YOVELLA VALVIOLA
(191211560)
DOSEN PENGAMPU:
2019/2020
Memahami Jenis dan Fungsi Antibodi
Antibodi adalah sejenis protein berukuran kecil yang beredar di aliran darah, dan termasuk
sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi
tubuh sebagai benteng pertahanan terhadap berbagai penyebab penyakit.Antibodi dibuat oleh
sel darah putih sebagai respons untuk membantu tubuh melawan bakteri, virus, dan racun,
serta menjaga tubuh dari berbagai penyakit dan infeksi. Antibodi bekerja spesifik dengan
menempel pada antigen, yaitu benda asing di dalam tubuh yang dicurigai sebagai ancaman oleh
sistem pertahanan tubuh.
• Immunoglobulin A (IgA)
Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan dalam tubuh, memiliki
peran dalam timbulnya reaksi alergi. IgA ditemukan dengan konsentrasi tinggi di lapisan mukosa
(selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan,
serta pada air liur dan air mata. Pemeriksaan untuk antibodi ini dapat membantu dokter
mendiagnosa gangguan ginjal, usus dan sistem imunitas.
• Immunoglobulin E (IgE)
Antibodi IgE ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir. IgE juga berperan dalam reaksi
alergi. Pemeriksaan IgE seringkali menjadi pemeriksaan awal untuk alergi.
• Immunoglobulin G (IgG)
Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak dalam darah dan cairan tubuh lainnya.
Antibodi ini melindungi Anda dari infeksi dengan "mengingat" kuman yang telah Anda hadapi
sebelumnya. Jika kuman tersebut kembali, maka sistem kekebalan tubuh Anda akan menyerang
mereka.
• Immunoglobulin M (IgM)
Tubuh Anda membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi bakteri atau kuman
lainnya, sebagai garis pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Tingkat IgM akan
meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan men Oleh sebab itu,
hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, menandakan adanya infeksi yang masih aktif.
• Immunoglobulin D (IgD)
Ditemukan pada tahun 1960 oleh Rowe dan Fahey. Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit
(0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat
molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai berat molekul 60.000 – 70.000 dan 12% terdiri
dari karbohidrat.. Aktivitas antibodi yang dikaitkan dengan IgD adalah kejadian hipersensitivitas
terhadap penisilin pada manusia. igD ini terdapat pada permukaan limfosit, terutama neonatus
dengan frekuensi jauh melebihi kadar kadar relatif pada serum. Peran IgD ditetapkan sebagai
reseptor permukaan spesifik pada permulaan respon imun.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Lazikani B, Lesk AM, Chothia C (1997). "Standard conformations for the canonical structures
of immunoglobulins". J Mol Biol 273 (4): 927–948.
Milland J, Sandrin MS (December 2006). "ABO blood group and related antigens, natural
antibodies and transplantation". Tissue Antigens 68 (6): 459–466.
North B, Lehmann A, Dunbrack RL (2010). "A new clustering of antibody CDR loop
Pier GB, Lyczak JB, Wetzler LM (2004). Immunology, Infection, and Immunity. ASM Press
Putnam FW, Liu YS, Low TL (1979). "Primary structure of a human IgA1 immunoglobulin. IV.
Streptococcal IgA1 protease, digestion, Fab and Fc fragments, and the complete amino acid
sequence of the alpha 1 heavy chain". J Biol Chem 254 (8): 2865–74.
Racaniello, Vincent (6 October 2009). "Natural antibody protects against viral infection".
Virology Blog. (diakses tanggal 3 juni 2014)
Ravetch J, Bolland S (2001). "IgG Fc receptors". Annu Rev Immunol 19 (1): 275–290.
Rhoades RA, Pflanzer RG (2002). Human Physiology (4th ed.). Thomson Learning. ISBN 0-534-
42174-1.
Rus H, Cudrici C, Niculescu F (2005). "The role of the complement system in innate immunity".
Immunol Res 33 (2): 103–112.