ANALISA SAMPAH
↓
Menimbang sampel sampah total
↓
Menimbang kotak densitas
↓
Memasukkan sampel sampah campuran pada
kotak densitas
12.6. ↓
↓
Mengetuk kotak densitas sebanyak 3x
↓
Menghitung volume sampel sampah
↓
Menimbang sampel sampah yang ada pada
kotak densitas
↓
Melakukan analisa dan perhitungan
Gambar 12.1 Skema Kerja Analisa Densitas Sampah
↓
Melakukan analisa dan perhitungan
Gambar 12.2 Skema Kerja Analisa Komposisi Sampah
12.5.3. Skema Kerja Kadar Air Sampah
↓
Menimbang sampel sampah setelah dioven
↓
Melakukan analisa dan perhitungan
12.5.7.
Gambar 12. 3 Skema Kerja Analisa Kadar Air Sampah
12.5.4. Skema Kerja Kadar Volatile dan Kadar Abu
Memanaskan cawan porselen dengan furnace
550o C selama 1 jam
↓
Memasukkan cawan porselen ke dalam oven
105o C
13.selama 15 menit
↓
Mengeluarkan cawan porselen dari dalam oven
↓
Menimbang cawan porselen dengan timbangan
analitik
↓
Memasukkan sampah yang sudah kering ke
dalam cawan porelen hingga penuh
↓
Menimbang cawan porselen yang berisi
sampah dengan timbngan analitik
↓
Memasukkan cawan porselen yang berisikan
sampah ke dalam furnace 550o C selama 1 jam
↓
Mengeluarkan cawan porselen dari dalam
furnace
↓
Menimbang cawan porselen dengan timbangan
analitik
↓
Melakukan analisa dan perhitungan
Ditanya:
Densitas Sampah =?
Jawab:
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
Densitas Sampah = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
6,5 𝑘𝑔
= 26,13 𝐿
= 0,248 kg/L
Dari perhitungan densitas sampah pada sampel sampah pasar Klampis,
didapat hasil sebesar 0,248 kg.
b. Analisa Komposisi Samapah
Dari hasil pengukuran, didapat hasil data dan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Diketahui:
Berat total sampah = 17,87 kg
Berat sampah kertas = 0,22 kg
Berat sampah karet = 0,06 kg
Berat sampah organic = 16,08 kg
Berat sampah plastic = 1,235kg
Berat sampah logam = 0,275 kg
Ditanya:
Komposisi Sampah =?
Jawab:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
Jenis sampah (%) = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ x 100%
0,22
Sampah kertas = 17,87 x 100 %
= 1,23 %
0,06
Sampah karet = 17,87 x 100 %
= 0,34 %
16,08
Sampah organik = 17,87 x 100 t%
= 89,98 %
1,235
Sampah plastik = 17,87 x 100 %
= 6,92 %
0,275
Sampah logam = 17,87 x 100 %
=1,53 %
Dari perhitungan komposisi sampah pada sampel sampah pasar
Klampis, didapat hasil sebagai berikut :
No. Jenis Sampah Presentase (%)
1. Sampah Kertas 1,23
2. Sampah Karet 0,34
3. Sampah Organik 89,98
4. Sampah Plastik 6,92
5. Sampah Logam 1,53
= 60,71 %
Dari perhitungankadar air sampah pada sampel sampah pasar Klampis,
didapat hasil sebesar 60,71 %
d. Analisa Kadar Abu dan Volatile Sampah
Dari hasil pengukuran, didapat hasil data dan dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Diketahui :
a = 38,18 gr
b = 36,04 gr
c = 42,01 gr
Ditanya :
Kadar Abu = ?
Kadar Volatile = ?
Jawab :
𝑎 −𝑏
Kadar abu (%) = x 100 %
𝑐
38,18 −36,04
= x 100 %
42,01
2,08
= 42,01 x 100 %
= 4,95 %
𝑐 − (𝑎 −𝑏)
Kadar volatile = x 100 %
𝑐
42,01 −(38,18 −36,04)
= x 100 %
42,01
39,87
= 42,01 x 100 %
= 94,88 %
Dari perhitungan kadar abu dan kadar volatile sampah pada sampel
sampah pasar Klampis, didapat hasil masing-masing sebesar 4,95% dan
94, 88%.
12.6.3. Pembahasan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa mengetahui
jenis-jenis sampah secara fisik dan kimiawi yang terkandung dalam sampel
sampah. Sampah dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara tergantung
dari kondisi yang dianut oleh kebijakan negara setempat. Penggolongan ini
dapat didasarkan atas sumber sampah, komposisi, bentuk, lokasi, proses
terjadinya, sifat dan jenisnya. Penggolongan ini sangat penting dalam
penentuan penanganan dan pemanfaatan sampah.
Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis
sampah dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran
belum dapat terpenuhi untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu
berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu. Pengukuran berat jenis
sampah bertujuan untuk menetahui volume dari sampah, sehingga lebih
mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah.
Pengukuran densitas dilakukan dengan mengambil sejumlah sampah
yang dapat mewakili seluruh volume sampah, kemudian sampah ditampung
dengan bak yang memiliki volum 26,13 L. Perhitungan dilakukan dengan
membandingkan berat sejumlah sampah yang diambil dengan volume bak
penampung.
Hasil pengukuran densitas sampah pada sampel sampah pasar
Klampis adalah sebesar 0,248 kg/L. Dari nilai densitas tersebut, sampah
didominasi sampah organik seperti sayuran dan buah-buahan yang memiliki
kandungan air tinggi, sehingga nilai densitas dari keseluruhan sampah juga
cukup tinggi. Perhitungan juga harus dilakukan pada waktu yang tepat,
karena jika terlalu lama sampah akan mengalami pembusukan dan membuat
berat sampah menurun, akibatnya memngaruhi pada hasil perhitungan
densitas.
Densitas dari sampel lain memiliki hasil perhitungan yang berbeda-
beda. Berikut adalah data perhitungan densitas:
No. Kelompok Densitas Lokasi Sampel
1. Kel. 1 0,0542
2. Kel. 2 0,2345
3. Kel. 3
4. Kel. 4
5. Kel. 5 0,248
6. Kel. 6
1.
Sampah Kertas
2.
Sampah Karet
3. Sampah
Organik
4.
Sampah Plastik
5.
Sampah Logam
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat
kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum
teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering
dapat lebih dari 100 persen. (Syarif dan Halid, 1993).
Tabrani (1997), menyatakan bahwa kadar air merupakan pemegang.
peranan penting, kecuali temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat
tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan
makanan pada umumnya merupakan proses mikrobiologis, kimiawi,
enzimatik atau kombinasi antara ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses
tersebut memerlukan air dimana kini telah diketahui bahwa hanya air bebas
yang dapat membantu berlangsungnya proses tersebut. Kadar air suatu
bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan basah,
Pengukuran kadar air dilakukan membandingkan berat sampel
sampah awal dengan berat setelah penghilangan kadar air. Penghilangan
kadar air dilakukan dengan cara memanaskan sampel sampah pada oven
dengan suhu 110oC selama 24 jam. Setelah itu dilakukan penimbangan
untuk dibandingan dengan berat awal sebelum dipanaskan.
Hasil perhitungan kadar air pada sampel sampah pasar Klampis adalah
60,71%. Nilai tersebut cukup besar mengingat komposisi sampah
didominasi sampah organic yang memiliki kadar air yang tinggi.
Pengukuran harus dilakukan sebelum sampah mengalami pembusukan,
karena pembusukan mengakibatkan turunnya kadar air sehingga akan
memengaruhi perhitungan.
Kadar volatil sampah adalah jumlah zat uap yang terrkandung dalam
suatu sampah kering yang mengalami pemanasan dan sisanya disebut kadar
abu.
12.8. Kesimpulan
12.9. Daftar Pustaka