Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Risiko yang efektif sangat berdampak pada setiap keputusan dan kebijakan yang

diterapkan di Perseroan. Untuk meningkatkan efektifitas Manajemen Risiko dalam Perseroan,


Direksi menerapkan pendekatan multi aspek untuk menelaah risiko secara terintegrasi. Sampai saat
ini system manajemen risiko yang diterapkan di Perseroan adalah Enterprise Risk Management
(ERM). Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses untuk mengelola risiko risiko
Perseroan secara menyeluruh (firm-wide basis) yang menjangkau berbagai jenis risiko, lokasi dan
aktivitas bisnis. Cakupan pengelolaan risiko pada perseroan meliputi bidang usaha
residential/housing, mal, hotel, apartemen, perkantoran, golf, waterpark, dan rumah sakit.

Dalam menjalankan aktivitas dan pengawasan terhadap risko, Perseroan mempunyai pedoman yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Perseroan serta sejalan dengan proses penciptaan nilai
bagi pemangku kepentingan. Perseroan juga telah melakukan pembaruan pada kerangka manajemen
risiko dengan standar mengacu pada standar internasional manajemen risiko ISO 31000.

Profil risiko Perseroan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu risiko strategis (reputasi, kepatuhan
pada regulasi, keuangan, dll) serta risiko operasional (sumber daya manusia, teknologi informasi,
proses bisnis & SOP, dll). Pengumpulan profil risiko dilakukan melalui pendekatan bottom-up dari
unit-unit bisnis dan disempurnakan dengan umpan balik top-down dari Direksi. Secara berkala
dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan mitigasi profil risiko tersebut.

Untuk menjalankan fungsi manajemen risiko, Perseroan memiliki Unit Manajemen Risiko (UMR)
yang berfungsi:

1. Membantu pihak manajemen dalam membangun kerangka kerja ERM yang sesuai dengan struktur
organisasi dan kebutuhan masing-masing unit bisnis.

2. Berperan penting dalam melakukan konsolidasi dan pelaporan risiko utama yang diidentifikasi di
berbagai unit bisnis kepada Direksi.

3. Mengkomunikasikan risiko strategis yang menjadi perhatian Direksi kepada seluruh unit bisnis.

4. Bertindak sebagai fasilitator dalam pengelolaan risiko dalam memberikan masukan atas
pengelolaan risiko, pemantauan profil risiko, dan peninjauan efektivitas rencana mitigasi risiko yang
disusun oleh setiap unit bisnis.

Perseroan selalu berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan manajemen risiko yang
diterapkan di Perseroan agar dapat meningktakan efektivitas pelaporan, kelancaran proses mitigasi,
serta pengawasan tingkat risiko. Penyempurnaan dan perbaikan system manajemen risiko di
Perseroan juga dapat membantu meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan oleh Direksi.

Anda mungkin juga menyukai