Maloklusi tipe dental, terjadi jika perkembangan rahang atas dan rahang bawah terhadap
tulang kepala normal, tapi gigi-giginya mengalami penyimpangan
Maloklusi tipe skeletal, terjadi karena hubungan rahang atas dan rahang bawah terhadap
tulang kepala tidak harmonis, karena ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan
rahang
Maloklusi fungsional, terjadi karena adanya kelainan otot-otot, sehingga timbul gangguan
saat dipakai untuk mengunyah
2.
1) Mengubah bentuk gigi dengan jalan pengasahan gigi (menggunakan prosedur
koronoplasti)
2) Mengubah bentuk gigi dengan jalan pembuatan restorasi
3) Pencabutan gigi yang menimbulkan hambatan oklusal
4) Mengubah posisi gigi dengan jalan menggerakkan gigi secara orthodonsi
5) Mengubah relasi gigi geligi dan rahang dengan jalan bedah orthognasi
4.
1. Menghilangkan etiologi/trauma
2. Menghilangkan kalkulus (scaling dan root planing)
3. Splint sementara atau permanen
Dilakukan jika telah terjadi mobilitas gigi dengan derajat kegoyangan yang besar.
4. Occlusal adjustment:
Adalah pengasahan kembali permukaan oklusal secara selektif dengan tujuan
menetapkan suatu keadaan oklusi yang nontraumatik, stabil. Cara melakukan oklusal
adjustment ada 2 tahap yaitu, tahap pertama, melihat ada tidaknya trauma oklusi dan
tahap
kedua adalah melaukan grinding trauma oklusi.
5. Restorasi gigi
6. Terapi untuk TMJ
Dilakukan jika pasien dengan trauma oklusi sudah mengalami TMD (Temporo
Mandibular Disorder). Perawatan yang dilakukan yaitu:
a. Komunikasi, edukasi dengan pasien
b. Terapi fisik/perawatan sendiri
Kompres dengan air panas, selama 10-15 menit, ± 3 minggu
Pemijatan sekitar sendi dengan metil salisilat