Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI LABORATORIUM RSUD KOJA JAKARTA UTARA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Program Pendidikan Diploma III
Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin

Disusun oleh:

Kelompok 1 Kelompok 2

Tamara Almaida 1010171014 Fauziah Hasyim 1010171148

Ilham Reza H 1010171175 Dzakwan Nadir Cipta 1010171108

Arawinda Witari 1010171048 Niswana Azizah 1010171068

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas


MH.Thamrin merupakan institusi penyelenggara pendidikan yang menghasilkan
tenanga ahli dibidang kesehatan tingkat madya yang mampu bekerja sebagai
pelaksana dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya dibidang pelayanan
Laboratorium. Oleh karena itu tenaga ahli kesehatan yang dihasilkan, diharapkan
dapat terampil dan terlatih serta dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi
maupun tenaga kesehatan yang professional berdasarkan nilai-nilai yang dapat
menunjang upaya pembangunan di bidang kesehatan.
Salah satu upaya yang dilakukan Program Studi Analis Kesehatan untuk
mewujudkan harapan tersebut adalah dengan mengadakan suatu kegiatan berupa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada instansi-instansi Rumah Sakit bagi peserta didik.
PKL adalah suatu proses belajar mengajar di Laboratorium Rumah Sakit (RS)
yang merupakan unit kerja nyata, sehingga peserta didik mendapatkan gambaran
secara langsung dan menyeluruh mengenai pelayanan jasa laboratorium kesehatan
pada masyarakat. PKL dapat digunakan sebagai sarana pengenalan lapangan kerja
bagi peserta didik sebelum bekerja dilingkungan masyarakat. Selain itu PKL juga
dapat digunakan sebagai alat informasi di bidang pendidikan analis kesehatan,
sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Melalui PKL tersebut peserta didik dapat melihat, mengetahui, menerima, dan
menyerap ilmu teknologi laboratorium yang ada di Laboratorium Rumah Sakit,
sehingga peserta didik mempunyai bekal yang cukup di kemudian hari. Bukan hanya
sebagai pelaksana teknis tetapi juga diharapkan untuk mengelola atau menciptakan
lapangan kerja.
B. Tujuan PKL
1. Tujuan umum PKL
Untuk menciptakan tenaga ahli madya dibidang Analis Kesehatan yang
mampu bekerja sebagai teknisi laboratorium yang profesional dan dapat mengenal
metode-metode pemeriksaan serta alat-alat terbaru di Laboratorium:
a. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dilakukan di Laboratorium
RSUD Koja
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesionalisme, tanggung jawab
dan disiplin kepada peserta didik untuk memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dalam proses akademik.
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman bekerja mandiri maupun bekerja sama (team work) dengan
teman sejawat.
e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melihat, mengetahui,
menerima dan menyerap ilmu teknologi Laboratorium kesehatan beserta
permasalahan yang ada di laboratorium.
f. Peserta didik dapat memadukan dengan ilmu yang didapat di Institusi
(akademik) dengan yang didapat di Laboratorium Rumah Sakit sehingga
tumbuh sifat profesional dan menghasilkan lulusan yang siap bekerja.
2. Tujuan khusus PKL
a. Untuk mengetahui tentang tahap pra analisa mulai dari penerimaan pasien,
persiapan pasien, persiapan pengambilan sampel, teknik pengambilan
suatu sampel dan penanganan sampel.
b. Untuk mengetahui tentang tahap analisa meliputi jenis pemeriksaan, prinsip
pemeriksaan, menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dan interpretasi hasil.
c. Untuk mengetahui tentang tahap pasca analisa meliputi pencatatan hasil,
laporan hasil dan pemberian hasil.
d. Untuk mengetahui tentang pengendalian mutu ekternal dan internal.
e. Untuk mengetahui tentang pengelolaan limbah yang ada di laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.
C. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di instalasi Laboratorium Rumah


Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja selama 56 hari kerja mulai tanggal 9 Desember-
15 Februari 2020.
PKL dilakukan dengan cara melakukan rotasi dari bagian satu ke bagian lain
yaitu di antaranya:
1. Hematologi
2. Kimia Darah
3. Imunuserologi
4. Mikrobiologi
5. Urinalisa dan Feses
6. Cairan Tubuh
7. Sampling Rawat Jalan
8. Laboratorium IGD
9. Pelayanan Bank Darah
10. Patologi Anatomi
11. Administrasi Rawat Inap
12. Haemostasis

D. Kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL)

Kegiatan yang dilakukan selama PKL di RSUD Koja antara lain:


1. Pengenalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja secara umum dan instalasi
Laboratoium (Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Bank Darah) RSUD Koja secara
khusus.
2. Melakukan pemeriksaan di bagian Laboratorium Patologi Klinik yang meliputi:
a. Tahap Pra Analisa
1) Registrasi pasien.
2) Persiapan pasien.
3) Melakukan persiapan untuk pengambilan sampel.
4) Melakukan pengambilan dan penanganan sampel.
b. Tahap Analisa
1) Pemipetan sampel dan reagen.
2) Melakukan pemeriksaan yang meliputi :
a)) Hematologi
b)) Kimia Darah
c)) Imunoserologi
d)) Mikrobiologi
e)) Urinalisa dan Feses
f)) Cairan Tubuh
g)) Sampling Rawat Jalan
h)) Laboratorium IGD
i)) Pelayanan Bank Darah
j)) Laboratorium IGD
k)) Administrasi Rawat Inap
l)) Haemostasis
c. Tahap Pasca Analisa
1) Pencatatan hasil
2) Penginputan hasil
3) Verifikasi hasil.

E. Sistematika Penulisan

1. BAB I, laporan ini berisi mengenai latar belakang dan tujuan selama pelaksaan
PKL.
2. BAB II, laporan ini berisi tentang sejarah dan perkembangan, organisasi dan tata
laksana, tugas, fungsi, tanggung jawab, isi, visi dan misi, tujuan profil, ketenagaan
dan aturan-aturan kerja di RSUD KOJA
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Koja

Rumah Sakit Umum Daerah Koja didirikan pada tanggal 8 Agustus 1952,
dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Koja yang dilakukan oleh
Walikota Jakarta Raya yaitu Bapak Syamsulrizal. Sebelumnya pada tahun 1943 di
lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Koja telah berdiri pusat pelayanan kesehatan
sederhana yang di rintis oleh dr. Arif. Pada tahun 1945 diresmikan sebagai Balai
Pengobatan dan Klinik Bersalin kemudian berangsur menjadi Rumah Sakit Umum.
Pada tahun 1977 dibawah kepemimpinan dr. Wahyono, Rumah Sakit Umum
Daerah Koja ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagai Rumah Sakit Umum (RSU)
kelas C yang mempunyai pelayanan spesialisasi anak, bedah, penyakit dalam,
kebidanan/kandungan dan THT.
Pada tahun 1984 secara resmi Rumah Sakit Umum Daerah Koja ditetapkan
sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui peraturan
daerah DKI Jakarta No. 1 Tahun 1984.
Pada tahun 1988 dibawah kepemimpinan dr. Umar Wahid dilakukan penilaian
kembali terhadap rencana pemindahan lokasi pada tahun 1991 mulai dilaksanakan
proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah Koja, pembangunan
tahap I (berlantai 4) selesai pada akhir 1992 dan tahap II (berlantai 8) selesai pada
akhir 1994 Barulah tahun 1988, RSUD Koja menjadi rumah sakit swadana, dan
menjadi RSUD tipe B melalui Perda No.4 tahun 1988 Mulai tahun 1990 secara
bertahap dilakukan pengembangan pelayanan spesialis hingga saat ini Rumah Sakit
Umum Daerah Koja telah dapat memberikan pelayanan pada semua jenis spesialis.
Mulai bulan Maret 1998, Rumah Sakit Umum Daerah Koja telah menjadi Rumah Sakit
Swadana dan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas B melalui Perda DKI Jakarta
No. 4 Tahun 1998.
Mulai bulan Maret 2008 Rumah Sakit Umum Daerah Koja sudah melaksanakan
program Rumah Sakit untuk menerapkan ISO 9001:2000 tentang pelayanan rumah
sakit. Ditujukan untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Koja
terhadap pasien atau pelanggan, baik yang berstatus Asuransi Kesehatan (ASKES),
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kartu Jakarta Sehat (KJS) maupun
umum. Hingga tahun 2015 masih dilaksanakan program tersebut.
Saat ini RSUD Koja memiliki 5 gedung, yang terdiri dari:
1. Gedung A, memiliki 4 lantai yang digunakan untuk IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Trauma Center, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi dan
Bank Darah Rumah Sakit.
2. Gedung B, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk Rawat Inap kelas 3 serta
khusus.
3. Gedung C, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk Ruang Perawatan kelas II, kelas
I, VIP (Very Important Person), dan VVIP (Very Very Important Person).
4. Gedung D, memiliki 16 lantai yang digunakan untuk Poliklinik, Ruang Perawatan
Rawat Inap kelas III dan kelas khusus.
5. Gedung E, memiliki 8 lantai yang digunakan untuk parkir kendaraan hingga lantai
5, SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), Diklat, Management dan
Sports Center.
Kapasitas pasien rawat inap adalah 1000 pasien. Perkembangan pelayanan
kesehatan dalam era globalisasi membutuhkan rambu-rambu yang jelas agar
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat dapat mencapai segi
kualitas, efisien dengan biaya terjangkau serta diselenggarakan secara etis dan
profesional.
a. Laboratorium
Fasilitas laboratotium yang dihadirkan diantaranya:
 Hematologi dan Haemostasis
 Kimia
 Imunoserologi
 Hormon dan Alergi
 Urinalisa / Feses
 Mikrobiologi
 Petanda Tumor
 Drug Abuse
Selain itu guna menunjang pemeriksaan laboratorium tersebut menggunakan
peralatan yang modern:
 Hematologi
 Ves matic
 Hemostasis Sysmex CS-2100
 SRS 100/11 bio one
 AGD nova pho+L
 Mikrobiologi
 Tes morinalisa Climitex atvantus
 Kimia Darah Bebas
 Vidas
 Architest plus 4-100
 Elektrolit
 CD4
 Tes cepat molekuler

B. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Koja

Visi
 Sebagai Rumah Sakit dengan berbagai Unggulan dan Terstandar

Misi

 Menyediakan pelayanan kesehatan yang paripurna dan terpadu yang


berorientasi kepada keselamatan pasien
 Menjadi sarana pelayanan, pendidikan dan penelitian yang terstandar dan
berkualitas
 Menerapkan tata kelola yang Profesional Akuntabel, dan transparan dengan
berbasis teknologi informasi

C. Visi dan Misi Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Koja


Visi
 Menjadi Laboratorium Rujukan di Wilayah Jakarta Utara.
Misi
 Melayani pemeriksaan Laboratorium secara profesional, sadar akan tanggung
jawab yang dipikulnya yaitu tanggung jawab profesional (Profesional
Responsibilities), tanggung jawab teknik (Technical Responsibilities), serta
tanggung jawab pengelola (Management Responsibilities).
 Memberikan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat.
 Selalu meningkatkan profesionalisasi SDM (Sumber Daya Manusia)
Laboratorium.
 Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, sesuai tuntutan konsumen.
F. Tujuan dan Kebijakan Mutu Laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah Koja.

1. Tujuan
Untuk memberikan kepuasan konsumen dengan cara mewujudkan
pelayanan kesehatan khususnya di bidang laboratorium secara optimal dalam
kualitas pemeriksaannya meliputi pelayanan yang tepat atau akurat, cepat dan
cermat serta merata untuk seluruh lapisan masyarakat.

2. Kebijakan laboratorium
1. Pelayanan laboratorium patologi klinik harus dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional kerja yang sudah ditetapkan.
2. Staf yang bekerja di Laboratorium Patologi Klinik adalah Ahli Teknologi
Laboratorium Medik (ATLM) yang kompeten sesuai dengan keahliannya,
mengikuti peraturan tenaga kesehatan yang berlaku dan harus selalu
ditingkatkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini.
3. Staf Laboratorium Patologi Klinik harus mendapatkan pelatihan dan
sosialisasi untuk prosedur dan peralatan baru.
4. Pemberi ekspertise dan konsultasi laboratorium dilakukan oleh dokter
spesialis patologi klinik.
5. Validasi hasil laboratorium dilakukan oleh kepala seksi atau koordinator
sesuai kompetensinya.
6. Pemeriksaan rutin laboratorium dilakukan selama 24 jam. Pemeriksaan
khusus dikerjakan pada waktu tertentu yang terjadwal.
7. Hasil pemeriksaan cito laboratorium selesai dalam waktu kurang dari 60
menit.
8. Nilai kritis laboratorium pasien rawat inap dilalorkan oleh ATLM yang
mengerjakan pemeriksaan tersebut ke DPJP. Untuk nilai kritis rawat jalan
dilaporkan oleh ATLM yang megerjakan pemeriksaan tersebut ke pasien.
Pasien disarankan untuk segera mengambil hasil lab dan menghubungi
DPJP.
9. Fasilitas dan peralatan laboratorium harus memenuhi standar yang berlaku,
dan dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
10. Peralatan laboratorium harus terkalibrasi dan terawat dengan baik.
11. Reagen laboratorium harus layak pakai, siap digunakan dan tidak
kadaluarsa, dengan metode penyimpanan, dan penggunaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
12. Pemakaian reagen menggunakan metode FEFO (First Expired First Out)
guna menjamin reagen tersebut tidak rusak atau kadaluarsa akibat
penyimpanan yang terlalu lama.
13. Mutu layanan harus selalu terjaga.
14. Evaluasi mutu pelayanan laboratorium dilakukan secara berkala sesuai
waktu yang telah ditentukan.
15. Arsip permintaan pasien disimpan digudang arsip laboratorium selama 3
bulan.
16. Apabila terjadi kerusakan alat atau kekosongan reagen, maka sampel akan
dikirim ke lab rujukan luar yang bekerjasama dengan RSUD Koja.
17. Hasil laboratorium yang diberikan dalam bentuk lapran tertulis atau laporan
elektronik yang divalidasi melalui komputer, tanpa perlu ditanda tanagani
oleh penaggung jawab.
18. Dilakukan program perlindungan dan keselamatan kerja dari bahan
berbahaya dan beracun (B3), sesuai kebijakan dan pedoman dari bagian
K3RS.

Anda mungkin juga menyukai