Tempat : PKM J
Oleh : xxx
A. Data Subyektif
1. Biodata/Identitas
Nama Ibu : Ny. L
Tanggal Lahir :
Umur :27 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir: SMA
Pekerjaan :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Kecamata :
Kota :
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadara : Compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5 °C
Nadi : 80x/menit
RR : 18x/menit
BB sebelum hamil : 53 kg
BB Saat ini : 65 kg
TB :154 cm
Lila :28 cm (Ibu tidak mengalami KEK)
HPL : 08 – 02 – 2014 ?
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak oedem,
b. Mata : conjungtiva merah muda, sclera putih
c. Mulut : mulut/bibir lembab, tidak pucat
d. Gigi/Gusi? : Untuk mengetahui ada caries atau tidak
e. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, pembesaran kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar thyroid
f. Payudara : bersih, simetris, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, kelostrum
belum keluar, tidak ada wheezing dan ronchi
g. Abdomen : ada/tidaknya luka bekas operasi, tampak linea nigra, tampak striae
livida
Palpasi :
- Leopold I : TFU teraba 2 jari dibawah px ( 29 cm ), bulat, kepala terasa
melenting dan keras
- Leopold II : Teraba keras, memanjang dan datar bentuk seperti papan
disebelah kanan perut ibu, sebelah kiri perut ibu teraba bagian – bagian kecil
janin/ ekstremitas
- Leopold III : Raba simfisis pubis, teraba bulat,lunak, dan tidak melenting,
tidak dapat digoyangkan
- Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (2/5), tidak bisa teraba (kepala)
- DJJ : 132x/mnt (Normal)
- TBJ : (29-11) x 155 = 2790 gr
h. Genetalia : tidak dilakukan
i. Ektrimitas : tidak tampak ada udem dan varices pada tangan dan kaki ibu, telapak
tangan ibu tidak
3. Pemeriksaan Penunjang
C. Analisa Data
G1P0000 UK 40 minggu, janin tunggal, hidup, hamil pertama, anak pertama, aterm
D. Penatalaksanaan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada ibu bahwa perut yang semakin membuncit otomatis akan menarik
otot punggung lebih kencang, menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan
berat dan menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekeraan berat dan menganjurkan
untuk banyak istirahat, menggunakan kasur yang nyaman, ibu menerima.
Posisi tidur yang baik.
Tidur tengkurap dianggap kurang baik bagi ibu hamil. Namun, posisi telentang
dan menyamping ke kanan juga sama tidak baiknya. Banyak ahli kesehatan yang
menyarankan bahwa ibu hamil sebaiknya tidur miring ke kiri. Tidur miring ke kanan
saat hamil akan menekan pembuluh vena cava inferior (IVC) yang berada di sisi
kanan tulang belakang. Pembuluh vena cava inferior bertanggung jawab untuk
mengalirkan darah dari kaki kembali ke jantung.
Jika ibu hamil tidur telentang, janin akan menekan IVC sehingga mengurangi
jumlah darah yang seharusnya kembali ke jantung (Dr. Grace Pien, asisten dosen di
Fakultas Kedokteran John Hopkins University, seperti dikutip dari Live Science.)
IVC yang tertekan membuat darah tidak bisa mengalir lancar sehingga asupan
oksigen serta makanan untuk ibu dan janin tidak optimal. Kondisi ini bisa
menyebabkan masalah tekanan darah, pernapasan, dan kematian. Posisi tidur ini
sangat berisiko bila dilakukan wanita hamil dengan asma atau sleep apnea.
Ibu hamil yang tidur telentang 2,3 kali lebih mungkin mengalami bayi still
birth atau bayi mati dalam kandungan (British Journal of Obstetrics and Gynecology
(BJOG). Jika tidur miring lebih baik daripada telentang saat hamil, sebaiknya ke arah
mana? Sebuah studi yang diterbitkan pada British Medical Journal tahun 2015,
menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan juga meningkatkan risiko kecil still
birth dibanding menyamping ke kiri. Namun, ibu hamil boleh berganti posisi tidur
miring ke kiri. Ini mendukung kenyamanan saat tidur dan mencegah kram atau pegal
saat bangun akibat posisi yang sama dalam waktu lama.
3. Memberikan ibu terapi Fe 1x1 X, becom 1x1 X dan kalk 1x1 X, Ibu bersedia minum
obat.
4. Memberikan KIE kepada ibu dan suami tentang tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda
persalinan, ibu dan suami mengerti
5. Memberitahukan untuk melakukan pemeriksaan USG dan segera periksa sewaktu-
waktu bila ada keluhan ke pelayanan kesehatan terdekat, ibu bersedia