Anda di halaman 1dari 2

Asumsi-asumsi

1. Laju kelahiran dan kematian pada manusia dan nyamuk dianggap konstan.
2. Penularan penyakit filariasis terjadi karena adanya kontak langsung antara
nyamuk, manusia yang terinfeksi, dan manusia penderita penyakit kronis.
3. Manusia yang telah terinfeksi jika diberikan treatment akan kebal terhadap
penyakit Filariasis dan tidak menjadi rentan kembali.
4. Manusia yang terinfeksi dan terlambat mendapatkan pengobatan maka akan
menjadi penyakit kronis.
5. Manusia yang rentan dapat kebal terhadap penyakit jika diberi obat
pencegahan Filariasis.

Parameter
1. : laju kelahiran alami pada populasi manusia

2. : laju kematian alami pada populasi manusia

3. : laju keberhasilan penularan dari nyamuk ke manusia

4. : presentase keberhasilan pemberian obat pencegahan Filariasis pada

populsi manusia

5. : laju perpindahan subpopulasi manusia yang terinfeksi ke

subpopulasi manusia yang di treatment

6. : laju perpindahan subpopulasi manusia yang di treatment ke sub

populasi manusia yang sembuh

7. : laju perpindahan subpopulasi manusia yang terinfeksi ke

subpopulasi manusia yang berpenyakit kronis

8. : laju kelahiran alami pada populasi nyamuk

9. : laju kematian alami pada populasi nyamuk

10. : laju keberhasilan penularan dari manusia ke nyamuk


ABSTRAK

Filariasis atau yang lebih sering disebut dengan penyakit kaki gajah, adalah salah satu penyakit
tular vektor, atau penyakit yang memerlukan vektor dalam penularannya. Penyakit tropis ini
merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang
saluran dan kelenjar getah bening, dan ditularkan melalui nyamuk. Semua nyamuk dapat
menjadi vektor perantara bagi penyakit filariasis. Penyakit Filariasis dapat menimbulkan
kecacatan menetap dan waktu lama, kerugian ekonomis, serta mempunyai dampak psikologis.
Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah endemis penyakit filariasis, kecuali Kota Sungai
Penuh dan Kabupaten Kerinci, jumlah penderita penyakit filariasis di Provinsi Jambi tahun
2016 mencapai 267 orang, Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 129 orang, Kabupaten
Tanjungjabung Timur sebanyak 58 orang, Kabupaten Batanghari sebanyak 46 orang,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ebanyak 18 orang, Kabupaten Tebo 3 orang dan Kabupaten
Muaro Bungo 1 orang.

Anda mungkin juga menyukai