Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Nyeri dengan Pemberian Terapi Music pada


Pasien Diabetes Melitus
Hari/Tanggal : Rabu, 27 November 2019
Waktu : Jam 10.00 WIB (30 menit)
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Al ma’un PKU Muhammadiyah Gombong
Materi : Terlampir

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan sasaran dapat
menambah pengetahuan tentang manajemen nyeri dengan terapi musik.
1.2 Tujuan Khusus
a) Pasien dan keluarga mampu mengetahui manfaat terapi music bagi
kesehatan.
b) Pasien dan keluarga mampu mengetahui macam-macam terapi.
c) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian
terapi music
d) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan dari terapi
music.
e) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan prinsip dari terapi
musik.
f) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan klasifikasi dari terapi
musik
g) Pasien dan keluarga mampu mempraktekkan/ mendemonstrasikan
cara melakukan terapi music.
2. Sub Pokok Bahasan
a) Menjelaskan manfaat terapi music bagi kesehatan.
b) Menjelaskan macam-macam terapi music.
c) Menjelaskan pengertian terapi music untuk mengatasi masalah
keperawatan.
d) Menjelaskan tujuan dari terapi music.
e) Menjelaskan prinsip dari terapi music.
f) Menjelaskan klasifikasi dari terapi music.
g) Pemberian terapi music.
3. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Respon
1. 10 menit Pembukaan
1. Salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 40 menit Materi
1) Menjelaskan manfaat terapi music 1. Mendengarkan dan
bagi kesehatan. memperhatikan
2) Menjelaskan macam-macam terapi 2. Mendengarkan dan
music. memperhatikan
3) Menjelaskan manfaat terapi music 3. Mendengarkan dan
untuk mengatasi masalah memperhatikan
keperawatan. 4. Mendengarkan dan
4) Menjelaskan tujuan dari terapi memperhatikan
music.
5) Menjelaskan prinsip dari terapi
music.
6) Menjelaskan klasifikasi dari terapi
music.
7) Pemberian terapi music.
3. 10 Penutup
menit 1. Menyimpulkan secara singkat 1. Mendengarkan
tentang materi yang telah
disampaikan secara bersama-
sama 2. Menjawab
2. Mengevaluasi tentang materi
yanag telah disampaikan dengan 3. Menjawab salam
tanya jawab
3. Menutup pertemuan dan
mengucapkan salam

1. Metode

Diskusi

2. Alat bantu

Leaflet, earphone, music

4. Evaluasi :

Pertanyaan
1) Apakah definisi terapi music?
2) Apa manfaat terapi music?
3) Apa tujuan terapi music?
Lampiran

NYERI

1. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yan aktual dan potensial (Judha,
Sudarti, Fauziah, 2012). Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari
bantuan perawatan kesehatan (Smelter & Bare, 2002). Menurut Smelter &
Bare (2002), International Association for the Study of Pain (IASP)
mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosi
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi
kerusakan (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-
faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.
Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang
menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang
ada kapanpun individu mengatakannya.

2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang
diharapkan
b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6
bulan
Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik

NYERI AKUT NYERI KRONIK


Ringan sampai berat Ringan sampai berat

Respon sistem syaraf Symphatic: Respon sistem syaraf


Parasymphatic:
 Nadi meningkat
 Tanda-tanda vital normal
 Pernafasan meningkat
 Kulit kering, hangat
 Peningkatan tekanan darah
 Pupil normal atau dilatasi
 Diaphoresis

 Dilatasi pupil

Berhubungan dengan luka Penyembuhan berlangsung lama


jaringan; hilang dengan
penyembuhan

Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik
diri

Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan


nyeri tanpa ditanya

Klien memperlihatkan perilaku Perilaku nyeri tidak ada


yang mengindikasikan nyeri:
menangis, menggaruk atau
memegang area

3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI


Skala Intensitas Numerik (kunatitatif)
Skala Ekpresi (kualitatif)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

Tidak Ringan Hebat Sangat Paling


Ada
Sedang
Hebat Hebat

4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau
parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri
memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung,
bahu.
2) Kompres Es dan Panas
 Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi
 Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
3) Distraksi
Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan
lupa terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
 Memfokuskan sesuatu selain nyeri
 Persepsi nyeri berkurang
 Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga,
permainan, aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :
 Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas
pelan–pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan
jari/kaki.
 Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
 Menonton TV atau acara kegemaran
4) Relaksasi
 Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat,
berirama
 Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
 Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar
 Perlu latihan dulu.
 Mendengarkan music atau murotal supaya lebih nyaman dan rileks
5) Imajinasi Terbimbing
 Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi
kesembuhan.
 Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang
berkurang.
 Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung : Elemen.

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih


bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2.


Jakarta : EGC.

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi


dan KB. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai