Anda di halaman 1dari 5

Dampak Globalisasi Berbagai Bidang

Leave a reply

GLOBALISASI DALAM EKONOMI

Bidang ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,di mana Negara-
negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata globalisasi bidang ekonomi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :

Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan sasaran
agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan
politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur global.
Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh dari Negara
berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin mudah.
Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat mendapatkan
informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui televise,
radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat karena less papers
document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.
Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar Negara
melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar Negara (cross-border capital
flows),pergerakan tenaga kerja (human movement), dan penyebaran teknologi informasi yang
cepat sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hamper pasti telah
merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat, kehidupan
manusia, lingkungan kerja, & kegiatan bisnis.

Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN perlu melakukan
tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemenya
dengan basis entrepreneurship, cost efficiency, & competitive advantages. Mencermati kondisi
Indonesia dalam konteks ekonomi global.

Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi, jika tidak segera di
lakukan maka akan timbul berbagai konsekuensi serius antara lain :

Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi)


Jumlah pengangguran yang semakin meningkat
Kemiskinan structural yang semakin memilukan
Hutang yang semakin meningkat baik dari luar negeri ataupun dalam negeri
Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah
BENTUK GLOBALISASI DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA

– Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.

1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh
tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan
individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.

2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah
tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.

3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia
lebih daripada sebelumnya.

Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :


Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia.
Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film
dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.

Dampak positif Globalisasi :


1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:


1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Pengaruh globalisasi sosial dan budaya.

Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative.
Akibat dari pengaruh globalisasi:

* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.


* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden
kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

Sisi negative globalisasi budaya:


• Akibatkan erosi budaya

• Lenyapnya identitas cultural nasional dan local


• Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.

• Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme

• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

MANFAAT GLOBALISASI SOSIAL BUDAYA UNTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT

Globalisasi sosial dan budaya sudah memasuki negara Indonesia sejak lama. Globalisasi ini
cenderung lebih diterima oleh para remaja, masyarakat dengan status sosial yang lebih tinggi,
dan masyarakat yang hidup di kota. Namun, tidak menutup kemungkinan, masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil juga bisa menerima adanya globalisasi. Hal tersebut tidak terlepas
dari peran kemajuan teknologi.
Saat ini, di era globalisasi, semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, semua informasi
yang berasal dari daerah atau bahkan negara lain bisa masuk ke dalam kehidupan kita dengan
begitu cepat. Sebagai contoh, pada tanggal 17 Januari 2013 di Ibukota Jakarta sedang terjadi
banjir. Karena kemajuan ilmu pengetahuaun dan teknologi, masyarakat yang tinggal di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, dan kota-kota lainnya bisa mengetahui informasi
bencana tersebut pada hari itu juga. Bahkan, masyarakat yang tinggal di negara-negara lain juga
dapat mengetahui informasi tentang kejadian tersebut tanpa harus datang dan menyaksikannya
secara langsung.
Selain memabawa dampak positif terhadap dunia, globalisasi juga membawa dampak negatif.
Walaupun sebenarnya dampak negatif itu telah dirasakan oleh masyarakat, namun mereka tidak
menyadari bahwa globalisasi telah menjajah mereka. Sebagai contoh, akibat dari adanya
globalisasi dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, salah satunya masyarakat
Indonesia, mulai mempelajari dan mengikuti budaya-budaya negara asing yang menurut mereka
adalah budaya yang unik dan bagus. Bahkan mereka bisa mempelajarinya tanpa harus datang
langsung dan mempelajarinya secara langsung di negara yang bersangkutan.
Kebudayaan Indonesia saat ini sudah mulai tersingkirkan dengan adanya kebudayaan asing yang
lebih mendunia. Padahal jika lebih diperhatikan lebih diteliti lagi, kebudayaan Indonesia tidak
kalah bagus dan uniknya bila dibandingkan dengan kebudayaan lain. Dan sayangnya,
kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya para remajanya, saat ini lebih tertarik pada
budaya asing daripada budaya negeri sendiri.
Tidak pernahkah kita bayangkan betapa bahagianya masyarakat negara lain saat mereka
mengetahui bahwa budaya mereka sedang kita pelajari sedangkan kita sendiri buta tentang
budaya negeri sendiri? Tidak sadarkah kita kalau kita sedang dijajah oleh bangsa lain saat kita
mempelajari budaya mereka dan mulai meninggalkan budaya kita sendiri?
Kebudayaan bukan hanya mengenai suatu tarian ataupun alat musik yang kuno dan antik serta
situs sejarahnya. Kebudayaan bisa juga mengenai bahasa dari negara itu sendiri, perilaku dari
bangsanya, dan segala sesuatunya yang bisa mengidentifikasi tentang negara tersebut.
Bicara mengenai bahasanya, kebanyakan masyarakat Indonesia tidak bisa menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Bukannya memperbaiki cara mereka berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, mereka malah asyik sibuk kursus kesana kemari untuk mempelajari bahasa
asing. Tidak bisa disangkal, sebagai makhluk sosial manusia harus mempelajari bahasa dan
budaya asing agar bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan masyarakat dari negara lain.
Perilaku. Perilaku masyarakat Indonesia saat ini bisa dibilang sudah banyak dipengaruhi oleh
budaya-budaya asing. Individualisme sudah hampir merata dalam pribadi masyarakat Indonesia.
Sekarang ini, gotong royong yang merupakan asli dari budaya negara kita sudah mulai jarang
dilakukan, terutama di kota-kota besar. Ketika ada orang lain yang jatuh dari motor misalnya.
Mereka yang melihat kejadian tersebut hanya menonton saja. Jangankan bergerak mendekat,
bergemingpun tidak.
Jika kita pergi ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bali, dan sebagainya, kita akan lebih sering
melihat perempuan-perempuan dengan celana pendek dan rok mininya daripada celana atau rok
panjang yang menutup kaki jenjang mereka. Padahal perilaku tersebut tidak sesuai dengan
kebudayaan asli negeri kita.
Ketika kita sibuk dengan budaya dan pernak-pernik negara lain, ada sebuah negara yang
mengakui salah satu kebudayaan milik kita sebagai kebudayaan negara mereka, kita barulah
sadar bahwa kita juga mempunyai kebudayaan yang ternyata disukai oleh bangsa asing sampai-
sampai diperebutkan oleh mereka, yang diam-diam juga mempelajari budaya negeri kita.
Sebagai manusia yang mempunyai rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi, memang sudah
sewajarnya bila kita ingin tahu dan ingin mempelajari tentang budaya negara asing. Namun,
jangan sampai karena keingintahuan kita, kita malah dijajah oleh bangsa lain tanpa kita sadari.
Tidak ada salahnya bila kita mulai mempelajari kebudayaan dengan mempelajari kebudayaan
kita terlebih dahulu. Dan ambillah nilai-nilai positif dari kebudayaan-kebudayaan asing yang
kita pelajari yang sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Kondisi masyarakat indonesia pada era globalisasi


Menurut saya masyarakat Indonesia saat ini sangat buruk pada masa sekarang terutama di Era
globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang pada
akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat ini pola berfikir
masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak mengarah pada budaya-
budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang negatif. Budaya tersebut
tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban
berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat, dengan
berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal
dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam
sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai
penerus bangsa.

Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif bagi
kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih dominan kearah
negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks bebas dilalangan
remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan poirnografi yang
dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan
bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita
sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.

Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai
pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita
sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita gali
terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang
belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga
dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan budaya
barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena dari pola
berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan
terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita sebagi
bangsa yang besarf dengan keaneka ragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan
mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.
Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang
pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat ini pola
berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak mengarah pada
budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang negatif. Budaya
tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan
peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat,
dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehiodupan sehari, atau saat ini
dikenal dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah
masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi
muda sebagai penerus bangsa.

Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif bagi
kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih dominan kearah
negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks bebas dilalangan
remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan poirnografi yang
dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan
bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita
sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.

Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai
pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita
sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita gali
terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang
belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga
dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan budaya
barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena dari pola
berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan
terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita sebagi
bangsa yang besarf dengan keanekaragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan
mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai