TINJAUAN PUSTAKA
Audit internal dapat berbentuk suatu fungsi dalam organisasi, suatu divisi,
departemen, maupun suatu seksi, unit bisnis dan sebagainya. Jika tindakan audit
berhasil dalam meningkatkan kinerja unit, maka berarti akan dapat menunjang
adalah audit internal yang memenuhi standar profesi audit internal Tugiman
(2006).
1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan seorang dalam manajemen.
2. Pola prilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.
3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.
4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang
ada padanya.
5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.
10
11
(role) dimaknai sebagai tugas atau pemberian tugas kepada seseorang atau
sekumpulan orang.
Jadi peranan merupakan bagian dari tugas utamanya yang harus dilakukan
Istilah internal audit terdiri dari dua kata yaitu internal (intern) dan
auditing (audit). Bila diartikan secara sederhana adalah suatu audit yang
internal adalah memeriksa dan menilai efektivitas dan kecakupan dari sistem
sebagai berikut:
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa audit internal adalah:
operasi organisasi.
Fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk
memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil
Menurut SPAP yang dikeluarkan IAI (2012) fungsi audit internal dinyatakan
sebagai berikut:
“Fungsi audit internal ditetapkan dalam satuan usaha untuk memeriksa dan
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian internal lain, penetapan suatu fungsi audit internal yang
efektif mencakup pertimbangan wewenang dan hubungan pelaporannya,
kualifikasi staf dan sumber dayanya.”
dan tanggung jawab audit internal didalam suatu perusahaan harus dijelaskan
secara rinci dan jelas dalam sebuah dokumen tertulis yang formal dan disetujui
oleh dewan komisaris. Dokumen tersebut harus menjelaskan tujuan dari bagian
Tujuan audit internal dapat tercapai apabila fungsi dari audit internal berjalan
dengan baik. Untuk itu, audit internal harus mengetahui tugas dan tanggung
Publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akntansi Indonesia (2001) adalah sebagai
berikut:
Audit internal yang memadai adalah audit internal yang memenuhi standar
profesi audit internal. Menurut Tugiman (2003), standar profesi audit internal
meliputi:
pemeriksa internal.
independen atau bebas dari pengaruh-pengaruh objek yang akan diauditnya. Hal
ini dapat tercapai jika ia diberikan kedudukan yang disyaratkan dalam organisasi
Jadi unit audit internal ini harus terpisah dari unit-unit lain dalam suatu
1. Status organisasi
2. Objektivitas
Dengan kata lain penilaian tidak boleh berdasarkan hasil penilaian yang
yakin dengan hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan dan tidak akan
dan setiap audit internal. Pimpinan audit internal dalam setiap pemeriksaan
a. Keandalan Informasi.
informasi tersebut.
undang.
hal tersebut.
yang diakibatkan oleh pencurian, kegiatan yang ilegal atau tidak pantas.
organisasi.
e. Pencapaian tujuan.
dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah suatu pekerjaan, operasi,
atau program telah dijalankan secara tepat dan sesuai dengan rencana.
Bagi profesi audit internal, kode etik merupakan hal yang sangat penting
manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Menurut IIA (The
20
Institute of Internal Auditor), dalam kode etik IIA, terdapat dua komponen
penting, yaitu:
internal.
Auditor internal.
keputusannya.
internal.
jawab profesinya.
21
atau pihak lain yang dilayani. Namun demikian, Auditor internal tidak
3. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau
mendiskreditkan organisasinya.
melanggara hukum.
sebagai berikut:
1. Perencanaan Pemeriksaan
meliputi:
pemeriksaan.
akan diperiksa.
rekomendasi.
24
dapat dicapai.
oleh auditor dan ditinjau atau ditelaah oleh manajemen bagian audit
internal.
lewat waktu.
25
g. Pimpinan audit internal atau staf yang ditunjuk harus mereview dan
disampaikan.
pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat.
sehingga:
26
efektif.
internal.
auditor eksternal.
dengan baik dan tepat serta mempunyai tanggung jawab dalam mengelola audit
1. Perencanaan Audit
yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. Audit intern harus
perusahaan lainnya, karena bentuk yang standar tidak ada ditetapkan, berbeda
dengan laporan yang dibuat akuntan publik. Namun laporan pemeriksaan intern
1. Cermat
2. Jelas
Oleh karen itu laporan harus efektif. Dan agar efektif, laporan haruslah
jelas. Kejelasan menyangkut banyak hal, tetapi pada pokoknya hal ini
3. Ringkas
berarti menghilangkan apa yang tidak relevan dan tidak material, seperti
4. Tepat waktu
waktunya.
30
Pada umumnya dikenal dua tipe kesalahan, yaitu kekeliruan (errors) dan
akibat tindakan yang tidak disengaja yang dilakukan oleh manajemen atau
Sedangkan menurut Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing,
dilihat dari pelaku fraud maka secara garis besar kecurangan dapat digolongkan
3. Mark-up harga.
2. Oleh pihak diluar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha dan pihak
sebagai berikut:
sengaja mengambil manfaat secara tidak jujur atas orang lain. Kejahatan
kriminal yang secara hukum tidak boleh dilakukan dimana sebuah negara
kerugian akibat kecurangan, tetapi polisi dan badan penegak hukum lainnya bisa
berikut :
meniadakan suatu perbuatan atau membuat pernyataan yang salah dengan tujuan
kewajiban.
yaitu :
1. Management Fraud
Kecurangan ini dilakukan oleh orang dari kelas ekonomi yang lebih atas
dan terhormat yang biasa disebut white collar crime, karena orang yang
34
kerah putih.
kecurangan.
3. Computer Fraud
komputer di luar peruntukan yang sah dan perusakan atau pencurian fisik
atas sumber daya komputer itu sendiri. Termasuk juga defalcation atau
file data, proses operasi, peralatan atau media lainnya yang mengakibatkan
komputer tersebut.
35
mengutip dari Venables dan Impey digolongkan menjadi penyebab utama dan
1. Penyebab utama
a. Penyembunyian (concealment)
b. Kesempatan/Peluang (opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat, waktu yang tepat agar dapat
menghindari deteksi.
c. Motivasi (motivation)
yang lain.
e. Keberhasilan (success)
Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur dengan baik
2. Penyebab sekunder
36
a. “A Perk”
Rasa saling percaya dan menghargai antar pemberi kerja dan pekerja telah
gagal.
d. Tantangan (challenge)
dibutuhkan perusahaan.
a. Struktur Organisasi
b. Kebijakan
c. Prosedur Kerja
d. Perencanaan Kerja
f. Pelaporan
g. Personalia
terjadi.
Kecurangan
mereka.
memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,
dari salah saji secara material yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum, standar auditing dan kode etik akuntan. Apabila terjadi
41
diisyaratkan dalam standar auditing dan kode etik akuntan berarti auditor
transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
lain.
audit dan kompetensi yang tersedia. Peran internal audit antara lain
mencakup:
berkala.
fraud adalah sebuah kecakapan atau keahlian yang dimiliki auditor untuk
43
kecurangan
Tabel 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
4. Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan
5. (Tugiman, 2006)
6.
Peranan Pelaksanaan Audit Internal dalam pencegahan
terjadinya kecurangan (fraud)
(X)
dipakai sebagai sumber informasi dan bahan acuan yang sangat berguna bagi
Adapun persamaan dan perbedaan ini dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Keterkaitan
Penelitian Judul Teknik Hasil
No. Penelitian dan
(Tahun) Penelitian Analisis Penelitian
Perbedaan
Berdasarkan
hasil pengujian
secara parsial,
maka dapat
Sama-sama disimpulkan
menggunakan bahwa kedua
variabel audit variabel
Pengaruh
internal, indenpenden
Audit
perbedaan yaitu audit
Budi Internal dan
jumlah Regresi internal dan
Fahreza Pengendalian
1. variabel, linier pengendalian
(2014) Intern
teknik analisis berganda intern
Terhadap
data yang memiliki
Pencegahan
berbeda dan pengaruh yang
Kecurangan
studi kasus positif dan
yang berbeda. signifikan
terhadap
variabel
dependen yaitu
pencegahan
kecuranngan.
45
Audit internal
telah dilakukan
secara
memadai
karena sudah
sesuai dengan
Sama-sama indikator dari
mengkaji audit internal
Peranan
peranan audit yaitu
Audit
internal dalam independensi,
Dwi Febrian Internal Korelasi
pecegahan kemampuan
2. Wijaya Dalam Rank
kecurangan profesional,
(2015) Pencegahan Spearman
(fraud). lingkup
Kecurangan
Perbedaan pekerjaan,
(Fraud)
penulis pada pelaksanaan
studi kasus. kegiatan
pemeriksaan
dan
manajemen
bagian
audit internal.
Auditor
internal
Sama-sama berperan
mengkaji dalam
peranan audit pencegahan
Peranan
internal. kecurangan
Audit
Perbedaan pada PT. Multi
Internal
Muhammad penulis Nusantara
Terhadap Korelasi
Bayu memfokuskan Karya
3. Pencegahan Rank
Sofiyulloh pada berdasarkan
Kecurangan Spearman
(2015) pengadaan hasil uji
Pengadaan
barang dan korelasi yang
Barang dan
jasa dan juga menunjukkan
Jasa
berbeda studi hubungan yang
kasus. sangat
kuat.Sedangka
n 24,8%
dijelaskan oleh
46
varibael-
variabel lain di
luar model
penelitian.
masih ada
variabel yang
dapat
menjelaskan
pencegahan
kecurangan.