Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

FUNGSI PENGORGANISASIAN: PENANGGUNG JAWAB SHIFT


DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

OLEH:
HENDRA PRATAMA MUSLIM
071182023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan
anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional.
(Gilis 2005;Rosyidi, 2013). Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai
proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau
keluarga serta masyarakat (Agus Kuntoro, 2010).
Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga keperawatan
agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi dapat tercapai.Perawat
merupakan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan yang mempunyai kesempatan
paling banyak melakukan praktik profesionalnya pada sistem yang dirawat di rumah
sakit. Seorang perawat akan memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang
profesional apabila perawat tersebut sejak awal diberikan program pengembangan staf
yang terstruktur. Metode dalam menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur,
sistematis dan rasional yang digunakan untuk menentukkan jumlah dan jenis tenaga
keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
sesuai dengan setting tertentu.
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai
objektif, menentukan cara untuk pengorganisasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya
baik secara vertikal maupun horizontal yang bertanggungjawab untuk mecapai objektif
organisasi (Swansburg, 2000).
Uly Agustine ( 2008) dalam penelitiannya mengatakan kelompok perawat
pelaksana, 38,9 % yang berpendapat koordinasi kurang yang memiliki kinerja baik dan
47,8 % perawat pelaksana dengan kategori baik yang memiliki kinerja baik. Namun pada
kelompok ini, perbedaan yang ditujukan tidaklah bermakna. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Ruamiati ( 2006 ) yang menyatakan ada hubungan koordinasi dengan
kinerja (p= 0,000) dimana hasil analisis multivariatnya juga menyatakan bahwa koordinasi
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja. Dengan terciptanya
koordinasi kerja maka beban- beban antar menjadi seimbang, dan dengan adanya
keseimbangan beban maka keadaan atau suasana organisasi sebagai keseluruhan akan
menjadi selaras.Jika prinsip keselarasan ini terpenuhi maka kinerja perawat akan
meningkat. Dengan demikian, koordinasi merupakan salah satu faktor yang paling
berpengaruh terhadap kinerja perawat PJ shift.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian manajemen
keperawatan Lingkup Kualitas dan Kuantitas Pengorganisasian (pembagian
penanggung jawab shift).

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan terkait dengan PJ shift perawat
di Ruang Cempaka RSUD Ungaran.
b. Mengidentifikasi masalah yang ada terkait dengan pelaksanaan PJ shift dengan
pendekatan penyelesaian masalah (problemsolving cycle) di Ruang Cempaka
RSUD Ungaran.
c. Bersama perawat menentukan prioritas masalah yang terkait dengan masalah-
masalah yang dijumpai mengenai pelaksanaan PJ shiftdi Ruang Cempaka
RSUD Ungaran.
d. Bersama perawat menyusun perencanaan untuk menyelesaikan masalah yang
ditemukan di Ruang Cempaka RSUD Ungaran.
e. Bersama perawat melakukan implementasi sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat di Ruang Cempaka RSUD Ungaran.
f. Melakukan evaluasi proses dan hasil terhadap implementasi yang sudah
dilakukan menggunakan format yang telah dibuat di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran.
g. Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil evalusinasi proses maupun
hasil di Ruang Cempaka RSUD Ungaran.

C. Manfaat
1. Institusi pendidikan
Membantu dalam proses belajar mengajar terutama penerapan manajemen
keperawatan di ruang perawatan dan memberikan informasi bagi mahasiswa maupun
guru terutama mengenai pelaksanaan manajemen asuhan dan manajemen pelayanan
dalam melakukan pengelolaan ruangan.
2. Untuk Ruang Cempaka RSUD Ungaran.
a. Untuk mengetahui sistem manajemen keperawatan yang ada di ruangan.
b. Untuk mengetahui masalah manajemen keperawatan yang terjadi di ruangan.
3. Untuk Diri Sendiri
a. Untuk meningkatkan ilmu tentang manajemen keperawatan yang terjadi di
ruangan.
b. Untuk menjadi acuan dalam penyusunan manajemen keperawatan di masa
mendatang.
4. Untuk Ilmu Keperawatan
Sebagai pedoman dalam meningkatkan penyusunan manajemen keperawatan
Bagi profesi keperawatan dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengorganisasian
1. Pengertian
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan
mencapai objektif, menentukan cara untuk pengorganisasian aktivitas yang tepat
dengan unit lainnya baik secara vertikal maupun horizontal yang bertanggungjawab
untuk mecapai objektif organisasi (Swansburg, 2000). Menurut Sutupo (2000),
pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan, penugasan
suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas
yang tepat, baik vertical maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan organisasi. Pengorganisasian kegiatan dan tenaga keperawatan di ruang MPKP
menggunakan pendekatan system penugasan modifikasi keperawatan tim primer.
Secara fertikal ada Kepala ruang, Ketua Tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim
bertugas terhadap setian pasien. Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:
Struktur organisasi adalah komponen-komponen dalam suatu organisasi. Pada
pengorganisasian struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda beda
diintegrasikan atau dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi pekerjaan. Struktur organisasi ruang MPKP, menggunakan system
penugasan tim primer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruang yang
membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat primer
membawahi beberapa perawat pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan
secara menyeluruh kepada sekelompok pasien. Struktur organisasi tersebut dapat
digambarkan dalam bagan:
KEPALA RUANG
Ns.Purwanto,S.Kep

KA TIM I KATIM II ADMINISTRASI


Ns.Sumiyati, S.Kep Ns.M.Betsy A, S.Kep Tutik Lestari, AMK

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Ns.Ina Rusnatalina, S.Kep Ritana Sari,AMK
Ns.Ana Fitriana,S.Kep Tri Mulyani, AMK
Laras Arisanti,AMK Aprilia Kartini,AMK
Tri Astuti, AMK Ns.Prastowo
Ngadiyanti, AMK Cahyo,S.Kep
Sugeng Aryadi, AMK Arya Agusta,S.Kep
Moch Arga,AMK Sita Devi,AMK
Setyo Saputra,AMK Rista ,AMK

Gambar 1.1 struktur organisasi

2. Manfaat Pengorganisasian
Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :
a. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
b. Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi tersebut
c. melalui kegiatan yang dilakukannya.
d. Pendelegasian wewenang.
e. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.

3. Langkah-langkah Pengorganisasian
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang
dalam fungsi perencanaan.
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan.
c. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan-satuan kegiatan yang
praktis.
d. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas yang diperlukan.
e. Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
f. Mendelegasikan wewenang.
4. Mekanisme pelaksanaan pengorganisasian di ruang MPKP ( Model Praktik
Keperawatan Profesional) :
a. Kepala ruang membagi perawat yang ada menjadi dua tim dan tiap tim diketahui
masing-masing oleh seorang ketua tim yang terpilihmelalui tes.
b. Kepala ruang bekerjasama dengan ketua tim mengatur jadwal dinas (pagi, sore,
malam)
c. Kepala ruang membagi klien untuk masing-masing tim
d. Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat pelaksana karena kondisi
tertentu, kepala ruang dapat memindahkan perawat pelaksana dari tim yang
mengalami kekurangan anggota
e. Kepala ruang menunjukkan penanggung jawab shift sore,malam, dan shift pagi
apabila karena suatu hal kepala ruang sedang tidak bertugas. Untuk itu yang
dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang ada sebagai
pengganti kepala ruang adalah ketua tim, sedangkan jika ketua tim berhalangan,
tugasnya digantikan oleh anggota tim (perawat pelaksana) yang paling kompeten
diantara anggota tim.
f. Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien
g. Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien baik
yang diterapkan oleh dirinya maupun perawat pelaksana anggota timnya.
h. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa lain dilakukan oleh ketua tim. Bila ketua
tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung jawabnya didelegasikan
kepada perawat paling expert yang ada dalam tim.
i. Masing-masing tim memiliki buku komunitas.
j. Perawat pelaksana melakukan asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi
tanggung jawabnya.

5. Uraian tugas
a. Kepala Ruang
1) Manajemen approach
a. Perencanaan : Dalam perencanaan kepala ruang menyusun visi,
misi,filosofi, dan rencana jangka pendek, rencana harian, rencana
bulanan dan rencana tahunan
b. Pengorganisasian : Kepala ruang menyusun struktur organisasi, jadwal
dinas, dan membuat alokasi klien
c. Pengarahan :Kepala ruang memimpin operan, menciptakan iklim
motivasi, dan mengatur pendelegasian serta melakukan supervisi.
d. Pengendalian :Kepala ruang mengevaluasi indikator mutu, melakukan
audit dokumentasi, melakukan survey kepuasan pasien, keluarga,
perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, melakukan survey masalah
kesehatan/keperawatan.
2) Conversatory Reward
Kepala ruang melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana dan merencanakan atau melaksanakan pengembangan staf.

a. Professional relationship
Kepala ruang memimpin rapat keperawatan, memimpin konferensi
kasus, melakukan rapat tim kesehatan dan melakukan kolaborasi
dengan dokter.
b. Pasien care delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien dengan
gangguan konsep diri dan harga diri rendah, perilaku kekerasan,
halusinasi, waham, dan resiko bunuh diri.
b. Ketua tim
1. Manajemen approach
a. Perencanaan :Dalam perencanaan ketua tim menyusun rencana
harian dan bulanan.
b. Pengorganisasian :Ketua tim menyusun jadwal dinas bersama kepala
ruang dan membagi alokasi pasien pada perawat asosiate.
c. Pengarahan :Ketua tim memimpin predan post conference,
menciptakan iklim motivasi, dn mengatur pendelegasian dalam tim
dan mengatur supervisi pada anggota tim.
d. Pengendalian :Ketua tim mengobservasi pelaksanaan asuhan
keperawatan kepada klien yang dilakukan perawat pelaksana, dan
memberikan umpan balik perawat pelaksanaan.
2. Copensatory reward
Ketua tim melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana
a. Professional relationship
Ketua tim melaksanakan konferensi kasus dan melakukan kolaborasi
dengan dokter.
b. Pasien care delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan konsep diri dan harga diri rendah, perilaku kekerasan,
halusinasi, waham, dan resiko bunuh diri.
c. Perawat pelaksana
Dalam perencanaan perawat pelaksana menyusun rencana jangka
pendek (rencana harian).

B. Penanggungjawab Shif ( PJ shif )


Tugas Utama : menggantikan fungsi pengatur pada saat shift sore/malam dan hari
libur.
a) Pengertian
Penanggung Jawab Shift adalah seorang tenaga keperawatan yang
mempunyai tanggung jawab sebagai penanggung jawab shift (shift pagi,
sore, malam).

b) Uraian tugas PJ shif:


1. Melaksanakan fungsi penggerak, pengawasan, pengendalian dan penilaian
tenaga keperawatan,peralatan,mutu asuhan bila koordinator unit pelayanan
berhalangan.
2. Bertanggung jawab pada semua pasien di ruangan bila koordinator tidak sedang
bertugas (pagi, sore, malam atau libur).
3. Membagi pasien sesuai tim yang menjadi tanggung jawab perawat anggota .
Bila Penanggung jawab koordinator bertugas dengan 2 atau lebih perawat
anggota pada satu koordinator, maka pasien dibagi kepada kedua perawat
anggota tersebut semuannya. Bila perawat penanggung jawab dengan 1 perawat
anggota pada satu koordinator, maka pembagian sesuai tingkat kebutuhan dan
ketergantungan klien.
4. Mengatur kegiatan ruangan selama berdinas sehingga lancar.
5. Mengatur kelengkapan dan kesiapan alat yang akan digunakan saat berdinas dan
pada saat dinas berikutnya.
6. Bekerjasama dengan MOD dalam mengatur kebutuhan tenaga pada saat dinas
dan dinas berikutnya sehingga kegiatan pelayanan berjalan lancar.
7. Bertanggung jawab terhadap setiap kejadian diruangan yang terkait dengan
pemberian asuhan keperawatan.
8. Menemani visite dokter
9. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan pasien yang
dikelola
10. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
11. Memberikan orientasi bagi pasien baru sesuai timnya.
12. Melakukan kontrak dengan pasien dan keluarga berdasarkan format orientasi
pasien dan keluarga sehingga tercipta hubungan terapeutik.
13. Melakukan pengkajian terhadap pasien baru maupun pasien lama, menentukan
diagnosa keperawatan
14. Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan standar renpra sesuai
dengan hasil pengkajian klien.
15. Melakukan kontrol ke pasien setiap dinas minimal satu kali kunjungan.
16. Menciptakan kerjasama yang harmonis.
17. Meluruskan komunikasi yang kurang lancar diantara pelaksana lain dan rekan
kerja.
18. Membina hubungan yang terapeutik dengan keluarga pasien selama dirawat.
19. Bertanggung jawab kepada atasan langsung.
20. Melakukan pembinaan/bimbingan dan evaluasi (mengecek) pada perawat
anggota dalam implementasi tindakan keperawatan termasuk
pendokumentasian, diskusi renpra dan tanggung jawab terhadap kliennya.
20.Mengontrol dan mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari berdasarkan
standar asuhan
21. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan anggota perawat
22. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
23. Melakukan tindakan kegawatan kepada pasien (antara lain panas tinggi, kolaps,
perdarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung), sesuai SOP yang
berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada
dokter ruang rawat/dokter jaga
24. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatan mutu asuhan keperawatan
25. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin/persetujuan atasan
26. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai Standar Asuhan Keperawatan
27. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
28. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang Rawat
29. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis, pada saat penggantian dinas.
30. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau istitusi
kesehatan ini
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi
31. Berkoordinasi dengan petugas rehabilitasi medik dalam melatih pasien yang
menggunakan alat bantu, seperti :
a. Rollstoel
b. Tongkat penyangga
c. Protesa
32. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi : Menyediakan formulir untuk
penyelesaian administrasif, sbb :
a. Surat ijin pulang
b. Surat keterangan istirahat sakit
c. Petunjuk diet
d. Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
e. Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
c) Tanggung jawab PJ shift
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Keperawatan.
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung jawab kepada dokter
penanggung jawab/ dokter yang berwenang.
Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat
bertanggung jawab kepada Koordinator pelayanan keperawatan
terhadap hal-hal sebagai berikut :
a. Kebenaran dan ketepatan dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
b. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai standar
c. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan
d. Sebagai role model bagi perawat lain
e. Kebenaran dan ketepatan dalam kelancaran pelayanan di unit
pelayanan keperawatan
f. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan kepada
koordinator pelayanan keperawatan unit terkait

d) Persyaratan PJ shift
a. DIII Keperawatan sekurang kurangnya dengan pengalaman 3 tahun.
b. S1 Keperawatan/DIV Kebidanan dengan pengalaman 1 tahun.
BAB III
ANALISA MASALAH

A. Hasil Pengkajian
1) Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang, jadwal dinas dibuat oleh
kepala ruang. Jadwal dinas meliputi pagi, siang dan malam. Jadwal dinas dibuat oleh
kepala ruang. Shift pagi terdiri dari 5-6 perawat sedangkan shift siang dan malam
terdiri dari 2-3 perawat. Kepala Ruangan mengatakan belum ada penanggung jawab
shift dan di jadwal belum tercantum penanggung jawab sihft.

2) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan selama 4 hari diruang
Cempaka RSUD Ungaran, di dapatkan hasil bahwa belum adanya penanggung jawab
per shift.
B. ANALISA MASALAH (SWOT)

Aspek yang dikaji Strength Weakness (Kelemahan) Opportunity Threatened (Ancaman)


(Kekuatan) (Kesempatan)
a) Struktur organisasi Tersedianya a) Belum ada a) Adanya kebijakan a) Kurang terpantaunya
b) Pengorganisasian jadwal shif penanggungjawab dari kepala ruang kondisi klien karena belum
perawatan pasien per shif. terkait dengan ada yang menggantikan
c) Uraian tugas b) Dijadwal belum penanngungjawab fungsi pengatur pada saat
d) Klasifikasi pasien tercantum shift. shift.
e) Kuantitas dan penanggung jawab b) Adanya peraturan b) Bila koordinator tidak sedang
kualitas sihft. terkait dengan bertugas (pagi, sore, malam atau
pendokumentasian c) Belum adanya SPO keperawatan. libur) tidak ada yang
proses keperawatan mengenai bertanggung jawab pada semua
f) Sistem penghitungan penganggungjawab pasien di ruangan.
tenaga keperawatan shif. c) Bila Koordinator unit pelayanan
g) Jadwal dinas/shift d) Belum jelasnya berhalangan, tidak ada yang
h) Ketenagaan pelimpahan melaksanakan fungsi penggerak,
penanggung jawab pengawasan, pengendalian dan
per shift. penilaian tenaga
keperawatan,peralatan,mutu
asuhan
C. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA

No. Data Fokus Masalah

1. Wawancara : Belum adanya penanggung jawab per shift.


 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang, jadwal
dinas dibuat oleh kepala ruang. Jadwal dinas meliputi pagi,
siang dan malam. Jadwal dinas dibuat oleh kepala ruang. Shift
pagi terdiri dari 5-6 perawat sedangkan shift siang dan malam
terdiri dari 2-3 perawat. Kepala Ruangan mengatakan belum ada
penanggung jawab shift dan di jadwal belum tercantum
penanggung jawab sihft.

Observasi :
 Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan selama 4
hari diruang Cempaka RSUD Ungaran, di dapatkan hasil bahwa
belum adanya penanggung jawab per shift.
D. PRIORITAS MASALAH

Prioritas Masalah Jumlah


No Masalah Importancy T R Prioritas
IxTxR
P S RI PC DU Pc
1. Belum adanya penanggung jawab
per shift.

Keterangan :

1. Importancy (I) atau pentingnya masalah


Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani.
Rate of Increase (RI) : Angka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds(DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia,dana,alat,dll)

E. DIAGRAM FISHBONE

Man :

Kurangnya sumber acuan


tentang penanggung jawab
shift.

Belum adanya
penanggung jawab
per shift.

Method :

Penjadwalan shift sudah


ada namun belum ada
penanggung jawab per
shift.
F. ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

Penyebab Masalah Rencana Penyelesaian Masalah

 Belum adanya penanggung jawab per shift.  Sosialisasi mengenai penanggung jawab per shif
 Pembuatan jadwal penanggung jawab per shif
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH (POA)

No. Rencana tindakan Metode Sasaran Bahan dan Alat Waktu Tempat Pelaksanaan

1. Sosialisasi mengenai Diskusi dengan Kepala Ruang Materi, Laptop Rabu, 18 Ruang Hendra Pratama
penanggung jawab per shift. Karu tentang Desember Cempaka Muslim
penanggung 2019
jawab per shift.

2. Pembuatan jadwal penanggung Diskusi dengan Kepala Ruang Materi, Laptop Rabu, 18 Ruang Hendra Pratama
jawab per shif Karu tentang Desember cempaka Muslim
pembuatan jadwal 2019
penanggung
jawab per shift.
3. Pembuatan SPO PJ shift. Diskusi dengan Kepala Ruang Materi, Laptop Rabu, 18 Hendra Pratama
Karu tentang Desember Ruang Muslim
pembuatan SPO 2019 Cempaka
penanggung
jawab per shift.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Kuntoro. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Gillies.D.A. 1994.Nursing Management : A System Approach.Philadelphia : WB saunders


Nursalam. 2009. Manajement Keperawatan : Aplikasi dan Perawatan Profesional, Edisi ke 2
Salaemba Medika : Jakarta
Swanburg.R.C,& Swanburg R.J 2000. Pengatar kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan untuk perawat Klinis.Jakarta : ECG
LAMPIRAN

A. DAFTAR DINAS RUANG CEMPAKA


DESEMBER 2019

No Nama NIP Pend PJ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


Kep Shift
Purwanto S1
TIM 1
Sumiyati S1
1 Ina R S1
2 Ana F S1
3 Tri Astuti D3
4 Ngadiyanti D3
5 Sugeng A D3
6 M. Arga D3
7 Setyo S D3
TIM 2
M. Betsy A S1
1 Ritana S D3
2 Tri M D3
3 Aprilia K D3
4 Prastowo S1
5 Arya A S1
6 Sita D D3
7 Rista D3

Ctt : Tidak boleh merubah jadwal tanpa persetujuan yang bersangkutan.


B. SPO PJ SHIFT

URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB SHIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggalterbit Ditetapkan

SPO

Pengertian Penanggung Jawab Shift adalah seorang tenaga keperawatan yang


mempunyai tanggung jawab sebagai penanggung jawab shift (shift
pagi, sore, malam).

Tujuan Sebagai pedoman pelaksanaan uraian tugas Penanggung Jawab Shift


Kebijakan Kegiatan Bidang Pelayanan keperawatan meliputi perencanaan,
pengembangan, monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan dan
SDM Keperawatan, menyelenggarakan pelayanan keperawatan 24 jam
secara efektif dan efisien serta memfasilitasi pendidikan, pelatihan dan
penelitian keperawatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit
( SK Dirut nomor : 033/SK/Dir - RSSW )
Prosedur 1. Persyaratan :
a. Minimal D3 Keperawatan, diutamakan telah memiliki
pengalaman kerja di rumah sakit selama 1 tahun.
b. Bersedia dinas pagi, sore, malam dan hari libur
c. Memahami tata kelola rumah sakit.
d. Terampil dalam memberikan asuhan keperawatan
e. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara horizontal
maupun vertical.
f. Berkepribadian menarik, sabar dan telaten menghadapi pasien.
g. Sehat jasmani dan rohani
h. Jujur dan beriman
i.Pelatihan untuk unit khusus memiliki salah satu sertifikat
pelatihan seperti dibawah ini :
 R. IGD meliputi PPGD, BTLS, BCLS, ATLS, ACLS
 R. Intensif meliputi PPGD, ACLS, Pelatihan ICU, Dasar-
dasar Kardiovaskular.
 R. IBS meliputi PPGD, Pelatihan khusus OK, Keterampilan
Bedah Dasar, Anastesi.
 R. HD meliputi PPGD, pelatihan HD, Teknik Dialisis.

2. Tanggung jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya penanggung jawab shift
bertanggung jawab kepada kepala ruangan terhadap hal-hal
sebagai berikut :
a. Kebenaran dan ketepatan dalam hal memberikan asuhan
keperawatan sesuai standar
b. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan

3. Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga
pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.
URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB SHIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

4. Uraian Tugas :
a. Mengisi daftar hadir ( hadir 15 menit sebelum waktu dinasnya )
b. Menerima laporan dan tugas-tugas dari penanggung jawab shift
sebelumnya.
c. Mengontrol pasien yang dirawat.
d. Melaksanakan pembagian tugas dengan pelaksana
e. Membuat laporan harian keperawatan
f. Melaksanakan pelayanan keperawatan sesuai SPO yang
berlaku di RSUD Ungaran
g. Melakukan asuhan keperawatan berdasarkan lima tahapan
meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan
dokumentasi keperawatan.
h. Mendampingi dokter visite
i. Mengatur dan menjalankan instruksi dokter
j. Memberikan penjelasan baik administrasi maupun prosedur
kerja ke keluarga pasien yang akan dilakukan tindakan
k. Memonitor tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
pelaksana
l. Membantu menyiapkan dan menerima pasien baru
m. Menyiapkan pasien pulang dan memberi penjelasan /
penyuluhan kepada pasien dan keluarga
n. Menjaga kebersihan ruang perawatan
o. Memelihara peralatan medis agar selalu siap pakai
p. Memberikan laporan harian keperawatan kepada penanggung
jawab shift berikutnya
q. Memonitor entry data LAN setiap transaksi yang telah
dilakukan
r. Melaksanakan tugas sebagai MOD (Manager On Duty) sesuai
dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh manajemen.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala ruangan
sesuai tugas dan fungsinya.

Unit terkait a. Instalasi Gawat Darurat


b. Instalasi Psikologi
c. Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
d. Instalasi Rawat inap
e. Instalasi Sanitasi
f. Instalasi Rehabilitasi
g. Instalasi Kesehatan jiwa masyarakat
h. Instalasi Psikogeriatri
i. Intalasi Laboratorium
j. Instalasi Gizi
k. Instalasi Farmasi
l. Instalasi Elektromedik
C. LEMBAR OBSERVASI

No Tindakan yang diobservasi Dilakukan


ya tidak

1. Tergambar adanya PJ shift( pagi, siang,


malam atau hari libur).

2. Susunan jadwal shif tercantum adanya PJ


shift
3. Mengisi daftar hadir ( hadir 15 menit
sebelum waktu dinasnya)
4. Memberikan laporan harian keperawatan
kepada PJ shift berikutnya
5. Menerima laporan dan tugas- tugas dari
PJ shift sebelumnya
6. Ada bertanggung jawab pada semua
pasien di ruangan bila koordinator tidak
sedang bertugas (pagi, sore, malam atau
libur).

Anda mungkin juga menyukai