FRAMBUSIA
Oleh:
Inneke Vivi Sumolang
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Frambusia :
- Peny. Inf. menahun, srg kambuh & endemik.
- pedesaan , iklim tropis, Sosek ↓ dan lingk buruk
- Karibia, Amerika, Pasifik selatan dan pedusunan Afrika.
- Indonesia : NTT, Sul- Tengg, Maluku dan Papua
- Periode 1986-1987: prevalensi menular tertinggi di Papua
PENDAHULUAN
Definisi
• Frambusia adl. Peny. treponematosis kronik, non
venereal, hilang timbul & disebabkan Treponema
pallidum subspesies pertenue.
• Frambusia: yaws yaitu pian (Prancis), frambớise
(raspberry), buba (Spanyol), bouba (Portugis)
parangi dan paru (Malaya)
• Indonesia: patek, nimbi, dan boba.
PENDAHULUAN
Sejarah
Etiologi
• Treponema pertenue : p. 8 μm dan l. 2 μm. spiral 8-16 regular
• Pembelahan 30-33 jam
• tidak tahan kering, dingin, & panas.
• morfologik (btk, uk. & gerak) sulit dibedakan T. pallidum
• perbedaan serologik dgn sifilis, frambusia, pinta & bejel (-)
• Th 1989 Noordhoek : T. pertenue berbeda dg T.pallidum pada
nukleotida tunggal
PENDAHULUAN
Patogenesis
• Penularan: kontak langsung lesi (Treponema pertenue
• Kuman ≠ melalui kulit intak, difasilitasi luka terbuka (erosi,
garukan / bekas gigitan serangga & eksudat kaya Treponema
• Kuman ≠ melewati cairan serebrospinal & CV slm stad. III
• Penularan tidak langsung dapat terjadi dengan perantaraan
benda atau serangga tp. sangat jarang
PENDAHULUAN
Perjalanan penyakit
• Inkubasi 10-90 hari (rerata 21 hari).
• Secara epidemiologik:
a.Frambusia dini (early yaws), < 5 thn setelah infeksi
b.Frambusia lanjut (late yaws), > 5 thn sesudah infeksi
Perjalanan penyakit
Gejala Klinik
Stadium I (primer)
• = protopianoma, buba madre, mamanpian atau mother yaw
• Predileksi tungkai bawah & tempat trauma
Gejala kulit pada
stadium ini adalah:
• ulkus strawberry
dasar : jar. Granulasi, dgn serum + darah (treponema)
• Gejala konstitusi jarang
• pembesaran kgb, berkonsistensi keras, nyeri dan perlunakan (-)
• mother yaw menetap 2-6 bulan / dapat sembuh sendiri
b. Gejala lain
• Makula, makula-papula, papul, plak dan nodul
• papilomatosa basah atau kering (wet crab dan
dry crab)
gondou
ASPEK KLINIS FRAMBUSIA
Gangosa
ASPEK KLINIS FRAMBUSIA
Histopatologi
- Treponema banyak di epidermis epidermotropism
- Lesi awal: parakeratosis, akantosis dan papilomatosis
- Epidermis: edema & eksositosis neutrofil formasi mikroabses.
- Dermis: infiltrat padat tddr sel plasma, neutrofil, eosinofil, limfosit, histiosit
& fibroblas.
- Terdapat infiltrat perivaskuler dermis berisi sejumlah sel plasma.
- Pembuluh darah tidak memperlihatkan proliferasi endotel,
- Treponema tampak disekeliling pembuluh darah, papila dermal dan
epidermis.
ASPEK KLINIS FRAMBUSIA
Klasifikasi
Nomenklatur Internasional Untuk Gejala-Gejala Klasifikasi Frambusia Frambusia Untuk
Frambusia menurut WHO Keperluan
Pemberantsan
Early yaws Late yaws (Frambusia
(Frambusia dini) Lanjut) FRAMBUSIA
MENULAR
Initial Lesions - 1. Lesi inisial (gejala
permulaan)
Frambusia dini laten Frambusia lanjut laten 9. Frambusia laten Pasien dalam
keadaan masa laten
ASPEK KLINIS FRAMBUSIA
Diagnosis
Laboratorium
• Tes serodiagnosis
• Tes nontreponemal: RPR, VDRL
• Tes konfirmasi treponemal: TPHA, MHA-TP, FTA-Abs
• Pengujian dengan lapangan
• Biopsi
ASPEK KLINIS FRAMBUSIA
Diagnosis Banding
1. frambusiformis: - Sifilitika
- Lesmaniasis
- paracoccidiodomycosis
2. Pianides or bubides : - Psoriasis
- Pioderma
- Infeksi mikobakterium atipikal
- Infeksi jamur profunda
- Scabies
- Gigitan serangga
- Ektima
- Pinta
Prognosis
- Prognosis untuk lesi awal atau stadium I sangat baik.
- Kerusakan jaringan yang irreversibel terjadi pada frambusia stadium lanjut.
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Obat Pilihan:
Penisilin
• antibiotik betalaktam
• Inti siklik: cincin tiazolidin & cincin betalaktam
• Rantai samping: gugus amino bebas jenis penisilin.
cth : penisilin G radikalnya adl. gugus benzil.
Penisilin G tersedia garam natrium dan kalium
• atom H gugus karboksil ganti prokain penisilin G sukar
larut dlm air.
• Bentuk kristal kering, garam penisilin stabil untuk waktu lama
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Mekanisme Kerja
- menghambat pembentukan mukopeptida utk sintesis dinding sel
- menghasilkan efek bakterisid
Mekanisne kerjanya:
• Obat bergabung dengan (PBPs) kuman
• hambatan sintesis dinding sel kuman ggn proses
transpeptidasi antar rantai peptidoglikan
• aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel.
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Farmakokinetik
• mudah rusak dlm suasana asam
• Lar. Na-penisilin G IM ,diabsorpsi dgn kadar
puncak 15-30 menit.
• Btk repositor: absorpsi lambat , (BP- G dan PP-
G suspensi air / minyak.
perpanjangan konsentrasi
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Penggunaan Klinis
• infeksi oleh streptokus, meningokokus,
enterokokus pneumokokus rentan penisilin, non-
beta laktamase penghasil stafilokokus,
Treponema pallidum dan spirochaeta lain.
• Tergantung organisme, lokasi dan keparahan
dosis efektif IM 1.200.000 - 2.400.000 unit.
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Sediaan
• Sediaan suntikan IM
• Sediaan penisilin G repositor :
PP - G , BP - G ,
PP – G dgn susp. alumunium monostearat dlm minyak.
• Preparat garam sukar larut (prokain atau benzatin)
• preparat garam mudah larut (natrium atau kalium)
kadar efektif dalam darah secara cepat dan bertahan lama
PENATALAKSANAAN FRAMBUSIA
Efek Samping
• Reaksi alergi:
- Berat: syok anafilaksis, nefropati, an. hemolitik & hepatitis
- Ringan – sdg: kemerahan kulit, glositis, demam & menggigil
• Penanggulangan syok anafilaksis:
- lar. adrenalin 1:1.000 sc 0,3-0,4 ml.
- perlu 1 - 4 x suntikan 0,3-0,4 ml adrenalin (SC)
- syok berat deksametason 5-10 mg ( IV atau IM)
Sifilis Frambusia Pinta
Definisi A venereal, menyerang Non venereal, non Non venereal, non
kulit,mukosa, tulang, visera, kongenital, kronik kongenital, kronik
SSP treponematosis treponematosis
menyerang kulit, tulang menyerang kulit
dan sendi
Penyebab T. Pallidum T. Pertenue T. Careteum
Epidemiologi Usia muda, klas menengah, padat, lingk. Buruk padat, lingk. Buruk
homoseksual
Transmisi Kontak seksual Kontak lgsg, tdk lgsg Kontak lgsg, tdk lgsg
Onset usia Dewasa usia < 15 tahun Usia antara 1 dan 15 thn
Anak krn kongenital
Lesi primer Erosi/ulserasi, lesi indurasi Frambusiformis, lesi tdk Papul eritem
indurasi, mother yaws
Lokasi Genital/extra genital Selalu extra genital, Selalu extra genital,
biasanya kaki biasanya kaki, muka
ekstremitas
KGB (+) (+) sdkt nyeri krn inf.sek (-)
Lesi sekunder Polimorfous makula-papula Frambusiformis, Eritema, skuama,
pustular, paronikia mikro/makropapula, psoriasiformis
crab yaws tangan dan
kaki
Mukosa Srg terkena, plak mukosa, Jarang (-)
membran kondilomalata
Rambut Alopesia Tidak pernah (-)
• Periodik nokturna
(Anopheles barbitoris)
Brugia • Subperiodik nokturna
(Mansonia)
malayi • Non periodik (Mansonia
bonneae, Mansonia
uniformis)
VEKTOR:
Insekta/
LINGKUNGAN
anopheles,
Culex q
AGENT: cacing
wucheria bancrofti,
B. malayi, B timori
(makrofilaria dan
mikrofilaria)
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
• Limfadenitis, limfangitis, adenolimfangitis,orkitis,
epididimitis dan funikulitis (timbul setelah bekerja
AKUT berat)
• Reaksis alergi terhadap metabolisme mikrofilaria
hidup atau mati atau infeksi sekunder
• Hidrokel
• Kiluria
DIAGNOSIS BANDING
• Trauma
• Kehamilan
Kiluria • Tumor
• DM
TERAPI
FARMAKOTERAPI NON FARMAKOTERAPI
• Pembedahan
ALOBENDAZOLE
• Menjaga kebersihan luka
DEC 400MG
• Melatih gerakan tungkai
yang bengkak
6 mg/KgBB 5 mg/KgBB
12 hari 10 hari
KOMPLIKASI
Occult Filariasis
( Eosinofilia Pulmonalis Tropika )
• Sesak napas
• Malaise
• Demam
• Hipereosinofilia
• Peningkatan antibodi IgE dan antifilaria IgG4
• Pembengkakkan kelenjar limfe
• Penurunan berat badan
• Fibrosis paru
PROGNOSIS