LAPORAN KASUS
Nama : Tn. P
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Dokter Pemeriksa : DM
3.2. Anamnesis
Keluhan Utama :
Sering ngoceh
Autoanamnesis :
P : “Iya boleh”
27
P : “Nama saya Pandu”
P : “Saya TNI mbak. Pangkat saya Mayor sudah 9 tahun. Saya kerjanya di
Lanal TNI AL Malang deket RSI Aisyah Malang. Saya biasanya ngelatih
P : “Sudah”
P : “Dua. Yang pertama kelas 3 SMP, yang kedua kelas 2 SMP. Yang
pertama belum lulus SMP aja udah diterima di SMA Lab. Anak saya yang
pertama itu udah bisa 3 bahasa. Kalau mau beradu bahasa sama anak saya,
P : “Saya Islam. Tapi saya sudah mempelajari semua kitab agama. Al-
28
P: “Iya beneran, tapi yang saya dalami ya Al-Qur’an. Intinya semua kitab itu
sama, kita harus berbuat baik dan meng-Esa kan Tuhan, ya kalau di Islam
Alloh. Saya juga sudah membaca 2 juta buku, semua buku saya suka baca.
Saya suka mempelajari semua hal, dari agama, ilmu pengetahuan, sama
kedokteran. Kalau disuruh ngobatin diri sendiri, sebenarnya saya bisa. Tapi
P: “Benar, saya suka baca dari kecil. Begini, Rosululloh kan bilang, kalau
hatimu rusak, maka badanmu dan semuanya akan rusak. Jadi kita harus
mengenali diri sendiri dulu sebelum mengenl Tuhan. Dirumah saya banyak
buku. Kapan – kapan boleh lihat kesana, kita sharing masalah agama, atau
apa saja boleh. Saya juga bisa 6 bahasa. Inggris, Perancis, China, Arab,
P : “Naik mobil mbak, itu sama dua dokter saya, dr. Bahari dan drg. Panji. Itu
Dengan sakit ini saya mendapat banyak hikmah mbak, saya jadi banyak
belajar tentang agama, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan tentunya belajar
29
tentang penyakit saya. Penyakit saya ini karena ketidak seimbangan serotonin
dan dopamin di dalam otak saya, sehingga saya jadi dibilang istilah orang
awamnya gila. Tapi ini adalah anugrah, supaya saya bisa menjadi lebih baik
lagi. Semua penyakit itu timbul karena penyumbatan darah. Anda sakit gigi,
karena darah di area gigi tersumbat infeksi, sakit jantung karena aorta
kan butuh istirahat, itu adalah kelemahan. Saya punya banyak ide didalam
sama orang. Ada sesuatu dalam genetikanya yang berubah dan bisa
dihubungkan dengan hal gaib, tetapi sebenar”nya kan tidak, semua itu ada
perjalanan penyakitnya.”
P: “Fase sedih itu pasti pernah ada, semua orang juga pasti pernah mengalami
kesedihan. Tapi kita harus paham Al-Quran, bahwa Tuhan memberi ujian
menyikapinya.”
D : “Apakah bapak pernah mendengar suara yang tidak ada wujudnya atau
P : “Pernah mbak, dulu saya sering melihat (hening) biar saya saja yang tahu,
orang lain tidak perlu tahu. Tapi setelah saya membaca surat al-Wakiah saya
keluar rumah dan saya melihat seluruh alam semesta seperti pohon, burung-
30
D : “Apakah bapak pernah punya pemikiran ingin bunuh diri?”
P : “Pernah mbak. Dulu waktu tahun 2014 itu saya kepikiran untuk bunuh
diri dengan mengikatkan handuk basah ke leher saya. Alhamdulillah istri saya
P: : “Karena saya menyadari kalau saya banyak dosa, jadi pengen mengakhiri
hidup”
P : “Kalo minum obat saya bisa tidur enak mbak. Kalo gak minum obat ya
susah tidurnya, pengen melek terus. Tapi saya tidak suka sebenarnya minum
obat. Kalau minum obat, malam saya hanya habis untuk tidur, saya jadi tidak
bisa sholat tahajjud, sholat subuh telat. Kalau tidak minum obat, saya bisa
tidur cuma 2 jam, saya bisa memanfaatkan malam saya untuk tahajud dan
sholat subuh.”
tidak suka itu. Kalau minum obat, meridian time saya itu lama. Saya butuh
waktu sampai 2 jam untuk waktu meridian. Tau ndak meridian time itu apa?”
P: “Bagaimana to dokter muda ini? Itu waktu dari proses alam bawah sadar
31
P : “Biasanya kalau istri saya belum tidur ya saya ajak ngobrol istri saya
mbak. Tapi kalau istri saya sudah tidur ya saya keluar ke warung kopi mbak
P : “Saya baik, suka ngobrol sama tetangga. Kalau susah tidur gitu saya ke
warkop, ngajak ngobrol mereka. Tentang semuanya mbak. Saya juga pernah
mendapat uang haram, itu uang subhat, saya tidak mau menggunakannya, lalu
dikantor juga semua saya kerjakan sendiri, kapan – kapan boleh lihat kegiatan
saya di Lanal.”
P : “Biasa saja, saya merasa bahagia dengan hidup saya, tenang. Karena saya
diajak bicara.”
32
Gejala lain yang menyertai keluhan utama
E : “Bapak sering mondar-mandir di dalem rumah. Dan gak bisa tidur kalau
malam.”
P : “Kalo gak bisa tidur gitu ya keluyuran mbak ke warkop ngajakin orang
ngobrol.”
Gejala prodormal
E : “Kalo mau kambuh bapak biasanya gak pede keluar rumah. Kalo liat
pihak sana tahu tentang penyakit bapak dan takutnya kambuh pas disana.”
kemudian dibawa ke kyai di Jakarta dan diruqyah karena tidak membaik jadi
dan sempat kontrol di Surabaya. Lalu akhir tahun 2017 ketika bapak kambuh.
tidur, langsung dibawa ke RSJ Lawang dan rawat inap selama 7 hari.”
33
D : “Sebelum ini, apakah bapak pernah menyendiri bu?”
E : “Bapak pernah menyendiri mbak. Seperti keluar rumah tidak mau, ketemu
tetangga langsung sembunyi di dalem rumah, seperti tidak percaya diri dan
E : “Iya mbak. Jadi bapak di rumah aja gak kemana-mana. Libur dari kerjaan
D : “Ketika itu apakah bapak juga sering terlihat capek dan cenderung untuk
tidur terus?”
dari bapak?”
34
Faktor keturunan
E : “Wah saya kurang tau ya mbak. Yang saya tahu adiknya bapak bisa sakit
Faktor organik
D : “Apakah bapak pernah mengalami penyakit selain yang diderita saat ini?”
Faktor pencetus
P : “Awalnya tahun 2014 bapak tes untuk sekolah lagi, tapi tidak terpilih
karena kalah dengan orang yang lewat jalur belakang. Semenjak itu bapak
menyendiri dan belajar agama. Kalau ada tamu, bapak masuk kamar, malu,
tidak mau menemui. Kalau lihat tetangga gitu, dia langsung masuk rumah.
Bapak pernah waktu subuh teriak ketakutan pas di kamar mandi, katanya ada
orang besar disana. Lalu tidak lama, bapak mencoba bunuh diri itu.”
Vital Sign
Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
35
Suhu : 36,7oC
Status Generalis
Status Neurologi
GCS : 456
Meningeal sign : kaku kuduk (-), kernig (-), Brudzinski I,II,III,IV (-)
N. Cranialis : dbn
5/5
Status Psikiatrik
a. Kesan umum : Pasien laki-laki, berpakaian rapi, raut wajah sesuai usia
c. Kesadaran : Meningkat
36
e. Daya ingat : Segera baik, pendek (-), panjang baik
f. Afek/mood : Euforia
j. Psikomotor : Normal
3.4. Resume
sesuai usia, tampak rapi. Pasien menggunakan pakaian dinas TNI AL. Pasien
benar (nama, umur, status marital, agama, pekerjaan dan alamat). Pasien
banyak ide, mengatakan hatam semua kitab, bisa 7 bahasa, dan telah
Dari heteroanamnesis yang didapat dari istri, didapatkan bahwa pasien mulai
terlihat perubahan perilakunya sejak tahun 2014, pasien mengurung diri dan
sempat mencoba bunuh diri karena tidak terpilih untuk tes melanjutkan
37
sekolah. Perilaku berubah lainnya pada akhir tahun 2017. Bermula ketika
mulai ngoceh, sulit tidur dan mondar-mandir. Lalu pasien dibawa berobat dan
dirawat di RSJ Lawang pada akhir tahun 2017. Sebelum sakit pasien
Sebelum sakit hingga sekarang pasien bekerja sebagai TNI AL. Pasien tidak
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik
F30.0 Hipomani
pertama yang muncul pada pasien adalah fase depresi, kemudian pasien
sempat sembuh dengan rutin minum obat, setelah mendapat masalah pasien
kambuh dengan fase manic. Periode depresi dan manic berlangsung tidak
bersamaan dan terdapat jeda kesembuhan. Saat ini didapatkan halusinasi (-),
arus pikiran ‘flight of idea’ dan isi pikiran memadai. Hal ini menunjukkan
bahwa diagnosis lebih tertuju pada Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
dapat disingkirkan karena pada pasien ini gejala yang muncul tidak
38
biasa dilakukan. Diagnosis hipomani dan mania tanpa gejala psikotik dapat
disingkirkan karena pada pasien ini didapatkan fase depresi sebelumnya, fase
Axis IV : Masalah psikososial & lingkungan lain (tidak jadi berangkat pada
pasien)
3.8. Terapi
Non-farmakologi
1. Psikoterapi suportif
perasaannya
2. Psikoedukatif
- Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rutin kontrol
3. Manipulasi lingkungan
dokter
39
- Keluarga dapat memotivasi pasien agar dapat beraktivitas normal,
mencetuskan kekambuhan
- Keluarga memotivasi pasien untuk terus semangat dan tidak putus asa
4. Rehabilitasi
pasien
5. Terapi spiritual
6. Follow up
pengobatan
Farmakologi
3.9. Prognosis
Dubia ad bonam
40
- Faktor pendukung: onset pertama muncul di usia 40 tahun (usia tidak
pengobatan terlambat.
3.10. Psikodinamika
Pasien adalah laki-laki berusia 43 tahun merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara. Ketika kecil tinggal bersama ibu dan ayahnya hingga ayah dan ibunya
bercerai ketika pasien SMP, ayah pasien memiliki sifat yang tegas dan keras
pasien memiliki 2 orang anak. Anak pertama laki-laki sekarang kelas 3 SMP dan
diselenggarakan oleh masyarakat sekitar. Apabila ada hajatan, pasien sering ikut
pasien adalah orang yang rajin dan mempunyai semangat yang tinggi untuk
mempunyai hidup yang lebih baik dari seblumnya. Sebelum sakit hingga sekarang
Ketika tahun 2014 pasien ingin mendaftar sekolah, namun tidak terpilih
karena kalah oleh orang yang lewat jalur belakang. Semenjak itu, pasien lebih
memilih untuk menyendiri di rumah dan belajar agama secara mandiri. Selain itu,
41