24
III.2. Bahan Kerja
III.2.1. Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan meliputi:
1. Data primer
Diperoleh melalui wawancara dengan koordinator pelaksana program
VCT dan PITC
2. Data sekunder
Diperoleh dari laporan tahunan UPT Puskesmas Cimanggis Kota Depok.
III.2.2. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan secara manual, mekanikal dan elektrikal.
III.2.3. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular. Interpretasi data
dilakukan dengan bantuan kepustakaan.
III.2.4. Lokasi
Pengumpulan data dilakukan di puskesmas Cimanggis, Depok.
III.2.5. Waktu
Evaluasi program dilakukan pada bulan Mei dalam rangka membantu
evaluasi pelaksanaan program pada laporan tahunan puskesmas.
III.3. Cara Analisis
III.3.1. Menetapkan Masalah
Masalah yang dimaksud dalam pendekatan sistem adalah kesenjangan
antara tolok ukur dengan hasil pencapaian pada unsur keluaran. Adanya masalah
diidentifikasi dengan membandingkan keluaran pada program dengan tolok ukur
yang ada.
III.3.2. Menetapkan Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah harus dilakukan jika terdapat lebih dari satu
masalah. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dan sumber daya, serta
kemungkinan adanya masalah-masalah tersebut berkaitan satu dengan yang
lainnya. Masalah yang dianggap paling besar, mudah diintervensi, dan paling
penting, akan menjadi prioritas, dimana jika masalah tersebut diatasi maka
masalah-masalah lain diharapkan juga teratasi. Penentuan prioritas masalah
dilakukan menggunakan teknik kriteria matriks yang terdiri dari 3 komponen :
25
1. Pentingnya masalah (I), yang terdiri dari:
a. Besarnya masalah (P)
b. Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (S)
c. Kenaikan besarnya masalah (RI)
d. Derajat kenaikan masyarakat yang tidak terpenuhi (DU)
e. Keuntungan sosial karena selesainya masalah (SB)
f. Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (PB)
g. Suasana politik (PC)
2. Kelayakan teknologi (T)
Makin layaknya teknologi yang tersedia dan dapat dipakai untuk
mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut.
3. Sumber daya yang tersedia (R)
Terdiri dari man, money, material, makin tersedia sumber daya
yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah makin diprioritaskan
masalah tersebut.
Selanjutnya beri nilai antara 1 (tidak penting) sampai dengan 5
(sangat penting) pada tiap kotak dalam matriks sesuai dengan jenis
masalah masing-masing. Masalah yang dipilih sebagai prioritas adalah
yang memiliki nilai I x T x R tertinggi.
26
dilakukan dengan cara mengalikan C, T, R. Nilai tertinggi ditetapkan sebagai
prioritas yang akan dicari alternatif pemecahannya.
27
b. Transportasi mudah dan murah
2 Umpan balik Pencatatan dan pelaporan untuk perbaikan program selanjutnya
Sumber: Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota
III.3.6. Alternatif Pemecahan Masalah dan Prioritas Cara Pemecahan
Masalah
III.3.6.1. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah penyebab masalah diketahui, langkah selanjutnya adalah
membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Pemilihan alternatif
pemecahan masalah harus disesuaikan dengan kemampuan serta situasi dan
kondisi puskesmas. Alternatif pemecahan masalah dibuat secara rinci,
meliputi tujuan, sasaran, target, metode, jadwal kegiatan, serta rincian
pendanaan.
28
Pentingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan
penyelesaian masalah. Makin lama masa bebas masalah, makin
penting jalan keluar tersebut.
c. Sensitivitas Jalan Keluar (Vulnerability)
Sensitivitas dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar mengatasi
masalah. Makin cepat masalah diatasi, makin sensitif jalan
keluar tersebut.
2. Efisiensi Jalan Keluar (Cost)
Menetapkan nilai efisiensi (efficiency) untuk setiap alternatif
jalan keluar. Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost)
yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya
yang diperlukan, maka makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Beri
angka 1 (biaya paling sedikit) sampai angka 5 (biaya paling besar).
Menghitung nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar
dengan rumus :
P=MxIxV
C
Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar
terpilih.
29