tubuh. 4. Besar tegangan. tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia. GAMBAR 1.1.2.1.b PERBEDAAN TINGKAT KEJUT LISTRIK Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 16 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS|1.1.2:1 TINGKAT BAHAYA AKIBAT ARUS LISTRIK Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhalikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada tabel ini BESAR ARUS KONDISI KORBAN OS mA Tidak terasa Sma Malai kejang 15mA ‘Sulit melepaskan Kontak ama tot kejang Diatas 60 mA | Tidak sadarkan diri sampal meninggal atau bahkan hangus TABEL 1.1.2.1 TINGKAT BAHAYA AKIBAT ARUS LISTRIK ARUS LISTRIK YANG MENGALIR PADA ISOLASI BERBEDA Perhatikan gambar berikut ini ‘Arus listrik \ | { | \ { \ | { ! TupuH 5 esse r09.0000008 ——x00.000.000. GAMBAR 1.1.2.1. ARUS LISTRIK YANG MENGALIR PADA ISOLAS! BERBEDA Semakin besar nilai hambatan atau tahanan akan semakin kecil juga arus yang dapat mengalir melaluinya. Apabila tahanannya sangat besar maka bisa saja arus tidak akan mengalir. Demikian juga sebaliknya KERJAKAN AKTIVITAS, Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 17 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.22 REFERENSI 1.1.2.2: INSTALASI SISTEM PEMBUMIAN DIKETAHUI DENGAN BAIK Perhatikan gambar di bawah ini khususnya pada penghantar PE-nya. Motor I Motor Il (Gr) (as) a eeA | ee Sgesssesssss) | Soeeeesekeese Terminal PE ra ie DIAGRAM PENGAWATAN INSTALASI MOTOR FASE 3 YANG KURANG SEMPURNA, Urania GAMBAR 1.1.2.2. ‘Apa yang kurang dari gambar di atas? Yang kurang adalah Motor fase 3 II tidak mempunyai penghantar PE. Penghantar ini harus dipasang dan disambungkan ke terminal PE pada PHB. Mengapa hal tersebut diharuskan? Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 18 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.22 Keamanan. Jadi apabila secara tidak disengaja salah satu penghantar aktif menyentuh badan motor maka orang yang memegang motor itu akan terkene kejut listrik. Sekarang perhatikan, apa yang akan terjadi pada orang di bawah ini??? GAMBAR 1.1.2.2.b AKIBAT TIDAK ADANYA PENGHANTAR PE ‘Ada kemungkinan dia akan meninggal seketika. Hal ini dikarenakan tidak adanya penghantar PE yang menghubungkan motor atau peralatan listrik dan PHB. Tiang List Sakolarunggal GAMBAR 1.1.22.¢ Pelanggan DIAGRAM PENGAWATAN INSTALASI RUMAH Saluran ama Gambar di atas hanyalah contoh, tidak ada rumah yang hanya memiliki 1 kotak kontak dan 1 lampu dipasang 2 grup. Tetapi dari gambar itu Saudara bisa melihat pengawatan Terminal Pembumiannya. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 19 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.22 Tegangan sentuh lebih dari 50 Volt berbahaya bagi manusia. Jadi perhatikan semua peralatan listrik khususnya yang berbadan logam. Semua harus dibumikan atau mempunyai penghantar pembumian (PE), KERJAKAN AKTIVITAS: Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 20 dari 97 IAPSD.West Java institutional Dovelopment Project AEFERENSI 1.1.23 REFERENS!I 1.1.2.3: PERALATAN BERISOLASI& DOBEL ISOLASI oxetanu vencan Bak PERALATAN BERISOLASI Hal-hal yang harus diperhatikan dalam peralatan berisolasi adalah sbb: 1. Pengamanan dengan isolasi pengaman adalah tindakan pengamanan terhadap tegangan sentuh (tegangan yang timbul selama gangguan isolasi antara 2 bagian yang dapat terjangkau dengan serempak) yang tinggi dengan cara memberi isolasi suplemen / tambahan pada perlengkapan listrik atau memberi isolasi setempat pada lantai kerja. 2. Tindakan pengamanan dengan isolasi dapat dilakukan dengan cara _memberi landasan berisolasi pada tempat berpijak atau lantai berisolasi. Syarat-syarat lantai kerja berisolasi adalah: a. Hanya diperkenankan bagi perlengkapan listrik pasangan tetap. b. Tempat keki berpijak atau bagian logam lain yang berhubungan dengan bumi dan terjangkau tangan harus ditutup dengan bahan isolasi c. Jika beberapa perlengkapan listrik terjangkau dari tempat berdiri badan perlengkapan listrik harus dinubungkan ke pembumian. 4d. Di sekitar ruangan yang lantainya diisolasi, tidak bolah terdapat perlengkapan yang mungkin dapat tersentuh yang dihubungkan ke bumi seperti instalasi air, gas, atau pemanas. e. Tahanan landasan isolasi tidak boleh kurang dari 50 kQ. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 21 dari 97 IAPSD.West Java institutional Dovelopment Project AEFERENSI 1.1.23 Lantai berisolasi GAMBAR 1.1.2.3.a LANTAI BERISOLAS! PERALATAN DOBEL ISOLASI 1. Badan logam bor listrik berisolasi ganda tidak boleh dibumikan akan berbahaya bagi orang yang bekerja jika ia menyentuh perlengkapan lain yang rusak dan bertegangan maka ia dapat tersengat listrik, 2. Syarat-syarat peralatan dengan pengaman dobel isolasi adalah: a. peralatan tersebut tidak boleh dibumikan, memakai kabel kontak yang mempunyai kotak pengaman, dan memakai tusuk kontak yang mempunyai kotak pengaman juga, b. _memakai tanda pengenal: [el c._badan peralatannya (selungkup) berisolasi dan kokoh Rumah dari logam oksira fungsional GAMBAR 1.1.2.3.b BOR LISTRIK KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 22 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.24 REFERENSI 1.1.2.4: GAWAI PROTEKSI ARUS SISA DIMENGERTI DENGAN BAIK GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa) lebih dikenal dengan ELCB (Erth Leakage Circuit Breaker) dipasaran. Peralatan listrik ini bekerja untuk mengamankan manusia akibat arus sisa/bocor Karena kegagalan isolasi, baik dari sentuhan langsung maupun dari sentuhan tidak langsung. GPAS harus dapat bekerja dalam waktu 0,2 detik, dengan syarat peralatan listrik yang diamankan harus dibumikan. CARA KERJA GPAS GAMBAR 1.1.2.4.a CARA KERJA GPAS Pethatikan gambar di atas. Pada kondisi normal IA = |B (tidak ada arus bocor). GPAS membandingkan arus pada semua penghantar (L-PE atau N-PE) dari sirkit yang diamankan. Jika ada ketidakseimbangan karena adanya arus bocor maka arus tersebut akan membuat pemutus sirkit trip (IA + IB) GPAS dapat dipakai pada instalasi fase tunggal maupun fase 3. KONSTRUKSI GPAS Umumnya peralatan ini berkonstruksi 2, 4,dan 3 kutub (yang terakhir jarang dipakai) dengan berbagai ukuran arus bocor nominal. Biasanya dilengkapi dengan kontak bantu dan sakelar tekan untuk menguji kerjanya. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 23 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.24 GAMBAR 1.1.2.4.b KONSTRUKSI GPAS SYARAT PEMAKAIAN Dengan adanya fungsi dan kerja peralatan pengaman arus sisa di atas, instalasi harus memenuhi syarat-syarat berikut 1 2. rangkaian arus bolak-balik titik netraltitik bintang jaringan dibumikan (semua peralatan yang diamankan harus dibumikan). tahanan isolasi instalasi harus paling rendah 1000 © / volt atau arus bocor tiap bagian pada tegangan kerja tidak melebihi 1 mA. Dalam keadaan lembab minimal 100.9 / volt atau sesuai dengan PUIL. alat pemakai yang mempergunakan kabel fleksibel harus mempunyai hantaran pengaman, jika GPAS mengamankan banyak peralatan, maka diusahakan peralatan-peralatan tersebut diamankan dengan dua kelompok GPAS Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 24 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.24 CONTOH INSTALASI GPAS BEBAN 1 BEBAN 2 BEBAN 3 TERMINAL TERMINAL NETRAL GAMBAR 1.1.2.4.¢ INSTALASI GPAS Perhatikan gambar di atas. Bean yang diproteksi oleh GPAS adalah beban 2 dan 3 saja. Sedangkan beban 1 tidak KERJAKAN AKTIVITAS, Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 25 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS| 1.1.3.1 REFERENS!I 1.1.3.1: CARA MEMBAWA& MENEMPATKAN TANGGA DIKETAHUI DAN DILAKUKAN DENGAN BENAR DEFINISI ‘Tangga adalah suatu alat bantu manual bagi pekerja untuk mencapai ketinggian tertentu. FUNGSI Kegunaan tangga adalah untuk mempermudah pekerja menaiki, memasang, memperbaiki atau membongkar sesuatu yang tempatnya di atas ketinggian pekerjanya. MACAM-MACAM TANGGA Tangga dikelompokan sbb 1. Tangga bambu, terbagi menjadi: a. tangga bambu pendek, b. tangga bambu panjang. 2. Tangga alumunium, terbagi menjadi: a. tanga alumunium 2 kaki /lipat, terbagi lagi menjadi ‘+ tangga dengan ketinggian yang bisa diatur dan tanga yang ketinggiannya tidak bisa dialur / tetap. b. tanga alumunium 4 kaki, terbagi lagi menjadi: ‘* tangga sedang dan + tanga panjang, CARA MEMBAWA TANGGA Cara membawa tanga dapat dibedakan sesuai dengan ukurannya yaitu: 1. Tanga pendek Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 26 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS| 1.1.3.1 ‘Tanga pendek dapat dibawa hanya oleh satu orang pekerja dengan cara: + berdiri dengan memegang tanga di samping badan bawah, * pegang erat dan berjalan lurus. * pegang dalam posisi diagonal / miring pada saat sebelum belok sehingga tidak terkena orang lain. DIANGKAT SUPAYA ORANG DI PERSIMPANAGAN TIDAK TERSANDUNG. GAMBAR 1.1.3.1.a MEMBAWA TANGGA PENDEK 2. Tangga panjang ‘Tangga panjang dibawa oleh dua orang, jivawa dengan cara: * berdiri dengan memegang tangga di samping kepala di atas pundak * pegang erat, dan + berjalan sama cepat dan lurus. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 27 dati 37 IAPSD:West Java institutional Davelopment Projact REFERENSI 1.1.3.1 GAMBAR 1.1.3.1.b MEMBAWA TANGGA PANJANG, CARA MENDIRIKAN TANGGA PANJANG Mendirikan tanga panjang harus dilakukan oleh dua orang dengan cara: letakkan tangga tegak lurus terhadap tembok dan rebahkan di atas tanah injak (dalam posisi jongkok) kedua ujung tangga dengan kaki orang pertama supaya tidak bergerak, pegang kedua pangkal tanga oleh orang kedua, pelan-pelan angkat dan dirikan tangga oleh orang kedua (orang pertama masih dalam posisi jongkok). dirikan tanga tegak lurus terhadap tanah oleh keduanya (orang pertama berdiri), dan sandarkan tangga ke tembok. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 28 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.3. ¥ INJAK TANGGA DENGAN KAKIAGAR TIDAK \GERAK > /. TANGGA CENDENAUNG TERBALIK ga > PELAN-PELAN SANDARKAN KE TEMBOK ‘TEGAKKAN TANGGA YANG PANJANG DAN {ERAT TERSESUT HATL-HATI LIARAK LETAK TANGGA TERHADAP TEMBOK GAMBAR 1.1.3.1.c MENDIRIKAN TANGGA PANJANG KERJAKAN AKTIVITAS: Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 29 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.32 REFERENS! 1.1.3.2: CARA MENGANGKAT BENDA DIKETAHUI DAN DILAKUKAN DENGAN BENAR Supaya pinggang kita tidak sakit maka perlu memperhatikan cara mengangkat benda yaitu: 1. perkirakan berat benda, apabila terlalu berat kira-kira maka bisa diangkat berdua atau lebih, 2. tekuklah lutut bukan penggang sementara dagu dan kepala santai dan tegak, angkat benda dengan cara otot kaki yang mengangkat, dan eratkan benda pada tubuh (posisi tangan diagonal pada benda). Perkirakan berat bbenda 2 | S's Dagu dan kepala ~ tegak ‘Siap mengangkat Posisi lutut ditekuk 3 i Kuatkan eres cengkraman ke atas ‘0 4 \t Letak tangan Barat bend Sto ha agonal GAMBAR 1.1.3.2 CARA MENGANGKAT BENDA SEORANG DIRI KERJAKAN AKTIVITAS: Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 30 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.33 REFERENS! 1.1.3.3: CARA MEMADAMKAN API DIKETAHUI DAN DILAKUKAN DENGAN BENAR MENGHADAPAI KEBAKARAN Bunyikan alarm Bila perlu matikan api sendi nei ae By Bila api tidak bisa dijinakkan maka cepatlah lar GAMBAR 1.1.3.3.a MENGHADAPI KEBAKARAN Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 31 dari S7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.33 KLASIFIKASI KEBAKARAN KELAS A ‘Api membakar bahan yang mudah terbakar seperti kayu, baju, dan kertas. Air adalah media yang paling tepat untuk memadamkan kebakaran kelas A. Selain air kelas ini dapat dipadamkan oleh pasir atau karung basah. GAMBAR 1.1.3.3.b KEBAKARAN KELAS A KELAS B Kebakaran disebabkan cairan mudah terbakar seperti bensin, minyak, kerosin, pelumas. gemuk, lin, cat, tiner, pelarut dil. Tutup dengan kain basah, atau dengan menyemprotkan dry powder chemical extinguisher untuk memadamkan api HATI-HATI: Jangan menyiram kebakaran kelas B dengan air sebab apinya bisa menyebar. bensin — minyak GAMBAR 1.1.3.3.c KEBAKARAN KELAS B Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 32 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.33 KELAS C Kebakaran akibat gas yang mudah terbakar. Dengan menyemprotkan dry powder chemical extinguiser adalah cara terbaik untuk memadamkannya, GAMBAR 1.1.3.3.d KEBAKARAN KELAS C KEBAKARAN LISTRIK Kebakaran yang melibatkan perlengkapan listrik seperti motor, generator, kabel, sakelar, PHB, dan peralatan elektronika lainnya termasuk ke dalam kebakaran listrik Cara memadamkan kebakaran jenis ini adalah dengan mematikan suplai tegangan lalu padamkan api dengan menggunakan dry powder chemical extinguisher. HATI-HATI: JANGAN GUNAKAN AIR UNTUK =MEMADAMKANNYA KARENA AIR MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK " Dry powder extinguiser Dry powder extinguiser GAMBAR 1.1.3.3.e KEBAKARAN LISTRIK KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 33 dari S7 IAPSD.West Java institutional Dovelopment Project REFERENS! 1.1.4.1 REFERENSI 1.1.4.1: KORBAN KEJUT LISTRIK DITOLONG DENGAN CEPAT DAN BENAR Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau otoinya menjadi lemas karena arus listrik mengalir pada sebagian tubuhnya, Kejut listik juga dapat mematikan korban, Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejutlistrik tersebut: 1. Cepat matikan tegangan suplai, dengan: menurunkan MCB lokasi atau menghubungsingkatkan sirkit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak Kontaknya. vika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini: Kayu ering, tali yang kuat dan kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan menendang dengan sepatu kulit GAMBAR 1.1.4.1 MENYELAMATKAN KORBAN KEJUT LISTRIK 2. Jauhkan korban dari area tersebut. 3. Perhatikan kondisi korban, Apakah masin bernapas atau apakah sudah tidak. Lakukan PERNAPASAN BUATAN bila korban tidak bernapas lagi (linat referensi 1.1.4.2) 4, Buatlah kondisi korban senyaman mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 34 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENS| 1.1.42 REFERENSI 1.1.4.2: PERNAPASAN BUATAN DILAKUKAN DALAM PERTOLONGAN KECELAKAAN KERJA Penyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan menghentikan nafas buatan. Di bawah adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memberikan napas buatan. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA ‘3 dari 97 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI 1.1.4.2 Letakkan korban miring ‘+ Baringkan korban ‘+ Periksa denyut napas ‘Buka mulut telentang, “© Bila tidak ada maka Keluarkan kalau ada ‘+ Angkat kepalanya, lakukan pemapasan venda asa, + Anoka saga «Pence! ung dengan a untuk menyumbat napas. ye. all, 4 Baringkan korban * Periksa denyut. Berikan 15 tekanan Lakukan berdua_ telentang. pada jantung +S tekanan lagi pada Angkat kepalanya. Hembuskan 2 napas jantung ‘Angkat dagunya dengan cepat + Cakukan Lakukan 80 tekanan ” pernapasan ponuh per mont pada ‘anpa interupsi pada Jantung ‘tekanan jantung dengan kecepatan 60 tekananimoni * Bila denyut kembali normal letakkan korban pada posisi Perhatikan terus korban ‘sampai perawat ahli mengambil alin GAMBAR 1.1.4.2 PERNAPASAN BUATAN KERJAKAN AKTIVITAS, Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 36 dari 7 IAPSD.West Java institutional Development Project REFERENSI1.1.4.3 REFERENS! 1.1.4.3: KORBAN LUKA BAKAR DITOLONG DENGAN CEPAT DAN BENAR Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah cegah orang tersebut untuk berlari-lari, lemparkan ke tanah, matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling- gulingkan badannya ke tanah, bekas pakaian yang menempel pada kul jangan dilepas dahulu, kulit yang menggelembung jangan dipecahkan juga, balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar (hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas) jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar, baringkan korban dengan kepala lebih rendah, dan segera kirim ke rumah sakit terdekat. 22 KERJAKAN AKTIVITAS. Paket Kurikulum 1.1; MENGERTI KEAMANAN KERJA 37 dari 7

Anda mungkin juga menyukai