Laporan Pendahuluan Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Isolasi Sosial
LP ISOS 1
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial
merupakan suatu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam
hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma-norma yang
salah dianut oleh keluarga, dimana setiap anggota keluarga yang
tidak produktif seperti lansia, berpenyakit kronis, dan
penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya.
4. Faktor Biologis
Organ tubuh yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan
hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia
yang mengalami masalah dalam hubungan sosial memiliki
struktur yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta
perubahan ukuran dan bentuk sel –sel dalam limbic dan daerah
kortikal (Depkes RI, 2000).
b. Faktor Presipitasi
a. Faktor eksternal : stressor sosial budaya, yaitu stress yang
ditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
b. Faktor internal : stressor psikologik, yaitu stress terjadi akibat
ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. Ansietas
ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu (Depkes RI,
2000).
c. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Keterangan :
1. Respon adaptif
LP ISOS 2
Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh
norma sosial dan budaya secara umum dan berlaku di
masyarakat umum dan individu dalam menyelesaikan
masalahnya dalam batas normal.
a. Menyendiri (solitude)
Adalah respon yang dibutuhkan individu untuk merenungkan
apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya.
b. Otonomi
Adalah respon yang dibutuhkan individu untuk menentukan
dan menyampaikan ide, pikiran dan perasaan dalam
hubungan sosial.
c. Kebersamaan
Adalah suatu kondisi hubungan interpersonal dimana individu
tersebut mampu untuk saling member dan menerima.
d. Interdependen
Adalah saling ketergantungan antar individu dengan orang
lain dalam membina hubungan interpersonal.
3. Respon maladaptive
Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan
masalahnya yang menyimpang dari norma-norma dan budaya
suatu tempat.
a. Manipulasi
Dimana orang lain diperlukan sebagai objek, hubungan
terpusat pada masalah pengendalian individu berorientasi
pada diri sendiri atau pada tujuan bukan orang lain.
b. Impulsif
LP ISOS 3
Klien tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman yang buruk dan tidak dapat
diandalkan.
c. Narkisisme
Dimana harga dirinya rapuh, secara terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, bersikap ego
maladaptif.
d. Mekanisme Koping
a. Rasional
Suatu usaha mengatasi konflik pikiran dan impuls – impuls yang
tidak menyenangkan dengan memberikan alasan yang rasional.
b. Supresi
Menekan konflik, impuls-impuls yang tidak dapat diterima
dengan secara sadar.
c. Represi
Konflik pikiran impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan
paksaan ditekan kedalam penolakkan terhadap sesuatu yang
tidak menyenangkan.
d. Menarik diri
Mekanisme tingkah laku yang apabila menghadapi konflik
frustasi ia menarik diri dalam pergaulan di lingkungan.
Isolasi Sosial
Data Obyektif :
LP ISOS 4
Klien tampak menyendiri, mengurung diri
Tidak memiliki teman dekat
Tidak komunikatif
Tidak ada kontak mata
Tamapak sedih, afek tumpul
Tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain.
Mematung
Tidur meringkuk
VI. Sumber :
Carpenito, L. J, 1997, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik
Klinis, Jakarta ; EGC
Kelliat, B.A, 1998, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta ; EGC
Stuart & Sundeen, , 1998, Buku saku Kesehatan Jiwa, Edisi 3, Jakarta,\ ;
EGC
Towsend Mary, C, 1998, Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri, Edisi 3, Jakarta ; EGC.
Stuart, G W & Sudden, S.J, 2007, Pocket guide to psychiatric nursing,
3/E (A.Y.S Hamid, Penerjemah) St Louis : Mosby Year Book, Inc ( Sumber
asli diterbitkan 1995)
TIM MPKP, 2000, Buku Pedoman Keperawatan Jiwa, teori dan tindakan
keperawatan Jakarta: Depkes RI, Dirjen Yanmed, Direktorat Pelayanan
Keperawatan.
LP ISOS 5