Disusun oleh:
Kelompok 1 Kelompok 2
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I, laporan ini berisi mengenai latar belakang dan tujuan selama pelaksaan
PKL.
2. BAB II, laporan ini berisi tentang sejarah dan perkembangan, organisasi dan tata
laksana, tugas, fungsi, tanggung jawab, isi, visi dan misi, tujuan profil, ketenagaan
dan aturan-aturan kerja di RSUD KOJA
BAB II
TINJAUAN UMUM
Rumah Sakit Umum Daerah Koja didirikan pada tanggal 8 Agustus 1952,
dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Koja yang dilakukan oleh
Walikota Jakarta Raya yaitu Bapak Syamsulrizal. Sebelumnya pada tahun 1943 di
lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Koja telah berdiri pusat pelayanan kesehatan
sederhana yang di rintis oleh dr. Arif. Pada tahun 1945 diresmikan sebagai Balai
Pengobatan dan Klinik Bersalin kemudian berangsur menjadi Rumah Sakit Umum.
Pada tahun 1977 dibawah kepemimpinan dr. Wahyono, Rumah Sakit Umum
Daerah Koja ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagai Rumah Sakit Umum (RSU)
kelas C yang mempunyai pelayanan spesialisasi anak, bedah, penyakit dalam,
kebidanan/kandungan dan THT.
Pada tahun 1984 secara resmi Rumah Sakit Umum Daerah Koja ditetapkan
sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui peraturan
daerah DKI Jakarta No. 1 Tahun 1984.
Pada tahun 1988 dibawah kepemimpinan dr. Umar Wahid dilakukan penilaian
kembali terhadap rencana pemindahan lokasi pada tahun 1991 mulai dilaksanakan
proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah Koja, pembangunan
tahap I (berlantai 4) selesai pada akhir 1992 dan tahap II (berlantai 8) selesai pada
akhir 1994 Barulah tahun 1988, RSUD Koja menjadi rumah sakit swadana, dan
menjadi RSUD tipe B melalui Perda No.4 tahun 1988 Mulai tahun 1990 secara
bertahap dilakukan pengembangan pelayanan spesialis hingga saat ini Rumah Sakit
Umum Daerah Koja telah dapat memberikan pelayanan pada semua jenis spesialis.
Mulai bulan Maret 1998, Rumah Sakit Umum Daerah Koja telah menjadi Rumah Sakit
Swadana dan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas B melalui Perda DKI Jakarta
No. 4 Tahun 1998.
Mulai bulan Maret 2008 Rumah Sakit Umum Daerah Koja sudah melaksanakan
program Rumah Sakit untuk menerapkan ISO 9001:2000 tentang pelayanan rumah
sakit. Ditujukan untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Koja
terhadap pasien atau pelanggan, baik yang berstatus Asuransi Kesehatan (ASKES),
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kartu Jakarta Sehat (KJS) maupun
umum. Hingga tahun 2015 masih dilaksanakan program tersebut.
Saat ini RSUD Koja memiliki 5 gedung, yang terdiri dari:
1. Gedung A, memiliki 4 lantai yang digunakan untuk IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Trauma Center, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi dan
Bank Darah Rumah Sakit.
2. Gedung B, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk Rawat Inap kelas 3 serta
khusus.
3. Gedung C, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk Ruang Perawatan kelas II, kelas
I, VIP (Very Important Person), dan VVIP (Very Very Important Person).
4. Gedung D, memiliki 16 lantai yang digunakan untuk Poliklinik, Ruang Perawatan
Rawat Inap kelas III dan kelas khusus.
5. Gedung E, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk parkir kendaraan hingga lantai
5, SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), Diklat, Management dan
Sports Center.
Kapasitas pasien rawat inap adalah 1000 pasien. Perkembangan pelayanan
kesehatan dalam era globalisasi membutuhkan rambu-rambu yang jelas agar
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat dapat mencapai segi
kualitas, efisien dengan biaya terjangkau serta diselenggarakan secara etis dan
profesional.
a. Laboratorium
Fasilitas laboratotium yang dihadirkan diantaranya:
Hematologi dan Haemostasis
Kimia
Imunoserologi
Hormon dan Alergi
Urinalisa / Feses
Mikrobiologi
Petanda Tumor
Drug Abuse
Selain itu guna menunjang pemeriksaan laboratorium tersebut menggunakan
peralatan yang modern:
Hematologi
Ves matic
Hemostasis Sysmex CS-2100
SRS 100/11 bio one
AGD nova pho+L
Mikrobiologi
Tes morinalisa Climitex atvantus
Kimia Darah Bebas
Vidas
Architest plus 4-100
Elektrolit
CD4
Tes cepat molekuler
Visi
Sebagai Rumah Sakit dengan berbagai Unggulan dan Terstandar
Misi
1. Tujuan
Untuk memberikan kepuasan konsumen dengan cara mewujudkan
pelayanan kesehatan khususnya di bidang laboratorium secara optimal dalam
kualitas pemeriksaannya meliputi pelayanan yang tepat atau akurat, cepat dan
cermat serta merata untuk seluruh lapisan masyarakat.
2. Kebijakan laboratorium
1. Pelayanan laboratorium patologi klinik harus dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional kerja yang sudah ditetapkan.
2. Staf yang bekerja di Laboratorium Patologi Klinik adalah Ahli Teknologi
Laboratorium Medik (ATLM) yang kompeten sesuai dengan keahliannya,
mengikuti peraturan tenaga kesehatan yang berlaku dan harus selalu
ditingkatkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini.
3. Staf Laboratorium Patologi Klinik harus mendapatkan pelatihan dan
sosialisasi untuk prosedur dan peralatan baru.
4. Pemberi ekspertise dan konsultasi laboratorium dilakukan oleh dokter
spesialis patologi klinik.
5. Validasi hasil laboratorium dilakukan oleh kepala seksi atau koordinator
sesuai kompetensinya.
6. Pemeriksaan rutin laboratorium dilakukan selama 24 jam. Pemeriksaan
khusus dikerjakan pada waktu tertentu yang terjadwal.
7. Hasil pemeriksaan cito laboratorium selesai dalam waktu kurang dari 60
menit.
8. Nilai kritis laboratorium pasien rawat inap dilalorkan oleh ATLM yang
mengerjakan pemeriksaan tersebut ke DPJP. Untuk nilai kritis rawat jalan
dilaporkan oleh ATLM yang megerjakan pemeriksaan tersebut ke pasien.
Pasien disarankan untuk segera mengambil hasil lab dan menghubungi
DPJP.
9. Fasilitas dan peralatan laboratorium harus memenuhi standar yang berlaku,
dan dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
10. Peralatan laboratorium harus terkalibrasi dan terawat dengan baik.
11. Reagen laboratorium harus layak pakai, siap digunakan dan tidak
kadaluarsa, dengan metode penyimpanan, dan penggunaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
12. Pemakaian reagen menggunakan metode FEFO (First Expired First Out)
guna menjamin reagen tersebut tidak rusak atau kadaluarsa akibat
penyimpanan yang terlalu lama.
13. Mutu layanan harus selalu terjaga.
14. Evaluasi mutu pelayanan laboratorium dilakukan secara berkala sesuai
waktu yang telah ditentukan.
15. Arsip permintaan pasien disimpan digudang arsip laboratorium selama 3
bulan.
16. Apabila terjadi kerusakan alat atau kekosongan reagen, maka sampel akan
dikirim ke lab rujukan luar yang bekerjasama dengan RSUD Koja.
17. Hasil laboratorium yang diberikan dalam bentuk lapran tertulis atau laporan
elektronik yang divalidasi melalui komputer, tanpa perlu ditanda tanagani
oleh penaggung jawab.
18. Dilakukan program perlindungan dan keselamatan kerja dari bahan
berbahaya dan beracun (B3), sesuai kebijakan dan pedoman dari bagian
K3RS.