Anda di halaman 1dari 2

TETANUS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Dr. HERMANSYAH, MM


BALONG NIP.19681004200212 1 004
Tetanus adalah penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh
1. Pengertian tetanospasmin. Tetanospasmin adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh
clostridium tetani, ditandai dengan spasme tonik persisten disertai
dengan serangan yang jelas dan keras. Spasme hampir selalu terjadi
pada otot leher dan rahang yang menyebabkan penutupan rahang
(trismus, lockjaw), serta melibatkan tidak hanya otot ekstrimitas, tetapi
juga otot-otot batang tubuh.
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan tetanus di Puskesmas Balong.
2. Tujuan

3. Kebijakan
Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
4. Referensi Fasyankes Primer.
a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
5. Prosedur/ b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
Langkah- c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
Langkah keadaaan umum, tekanan darah, tensi, nadi, berat badan, suhu
tubuh, pemeriksaan kepala/leher, dada, perut dan ektremitas
d. Penegakan diagnosis tetanus.
e. Penatalaksanaan :
Pemberian terapi :
a. Manajemen luka yang baik
b. Pengawasan, agar tidak ada hambatan fungsi respirasi
c. Ruang isolasi, untuk menghindari rangsangan luar seperti suara,
cahaya-ruangan redup dan tindakan terhadap penderita
d. Oksigen
e. Antikonvulsan
Diazepam secara intravena dosis 0.5 mg/kgbb/kali perlahan-
lahan dengan dosis optimum 10 mg/kali diulang setiap kali
kejang. Kemudian diikuti oleh pemberian diazepam oral dengan
dosis 0.5 mg/kgbb/kali sehari diberikan 6 kali. Dosis maksimal
diazepam 240 mg/hari.
f. Kriteria Rujukan :
a. Bila tidak terjadi perbaikan setelah penanganan pertama
b. Terjadi komplikasi seperti distress sistem pernafasan
c. Rujukan ditujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
yang memiliki dokter spesialis neurologi.

6. Diagram Alir
Mulai

Anamnesa keluhan pasien &


Kartu status
pemeriksaan fisik

Mencatat hasil
anamnesadanpemeriksaanfisik

Pemeriksaan penunjang : THT


rutin

Terapi :
a. Antihistamin: dimenhidrinat 4 x 25-50 mg per oral
b. Manuver: brand darroft
7. Unit Terkait a. Loket
b. Unit layanan UGD
c. Unit layanan poli umum
d. Apotek

8. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

Anda mungkin juga menyukai