Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Permenkes No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, unsur yang mempengaruhi mutu Pelayanan
Kefarmasian beberapa diantaranya Sumber daya Manusia dan Standar Prosedur
Operasional. Semua tenaga kefarmasian di Puskesmas melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SOP) yang dibuat secara
tertulis, disusun oleh Kepala Ruang Farmasi, dan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas SOP tersebut diletakkan di tempat yang mudah dilihat.
Puskesmas Daik terletak di Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, Provinsi
Kepulauan Riau. Puskesmas yang beralamat di Jl. Lereng Bukit Kuali No.1 Cening
ini merupakan Puskesmas non perawatan yang melayani masyarakat di area
Kecamatan Lingga. Terdapat 5 ruang poli rawat jalan, yaitu: Poli Umum, Anak,
KIA/KB, Lansia dan Poli Gigi, disamping itu terdapat pula Ruang Konseling,
Ruang Promkes, penanganan TB, Ruang Rekam Medis, Ruang Farmasi, Labor,
Apotek, Gudang Farmasi, dan Ruang Tata Usaha.
Memiliki 15 Pustu/Polindes yang tersebar di seluruh wilayah kerja
Puskesmas yaitu 5 Pustu (Mentuda, Panggak Laut, Kelumu, Mepar, Pekajang), 7
Polindes (Kelombok, Pulon, Musai, Sertih, Pekajang, Panggak Laut, Panggak
Darat), dan 3 Poskesdes (Malar, Tembok, Nerekeh) yang siap melayani masyarakat
24 jam. Dengan Visi menjadikan Puskesmas Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
Terdepan yang Menyeluruh, Professional dan Terjangkau Menuju Kecamatan
Lingga Sehat. Adapun salah satu Misi Menciptakan SDM yang Terampil, Disiplin,
dan Berorientasi Pada Pelayanan Masyarakat. Dengan Motto “Tampil Sehati”
Tanggap Terampil Melayani Sepenuh Hati.
Peserta di Puskesmas bertugas sebagai Apoteker, di bagian Penanggung
Jawab UKP Kefarmasian dan Laboraturium unit Pelayanan Kefarmasian. Unit
Pelayanan Kefarmasian mencakup Apotek dan Gudang Obat, dimana seharusnya
tercatatnya pengeluaran obat yang di data melalui peresepan obat. Di Puskesmas
Daik jumlah pengeluaran obat menjadi tidak sinkron akibat adanya pengambilan

1
obat oleh karyawan puskesmas. Sedikit banyaknya jumlah pengeluaran obat ini
sangat berpengaruh pada ketersediaan stok obat di Puskesmas Daik. Hal ini
menjadi suatu masalah apabila terdapat kekosongan item obat di Gudang Obat.
Praktek kefarmasian di Puskesmas Daik diharapkan tidak lagi hanya
menyediakan obat saja namun apotekernya sudah harus mampu mengambil peran
terhadap kebutuhan pasien terkait obat dan bertanggung jawab terhadapnya dengan
maksud pencapaian hasil yang pasti dan peningkatan mutu kehidupan pasien.

B. ANALISIS ISU
Isu adalah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi
dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.

a. Environmental Scanning
Sumber isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini berasal dari
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan hasil
kreatifitas dan penugasan dari atasan. Berdasarkan kaitannya dengan manajemen
ASN, Whole of Government (WoG) dan pelayanan publik didapatkan beberapa
isu yang terjadi di unit kerja Puskesmas Daik. Isu yang diangkat pada aktualisasi
ini adalah isu yang didapatkan dari environmental scanning yang muncul di
lingkungan organisasi Puskesmas Daik. Environmental scanning adalah sebuah
proses pengumpulan informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya
dengan lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Dengan melakukan environmental scanning selama 6 bulan bertugas di
Puskesmas Daik, peserta melihat ada beberapa masalah di bidang pelayanan
kefarmasian Puskesmas Daik belum sesuai standar. Dimana standar pelayanan
obat ini diperlukan sebagai standar untuk pengadaan obat dan penggunaan obat di
Puskesmas. Selain itu, dalam pelayanan kefarmasian yang meliputi pelayanan

2
farmasi klinik yang dimulai dengan pengkajian resep, penyerahan obat dan
pemberian informasi obat di apotek masih belum optimal.
Di Puskesmas Daik tenaga Farmasi masih kurang dimana hanya ada 2
Apoteker, yang mengelola di Gudang Obat dan di Pelayanan Farmasi dibantu
tenaga perawat karena di Puskesmas Daik belum tersedia tenaga asisten apoteker.
Setiap bulannya Puskesmas Daik wajib membuat Laporan Penggunaan dan
Laporan Permintaan Obat (LP-LPO). Saat peresepan obat belum teratur, maka
akan mempengaruhi pencatatan stok obat, yang berpengaruh pada permintaan obat
ke Instalasi Farmasi. Beberapa hal yang terkait masalah ini antara lain: karyawan
dapat mengambil obat tanpa kontrol yang jelas dan mengganggu kerasionalan
resep. Dimana seharusnya setiap Riwayat Pemeriksaan dan Pengobatan kita
tercatat agar memudahkan mengalisa saat tejadi masalah yang tidak diinginkan
terkait Penyakit dan Obat.
Beberapa isu yang muncul dari sumber diatas kemudian dihubungkan
kedalam tiga prinsip ASN yaitu : 1) Manajemen ASN, 2) Pelayanan Publik, dan 3)
Whole of Government (WoG).
Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkanlah 5 buah isu yang telah
diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut:
1. Belum teraturnya distribusi obat sub unit di Puskesmas Daik (Manajemen
ASN)
2. Belum optimalnya pengontrolan obat expire yang menumpuk di setiap unit
(Manajemen ASN)
3. Belum optimalnya Pelayanan Informasi Obat kepada pasien (Pelayanan
Publik)
4. Belum optimalnya ketersediaan stok obat di Gudang Obat Puskesmas Daik (
Manajemen ASN)
5. Belum adanya pencatatan pemberian obat kepada karyawan Puskesmas Daik
(Manajemen ASN)

b. Alat bantu Analisis


Kriteria
Aktual (A) : benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.

3
Kekhalayakan (K) : isu menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik (P) : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya segera mungkin.
Kelayakan (L) : masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan insiatif
pemecahan masalahya

Tabel 1.1 Bobot penetapan kriteria isu AKPL

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria dapat dilihat pada tabel
1.2
Tabel 1.2 Analisis Kriteria Isu dengan Analisis AKPL
Analisis Isu 1–5
No Isu Jumlah Peringkat
A K P L
Belum teraturnya distribusi
1 obat sub unit di Puskesmas 3 3 3 3 12 5
Daik (Manajemen ASN)
Belum optimalnya
pengontrolan obat expire
2 5 3 3 2 13 4
yang menumpuk di setiap
unit (Manajemen ASN)
Belum optimalnya Pelayanan
3 Informasi Obat kepada pasien 4 2 4 3 13 3
(Pelayanan Publik)
Belum optimalnya
ketersediaan stok obat di
4 4 4 5 4 17 2
Gudang Obat Puskesmas
Daik ( Manajemen ASN)
Belum adanya pencatatan
5 pemberian obat kepada 5 4 4 5 18 1
karyawan Puskesmas Daik

4
Analisis Isu 1–5
No Isu Jumlah Peringkat
A K P L
(Manajemen ASN)

Dari analisis diatas kriteria isu dengan alat analisis AKPL tersebut diatas lalu
diambil 3 nilai tertinggi yaitu;
1. Belum adanya pencatatan pemberian obat kepada karyawan Puskesmas
Daik.
2. Belum optimalnya Pelayanan Informasi Obat kepada pasien.
3. Belum optimalnya ketersediaan stok obat di Gudang Obat Puskesmas
Daik.
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat rangking tiga besar tersebut kemudian
dilakukan analisis lanjutan yaitu dengan analisis USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth), yaitu :
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburukya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang
nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut
sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani. Secara lengkap
analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat dilihat pada tabel 1.3
di bawah ini:
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG
No ISU U S G Total Peringkat
U+S+G
1 Belum adanya pencatatan pemberian 5 4 4 13 1
obat kepada karyawan Puskesmas Daik
(Manajemen ASN)
2 Belum optimalnya Pelayanan Informasi 5 4 3 12 2
Obat kepada pasien (Pelayanan
Publik)
3 Belum optimalnya ketersediaan stok 3 4 4 11 3

5
obat di Gudang Obat Puskesmas Daik
( Manajemen ASN)
Dari hasil Analisa USG diperoleh core issue yaitu “Masih rendahnya
kesadaran karyawan Puskesmas Daik untuk mengikuti SPO Peresepan,
Pemesanan Dan Pengelolaan Obat” dengan total U+S+G = 13.

C. RUMUSAN ISU
Rumusan isu yang di angkat adalah “Belum adanya pencatatan
pemberian obat pada karyawan di Puskesmas Daik”

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
harus didukung oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian, pengorganisasian
yang berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar prosedur operasional
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan kurangnya kesadaran karyawan Puskesmas Daik dalam
menjalankan SOP:
1. Belum adanya sosialisasi SOP Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
2. Minimalnya kesadaran dan disipilin karyawan akan aturan peresepan
obat
Peserta menemukan masih kurangnya pemahaman tenaga kesehatan
dalam pengkajian resep, penyerahan obat dan pemberian informasi obat. Hal ini
dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga
kesehatan berupa pemberian sosialisasi mengenai cara pengisian resep yang baik
dan benar dan cara penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat
yang lengkap. Dan sosialisasi tentang standar prosedur operasional dalam
pelayanan farmasi yang seharusnya.
Dari uraian di atas isu yang diangkat ini termasuk ke dalam Manajemen
ASN. Dalam manajemen ASN diperlukan peningkatan kualitas SDM serta

6
pembinaan SDM untuk menjadi pribadi yang berkarakter, berintegritas, jujur dan
adil.
E. ANALISIS DAMPAK
Dampak yang ditimbulkan apabila isu tidak segera diselesaikan antara
lain:.
1. Kualitas SDM yang tidak mengalami peningkatan dapat menghambat
kemajuan organisasi.
2. Menurunkan kualitas dan mutu pelayanan organisasi sehingga citra dan
wibawa organisasi menjadi buruk di mata masyarakat.
3. Pengeluaran obat tidak terkontrol, sehingga merusak pencatatan dan
pelaporan stok obat yang menyebabkan ketersediaan stok obat pasien
kurang optimal.
4. Indikasi kesalahan terapi jadi tinggi, karena pola pengambilan obat bukan
atas saran (resep) dokter

F. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup aktualisasi dari habituasi ini dilakukan di Puskesmas
Daik Kabupaten Lingga dan dilakukan dengan jadwal yang telah ditentukan pada
kalender Latihan Dasar CPNS Golongan III di lingkungan Provinsi Kepulauan
Riau.
Aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja peserta. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu;
a. Hasil observasi dan pengalaman peserta selama bekerja (CPNS)
b. Tugas pokok dan fungsi peserta sebagai apoteker pelayanan yang
dituangkan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Dengan menetapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi) sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) serta dengan mempertimbangkan aspek pelayanan publik, manajemen
ASN serta whole of government.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama 30 hari terhitung dari
tanggal 14 Oktober – 18 November 2019 di Puskesmas Daik Kabupaten Lingga.

7
G. LEMBAR KONFIRMASI ISU

PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR


COACH MENTOR

Ns. Syamrina M. Aris, S.ST., S.Kep, M.Kes dr. Roni


Widyaiswara Kepala Puskesmas Daik
NIP. 19720324 199203 2 001 NIP. 19810604 201001 1 013

H. JUDUL AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGAWASAN, PENCATATAN PEMBERIAN OBAT


PADA KARYAWAN DI PUSKESMAS DAIK

8
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit kerja
Puskesmas Daik, Kelurahan Daik, Kec. Lingga, Kab. Lingga, Prov. Kepri.
b. Identifikasi isu
1. Kecendrungan karyawan untuk mengobati diri sendiri, tanpa melalui
pemeriksaaan ke dokter, menyebabkan belum optimalnya pencatatan
Rekam Medis karyawan Puskesmas Daik, dan terapi menjadi tidak
optimal.
2. Kurangnya pengawasan terhadap karyawan Puskesmas sehingga
pengambilan obat tanpa kontrol meyebabkan terganggunya stok obat,
yang mempengaruhi perencaan kebutuhan obat.
c. Isu yang diangkat
Belum adanya pencatatan pemberian obat pada karyawan di Puskesmas
Daik
d. Gagasan pemecahan isu
Peningkatan Pengawasan Pemberian Obat pada Karyawan di Puskesmas
Daik (Manajemen ASN).
Kegiatan pemecahan masalah dari isu yang diangkat terdapat pada table
2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Pelaporan dan diskusi rencana kegiatan Penugasan
aktualisasi kepada Kepala Puskesmas Daik
2 Telaah SOP pengkajian resep, penyerahan SKP
obat dan pemberian informasi obat
3 Sosialisasi terkait cara peresepan yang baik
dan benar, pengkajian resep, dan
pemberian informasi obat dan Penugasan
pembuatan Rekam Medis seluruh
karyawan Puskesmas Daik

9
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
4 Pembuatan informasi tertulis berupa
Poster mengenai alur Pelayanan Resep,
Pemesanan dan Pengelolaan Obat pasien di Kreativitas
ruang tunggu pelayanan yang juga berlaku
untuk karyawan puskesmas.
5 Monitoring dan Evaluasi Tugas Tambahan

10
e. Rancangan kegiatan
Rancangan kegiatan dari isu yang diangkat terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Permintaan 1. Membuat janji bertemu Dokumentasi  Etika Publik Visi Kegiatan ini
persetujuan terkait dengan kepala Puskesmas Pertemuan Sopan santun Menjadikan Puskesmas akan
kegiatan yang Daik terkait kegiatan (Foto) Dalam membuat janji dengan kepala sebagai pusat pelayanan memperkuat
dilakukan kepada aktualisasi yang akan puskesmas, peserta menggunakan tutur kesehatan terdepan yang nilai:
Kepala Puskesmas dilakukan. bahasa yang Sopan dan santun. menyeluruh, professional, dan S : Santun
Daik  Akuntabilitas terjangkau menuju kecamatan E : Edukatif
Tanggung jawab, disiplin Lingga sehat H : Handal
Membuat janji yang jelas dan tempatnya A : Adil
sesuai kesepakatan dengan Kepala Misi T : Tanggap
Puskesmas.  Mewujudkan pelayanan I : Inovatif
 Komitmen Mutu yang berkualitas
Efektif  Menciptakan SDM yang
Jadwal pertemuan ini dilakukan sesuai terampil, disiplin dan
dengan jadwal yang telah ditetapkan di berorientasi pada
rancangan aktualisasi ini pelayanan masyarakat
2. Menyampaikan dan Notulen  Akuntabilitas  Meningkatkan peran serta
mendiskusikan rencana Jelas, tanggung jawab masyarakat dan kerja sama
aktualisasi kepada Kepala Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan lintas sektoral.
Puskesmas. dengan jelas dan bertanggung jawab.
 Etika Publik
Sopan santun
Menggunakan tutur kata yang sopan dan
santun serta berpakaian rapi.
 Komitmen mutu
Efisien

11
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Memanfaatkan waktu seefisien mungkin
dalam melaksanakan pertemuan sehingga
tidak mengganggu pelayanan.
3. Menyepakati pelaksanaan Mendapat  Nasionalisme
kegiatan aktualisasi persetujuan Kerjasama
dengan Kepala dalam bentuk Menerima saran dan masukan dari kepala
Puskesmas lembar puskesmas sebagai bentuk kerja sama.
persetujuan.  Akuntabilitas
Kepercayaan
Mendapatkan lembar persetujuan dari kepala
puskesmas karena dipercaya untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi.
 Etika Publik
Sopan santun
Permintaan izin dan persetujuan kepada
pimpinan dilakukan sikap hormat, sopan,
dan bertutur kata yang baik

2. Telaah SOP 1. Meminta izin kepada SOP didapat  Akuntabilitas Visi Kegiatan ini
Peresepan, Ketua Tim Mutu untuk Jelas, bertanggung jawab Menjadikan Puskesmas akan
Pemesanan dan mendapatkan SOP Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan sebagai pusat pelayanan memperkuat
Pengelolaan Obat Peresepan, Pemesanan dengan jelas dan bertanggung jawab. kesehatan terdepan yang nilai:
dan Pengelolaan Obat  Etika Publik menyeluruh, professional, dan S : Santun
Sopan santun terjangkau menuju kecamatan E : Edukatif
Menyampaikan maksud dan tujuan dengan Lingga sehat H : Handal
tutur kata yang sopan dan santun A : Adil
 Komitmen Mutu Misi T : Tanggap
Efektif  Mewujudkan pelayanan I : Inovatif
Menelaah dengan baik SOP peresepan dan yang berkualitas
pengelolaan obat  Menciptakan SDM yang
2. Membaca SOP Rangkuman  Komitmen mutu terampil, disiplin dan

12
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Peresepan, Pemesanan SOP Cermat, teliti berorientasi pada
dan Pengelolaan Obat Membaca SOP dengan cermat dan teliti agar pelayanan masyarakat
dapat dipahami dan dimengerti prosedurnya.  Meningkatkan peran serta
 Akuntabilitas masyarakat dan kerja sama
Tanggung jawab lintas sektoral.
Melakukan pemesanan obat dengan
tanggung jawab penuh
 Anti Korupsi
Kerja Keras
Melakukan pemesanan dan pengelolaan
obat secara baik
3. Menelaah isi SOP Hasil telaah  Etika Publik
bersama Ketua Tim Mutu SOP tersedia Taat Aturan
dan Penanggung Jawab dengan Dalam menelaah SOP menyesuaikan dengan
UKP puskesmas daik teridentifikasin aturan yang berlaku
ya kondisi-  Nasionalisme
kondisi ril di Sopan santun, semangat
lapangan yang Mendiskusikan hasil telaah bersama dengan
tidak sesuai Ketua Tim Mutu dan Penanggung Jawab
dengan SOP UKP dilakukan dengan Sopan dan santun,
(di penuh semangat dan meminta pendapat
presentasikan) orang lain sebagai masukan dan saran.
 Akuntabilitas
Jelas, jujur, bertanggung jawab
Mencatat tindakan-tindakan yang tidak
sesuai dengan SOP secara jelas, jujur dan
dapat dipertanggung jawabkan.

13
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Menyampaikan hasil Hasil telaah  Etika Publik
telaah SOP kepada telah Sopan santun
Kepala Puskesmas. tersampaikan Penyampaian hasil telaah dilakukan dengan
Dokumentasi sopan dan santun
(Foto)  Akuntabilitas
Tanggung jawab
Hasil telaah dapat dipertanggungjawabkan
 Nasionalisme
Kerjasama
Dalam proses penyampaian peserta
menerima saran dari kepala puskesmas.
5. Meletakkan SOP Dokumentasi  Komitmen Mutu
Peresepan, Pemesanan (Foto) Kepatuhan, kompetensi
dan Pengelolaan Obat di Pemajangan SOP dilakukan guna untuk
ruang apotek meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan
terhadap penerapan setiap prosedur yang
berlaku.
 Akuntabilitas
Kejelasan
Pemajangan SOP dimaksudkan agar dapat
dibaca dengan jelas
 Nasionalisme
Saling menghormati
Pemajangan SOP dengan tetap saling
menghormati dengan karyawan lain
3 Sosialisasi terkait 1. Meminta izin dari Kepala Bertemu  Etika Publik Visi Kegiatan ini
pembuatan Rekam Puskesmas dan Kepala Kepala Sopan santun Menjadikan Puskesmas akan
Medis seluruh Tata Usaha untuk Puskesmas dan Dalam membuat janji dengan Kepala sebagai pusat pelayanan memperkuat
karyawan melaksanakan sosialisasi kepala Tata Puskesmas dan Kepala Tata Usaha, peserta kesehatan terdepan yang nilai:
Puskesmas Daik Usaha, menggunakan tutur bahasa yang sopan dan menyeluruh, professional, dan S : Santun

14
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan SOP peresepan Dokumentasi santun. terjangkau menuju kecamatan E : Edukatif
obat, pemesanan pertemuan  Akuntabilitas Lingga sehat H : Handal
dan pengelolaan (Foto), Izin Tanggung jawab, disiplin A : Adil
obat dan Jadwal Membuat janji yang jelas dan tempatnya Misi T : Tanggap
Sosialisasi sesuai kesepakatan dengan Kepala  Mewujudkan pelayanan I : Inovatif
Puskesmas dan Kepala Tata Usaha yang berkualitas
 Komitment Mutu  Menciptakan SDM yang
Efektif, efisien terampil, disiplin dan
Jadwal disusun dengan menyiapkan waktu berorientasi pada
seefektif dan seefisien mungkin pelayanan masyarakat
2. Menyampaikan rencana Undangan  Etika Publik,  Meningkatkan peran serta
sosialisasi kepada Sosialisasi dan Sopan santun, masyarakat dan kerja sama
Koordinator UKP dan daftar hadir Mendiskusikan rencana sosialisasi bersama lintas sektoral.
Tim Pendaftaran untuk tersedia dengan Koordinator UKP dan Tim
memberikan pembuatan Pendaftaran dilakukan dengan Sopan dan
Rekam Medis seluruh santun
karyawan Puskesmas  Nasionalisme
Daik dan SOP peresepan penuh semangat dan meminta pendapat
obat, pemesanan dan orang lain sebagai masukan dan saran.
pengelolaan obat  Akuntabilitas
Jelas, jujur, bertanggung jawab
Menyampai rencana kegiatan secara jelas,
jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Melaksanakan kegiatan Dokumentasi  Etika Publik


sosialisasi dengan rekan Kegiatan Hormat, Sopan
kerja (Foto) Melakukan konsultasi dengan mentor dan
kepala puskesmas dilakukan dengan penuh
hormat, Sopan dan santun
 Komitmen Mutu
Mutu

15
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan

4 Pembuatan 1. Mengumpulkan referensi Referensi  Komitmen Mutu Visi Kegiatan ini


informasi tertulis terkait alur pelayanan didapat (Foto) Jelas, akurat, Menjadikan Puskesmas akan
berupa poster resep Kegiatan membuat barner ini dimulai sebagai pusat pelayanan memperkuat
mengenai alur dengan menyusun konsep dari referensi kesehatan terdepan yang nilai:
Pelayanan Resep yang jelas dan akurat, menyeluruh, professional, dan S : Santun
 Akuntabilitas terjangkau menuju kecamatan E : Edukatif
bekerja keras, berkualitas Lingga sehat. H : Handal
peserta harus bekerja keras, cermat, dan A : Adil
teliti dalam menentukan sumber-sumber Misi T : Tanggap
informasi yang berkualitas.  Mewujudkan pelayanan I : Inovatif
 Anti korupsi yang berkualitas
Mandiri  Menciptakan SDM yang
Mengumpulkan dan membaca sendiri terampil, disiplin dan
referensi yang ada berorientasi pada
2. Membuat desain draf Dokumentasi  Komitmen Mutu pelayanan masyarakat
alur pelayanan Kegiatan Inovasi  Meningkatkan peran serta
(Foto) Pembuatan desain draft merupakan inovasi masyarakat dan kerja sama
yang berasal dari kreativitas lintas sektoral.
 Akuntabilitas
Kerja keras, cermat, teliti
Desain draf dibuat dengan kerja keras,
cermat dan teliti
 Nasionalisme
Konsultasi
Berkonsultasi dalam memilih desain draf

16
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melakukan Konsultasi Dokumentasi  Etika Publik
dengan mentor dan Pertemuan Hormat, Sopan
Kepala Puskesmas terkait dilakukan dengan penuh hormat, sopan dan
poster alur pelayanan santun
 Nasionalisme
Konsultasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dan
kepala puskesmas
 Akuntabilitas
Kejelasan
Melakukan konsultasi dengan jelas
4. Mencetak poster alur Poster  Akuntabilitas
pelayanan pelayanan Kejelasan
tersedia Tercetaknya poster dengan isi yang jelas
 Komitmen Mutu
Kerapian, Ketelitian, Inovasi
Tercetaknya poster merupakan bentuk
inovasi kreatifitas dengan memperhatikan
kerapian, ketelitian
 Anti Korupsi
Tanggung Jawab
Dalam mencetak poster dilakukan dengan
rasa penuh tanggung jawab
5. Memasang poster alur poster alur  Akuntabilitas
pelayanan pelayanan Transparansi, Jelas
terpasang Informasi yang transparan dan jelas
sehingga dapat diakses oleh rekan kerja dan
masyarakat
 Komitmen Mutu
Inovasi
Tercetaknya poster merupakan bentuk

17
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
inovasi kreatifitas dengan memperhatikan
kerapian, ketelitian, dan kejelasan isi, serta
dapat dipertanggung jawabkan isinya.
 Anti Korupsi
Tanggung Jawab
 Memiliki rasa tanggung untuk memasang
poster
5. Monitoring dan 1. Melakukan monitoring Dokumentasi  Akuntabilitas Visi Kegiatan ini
Evaluasi kepatuhan karyawan (Foto), daftar Tanggung Jawab, Jujur Menjadikan Puskesmas akan
terhadap SOP peresepan, tilik Monitoring SOP dilakukan dengan semangat, sebagai pusat pelayanan memperkuat
pemesanan obat dan penuh tanggung jawab, jujur kesehatan terdepan yang nilai:
pengelolaan obat  Komitmen Mutu menyeluruh, professional, dan S : Santun
Pelaksanaan monitoring ini dilakukan sebagai terjangkau menuju kecamatan E : Edukatif
wujud peningkatan kinerja mutu dari Rujukan Lingga sehat. H : Handal
Internal
A : Adil
 Nasionalisme
T : Tanggap
Misi
Mandiri
 Mewujudkan pelayanan I : Inovatif
Monitoring SOP dilakukan dengan mandiri
yang berkualitas
dan penuh tanggung jawab
 Menciptakan SDM yang
terampil, disiplin dan
berorientasi pada
pelayanan masyarakat
 Meningkatkan peran serta
masyarakat dan kerja sama
lintas sektoral.

18
Penguatan
Konstribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan evaluasi Laporan hasil  Akuntabilitas
kegiatan evaluasi Transparansi
kegiatan Peserta melakukan evaluasi kegiatan sesuai
tersedia dengan keadaan sebenarnya dan transparan
 Anti Korupsi
Mandiri
Tidak berorientasi pada kepentingan pribadi
melainkan pada kepentingan publik
 Komitmen Mutu
Mutu
Melakukan kualitas dengan demi mencapai
visi misi puskesmas
3. Melaporkan hasil Hasil kegiatan  Akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan telah Transparansi, Jujur
kepada pimpinan dan dilaporkan dan Peserta menyampaikan hasil evaluasi kegiatan
meminta tandatangan laporan telah yang akurat, jujur dan terpercaya
pimpinan ditandatangani  Etika Publik
pimpinan Sopan Santun
Peserta menyampaikan hasil evaluasi dengan
sikap yang sopan, santun dan ramah
 Komitmen Mutu
Mutu
Peserta melakukan evaluasi berorientasi
pada pelayanan public sesuai dengan visi
misi Puskesmas

19
B. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan pemecahan masalah dari isu yang diangkat terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan
Waktu
Oktober November
No Kegiatan Tahapan kegiatan
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 1 2 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3
1 Pelaporan dan 1. Membuat janji bertemu dengan
diskusi rencana kepala Puskesmas Daik terkait
kegiatan aktualisasi kegiatan aktualisasi yang akan
kepada Kepala dilakukan.
Puskesmas Daik 2. Menyampaikan dan
mendiskusikan rencana aktualisasi
kepada kepala puskesmas.
3. Menyepakati pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dengan kepala
puskesmas
2. Telaah SPO 1. Meminta Izin kepada ketua Tim
Peresepan, Mutu untuk mendapatkan SPO
Pemesanan dan Pengkajian Resep, Penyerahan
Pengelolaan Obat Obat dan Pemberian Informasi
Obat
2. Membaca SPO Pelayanan Resep,
Penyerahan Obat dan Pemberian
Informasi Obat
3. Membaca SPO Pelayanan Resep,
Penyerahan Obat dan Pemberian
Informasi Obat
4. Menelaah isi SPO bersama Ketua
Tim Mutu dan Penanggung Jawab
Puskesmas Daik

20
Waktu
Oktober November
No Kegiatan Tahapan kegiatan
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 1 2 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3
5. Menyampaikan hasil telaah SPO
kepada kepala puskesmas.
6. Melakukan Pemajangan SPO di
ruang apotek
3 Sosialisasi terkait 1. Meminta izin dari Kepala
cara peresepan yang Puskesmas dan Kepala Tata Usaha
baik dan benar, untuk melaksanakan sosialisasi
pengkajian resep, serta menyusun jadwal sosialisasi
dan pemberian 2. Membantu menyiapkan
informasi obat dan undangan/himbauan dan daftar
pembuatan rekam hadir untuk seluruh karyawan
medis seluruh Puskesmas Daik
karyawan Puskesmas 3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi
Daik dengan rekan kerja
4. Membuat nota kesepakatan dan
persetujuan seluruh karyawan
4 Pembuatan informasi 1. Mengumpulkan referensi terkait
tertulis berupa poster alur pelayanan resep
alur pelayanan resep 2. Membuat desain draf alur
di ruang tunggu pelayanan
pelayanan yang juga 3. Melakukan Konsultasi dengan
berlaku untuk mentor dan kepala puskesmas
seluruh karyawan terkait poster alur pelayanan
puskesmas 4. Mencetak poster alur pelayanan
5.Memasang poster alur pelayanan
5 Monitoring dan 1. Melakukan monitoring SOP
Evaluasi 2. Melakukan evaluasi kegiatan
3. Melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan kepada pimpinan dan

21
Waktu
Oktober November
No Kegiatan Tahapan kegiatan
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 1 2 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3
meminta tandatangan pimpinan

Keterangan tabel:
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Kegiatan 5

22
45

Anda mungkin juga menyukai