HALUSINASI
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk
2. Manfaat
Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat :
a. Umum
1) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality
testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau
dari orang lain.
2) Membentuk sosialisasi
3) Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan
kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri
sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap
stress) dan adaptasi.
4) Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi
psikologis seperti kognitif dan afektif.
b. Khusus
1) Meningkatkan identitasi diri
2) Menyalurkan emosi secara konstruktif
3) Meningkatkan keterampilan hubungan social untuk
diterapkan sehari-hari
4) Bersifat rehabilitative: meningkatkan kemampuan ekspresi
diri, keterampilan social, kepercayaan diri, kemampuan
empati, dan meningkatkan kemampuan tentang masalah-
masalah kehidupan dan pemecahannya.
3. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan,
klien merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap
meskipun tidak ada sesuatu rangsangan yang tertuju pada kelima indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system
pengindraan dimana terjadi pada saat kesadaran idividu itu penuh atau
2. Terapi Medis
Psikofarmaka adalah terapi menggunakan obat dengan
jiwa.
5. Sesi yang Digunakan
Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Halusinasi dibagi dalam 5 sesi,
yaitu:
Sesi (1) : Mengenal Halusinasi.
Sesi (2) : Mengontrol Halusinasi dengan menghardik.
Sesi (3) : Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Sesi (4) : Mencegah Halusinasin dengan bercakap-cakap.
Sesi (5) : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
B. TOPIK
Mengontrol halusinasi sesi 1 dan 2.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a) Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
b) Klien mampu mengontrol halusinasinya.
c) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat mengenali halusinasi yang biasa dialaminya
b) Klien dapat mencegah halusinasi dengan menghardik
D. PENGORGANISASIAN
a. Anggota dan Peserta
1) Leader :
2) Co. Leader :
3) Fasilitator 1 :
4) Fasilitator 2 :
5) Fasilitator 3 :
6) Fasilitator 4 :
7) Fasilitator 5 :
8) Fasilitator 6 :
9) Observer :
10) Pasien : Pasien 9 orang dari kelompok lain
-
b. Uraian Tugas Pelaksanaan
a) Leader :
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Mempersiapkan tim pelaksana kegiatan terapi
aktivitas kelompok
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi
- Leader membuka diskusi
- Menginstruksikan kegiatan yang akan dilakukan
4) Menutup jalannya diskusi.
b) Co-leader :
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang
menyimpang.
3) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
4) Berperan sebagai role model.
c) Observer :
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
berlangsung.
- Observer mengobservasi leader, co leader, fasilitator
dan klien.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
Uraian tugas :
kegiatan.
3) Mengatur posisi klien dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan.
4) Membimbing klien selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.
d. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok
ini adalah:
1. Klien dengan riwayat gangguan persepsi sensori; halusinasi.
2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.
3. Klien tidak mengalami gangguan komunikasi secara verbal.
4. klien yang mempunyai emosi yang terkontrol.
5. klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik seperti
demam atau indikasi bed rest.
Proses seleksi
1. Berdasarkan hasil observasi dari perkembangan klien di mana
TAK.
2. Waktu :
3. Durasi :
4. Jumlah anggota :
f. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup,
kegiatan.
b) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
c) Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
d) Tim berjumlah 9 orang yang terdiri atas 1 orang Leader
sampai akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
Diharapkan :
dialami.
c) 7 dari 8 peserta TAK mampu membicarakan cara-cara mengonrol
kegiatan.
e) 7 dari 8 peserta TAK mampu berkerjsama dengan perawat
selama TAK.
f) 7 dari 8 peserta TAK mampu mengevaluasi kemampuan
mengontrol halusinasi.
Sesi :
Mengenal Halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara mehardik
Tujuan :
muncul.
5. Klien mampu mempraktekkan cara halusinasi dengan cara mehardik
Setting :
Langkah Kegiatan :
1. Persiapan
a. Fasilitator 1 mengatur tempat duduk klien dalam posisi berbentuk
lingkaran.
b. Fasilitator 2 menyiapkan papan nama untuk identitas pasien.
c. Leader membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Leader memberikan salam terapeutik kepada klien
2) Leader memperkenalkan namanya kepada semua klien dan
jam.
b. Evaluasi /validasi
1) Leader menanyakan perasaan setiap klien saat ini dan
sampai selesai.
3) Leader menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Co leader memainkan lagu Ceria – J-rock dari laptop
Leader meminta Co-leader meyiapkan sarung.
Co-leader menyalakan music dan peserta memulai
permainan.
Co Leader mematikan music dipertengahan.
Leader meminta klien yang terkena sarung untuk
menghardik.
Co-leader menjelaskan apa itu halusinasi, dan
3. Tahap Kerja
1) Co leader menyalakan lagu Ceria – J-rock dari laptop
2) Leader meminta Co-leader meyiapkan sarung.
3) Co-leader menyalakan music dan peserta memulai permainan.
4) Co-Leader mematikan music dipertengahan.
5) Leader meminta klien yang terkena sarung untuk menceritakan isi
pujian.
4. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta setiap klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaan jika halusinasi muncul, melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara mehardik dan memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
3) Dokumentasi
Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
Stuart G.W Sundenn S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta:EGC