Anda di halaman 1dari 9

KONTROL KECEPATAN PUTARAN MOTOR GODET ROLL DENGAN

INVERTER DI MKI.1PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk


Rifqi Aulana1), Eka Nuryanto Budisusila, S.T., M.T2)
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
rifqiaulana@std.unissula.ac.id

Abstrak 1.1. Latar Belakang


PT. ASIA PASIFIC FIBERS (APF) Penggunaan mesin listrik khususnya
merupakan perusahaan yang bergerak motor induksi saat ini merupakan sesuatu
pada bidang industri benang terbesar di yang umum dan banyak ditenmukan untuk
Jawa Tengah. Pada sistem produksinya berbagai keperluan khususnya di industri.
PT. ASIA PASIFIC FIBERS menggunakan Beberapa hal yang harus diperhatikan
mesin listrik khususnya motor induksi. untuk meningkatkan untuk kerja motor
Saat ini merupakan sesuatu yang umum induksi adalah kecepatan putaran motor
dan banyak ditemukan untuk berbagai yang diharapkan dapat terus dinaikkan,
keperluan khususnya di industri. torsi yang dapat memenuhi beban, dan
Beberapa hal yang harus diperhatikan efisiensi yang semakin tinggi. Motor
untuk meningkatkan untuk kerja motor induksi pada umumnya berputar pada
induksi adalah kecepatan putaran motor kecepatan konstan, apabila torsi beban
yang diharapkan dapat terus dinaikkan, bertambah maka kecepatannya akan
torsi yang dapat memenuhi beban, dan mengalami sedikit penurunan, sehingga
efisiensi yang semakin tinggi. Dengan motor induksi cocok digunakan untuk
adanya putaran beban yang bervariasi, menggerakan sistem yang membutuhkan
kecepatan dari motor induksi tersebut kecepatan konstan. Pada beberapa aplikasi
harus dapat dikendalikan. Pengendalian motor listrik dengan kecepatan yang
kecepatan motor dapat dilakukan dengan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
beberapa cara diantaranya yaitu dengan atau perubahan beban. Motor induksi
mengubah jumlah pasangan kutub dan paling banyak digunakan saat ini, karena
pengaturan frekuensi. Intverter memiliki konstruksi yang sederhana,
merupakan sebuah rangkaian elektronik relative murah, lebih ringan dan memiliki
yang digunakan untuk mengatur efisiensi yang tinggi serta mudah dalam
kecepatan putar motor induksi dengan pemeliharaannya dibandingkan motor DC.
cara mengendalikan nilai frekuensi dan Tetapi pengaturan kecepatan dan torsi
tegangan keluaran. Berdasarkan hasil motor induksi bukanlah suatu
pengamatan dapat disimpulkan kontrol permasalahan yang mudah untuk
kecepatan motor dapat digunakan inverter dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan
dengan sitem kontrol close loop dengan teknologi yang tepat untuk mengatur
akurasi yang tepat antara kecepatan yang putaran motor yang stabil.
diinginkan dan kecepatan aktualnya. Dengan adanya putaran beban yang
bervariasi, kecepatan dari motor induksi
Kata Kunci : PT. ASIA PASIFIC FIBERS tersebut harus dapat dikendalikan.
(APF), Motor Induksi, Inverter Pengendalian kecepatan motor dapat
dilakukan dengan beberapa cara
I. PENDAHULUAN diantaranya yaitu dengan mengubah

1
jumlah pasangan kutub dan pengaturan tanggal 10 November 2009 berubah nama
frekuensi. Berbagai metode dan cara telah menjadi PT Asia Pacific Fibers, Tbk
dikembangkan untuk melakukan berdasarkan ketetapan dari Menteri
pengendalian motor induksi baik satu fasa Hukum dan Hak Asasi Manusia
maupun 3 fasa. Salah satu cara yang No. AHU-54294.AH.01.02., keputusan
digunakan untuk melakukan pengendalian tersebut telah disetujui pada Rapat Umum
motor induksi adalah mengatur kecepatan Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
putar motor induksi tersebut. pada 10 September 2009 di depan notaris
Pengendalian tersebut dilakukan Sutjipto, SH. MK di Jakarta.
menggunakan inverter. Intverter PT Asia Pacific Fibers, Tbk berdiri
merupakan sebuah rangkaian elektronik pada tahun 1984 dengan akta pendirian
yang digunakan untuk mengatur kecepatan notaris Jalan Tirta Amijaya No. 22 tanggal
putar motor induksi dengan cara 15 Februari 1984 dengan status PMDN
mengendalikan nilai frekuensi dan (Penanaman Modal Dalam Negeri).
tegangan keluaran. Pengembangan Perusahaan yang berlokasi di Jalan
inverter untuk mengatur kecepatan motor Raya km 19 Kaliwungu Desa Nolokerto
induksi ini diharapkan untuk industri bisa Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal
lebih efisien dan bisa mengatur kecepatan ini adalah perusahaan manufaktur
putaran motor sesuai dengan kebutuhan polyester chips, fibers dan filament yarn.
produksi. Dengan perkembangan yang pesat
pada tahun 90an, perusahaan mengekpansi
1.2. Rumusan Masalah kegiatan produksinya dengan mendirikan
Permasalahan yang ada dapat pabrik di Karawang Jawa Barat,
dirumuskan sebagai berikut : Indonesia. Perusahaan di Karawang ini
1. Apa yang dimaksud dengan Inverter? dapat membuktikan keberhasilannya
2. Apa yang dimaksud Motor Godet dengan dikenalnya sebagai produsen
Roll? polyester terkemuka di Indonesia.
3. Bagaimana cara Kontrol Kecepatan
Motor Godet Roll dengan Inverter? 2.2. Visi
Menjadi produsen polyester paling
1.3. Batasan Masalah responsif dan inovatif melalui penciptaan
PT. ASIA PACIFIC FIBERS yaitu nilai bagi pelanggan, karyawan, pemangku
produsen dari benang Polymer. kepentingan dan masyarakat.
merupakan manufaktur industri yang
kegiatan umumnya adalah memproduksi 2.3. Misi
benang dan sebagainya. Namun dalam Untuk menciptakan keunggulan
laporan ini, penulis hanya akan membahas bersaing, misi kami:
Tentang Sistem Produksi Spinning, Mesin 1. Menyelaraskan diri dengan
Winder, Pengertian Inverter, dan Kontrol kebutuhan global yang terus berubah
Kecepatan Motor Godet Roll dengan melalui produk berstandar
Inverter. internasional
2. Memegang korporasi terhadap bisnis
II. PROFIL PERUSAHAAN pelanggan dan tetap bersaing secara
2.1. Sejarah Perusahaan global melalui perbaikan kualitas
Perusahaan yang dulunya bernama PT layanan pelanggan dan inovasi
Polysindo Eka Perkasa, Tbk ini pada berkelanjutan

2
3. Menjadi korporasi yang bertanggung udara disaring di dalam cyclone, dimana
jawab dengan komitmen tinggi atas debu masuk kedalam drum cyclone dan
keberlanjutan usaha dengan udara yang sudah bersih dihisap kembali
menciptakannilai tambah sosial, oleh blower kemudian dipanaskan di
lingkungan dan perekonomian heater dengan temperatur 170 °C – 180
4. Menjadi mitra dalam kemajuan untuk °C.
”sukses bersama” berdasarkan
standar etika dan tata kelola 3.1.2. Melting (Pelelehan)
perusahaan yang baik Proses Melting adalah proses
pelehan / pembentukan benang filament
III. PEMBAHASAN di Chamber Unit. Sebelum proses
3.1. Sistem Produksi pembentukkan filament, polymer disaring
3.1.1. Drying (Pengeringan) yang nantinya diperoleh kandungan melt
Proses Dryer adalah proses awal/ yang bersih sebelum masuk ke CPF
pertama dimana chip dimasukkan ke (Continuous Polymer Filter).
dalam tabung untuk dikeringkan
dengan suhu panas yang tinggi untuk
menghilangkan kadar air yang ada
dalam chip tersebut. Proses aliran
chips yang berada pada dry
mengunakan crystalizer untuk
pengeringan.

Gambar 3. 2 Ruang Melting

3.1.3. Take-up (Penggulungan)


Proses setelah pelelehan chip dan
proses melting lalu diproses dangan mesin
dan digulung dengan 3 bobbin
menggunkan winder/mesin untuk
Gambar 3. 1 Crystalizer menggulung benang. Mekanisme kerja
dari mesin take-up adalah sebagai berikut:
Pengurangan kadar air chips Benang lalu dilewatkan pada godet 1
di crystallizer dilakukan dengan cara dan godet 2 kemudian melewati sensor
dihembuskan udara tekan yang sudah d yang berfungsi apabila ada salah satu
ipanaskan di heater, setelah udara filament yang putus atau benang yang
digunakan untuk memanaskan chips maka putus sensor akan memerintahkan cutter
temperaturnya akan berkurang dan untuk memotong semua benang dan
dimungkinkan mengandung debu. Debu dihisap oleh suction , akan tetapi bila
juga dapat berasal dari pengelupasan dalam proses secara normal maka benang
permukaan chips yang dipanaskan akan digulung dengan mesin winder oleh
menjadi berbentuk kristal, oleh sebab itu chuck yang mana kecepatan penggulungan

3
2700m/m sampai 3200 m/m dan sytem A. Inverter VFA3N dapat dilihat pada
penggulungan dengan system automatic Gambar 3.5.
artinya setiap doffing chuck akan
berpindah sendiri.

Gambar 3.5 Inverter VFA3N

3.3. Struktur Inverter


Gambar 3. 3 Ruang Take-up Struktur inverter memperlihatkan
bahwa inverter dengan transistor yang
3.2. Inverter menghasilkan daya arus bolak-balik
Inverter adalah suatu rangkaian (AC) dengan frekuensi dari sumber
yang mengubah tegangan DC menjadi komersial yaitu (50 Hz atau 60 Hz).
tegangan AC dengan nilai tegangan Bagian pertama sirkuit konverter (yang
dan frekuensi dapat diatur. Fungsi mengubah sumber AC komersial
inverter adalah untuk merubah menjadi sumber DC dan
kecepatan motor AC dengan cara menghilangkan riak (ripple) pada
merubah frekuensi inputnya(Evalina, output DC. Bagian kedua sirkuit
H, & Zulfikar, 2018).. inverter yang mengubah arus DC
DC Link
menjadi arus AC tiga phasa dengan
R
frekuensi beragam (dapat disetel),
kedua sirkuit ini disebut sirkuit utama.
S M Bagian ketiga adalah sebuah sirkuit
kontrol yang berfungsi sebagai
T Motor
pengontrol sirkuit utama. Gabungan
Listrik keseluruhan dari sirkuit-sirkuit inilah
Dioda PWM yang disebut sebagai inverter.
Penyearah Inverter + +

Gambar 3.4 Bagian utama inverter A S1 B


Z
Inverter yang digunakan pada B L S2 A
panel take-up memiliki type VFA3N
dari Toshiba. Untuk spesifikasinya - -
A B
yaitu memiliki sumber tegangan 300
VDC dan memiliki output 200 VAC, Gambar 3.6 Struktur inverter
frekuensi maksimal 400 Hz, arus 2,1 sederhana

4
3.4. Pengendalian Tegangan Inverter Motor Godet Roll adalah motor
Dalam aplikasi yang sering digunakan induksi 3 fasa yang digunakan untuk
didunia industri sering digunakan untuk menggulung dan memanipulasi filament
mengendalikan tegangan keluaran dari keluaran extruder. Di dalam Motor
inverter. Terdapat beberapa teknik untuk Godet Roll terdapat heater yang
mengendalikan tegangan keluaran digunakan untuk memanaskan beang agar
inverter. Pada umumnya teknik yang benang lebih kuat, heater ini bisa di setting
sering dipakai adalah sistem PWM (Pulse yang bertujuan untuk memanipulasi
Width Modulation), sistem kontrol yang filament pada benang. Name plate Motor
berbeda-beda ini menghasilkan Godet Roll ditunjukkan pada Gambar 3.7.
karakteristik motor yang berbeda pula
seperti (getaran, suara, riak, arus motor, 3.6. Motor Induksi
respon torsi). Pada PWM beberapa pulsa Sebuah motor induksi tiga fasa memiliki
hidup mati dihasilkan dalam satu siklus konstruksi yang hampir sama dengan
dan lamanya juga beragam untuk motor listrik jenis lainnya. Motor ini
mengubah-ubah tegangan output. Jumlah memiliki dua bagian utama, yaitu stator
pulsa hidup mati yang dihasilkan dalam yang merupakan bagian yang diam, dan
satu detik disebut frekuensi pembawa. rotor sebagai bagian yang berputar
Pada sistem PWM ini getaran motor dan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
kebisingan motor dari komponen 3.8.
frekuensi sebanding dengan frekuensi
pembawa yang dihasilkan, Frekuensi
pembawa dari sebuah inverter bersuara
akustik lebih rendah, jadi pada inverter
dengan nilai frekuensi pembawa yang
besar dapat menghaluskan suara bising
dari motor listrik. Akan tetapi hal tersebut
dapat membuat arus bocor yang terjadi
antara motor dan inverter menjadi lebih
besar, sehingga dapat mengakibatkan Gambar 3.8 Penampang stator dan
terjadinya arus lebih. Untuk kondisi rotor Motor Induksi Tiga Fasa
seperti ini pemilihan penghantar
kebocoran arus kebumi / pentanahan harus Motor induksi tiga fasa berputar pada
dilakukan dengan benar. kecepatan yang pada dasarnya adalah
konstan, mulai dari tidak berbeban sampai
3.5. Motor Godet Roll mencapai keadaan beban penuh.
Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi
oleh frekuensi, dengan demikian
pengaturan kecepatan tidak dapat dengan
mudah dilakukan terhadap motor ini.
Walaupun demikian, motor induksi tiga
fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu
sederhana, konstruksinya kokoh, harganya
Gambar 3.7 Name plate Motor Godet relatif murah, mudah dalam melakukan
Roll perawatan, dan dapat diproduksi dengan
karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan industri.

5
3.7. Prinsip Kerja Motor Induksi dengan menggunakan rumus sebagai
Motor induksi bekerja berdasarkan berikut :
induksi elektromagnetik dari kumparan 120 f
N= P
stator kepada kumparan rotornya. Bila
Di mana :
kumparan stator motor induksi 3 phasa
yang dihubungkan dengan suatu sumber N = kecepatan putaran
tegangan 3 phasa, maka kumparan stator motor (rpm)
akan menghasilkan medan magnet f = frekuensi (Hz)
yang berputar. Garis-garis gaya P = Jumlah kutub
fluks yang diinduksikan dari kumparan
stator akan memotong kumparan Dibawah ini adalah hasil monitoring
rotornya sehingga timbul gaya gerak kecepatan putaran Motor Godet Roll
listrik (Emf) atau tegangan induksi. ditunjukkan pada Gambar 3.9.
Karena penghantar (kumparan) rotor
merupakan rangkaian yang tertutup, maka
akan mengalir arus pada kumparan rotor.
Kumparan rotor yang dialiri arus ini
berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga
kumparan rotor akan mengalami gaya
Lorentz yang menimbulkan torsi yang
cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi
stator.
Medan putar pada stator tersebut
akan memotong konduktor-konduktor
pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan Gambar 3.9 Monitoring Kecepatan
sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun Motor Godet Roll
akan turut berputar mengikuti medan
putar stator. Perbedaan putaran relatif 3.8. Kontrol Kecepatan Putaran Motor
antara stator dan rotor disebut slip. Dengan Inverter
Bertambahnya beban, akan memperbesar Sistem kontrol kecepatan Motor
kopel motor yang oleh karenanya akan Godet Roll dengan Inverter ini
memperbesar pula arus induksi pada menggunakan sistem kendali close loop.
rotor, sehingga slip antara medan putar Sistem kontrol close loop adalah Suatu
stator dan putaran rotor pun akan sistem kontrol yang sinyal keluarannya
bertambah besar. Jadi. Bila beban motor memiliki pengaruh langsung terhadap
bertambah, putaran rotor cenderung aksi pengendalian yang dilakukan. Sinyal
menurun. error yang merupakan selisih dari sinyal
masukan dan sinyal umpan balik
Dan apabila sumber tegangan tiga (feedback), lalu diumpankan pada
fasa dihubungkan ke terminal stator maka komponen pengendalian (controller) untuk
pada kumparan tegangan (stator) akan memperkecil kesalahan sehingga nilai
timbul arus yang menghasilkan fluks. keluaran sistem semakin mendekati harga
Fluks pada stator biasanya konstan, yang diinginkan(Iqbal, 2012). Sistem
kecepatan medan putar stator dapat di tulis

6
kontrol kecepatan Motor Godet Roll menghapus data pada EPROM disebut
ditunjukkan pada Gambar 3.10. UV Eraser. Sedangkan IC EEPROM
adalah jenis memori yang
Set Contr Inve Mot Actual
menyempurnakan kekurangan EPROM
Point oller rter
yang membutuhkan alat khusus untuk
or Speed
memprogram dan menghapus isi
memorinya. EEPROM tidak memerlukan
alat khusus untuk menghapus atau
memprogram. EEPROM menggunakan
pulsa listrik untuk menghapus dan
Sensor Proximity memprogram(Sudira, 2014).

3. Inverter
Inverter pada proses ini yaitu untuk
Gambar 3.10 Sistem kontrol kecepatan diatur frekuensinya yang nantinya akan
Motor Godel Roll mengubah kecepatan putaran pada motor,
pada sistem ini inverter diperintah oleh
Keterangan : DAXS.
1. Set Point
Set point ini adalah kecepatan putaran 4. Motor Godet Roll
Motor Godet Roll yang diinginkan. Pada Motor Godet Roll ini sebagai aktuator
set point ini diatur menggunakan MACS yang diatur kecepatannya oleh inverter,
(More Advance Control System). MACS kecepatan putaran motor nanti akan sesuai
adalah komputer untuk memonitor dan set point yang diinginkan.
mengontrol segala sesuatu yang mengenai
proses take-up, termasuk untuk mengatur 5. Sensor Proximity
parameter suhu heater dan kecepatan Sensor Proximity ini sebagai feedback
putaran motor. dalam sistem kontrol ini, yang nantinya
sensor ini akan mendeteksi kecepatan
2. Controller putaran motornya. Jika Actual Speed tidak
Controller pada sistem ini adalah sama dengan set point, maka akan
DAXS. Komponen utama DAXS adalah dikembalikan ke Controller lagi.
IC EEPROM (Erasable Programmable
Read Only Memory) dan IC EEPROM 3.9. Langkah Kontrol Kecepatan
(Electrical Erasable Programmable Read Motor
Only Memory). IC EPROM adalah Suatu 1. Membuka MACS dan membuka menu
memori eksternal seperti yang digunakan “Set Parameter Groups”. Kemudian
sebagai tambahan dalam menyimpan atur Kecepatan Putaran Motor (Rpm)
program dan data. Pada pengaksesannya sesuai kebutuhan produksi.
baik baik dalam menulis dan membaca, 2. Setelah MACS diatur kemudian akan
memori ini tidak mempbutuhkan dikirimkan ke DAXS yang nantinya
komponen luar. Didalamnya terdiri dari DAXS akan memerintahkan inverter
suatu halaman register 64 byte untuk untuk mengatur frekuensinya sesuai
penulisan, program yang sudah diisikan masukan pada parameter MACS.
dapat dihapus menggunakan sinar ultra
violet dan dapat diisi atau diprogram
kembali. Alat yang digunakan untuk

7
3. Inverter akan mengatur frekuensinya 4.2. Saran
yang akan dikirimkan ke Motor Godet Berikut ini merupkan saran
Roll
4. Motor Godet Roll akan menyesuaikan DAFTAR PUSTAKA
kecepatan putaran motornya sesuai
parameter yang suadah diatur. Evalina, N., H, A. A., & Zulfikar. (2018).
Pengaturan Kecepatan Putaran
IV. PENUTUP Motor Induksi 3 Fasa Menggunakan
4.1. Kesimpulan Programmable logic controller.
Berikut ini merupakan kesimpulan Teknik Elektro Universitas
berdasarkan pembahasan yang telah Muhammadiyah Sumatera Utara,
dilakukan adalah sebagai berikut : 3(2).
Iqbal, F. (2012). Makalah sistem kendali
1. PT. ASIA PASIFIC FIBERS (APF) close loop. UNIVERSITAS
adalah adalah perusahaan manufaktur JENDRAL AHMAD YANI, p. 5.
polyester chips, fibers dan filament Sudira, P. (n.d.). Unit Memori Dalam
yarn. Sistem Mikroprosesor. Diknik
2. Sistem produksi pada PT. ASIA Elektronika FT UNY, 2014, 44–50.
PASIFIC FIBERS (APF) dimulai dari Company Profil PT. Asia Pacific Fibers,
bahan baku utama chips (biji plastik)
Tbk
yang melalui 3 proses, yaitu: Drying
(pengeringan), Melting (pelelehan), Induksi Training MKI Produksi PT. Asia
Take-up (penggulungan).
Pacific Fibers,Tbk, Tbk
3. Inverter adalah suatu komponen untuk
mengubah tegangan dari DC ke AC
kemudian menghasilkan frekuensi dari
BIODATA
proses PWM (Pulse Width
Modulation) digunakan untuk megatur Rifqi Aulana
kecepatan motor. Kendal, 14 Agustus 1998
4. Motor Godet Roll adalah motor induksi Riwayat Pendidikan :
3 fasa yang digunakan untuk MI Muhammadiyah Sarirejo,
menggulung dan memanipulasi SMPN 2 Kaliwungu,
filament dari keluaran extruder, di SMAN 1 Kaliwungu,
dalamnya terdapat heater yang Universitas Islam Sultan Agung
berfungsi untuk memanaskan benang. Semarang Fakutas Teknologi
5. Pada Gambar 4.8 Monitoring Industri, Jurusan Teknik Elektro
kecepatan Motor Godet Roll sudah Konsentrasi Kendali
terbukti bahwa inverter adalah salah
satu komponen yang bisa mengatur
kecepatan motor dengan akurasi yang Semarang, Desember 2019
tepat antara set point dan actual speed. Mengetahui dan Mengesahkan
6. Sistem kontrol kecepatan motor
menggunakan sistem kendali close Dosen Pembimbing
loop dimana pada sistem itu
mempunya feedback berupa sensor
proximity.

8
Eka Nuryanto Budisusila S.T, M.T

Anda mungkin juga menyukai