Anda di halaman 1dari 28

STEP 1

1. BOR
Bed occupancy ratio merupakan presentase pemakain tempat tidur pada satuan waktu
tertentu untuk menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rs
Nilai ideal = 60-85% (Sinatrio)
2. TOI
Turn over interval merupakan waktu tenggang perputaran yang dihitung rata rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati/ masa tenggang
Nilai ideal = 1-3 hari (Tiara)
3. LOS
Length of stay merupakan indikator dimana seseorang dirawat di rs
Nilai ideal = 6-9 hari (Windu)
4. Manajemen Rumah Sakit
Terdiri proses perencanaan , pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan usaha
usaha anggota organisasi, sumber organisasi untuk mecapai tujuan yaitu visi dan misi
RS (Cindy)
5. Organisasi manajemen dalam rumah sakit
Suatu badan berbentuk dewan untuk mengatur jalannya rumah sakit. Contohnya :
terdapat pendapatan dan penggunaan dana. Fungsi dewan untuk mengevaluasi kinerja
rs (Gumelar)

STEP 2
1. Apa definisi dari Rumah sakit? (dieni)
2. Apa tugas dan fungsi dari rumah sakit? (cindy)
3. Apa visi misi dan tujuan dari Rumah sakit? (tiara)
4. Apa saja klasifikasi dari Rumah sakit? (windu)
5. Apa saja pelayanan yang harus ada di rumah sakit? (gumelar)
6. Apa yang dimaksud dengan manajemen rumah sakit? (rio)
7. Apa saja ruang lingkup manajemen rumah sakit? (sinta)
8. Apa saja komponen organisasi dalam rumah sakit dan mekanisme kerja masing-
masing? (revi)
9. Apa saja parameter rumah sakit dan faktor yang mempengaruhinya? (woro)
10. Bagaimana cara mengatasi penurunan kinerja rumah sakit? (sinta)

STEP 3

1. Apa definisi dari Rumah sakit?


Menurut kepmenkes No 340/Menkes/per/III/2010
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan perwatan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (dieni)

Menurut Permenkes No 1204/Menkes/SK/X/2004


Rumah sakit merupakan saran pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit
serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan (dieni)

Menurut UU No 44 tahun 2009


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (dieni)

Menurut WHO
RS merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna/ komprehensif , kuratif, dan
preventif kepada masyarakat (rio)
2. Apa tugas dan fungsi dari rumah sakit?
fungsi rumah sakit (Sinta)

1) fungsi pendidikan

RS sebagai pengembangan dari pembelajaran dari bidang kedokteran


meliputi diagnosis, obat, perawatan lainnya.

Terdapat penelitian untuk dokter dan tenaga medis lainnya

- pendidikan dokter umum (crtitical right) pada saat pemberian obat


dapat tepat sasaran (Gumelar)

2) fungsi penelitian

Yaitu pengembangan teknologi dan keilmuan yang mendukung dalam


bidang kedokteran

Penelitian mengenai RS dan perbaikan mutu RS (Gumelar)

3) fungsi perawatan atau pelayanan

Yaitu institusi yang bergerak dalam bidang preventif, promotif, kuratif


dan rehabilitatif

- Tugas :

Bedasarkan UURI No 44 tahun 2009 (Cindy)

Rs mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan


secara paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif

- Fungsi
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rs
2) Pemeliharan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang pripurna tingat I dan III sesuai
kebutuhan medis
3) Penyelenggaran penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhakan etika ilmu pengetahuan
Menurut Milton Roemen dan Fridman dalam buku Doctors in hospital 1971
(Tiara)

Rs memiliki 5 fungsi

1) Fungsi rawat inap


Pelayanan rawat inap yang meliputi diagnostik dan terapinya
2) Rawat jalan
3) Fungsi untuk pelatuhan dan pendidikan
4) Rs perlu melakukan penelitian dan pendidikan di bidang keksehatan
5) Rs memiliki tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan
lingungan kesehatan

3. Apa visi misi dan tujuan dari Rumah sakit?


Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahan atau lembaga yang
diartikan sebagai tujuan dari lembaga untuk menvcapai tujuannya di masa
depan (woro)
- Visi (windu)
Visi RS terdiri dari :
1. kekuatan memandu RS untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik
2. mengkomunikasikan sifat dari keberadaan rs
3. lingkup usaha/kegiatan dan kepemimpinan kompetitif
4. memberikan kerangka kerja yang mengatur hubungan antar rs dan
stakeholder dan untuk menyatakan tujuan luar dari kerja rs

Visi dapat :
1. Meningkatkan taraf kesehatan msyarakat
2. Memberikan pelayanan yang prima, berkualitas, berkesinambungan, dan
dapat dijangkau oleh masyarakat

-Misi (windu)
Misi : bagaimana cara kita untuk mewujudkan visi dengan cara
Misi rs merupakan suatu penyataan singkat dan jelas tentang alasan
keberadaan RS atau fungsi yang diinginkan untuk memenuhi harapan dan
kepuasan konsumen dan metode utama untuk memenuhi maksud tersebut.
Misi dapat :
1. membangun SDM RS yang profesional, accountable dan berintegrasi
tinggi memberikan pleayanan
2. meningkatakan sarana dan prasarana dalam memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
3. Meneyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif
dan efektif dengan tetap memperhatikan aspek sosial(revi)
4. Memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat tanpa SARA
5. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat
rujukan tertinggi dengan teknologi modern(revi)
6. Mengenmbangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang terintegrasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan(revi)
7. Melaksanakan proses penddikan yang menunjang pelayanan kesehatan
berdasrkan standar nasional(revi)
8. Mewujudkan sistem manajemen RS yang menjamin kepastian hukum
secara efektif, efisien, transparan, accountable, dan responsif menjawab
pertanyaan masyarat (revi)

4. Apa saja klasifikasi dari Rumah sakit?

Menurut pasal 24 UU no 44 tahun 2009

Klasifikasi RS adalah pengkelompokan kelas RS berdasarkan fasilitas dan


kempuan pelayanan

Klasifikasi:

A : memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit paling sedikit 4
pelayanan medik dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik
spesialis lain, dan 13 pelayanan medik subspesialis dengan jumlah tempat tidur
minimal 400 buah (Dieni)

B: memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit paling sedikit
(spesialis dan sebagain subspesialis)

C : spesialis terbatas seperti sp anak, bedah, obgyn

D : RS transisi untuk naik ke kelas C. Hanya ada pelayanan dokter umum dan dokter
gigi

E : Satu macam perawatan kesokteran (Revi)

Berdasarkan tipe: (sinta)

1. Rs pendidikan
Rs yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian dalam bidang kesehatan
Conth : RSISA
2. Rs non pendidikan
Rs yang tidak menyelenggarakan pendidikan dan penelitian dalam bidang
kesehatan

Berdasarkan pelayanan: (sinta)


1. RS umum
Layanan kesehatan pada semua bidang/jenis.
2. RS Khusu
Layanan keseahatan khusus pada penyakit tertentu

Berdasarkan pengelolaan : (sinta)

1. Rs publik
Dikelola oleh pemerintah, bersifat nirlaba
2. RS swasta
Dikelola oleh organisasi tertentu, memiliki tujuan profit

4. Apa saja pelayanan yang harus ada di rumah sakit?


Secara umum : (revi)
1. pelayanan medis tambahan : pelayanan penunjang
2. pelayanan kedokteran kehakiman : visum
3. pelayanan medis khusus
4. pelayanan rujukan kesehatan
5. pelayanan kedokteran gigi
6. pelayanan penyuluhan kesehatan
7. pelayanan rawat jalan
8. pelayanan rawat inap
9. pelayanan pendidikan paramedis
5. Apa yang dimaksud dengan manajemen rumah sakit?
Manajemen Rs adalah suatu pengelolaan yang meliputi perencanaan berbagai
sumber daya medik dengan mengorganisir menggerakan sumber daya diikuti
dengen evaluasi dan kontrol yang baik sehingga dihasilkan suatu pelayan
medik yang merupakan bagian pelayanan rs (cindy)

Manajemen rs terdiri dari


5m 1 i (woro)
Man  tenaga medis dan non medis (OB, manajemen dan administratif)
Money  pembiayaan dari pemerintah atau swasta dan masyarakat tergantung
jenis RS
Machine peraatan medis dan fasilitas kesehatan, ex : untuk menegakan
diagnosis
Material  sumber farmasi dan asupan gizi
Methode SOP RS
Market  pasie rawat jalan ataupun rawat inap
Information misalnya website RS

POACE (revi)
P  plan merencakan kegiatan yang akan datang
O MENGATUR KEGIATAN terorganisasi dgn baik
A  Actuating melaksanakan kegiatan
C dikontrol sesuai rencana dan pencapaian tujuan
E evaluasi didiskusikan telah mencapai tujuannya, apakah ada
penyimpangan dari biaya

6. Apa saja ruang lingkup manajemen rumah sakit?


1. pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis unit rawat jalan rawat inap
dan rehab medik
penunjang medik : farmasi, laboratorium dan radiologi
penunjang non medik : gizi, sarana dan prasarana (Rio)
2. pelayanan administrasi
meliputi manajemen kebutuhan pasien, Manajemen sdm, manajemen
perencanaan pengembangan rs (Rio)

tujuan untu menilai RS baik atau tidak. Jika RS mencapai tinglat ideal
berarti manajamennya tercapai (gumelar)

7. Apa saja komponen organisasi dalam rumah sakit dan mekanisme kerja
masing-masing?
Komponen organisasi : (tiara)
1. direktur
membantu pengelolaan rs, dan pelayanan RS kepada masyarakat
Diretur utama
Direktur staf : membawahi wakil direktur, sekre, bendahara
Direktur kesehatan : yang membawahi instalasi (gumelar)
2. Tata usaha
Kepala TU : memebrikan pelayanan teknis dan administrasi terdapat
semua unsur di RS
Kepala seksi pelayanan medis : menyiapkan perumusan fasilitas medis di
RS
Kepala seksi pelayanan keperawatan : menyiapkan perumusan dan fasilitas
pelayanan keperawatan di RS
Kepala seksi perlengkapan medis dan non medis : menyiapkan perumusan
persiapan perlengkapan medis dan non medis
3. Bidang pelayanan
Kepala
Kepala seksi pelayanan medis
Kepala seksi pelayanan medis : menyiapkan perumusan fasilitas medis di
RS
Kepala seksi pelayanan keperawatan : menyiapkan perumusan dan fasilitas
pelayanan keperawatan di RS
Kepala seksi perlengkapan medis dan non medis : menyiapkan perumusan
persiapan perlengkapan medis dan non medis
4. Bidng penunjang
Kepala :Merencanakan operasionalisasi, pemberian tugas, mengatur dan
evaluasi tugas
Kepala logistik dan diagnostik : perumusan fasilitasi dan perkap logsitik
dan diagnostik

8. Apa saja parameter rumah sakit dan faktor yang mempengaruhinya?


1. BOR
Bed occupancy ratio merupakan presentase pemakain tempat tidur pada satuan
waktu tertentu untuk menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan tempat
tidur di rs
Nilai ideal = 60-85% (Sinatrio)
2. TOI
Turn over interval merupakan waktu tenggang perputaran yang dihitung rata
rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati/ masa tenggang
Nilai ideal = 1-3 hari (Tiara)
3. LOS
Length of stay merupakan indikator dimana seseorang dirawat di rs
Nilai ideal = 6-9 hari (Windu)

9. Bagaimana cara mengatasi penurunan kinerja rumah sakit?


Kinerja: performa atau kualitas RS
Cara mengatasi
1. Peningkatan mutu pelayanan (Cindy)
2. Evaluasi akhir tahun : apakah terpenuhi atau tidak visi misi rs jika tidak
tercapai dilakukan perombakan teknis dan perombkan manajerialnya untuk
mencapai visi misi di awal tahun. (Gumelar)

STEP 7

1. Apa definisi dari Rumah sakit?

Menurut kepmenkes No 340/Menkes/per/III/2010

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan perwatan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat (dieni)

Menurut Permenkes No 1204/Menkes/SK/X/2004


Rumah sakit merupakan saran pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (dieni)

Menurut UU No 44 tahun 2009

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat (dieni)

Menurut WHO

RS merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna/ komprehensif , kuratif, dan preventif kepada masyarakat
(rio)

UU NO 44 tahun 2009

RS adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan secara paripurna


yang menyediakan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

SUMBER : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
 Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit.
 Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya.

2. Apa tugas dan fungsi dari rumah sakit?

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit yaitu :


a. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan.
b. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
c. Melaksanakan pelayanan medis khusus.
d. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
e. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
f. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
g. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(Observasi).
h. Melaksanakan pelayanan rawat inap.
i. Melaksanakan pelayanan pendidikan para medis.
j. Membantu pendidikan tenaga medis umum.
k. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.
l. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
Permenkes No.44 tahun 2009
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 4
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Pasal 5
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a.penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
b.pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c.penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d.penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

3. Apa visi misi dan tujuan dari Rumah sakit?

Visi
Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa mendatang
dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa gagasan-gagasan
kosong, visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga di masa depan yang
berpijak dari masa sekarang. Adapun pernyataan misi dan visi merupakan hasil
pemikiran bersama dan disepakati oleh seluruh anggota rumah sakit. Misi dan visi
bersama ini memberikan fokus dan energi untuk pengembangan organisasi.
Pengantar administrasi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Misi
Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah
sakit didirikan, apa tugasnya dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan
kegiatan.
Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (Trisnantoro, 2005).
Pengantar administrasi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Contoh
Visi Misi (RSUD Sunan Kalijaga Demak)
Visi :
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Wilayah Utara Jawa Tengah

Misi :
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai standar pelayanan rumah sakit
2. Mengembangkan pelayanan trauma center dan rumah sakit jemput pasien
3. Mengembangkan sumber daya manusia secara berkelanjutan
4. Menciptakan suasana dan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman
5. Menjalin kerjasama antar mitra kerja
Motto :
“Senyum Untuk Kesembuhan Anda” (SUKA)
Janji Layanan :
Melayani dengan hati, cepat, tepat dan berkualitas

Visi misi harus mengetahui manajemen dari rs


1) Koordinsi pendidikan profesi kedokteran’
2) Kebijakan penyelenggaraan pendidikan
3) Administrasi pendidikan
4) Pembiayaan pendidikan

Koordinasi Rs:
1) Peraturan rekuitmen thd pendidikan dan monitoring untuk pembelajaran klinik
2) Sistem monitoring dan evaluasi tenaga pendidikan

4. Apa saja klasifikasi dari Rumah sakit?


KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

Rumah sakit Rumah sakit Rumah sakit Rumah sakit


umum kelas umum kelas umum kelas umum kelas
A B C D

2
1 Rumah sakit Rumah sakit Rumah sakit
khusus khusus khusus
kelas A kelas B kelas C

RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT KHUSUS

l Rumah Sakit umum kelas A dan kelas B memiliki lRumah sakit khusus kelas C hanya untuk
kemapuan pelayanan medik spesialis dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
subspesialis
l Rumah Sakit umum kelas C dan kelas D memiliki
kemapuan pelayanan medik spesialis, kecuali
rumah sakit kelas D pratama
RUMAH SAKIT UMUM

RUMAH SAKIT UMUM KELAS A RUMAH SAKIT UMUM KELAS B


Rumah Sakit umum yang mempunyai
Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik medik paling sedikit 4 (empat) spesialis
paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 dasar, 4 (empat) penunjang medik
(lima) penunjang medik spesialis, 12 (dua

A B
spesialis, 8 (delapan) spesialis lain
belas) spesialis lain selain spesialis dasar, selain spesialis dasar, dan 2 (dua)
dan 13 (tiga belas) subspesialis subspesialis dasar.

RUMAH SAKIT UMUM KELAS D


D C RUMAH SAKIT UMUM KELAS C

Rumah Sakit umum yang


Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
kemampuan pelayanan paling sedikit 4 (empat)
medik paling sedikit 2 (dua) spesialis dasar dan 4 (empat)
spesialis dasar penunjang medik spesialis
. .

RUMAH SAKIT KHUSUS


Rumah Sakit khusus yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik spesialis dan
subspesialis sesuai kekhususanya, serta
RUMAH SAKIT KHUSUS
A KELAS A
pelayanan medik spesialis dasar dan spesialis
lain yang menunjang kekhususannya secara
lengkap
.

Rumah Sakit khusus yang mempunyai


fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
RUMAH SAKIT KHUSUS spesialis dan subspesialis sesuai kekhususan
B KELAS B
ya, serta pelayanan medik spesialis dasar
RS KHUSUS dan spesialis lain yang menunjang
kekhususannya yang terbatas

Dikecualikan untuk rumah


sakit khusus gigi dan mulut
Rumah Sakit khusus yang mempunyai fasilitas

C RUMAH SAKIT KHUSUS


dan kemampuan pelayanan medik spesialis dan
subspesialis sesuai kekhususanya, serta pelayan
KELAS C an medik spesialis dasar dan spesialis lain yang
menunjang kekhususannya yang minimal
(RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK)

Klasifikasi RS pendidikan ada 3

 RS Pendidikan utama (RS yang menjadi ”leading sector”)


 RS Pendidikan jejaring / afiliasi (RS yang sebagian SMF nya melaksanakan dan atau
digunakan untuk proses pembelajaran tenaga medis)
 RS Pendidikan khusus (RS khusus yang melaksanakan dan atau digunakan untuk
proses pembelajaran tenaga medis)

Kriteria Umumnya adalah:

 RS Pendidikan utama adalah RS yang terakreditasi 12 pelayanan atau ditambah


dengan sertifikasi ISO9001: 2000
 RS Pendidikan jejaring adalah RS yangterakreditasi 5 pelayanan atau ditambah
sertifikat ISO 9001: 2000
 RS Pendidikan khusus adalah RS khusus yang telah terakreditasi atau telah mendapat
sertifikat ISO 9001: 2000

Kriteria khusus:

 Kriteria dari kebutuhan akan proses pendidikan yang baik


 Kriteria dari fasilitas dan peralatan fisik untuk pendidikan
 Kriteria dari aspek keuangan dan sumber dana
Kriteria dari aspek manajemen umum dan mutu pelayanan rumahsakit

Menurut pemilik :
1. Rumah sakit pemerintah, pada dasarnya ada 2 macam
 pemerintah pusat yang dimaksud yaitu :
 Departemen kesehatan :
Beberapa rumah sakit yang langsung dikelola oleh departemen
kesehatan ct. RSCM, rumah sakit dr. sutomo di Surabaya.
 Departemen lain :
Departemen pertahanan dan keamanan, departemen
pertambangan, departemen perhubungan jug mengelola rumah sakit
sendiri. Pernan departemen kesehatan disini adalah merumuskan
kebijakan pokok bidang kesehatan saja, yang harus dipakai sebagai
landasan dalam melaksanakan setiap upaya kesehatan. Beberapa
pengecualian memmang dibenarkan asalkan tidak bertentangan dengan
kebijakan pokok bidang kesehtan yang telah dirumuskan.
 Rumah sakit daerah :
Sesuai dengan UU PEMDA no.5 tahun 1979, maka rumah sakit
yang berada di daerah dikelola oleh pemerintah daerah. Pengelolaan
yang dimaksud tidak hanya dalam bidang pembiayaan saja tetapi juga
dalam bidang kebijakan, seperti : yang menyangkut pembangunan
sarana, pengadaan peralatan, dan ataupun penetapan tarif pelayanan.
Peranan departemen kesehatan disini adalah merumuskan
kebijakan pokok upaya kesehatan saja, disamping dalam batas- batas
tertentu juga turut membantu dalam bidang pembiayaan, tenaga dan
ataupun obat- obatan yakni dalam rangka menjalankan asas perbantuan
dari system pemerintahan di Indonesia.
2. Rumah sakit swasta
Rumah sakit ini pada dasarnya dikelola secara komersil serta yang
berorientasi untuk mencari keuntungan.

Menurut filosofi yang dianut


 Rumah sakit yang mencari keuntungan ( Non profit hospital )
 Rumah sakit yang tidak mencari keuntungan ( profit hospital )

Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan


 Rumah sakit umum (general hospital), dimana semua jenis pelayanan
kesehatan diselenggarakan
 Rumah sakit khusus (speciality hospital), dimana hanya ada satu jenis
pelayanan kesehatan saja yang diselenggarakan

Menurut lokasi rumah sakit


Ada beberapa macam yang kesemuanya tergantung dari
pembgian system pemerintah yang dianut. Misalnya rumah sakit pusat jika
lokasinya di ibukota Negara, rumah sakit propinsi jika lokasinya di ibukota
propinsi, dan rumah sakit kabupaten bila lokasinya di kabupaten

Menurut kelas
a. Rumah sakit kelas A
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis secara luas oleh pemerintah. Rumah sakit
kelas A telah ditetapkan sebagai pelayanan rujukan tertinggi dan disebut
sebagai rumh sakit pusat.
b. Rumah sakit kelas B
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis secara terbatas. Rumah sakit ini didirikan di
setiap ibukota provinsi yang menampung pelayanan rujukan dari rumah
sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A
juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B.
c. Rumah sakit kelas C
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis terbatas. Pelayanan ini termasuk penyakit dalam, pelayann
bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan
kandungan. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota kabupaten yang
menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS.
d. Rumah sakit kelas D
Rumah sakit yang bersifat transisi Karena pada suatu saat akan
ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini rumah sakit D
hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit
D juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari PUSKESMAS.
e. Rumah sakit kelas E
Rumah sakit khusus yang hanya menyelenggarakan satu macam
pelayanan kedokteran saja missal RSJ, Rumah sakit kusta, rumah sakit
paru, rumah sakit kanker. Rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak
dll.
Pengantar administrasi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

5. Apa saja pelayanan yang harus ada di rumah sakit?


6. Apa yang dimaksud dengan manajemen rumah sakit?
a. Penerapan manajemen di RS
 Planning atau perencanaan
 Mempersiapkan RS dalam menghadapi hal-hal yang akan
datang baik sudah diramalkan maupun yang tidak terduga
 Fungsi : Perencanaan menspesifikasi apa yang harus dicapai
atau dilakukan di masa datang dan bagaimana hal tersebut
dapat dilaksanakanmenentukan sasaran dan alat yang tepat
untuk mencapai sasaran tersebut
 Persaingan yang makin berat dan keadaan lingkungan ekonomi
yang sering kali tidak stabilbutuh perencanaan yang baik
(strategi)
 Strategic planning ditandai dengan :
o Penentuan misi/ tujuan perusahaan
o Keadaan perusahaan itu sendirikekuatan, kelemahan
yang dimiliki
o Environment/ keadaan lingkungan di luar perusahaan
yang sering tidak stabil terhadap perusahaan itu
o Alokasi SD yang ada
o Bagaimana misi perusahaan tersebut bisa dicapai
 Organizing atau pengorganisasian
 Tipe struktur organisasi :
o Fungsionalberdasarkan input (fungsi atau spesialisasi
dari tugas masing-masing) untuk melakukan organisasi
o Divisionalberdasarkan output (produk/ program)
yang dihasilkan oleh organisasi
o Matrix terstruktur antara fungsional dan divisional
 Yang sering dipakaicampuran/ organisasi hibrid
 Actuating atau menggerakkan
 Mengaeahkan stafnya ataupun bawahannya untuk menjalankan
fungsi masing-masing dengan baik
 Teori X, Y, Z
 Controlling atau pengawasan/ pengendalian
 Tujuan :
o Perubahan kondisi saat ini terlalu banyak mengalami
perubahanbanyak persaingan
o Kompleksitassemakin besar organisasi, semakin
rumit masalah yang dihadapi
o Kemungkinan membuat kesalahan

Sumber : Dr. Suparto Adikoesoemo; Manajemen Rumah Sakit

7. Apa saja ruang lingkup manajemen rumah sakit?

1. pelayanan kesehatan

meliputi pelayanan medis unit rawat jalan rawat inap dan rehab medik

penunjang medik : farmasi, laboratorium dan radiologi

penunjang non medik : gizi, sarana dan prasarana

2. pelayanan administrasi

meliputi manajemen kebutuhan pasien, Manajemen sdm, manajemen perencanaan


pengembangan rs
Ruang lingkup manajemen :

1) bidang pelayanan kesehatan


berhubungan dengan pasien. Contoh : rawat jalan, rawat inap,
rehab medic, laboratorium, farmasi dll
2) bidang administrasi
contoh : pengelolaan anggaran, pengembangan rs, kepuasan pasien

8. Apa saja komponen organisasi dalam rumah sakit dan mekanisme kerja masing-
masing?

Struktur organisasi rumah sakit umumnya terdiri atas badan pengurus yayasan, dewan
pembina, dewan penyantun, badan penasehat dan badan penyelenggara. Badan
Penyelenggara terdiri atas direktur, wakil direktur, komite medik, satuan pengawas dan
berbagai bagian dari instalasi. Sebuah rumah sakit bisa memiliki lebih dari seorang wakil
direktur, tergantung pada besarnya rumah sakit. Wakil direktur pada umumnya terdiri atas
wakil direktur pelayanan medik, wakil direktur penunjang medik dan keperawatan, serta
wakil direktur keuangan dan administrasi. Staf Medik Fungsional (SMF) berada di bawah
koordinasi komite medik. SMF terdiri atas dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis
dari semua disiplin yang ada di suatu rumah sakit. Komite medik adalah wadah
nonstruktural yang keanggotaannya terdiri atas ketua-ketua SMF.
a. Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam
pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RSUD mempunyai fungsi
sebagai berikut:
- Perumusan kebijakan rumah sakit
- Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
- Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan.
b. Wakil direktur
Mensupport kerja direktur dan mengawasi bagian bawahannya
c. Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok: Memberikan pelayanan teknis
dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit. Dalam
menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai
berikut :
- Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan, adminstrasi umum
dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit
- Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
bagian tata usaha
Kepala Seksi Pelayanan Medik
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan
dan fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas:
- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik
- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
- Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan
Medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok: menyiapkan
perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai
tugas :
- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi Pelayanan Keperawatan.
Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok:
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
mempunyai tugas :
- Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;
- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi .
d. Bidang Pelayanan
Kepala Bidang Pelayanan
Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan.
Dalam menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai fungsi :
- Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medic;
- Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;
- Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik.
Kepala Seksi Pelayanan Medik
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan
dan fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :
- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
- Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan
Medik.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok: menyiapkan
perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai
tugas :
- Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
- Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
- Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi Pelayanan Keperawatan.
Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik
Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok:
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS

9. Apa saja parameter rumah sakit dan faktor yang mempengaruhinya?


10. Bagaimana cara mengatasi penurunan kinerja rumah sakit?
 Kemungkinan ada masalah berdasarkan paramaeter rumah sakit
 Dilihat titik pemasalahan
 Peningkatan mutu pelayanan
 Melakukan rapat contoh : rapat internal seminggu 2 kali
 Tentukan hasilnya: bagian yang harus diperbaiki
 Mengevaluasi kerja
 Pengawasan kerja

Cara mengatasi:

1. Seleksi anggota tim lintas fungsi (Selection for Cross Functional Teamwork)
Seleksi merupakan cara yang ampuh untuk memilih SDM yang kompeten dan prospektif
dengan tugas seperti dalam Tim lintas fungsi. Seleksi anggota Tim lintas fungsi di RS
seluruhnya dilakukan oleh manajemen pada rapat struktural. Pengajuan anggota tim yang
berasal dari fungsional pelaksana dilakukan oleh kepala seksi unit kerja terkait dan disetujui
oleh seluruh peserta rapat struktural. Pertimbangan pemilihan anggota didasarkan pada
kriteria utama yang sudah ditetapkan oleh manajemen yaitu kinerja staf, skill staf, serta
loyalitas staf. Sedangkan khusus seleksi anggota Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus
memenuhi kriteria riwayat pelatihan. Menurut Gittel (2009) setiap seleksi harus didasarkan
pada kriteria pemilihan. Kriteria pemilihan terdiri atas keterampilan, personality dan
kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu kriteria penting untuk miningkatkan
penghargaan terhadap setiap anggota tim. Namun, kriteria kerjasama bukan merupakan
kriteria utama dalam seleksi anggota tim lintas fungsi di RS Surabaya.

2. Pemberian Reward (Reward for Cross Functional Teamwork)

Reward merupakan suatu bentuk penghargaan terhadap prestasi yang dicapai. Sistem
pemberian reward di RS sudah diberlakukan pada karyawan dan anggota tim lintas fungsi.
Sebagian besar anggota tim lintas fungsi yang menjadi responden menyatakan pemberian
reward penting.dilakukan. Namun dalam pelaksanaannya, pemberian reward untuk tim lintas
fungsi belum merata. Hanya Tim Akreditasi dan Tim Formularium yang mendapatkan reward
dengan alasan tim tersebut memiliki tugas yang lebih rumit serta kinerja tim yang lebih baik
daripada tim lintas fungsi lainnya). Pemberian reward seharusnya berhubungan dengan
performa tim (Parker, 2003).

Reward yang diberikan berupa reward individu dan reward tim. Pemberian reward sebaiknya
adalah reward tim sebab reward individu dapat menyebabkan integrasi yang rendah antar
anggota (Gittel, 2009). Reward tim yang diberikan kepada Tim Akreditasi berupa uang dan
reward non finansial lain seperti makan bersama, karaoke, serta pujian. Sedangkan

reward tim yang diberikan pada Tim Formularium hanya berupa uang. Reward individu
diberikan kepada salah satu anggota Tim Akreditasi. Bentuk reward adalah uang dan
peblikasi di lingkungan Rumah Sakit. Pemberian reward menurut Tim Formularium tidak
berdasarkan kriteria tertentu. Sedangkan pemberian reward tim Akreditasi berdasarkan
krieria, seperti kinerja tim. Kriteria pemberian reward individu didasarkan pada kinerja,
keaktifan dan loyalitas anggota.

3. Penilaian Kinerja (Cross Functional Performance Measurement )

Kebijakan penilaian kinerja karyawan sudah diterapkan di RS. Penilaian kinerja pada anggota
tim lintas fungsi perlu dilakukan untuk mengetahui masalah yang terjadi terkait kinerja.
Namun tidak semua tim lintas fungsi melakukan penilaian kinerja. Tim lintas fungsi yang
melaksanakan kinerja hanya Tim Akreditasi, Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Tim
Formularium serta Tim Pendidikan dan Pelatihan. Penilaian kinerja setiap tim berbeda, baik
dari segi proses maupun pelaksana. Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat dari banyaknya
pekerjaan, quality of work, pengetahuan terhadap pekerjaan, kesediaan bekerjasama,
kedisiplinan, semangat melaksanakan tugas baru, dan personal quality (Gomes, 1995).
Kriteria utama sebagian besar penilaian kinerja tim lintas fungsi adalah personal quality,
hanya Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Tim Akreditasi yang menilai mengacu pada
quality of work. Pelaksanaan penilaian kinerja tim lintas fungsi tidak semua terjadwal dengan
teratur, hanya Tim Akreditasi serta Tim Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki jadwal
pelaksanaan yang teratur.

4. Akses Penyelesaian Konflik (Cross Functional Conflict Resolution)

Sebagian besar tim lintas fungsi di RS pernah mengalami konflik. Bekerja dalam tim dengan
ketergantungan tinggi dan berbeda fungsi dapat menimbulkan konflik antar anggota (Gittel,
2009). Konflik dapat meningkatkan performa kerja jika terdapat akses untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi. Jika konflik tidak terselesaikan maka dapat mengganggu hubungan
anggota antar tim dan menurunkan performa kerja tim. Konflik dapat disebabkan oleh
berbagai sumber konflik seperti komunikasi, ketergantungan tugas, aturan yang tidak jelas,
perbedaan persepsi dan sikap anggota. Komunikasi merupakan penyebab konflik pada
hampir keseluruhan tim lintas fungsi. Konflik dalam tim lintas fungsi sering kali terjadi
karena kesalahan komunikasi (miss communication) dan perbedaan persepsi terhadap
konflik. Akses terhadap konflik yang dalam tim lintas fungsi dapat dilakukan secara formal
maupun informal. Sebagian besar konflik dalam tim lintas fungsi ditangani secara informal
atau interpersonal. Hal ini bertentangan dengan teori yang disampaikan oleh Gittel (2009)
bahwa penyelesaian konflik lebih baik dilakukan dengan menyelenggarakan rapat formal.

5. Pengadaan Pertemuan(CrossFunctionalMeeting)

Sebagian besar tim lintas fungsi yang ada di RS pernah mengadakan pertemuan. Beberapa
tim lintas fungsi yang tidak pernah mengadakan pertemuan seperti Tim Pola Ketenagaan dan
Tim Pengadaan Alat Kedokteran. Tim lintas fungsi sebenarnya wajib untuk mengadakan
pertemuan. Pertemuan dapat memberikan kesempatan kepada anggota untuk berkoordinasi
secara langsung

dan menjadi media penyampaian informasi (Gittel et al., 2010). Sebagian besar pertemuan
yang diadakan oleh tim lintas fungsi dilakukan minimal sekali setiap sebulan. Pertemuan
antar anggota tim lintas fungsi di RS seharusnya lebih sering karena frekuensi pertemuan
yang intens mampu meningkatkan performa kerja. Namun, pertemuan yang frekuensinya
terlalu sering juga tidak baik. Tim lintas fungsi harus mampu menyusun pertemuan agar
dapat secara efektif membangun produktivitas tim.

Anda mungkin juga menyukai