Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi Islam saat ini secara terus menerus mengalami kemajuan yang
sangat pesat, baik di panggung internasional maupun di Indonesia. Perkembangan tersebut
meliputi kajian akademis di Perguruan Tinggi maupun secara praktik operasioanl seperti
yang terjadi di lembaga- lembaga perekonomian Islam seperti Perbankan Syariah, Asuransi
Syariah, Pasar Modal Syariah, Reksadana Syariah, Obligasi Syariah, Leasing Syariah, Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah, Baitul Mal wat Tamwil, Koperasi Syariah, Pegadaian Syariah,
Dana Pensiun Syariah, lembaga keuangan publik Islam seperti Lembaga Pengelola Zakat dan
Lembaga Pengelola Wakaf serta berbagai bentuk bisnis syariah lainnya.

Perkembangan tersebut diharapkan semakin melebar meliputi aspek dan cakupan yang
sangat luas, seperti kebijakan ekonomi negara, ekonomi pemerintah daerah, ekonomi makro
(kebijakan fiskal, public finance, strategi mengatasi kemiskinan serta pengangguran, inflasi,
kebijakan moneter), dan permasalahan ekonomi lainnya, seperti upah dan perburuhan dan
sebagainya. Dalam perkembangan di bidang lembaga perekonomian agar mampu bersaing
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat bisnis modern, diperlukan inovasi-inovasi produk
dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam operasionalnya.

Perkembangan tersebut juga berimplikasi kepada banyaknya masyarakat Indonesia yang


beraktivitas dalam ekonomi Islam, maka sangat dimungkinkan terjadinya sengketa hukum di
bidang ekonomi Islam. Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi hukum Islam dalam praktik
ekonomi Islam. Praktik ekonomi Islam di bidang lembaga perekonomian mengalami
akselerasi yang signifikan, baik di dunia maupun di Indonesia.

Namun pada hakikatnya terdapat perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan
sistem ekonomi lainnya karena landasan sistem ekonominya berbeda.Ilmu ekonomi Islam
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari pola perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhannnya yang sangat tidak terbatas dengan berbagai keterbatasan saran pemenuhan
1
1
kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam.Dalam sistem ekonomi islam,yang
ditekankan adalah terciptanya pemerataan distribusi pendapatan,seperti tercantumdalam

surah Al Hasyr Ayat 7 :

Artinya : Apa saja harta ramoasan (fai’i) yang diberikan Allah kepada rasul-nya (dari
harta benda) yang be Asal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu janagn beredar di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya hukumnya allah amat keras.

Sistem Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan


oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional meyatakan
bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak
ikut campur dalam ekonomi.2

Dalam ekonomi konvensional, setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas
dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya
dan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin3

1
Dina Gisthiandari,”Prinsip-prinsip Ekonomi Islam”(Universitas Negara Surabaya,2012
2
Budiono.1998. Ekonomi Makro. Ser sinopsis pengantar ilmu ekonomi no.2.edisi 4.BPEE.Yogyakarta
3
Al’Assal A.M & Fathi Ahmad Abdul Karim. 1999. Sistem, Prinsip dan tujuan Ekonomi Islam(Terjemahan).
Penerbitan CV. Pustaka Setia. 2
4
akan semakin miskin. Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi
konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya:

a. Sistem Ekonomi Sosialis

Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang


cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campur tangan pemerintah.

b. Sistem ekonomi Kapitalis

Kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh


kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi
barang, menjual barang,untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan,tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi.dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mangatur nasibnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya.semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya.semua orang bebas melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

Bank Dengan Sistem ekonomi Konvensional

Konvensional berasal dari kata convetion’(konvensi,pertemuan), jadi bank konvensional


adalah bank yang mekanisme operasinya berdasarkan sistem yang disepakati bersama dalam
suatu konvensi.5

Pada bank konvensional dengan sistem bunga ,bank menjanjikan suatu nilai tertentu
(biasanya dinyatakan dalam prosentasi suku bunga per tahun) untuk nilai uang yang
ditabung. Penentuan suku bunga dibuat dengan pedoman dasar harus selalu menguntungkan
untuk pihak bank. Nilai ini harus dipenuhi bank tidak peduli apakah bank rugi atau untung
besar. Meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik,bank
tetap hanya akan membayar sejumlah nilai yang dijanjikan. Model simpanan seperti ini dapat
merugikan salah satu pihak.6

Para pakar ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda-beda, akan tetapi
semuanya bermuara pada pengertian yang relatif sama. Menurut M. Abdul
Mannan, ekonomi Islam adalah “sosial science which studies the economics
problems of people imbued with the values of Islam”. Sedangkan menurut
Muhammad Nejatullah Siddiqi, ekonomi Islam adalah “the muslim thinkers’

4
Budiono.1998. Ekonomi Makro. Ser sinopsis pengantar ilmu ekonomi no.2.edisi 4.BPEE.Yogyakarta
5
Karim,A.2001.Ekonomi islami:suatau kajian Ekonomi mikro. Karim Business consulting. Jakarta
6
Mankiw,N.G 2000. Pengantar Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta 3
response to the economic challenges of their times. This response is naturally
inspired by the teachings of Qur’an and Sunnah as well as rooted in them”.

Dari berbagai definisi tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah suatu
ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami
(berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam).

Untuk mwmbuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada manusia melalui ekonomi


inilah tujuan ekonomi islam. Perkara-perkara ini hendaklah ditanam betul-betul dalam fikrian
dan hati barulah boleh ekonomiislam dilaksanakan.
Segala aturan yang diturunkan Allah SWT dalam sistem mengarahkan pada
tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,
kesengsaran, dan kerugian,pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi,
tujuannya adalah membantu manusia mencapai ketenangan didunia dan diakhirat.

Kehidupan sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat termasuk umat Islam selama ini
telah banyak terjadi pelanggaran dan meninggalkan nilai-nilai atau ajaran agama dalam hal
ini Islam. Ajaran-ajaran Islam dalam berekonomi seperti larangan Magrib (Maisir, Gharar
dan Riba), menimbun atau mempermainkan penawaran (ikhtikar), mempermainkan
permintaan (najasy), menipu (tadlis), taghrir, menjual bukan miliknya (bai’ al ma’dum),
curang dalam timbangan, eksploitasi sumber daya alam secara serampangan, pemborosan,
keserakahan dan sebagainya telah banyak dipraktekan dalam kehidupan ekonomi sehari-
harinya dan seolah-olah telah menjadi kebenaran serta keharusan. Pelanggaran syariah
dalam berekonomi tersebut telah menyebabkan krisis ekonomi termasuk krisis pada
pertengahan 1997 dan financial global pada akhir 2008. Dampak lainnya adalah kerusakan
lingkungan, yang kaya makin kaya, kesenjangan ekonomi semakin lebar dan sistem
ekonomi yang ada tidak mampu mensejahterakan umat manusia secara keseluruhan
melainkan hanya menumpuk pada sebagian masyarakat.

4
Penyebab krisis tersebut telah nampak sebagaimana dijelaskan dalam al- Qur’an surat
Ar-Rum [30] ayat 41.

Artinya :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagiam dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali kejalan yang benar.

penyebab terjadinya kerusakan yang dalam hal ini krisis adalah akibat ulah manusia itu
sendiri. Manusia diberikan amanah oleh Allah SWT. untuk melaksanakan tugasnya di muka
bumi ini dengan sebaik-baiknya tidak lepas dari nilai-nilai moral dan segala aturan yang dibuat-
Nya, termasuk dalam praktek ekonomi. Islam sebagai agama yang diridloi Allah SWT. untuk
manusia mengatur semua aspek kehidupan, baik yang bersifat materil maupun non materil.
Karena itu ekonomi sebagai satu aspek kehidupan tentu juga sudah diatur oleh Islam. Ini bisa
dipahami Islam sebagai agama yang sempurna, sebagaimana dinyatakan dalam surat al-Ma’idah
[5] ayat 3.

5
Artinya :
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,darah,daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh. Yang ditanduk.dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala, Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah,(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini tekah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kesempurnaan Islam sebagaimana ayat di atas dilengkapinya dengan sistem dan konsep
ekonomi, suatu sistem yang dapat digunakan sebagai paduan bagi manusia dalam menjalankan
kegiatan ekonomi. Suatu sistem yang pada garis besarnya sudah diatur dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah. Ekonomi Islam sesungguhnya secara inheren merupakan konsekuensi logis dari
kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam haruslah dipeluk secara kafah dan komprehensif oleh
umatnya. Islam menuntut kepada umatnya untuk mewujudkan keislamannya dalam seluruh
aspek kehidupannya. Sangatlah tidak masuk akal, seorang muslim yang melaksanakan shalat
lima waktu, lalu dalam kesempatan lain ia juga melakukan transaksi keuangan yang
menyimpang dari ajaran Islam. Untuk itulah Ekonomi Islam tidak lepas dari dasar hukum
ekonomi Islam, yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Islam

Tabel 1.Perbedaan Bank Konvensional Dan Bank Islam

Perbedaan Bank islam Bank konvensional

Hukum Syariah islam berdasarkan Al- Hukum positif yang berlaku


Qur’an dan hadi dan telah
6
difatwakan oleh Majelis Ulama diindonesia
Indonesia (MUI)
Investasi Usaha yang halal saja Semua usaha

Orientasi Keuntungan (profit oriented) dan Keuntungan (profit oriented)


kemakmuran dan kebahagian semata
dunia akhirat
Keuntungan Bagi hasil Bunga

Hubungan nasabah dan bank Kemitraan Kreditur dan debitur

Keberadaan dewan pengawas Ada Tidak ada

Berdasarkan penjelasan yang ada diatas, muncul permasalahan tentang bagaimana


pentingnya peranan pengembangan hukum islam dari masa kini hingga masa mendatang, Apa
saja prinsip dalam melakukan aktivitas hukum ekonomi islam,Apakah dasar hukum yang
melandasi munculnya praktik ekonomi islam,

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah untuk makalah ini adalah :

1. Makna syariat islam ?


2. Apa saja prinsip dalam melakukan aktivitas hukum ekonomi islam?
3. Apakah dasar landasan hukum yang melandasi munculnya praktik ekonomi dalam
islam?
4. Bagaimana pentinya peranan pengembangan hukum islam dari masa kini hinga masa
mendatang?

7
1.3. TUJUAN
1. Memahami makna syariat islam
2. Agar lebih mengerti & memahami tentang prinsip yang dilakkukan dalam
menjalankan setiap aktivitas ekonomi yang sesuai dalam islam
3. Mampu memahami tentang berbagai macam dasar landsan hukum yang mengatur
tentang praktik dalam ekonomi islam
4. Mengetahui peranan pengembangan dari hukum ekonomi islam dari masa kini
hingga masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai