Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Metode Ilmiah

Ilmu kimia menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal sehat. Eksperimen
yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode standar dalam
pelaksanaannya, maka digunakanlah metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan
langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam
pemikiran kita.

2. Langkah-langkah Metode Ilmiah


Langkah awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini sangat penting untuk
keberhasilan suatu eksperimen. Jika teman-teman gagal dalam perencanaan, berarti teman-teman merencanakan
untuk gagal. Oleh karena itu, rancanglah suatu rencana penelitian secara runut dan mendetail. Langkah-langkah
metode ilmiah apakah yang harus dilakukan dalam merencanakan suatu penelitian ilmiah? Langkah-langkah
metode ilmiah yang harus Anda lakukan.

 Merumuskan Masalah

Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. RG Squad tahu nggak apa yang dimaksud dengan ‘masalah’?
Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas
suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang
memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui
eksperimen.

 Menemukan Hipotesis

Setelah berhasil merumuskan, teman-teman bisa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang
bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta lho ya.

 Menetapkan Variabel Penelitian

Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu
variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan variabel tetap.
 Menetapkan Prosedur Kerja

Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat
ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan
memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.

 Mengumpulkan data

Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, teman-teman dapat
memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, kalian perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam
menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, teman-teman perlu menyiapkan tabel data
pengamatan sebelum melakukan percobaan.

 Mengolah dan Menganalisis Data

Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan
grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas.
Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data.

 Membuat Kesimpulan

Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk
menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan
dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa
kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
 Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting dilakukan agar hasil
penelitian teman-teman diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian?
Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.

Metode Ilmiah: Pengertian Lengkap


Metode ilmiah merupakan proses sistematis yang dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
Sangat lumrah bagi ilmuwan sosial dan bahkan manusia pada umumnya untuk merasa penasaran terhadap apa
yang terjadi di dunia ini. Rasa penasaran tersebut berlanjut pada upaya bertanya atau mempertanyakan dengan
hasrat ingin mengetahui bagaimana sesuatu bisa terjadi. Salah satu upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut
bisa dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.

Postingan ini akan meringkas pengertian metode ilmiah dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti
sosial untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Penelitian sendiri sebenarnya sudah mensyaratkan aplikasi
metode ilmiah. Sebab tak ada penelitian tanpa metode ilmiah dan metode ilmiah biasanya diterapkan dalam
rangka penelitian.

Apa itu metode ilmiah?


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

Definisi metode ilmiah syarat dengan perdebatan, wa bil khusus dalam ilmu
sosial. Istilah ”ilmiah” sendiri yang dalam bahasa Inggris adalah ”scientific”, sebenarnya berasal dari Perancis
“scientifique”. Istilah “scientific” di Jerman tidak eksis. Bila ditarik sejarah asal katanya, kita akan mendapati
kemunculannya di masa pencerahan yang dimotori oleh para filosof Perancis pada abad 16 masehi.

Scientifik pada mulanya adalah istilah yang lebih familiar untuk menjelaskan proses epistemologis dalam
investigasi ilmu-ilmu alam. Ilmu sosial mengadopsi metode ilmu alam yang telah mendapat label ilmiah. Ilmu
sosial yang ilmiah pada awal perkembangannya di Perancis disebut positivisme. Ilmu sosial awal yang beraliran
positivisme dinamakan ”sosiologi”, yang merupakan konotasi dari fisika sosial.

Demikianlah kelahiran sosiologi yang sejak awal diklaim sebagai ilmu sosial yang ilmiah. Kita tidak akan
membahas lebih lanjut mengenai ilmu sosial yang ilmiah ini karena pembahasan akan berbelok ke arah sejarah
sosiologi. Pembaca yang tertarik mengetahui sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu sosial modern bisa
berkunjung ke sini.

Metode ilmiah diadopsi oleh ilmu sosial sejak era pencerahan. Apa yang disebut sebagai metode ilmiah
sebenarnya adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan peneliti dalam melakukan penyelidikan untuk
mengetahui apa yang ingin diketahui. Riset yang menggunakan metode ilmiah menggunakan parameter atau
alat ukur untuk mendapatkan hasil yang objektif dan akurat. Hasil yang objektif dan akurat tersebut-lah yang
disebut pengetahuan ilmiah.

Untuk mendapat pemahaman lebih lanjut, kita perlu mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti
ketika menerapkan metode ilmiah. Langkah-langkah yang akan disebutkan di bawah ini merupakan wujud dari
proses sistematis yang disebut metode ilmiah. Jadi metode ilmiah meliputi proses berikut ini:

Langkah-langkah metode ilmiah


1. Munculnya rasa penasaran
2. Bertanya atau mempertanyakan
3. Membaca penelitian sebelumnya
4. Memformulasikan hipotesis atau membuat kerangka teoritis
5. Membuat desain penelitian
6. Melakukan penelitian
7. Membuat kesimpulan
8. Melaporkan hasil penelitian

Baca juga Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Jenisnya

Tahapan di atas dilakukan berurutan sebagai bentuk sistematika penelitian. Langkah sistematis yang dilakukan
merupakan wujud dari metode ilmiah. Bila kita cermati, sistematika di atas merupakan syarat tercapainya
pengetahuan ilmiah. Kita tidak bisa sekadar mengetahui sesuatu hanya dengan imajinasi meskipun dimulai
dengan rasa penasaran. Untuk mendapatkan pengetahuan yang ilmiah, kita harus melakukan tahap demi tahap
sesuai dengan yang telah disebutkan tadi. Berikutnya, saya akan jelaskan tiap-tiap tahap metode ilmiah di
bawah ini:

Munculnya rasa penasaran


Langkah awal ini tak hanya dilakukan oleh peneliti yang ingin memperoleh pengetahuan. Orang awam atau
siapapun memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu sehingga muincul keinginan untuk mengetahui sesuatu.
Namun perlu dicatat, tidak semua orang memperoleh pengetahuan ilmiah, terutama mereka yang tidak
melangkah ke tahap selanjutnya. Bagaimanapun, peneliti harus memiliki rasa penasaran dulu untuk mengetahui
sesuatu. Setelah itu, peneliti melakukan tahap selanjutnya.

Bertanya atau mempertanyakan


Tahap selanjutnya adalah bertanya atau mempertanyakan gejala, fakta, atau kenyataan sosial yang telah
menimbulkan rasa penasaran tadi. Pada tahap ini, peneliti memformulasikan petanyaan penelitian. Istilah lain
dari pertanyaan peneltian adalah rumusan masalah. Sebagaimana rasa penasaran, bertanya atau
mempertanyakan juga lumrah dilakukan oleh awam. Hanya saja peneliti memformulasikannya secara tertulis,
tidak hanya diawang-awang.

Membaca penelitian sebelumnya


Langkah selanjutnya dari metode ilmiah adalah menelusuri penelitian terkait yang sudah eksis sebelumnya.
Tahap ini biasa disebut juga literatur review atau studi literatur. Peneliti mencari beberapa sumber yang
berhubungan dengan fokus penelitiannya. Tak jarang bacaan yang ditemukan memberi insight pada peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah disusun.

Memformulasikan hipotesis atau membuat kerangka teoritis


Tahap selanjutnya adalah berasumsi atau membuat kesimpulan sementara yang diyakini oleh peneliti sebelum
turun ke lapangan, mengumpulkan data dan melakukan analisis. Hipotesis umumnya diperlukan pada penelitian
kuantitatif. Riset kualitatif tak membutuhkan hipotesis. Biasanya yang dibutuhkan adalah kerangka teoritis yang
insight-nya diperoleh dari tahap sebelumnya, yaitu membaca hasil penelitian sebelumnya. Perlu dicatat tidak
semua riset kualitatif memerlukan kerangka teoritis. Jadi, peneliti turun ke lapangan dengan meninggalkan
semua koper yang berisi teori untuk diisi nanti ketika menemukan kenyataan di lapangan.

Membuat desain penelitian


Desain penelitian yang dimaksud lebih pada pendekatan yang digunakan. Apakah penelitian ini didesain
menjadi penelitian kuantitatif atau kualitatif, atau penelitian yang menerapkan mix method, yaitu gabungan
keduanya. Desain juga biasanya ditulis dalam bentuk proposal untuk diuji terlebih dahulu. Apabila lolos,
peneliti bisa mulai mencari data yang dibutuhkan.

Baca juga: Contoh Metode Penelitian

Melakukan penelitian
Tahap ini adalah tahap eksekusi dari proposal yang sudah diajukan. Penaliti mulai melakukan pengumpulan
data dengan metode yang relevan. Setalah data terkumpul, analisis data dilakukan secara manual ataupun
dengan bantuan komputer. Analisis data kualitatif tentunya berbeda dengan kuantitatif. Tahap ini berakhir
dengan temuan penelitian yang merupakan hasil analisis data.

Membuat kesimpulan
Temuan penelitian yang telah diungkap pada tahap sebelumnya, dibuat kesimpulannya. Peneliti juga
menuliskan kesimpulan umum dari riset yang telah dilakukan. Tahap membuat kesimpulan ini biasanya juga
meliputi saran dan atau rekomendasi kebijakan. Jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dibuat peneliti
diringkas secara jelas pada tahap ini.

Melaporkan hasil penelitian


Tahap terakhir dari penerapan metode ilmiah penelitian adalah melaporkan hasil riset. Hasil riset tentu saja
tidak untuk konsumsi pribadi meskipun rasa penasaran pada awalnya juga muncul secara pribadi dan hasil riset
memuaskan rasa penasaran peneliti. Melaporkan hasil penelitian merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
peneliti kepada khalayak. Dengan melaporkan, peneliti menerima kritik dan masukan. Kritik adalah elemen
penting dalam dunia ilmu pengetahuan, sebab tak ada hasil penelitian yang benar secara absolut apabila tidak
pernah diuji dan mendapat kritik.

Sebagaimana telah disampaikan di awal, setelah melalui tahap-tahap di atas, peneliti telah menerapkan metode
ilmiah dalam penelitiannya. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah harus objektif dan
objektivitasnya harus diuji melalui kritik. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah pada prinsipnya
tidak pernah final.

Alur pengetahuan ilmiah bisa digambarkan sebagai berikut: dari tesis, muncul antitesis, tercipta sintesis,
kemudian muncul tesis baru. Begitu seterusnya sehingga pengetahuan ilmiah tak pernah final.

Anda mungkin juga menyukai