Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Deskriptif. Penelitian


deskriftif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Sibagariang,
2010).

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kadar SGOT Pada
Perokok Aktif Supir Truk Di Wilayah Kota Palangka Raya

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan (penyusunan proposal)

sampai laporan terakhir yaitu dari bulan Maret 2020 sampai bulan Juli 2020.

3.2.2 Tempat penelitian

Penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di Kota Palangka Raya sedangkan pemeriksaan
kadar SGOT pada perokok aktif dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik di Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya.

3.3 Populasi Sampel

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudiaan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu metode penetapan sampel tertentu yang dinilai sesuai dengan tujuan

atau masalah penelitian dalam sebuah populasi (Nursalam, 2008).

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah Semua
supir truk yang berstatus perokok aktif yang ada di wilayah Kota Palangka Raya. Pada
penelitian ini jumlah sampel diperoleh dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perokok aktif yang bersedia menjadi objek penelitian.
2. Sudah merokok dalam jangka waktu minimal satu tahun.
3. Bersedia menjadi bahan penelitian

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Metode : kinetik-IFCC

Prinsip : Glutamat Oksaloasetat Transaminase mengkatalisis reaksi antara asam α-ketoglutarat

dengan asam Laspartat menghasilkan suatu asam oksaloasetat dan asam L- glutamat. Asam

oksaloasetat yang terbentuk, dengan adanya MDH, akan direduksi menjadi asam malat,

bersamaan dengan itu NADH menjadi NAD+.

3.1.1. Bahan

a. Serum

b. Reagen SGOT

3.2. Cara Kerja

a. Pengambilan Darah Vena

1. Pasien atau responden dalam keadaan duduk, pastikan

pasien dalam keadaan nyaman.

2. Memasang torniquet kira-kira 10 cm diatas lipatan

siku (lengan atas) dan meminta pasien mengepal agar

vena terlihat jelas.

3. Membersihkan atau mendesinfeksi tempat yang akan

ditusuk terlebih dahulu menggunakan alkohol 70% dan

biarkan sampai menjadi kering lagi.

4. Menegangkan kulit pada bagian distal vena dengan ibu jari kiri.
5. Menusuk kulit pelan-pelan dengan jarum (posisi

jarum menghadap ke atas) sampai ujung jarum masuk

ke dalam vena.

6. Bila berhasil maka segera terlihat darah memasuki

spuit dan pengambilan darah dilanjutkan perlahan-

lahan sampai dengan volume ± 3 ml.

7. Melepaskan torniquet.

8. Meletakkan kapas kering pada tempat penusukan dan

jarum dilepaskan pelan-pelan.

9. Meminta pasien untuk menekan kapas tersebut

beberapa menit bila perlu diberi plester.

10. Membuang jarum dan spuit yang telah digunakan

pada tempat yang sudah disediakan (Departemen

Kesehatan RI, 1998).

b. Pembuatan Serum

1. Tabung yang berisi darah yang baru diambil tanpa

anticoagulant, dibiarkan 15-30 menit supaya membeku

sampai sempurna dan di tunggu sampai cairan/serum

keluar dari bekuan.

2. Setelah serum keluar, kemudian lakukan centrifuge

dengan kecepatan 1500-3000 rpm selama 15 menit.

3. Kemudian serum dapat dipindahkan ke tabung yang lain.

4. Memberi label yang berisi nama probandus, umur dan

jenis kelamin serta tanggal pengambilan sampel.


c. Pemeriksaan Enzim Transaminase

1. Pemeriksaan Serum Glutamic Oxaloacetic

Transaminase/SGOT (DiaSys Diagnosis Systems

GmbH,2008).

Metode : Optimasi UV-Test

menurut IFCC Prinsip :

L-Aspartate + 2-Oxoglutarate L-Glutamate +

Oxalacetate Oxalacetate + NADH + H+ L-

Malate + NAD+

Reagen :

R1 TRIS ph 7,65 110 mmol/L

L-Aspartate 320 mmol/L

MDH(malate dehidrogenase)

≥800 U/L LDH(lactate

dehidrogenase)

≥1200 U/L

R2 2-Oxoglutarate

65 mmol/L NADH

1 mmol/L

Suhu : 37ºC

Prosedur :
Serum 100 µ

W.R 1000 µ

Mencampur dengan baik, diinkubasi pada suhu 37ºC lalu

baca absorbansinya dengan 340 nm.

Nilai Normal : Wanita < 31 U/L

Laki-laki < 35 U/L


3.5 Pengolahan dan Analisis Data

Analisa data merupakan kegiatan pengolahan data setelah data


terkumpul dari hasil pengumpulan data (Arikunto, 2008). Analisa data
dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel yang
menunjukkan peningkatan kadar SGOT sehingga menggambarkan karakteristik
dan tujuan penelitian, dari masing-masing hasil yang diperoleh akan dihitung
dengan menggunakan rumus sebagi berikut :

Presentase yang dimuat ke dalam tabel menurut Sutanto (2010) yaitu :

F
Rumus presentase P = X 100%
N

P = Persentase hasil penelitian

F = Frekuensi jumlah sampel

N = Jumlah sampel

Anda mungkin juga menyukai