NPM/kelas : 16130310327/7A-5
Pusat TanggungJawab
Pusat tanggungjawab menerima masukan yang berupa bahan buku, tenaga kerja, dan
jasa-jasa. Kemudian dengan modal kerja kapital yang berupa persediaan, piutang, peralatan,
dan aktiva lainnya. Lalu pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dengan
tujuan akhir untuk mengubah input menjadi output.
Di sejumlah pusat tanggungjawab, hubungan input dan output bersifat timbal balik
dan langsung, misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi bagian
fisik dari barang jadi. Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung
berkaitan dengan output yang dihasilkan. Seperti biaya periklanan adalah input yang
ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan, namun karena penjualan juga dipengaruhi
sejumlah faktor lain selain iklan maka kaitanya antara meningkatnya biaya iklan dengan
meningkatnya penjualan jarang dapat ditunjukkan. Sementara itu dalam litbang, hubungan
input dan output bahkan lebih kabur lagi.
Kedua istilah ini hampir, selalu digunakan dalam suatu perbandingan dan bukan
dalam makna absolut. Efesiensi adalah rasio output terhadap input atau jumalah output per
unit input. Dalam banyak pusat tanggungjawab, efesiensi diukur dengan cara
membandingkan biaya actual dengan standard, dimana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan
dalam output yang diukur. Meskipun metode ini dapat digunakan, tetapi metode itu
mempunyai dua kelemahan utama: (1) biaya yang tercatat bukanlah tolak ukur atas
sumberdaya yang sebenarnya digunakan, dan (2) standar pada hakikatnya merupakan
perkiraan tentang apa idealnya harus tercapai dalam kondisi yang ada.
Efesiensi dan efektifitas berkaitan satu sama lain, setiap pusat tanggungjawab harus
efektif dan efisien. Dimana organisasi harus mencapai tujuannya dengan cara yang optimal.
Secara ringkas, suatu pusat tanggungjawb akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu
dengan tepat dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.
Ada empat jenis pusat tanggungjawab, digolongkan menurut sifat input dan output
moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian yaitu pusat pendapatan, pusat beban, pusat
laba, dan pusat investasi. Karakteristik dari masing-masing pusat tersebutpun berbeda. Pusat
pendapatan, output diukur secara moneter. Di pusat beban, input yang diukur. Di pusat laba,
baik pendapatan (output) atau beban (input) juga diukur. Di pusat investasi, kaitan antara laba
dan investasi yang diukur.
Pusat Pendapatan
Dipusat pendapatan, suatu output (pendapatan) diukur secara moneter, akan tetapi
tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (beban) dengan output. Pada
umumnya, pusat pendapatan merupakan unit pemasaran atau penjualan yang tidak memiliki
wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggungjawab dengan harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan.
Pusat Beban
Pusat beban adalah pusat tanggungjawab yang inputnya diukur secara moneter, namun
outputnya tidak. Ada 2 jenis umum dari pusat beban yaitu:
Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat
diestimasi dengan keandalan yang wajar. Biasanya ditemukan dalam operasi
manufaktur. Pusat beban teknik mempunyai beberpa tugas penting lainnya yang tidak
diukur hanya dengan biaya saja: para pengawas tanggungjawab atas mutu produk dan
volume produksi serta efesiensi.
Pusat administrative meliputi manajemen senior korporat dan menajemen unit bisnis,
serta para manajer unit-unit pendukung. Pusat pendukung merupakan unit-unit yang
menyediakan layanan kepada pisat tanggungjawab.
Jika suatu perusahaan telah memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan
telah menjalankan program ini dengan sistem persetujuan proyek, maka upaya untuk
menyusun anggaran litbang pertahun akan menjadi persoalan yang sederhana, dengan
melibatjan kalenderisasi atas pengeluaran yang diperkirakan selama periode anggaran.
Pusat Pemasaran
Dibawah perusahaan, dua jenis aktivitas yang sangat berbeda dikelompokkan dibawah
pusat pemasaran, dengan pengendalian yang berbeda satu sama lin. Satu kelompok aktivitas
berkaitan dengan pemenuhan pasokan. Kelompok aktivitas lainnya berkaitan dengan uoaya-
upaya untuk mendapatkan pesanan.
Secara ringkas terdapat tiga jenis aktivitas dalam organisasi pemasaran dan sebagai
konsekuensinya terdapat tiga jenis ukuran aktivitas. Pertama, ada aktivitas logistik yang
banyak dari biayanya merupakan beban teknik. Kedua, ada penciptaan pendapatan yang
biasanya dievaluasi dengan cara membandingkan antara pendapatan dan kuantitas fisik actual
yang dijual baik dengan pendapatan dan unit yang dianggarkan. Ketiga, biaya pencarian
pesanan yang merupakan beban kebijakan karena tidak seorangpun tahu berapa persisnya
jumlah optimal yang harus dikeluarkan. Konsekuensinya, ukuran efesiensi dan efektivitas
untuk biaya-biaya tersebut sangat subjektif.