Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


MASA KANAK-KANAK
Disusun untuk memenuhi salah satu tuga Mata Kuliah Metode Pengembangan
Jasmani dan Fisik Motorik
Dosen Pengampu : Erna Rostin, M.Pd.

Disusun Oleh :
Aas Purwati
Rismayanti
Hilda Silviani H
Iceu Dwinduwati
Iyan Maryani

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai
pengertian yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat
bahkan tidak dapat dipisahkan antara yang satu degan lainnya. Pertumbuhan
merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati
secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Sementara itu,
perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya
kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan.
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu, karena
kepribadian individu membentuk suatu kesatuan yang terintegrasi. Secara
sederhana aspek utama kepribadian dapat dibedakan sebagai berikut: aspek fisik
motorik, aspek intelektual, aspek sosial, aspek bahasa, aspek emosi, aspek moral,
dan aspek keagamaan (Sukmadinata, 2009: 114).
Tahap perkembangan manusia memiliki fase-fase yang cukup panjang. Untuk
tujuan pengorganisasian dan pemahaman, pada umumnya perkembangan
digambarkan dalam periode-periode atau fase-fase tertentu. Klasifikasi periode
perkembangan yang paling luas digunakan sebagaimana dikemukakan oleh
Santrock (1993) meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran (prenatal
period), periode bayi (infacy period), periode awal anak-anak (early childhood
period), periode pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood
period), periode remaja (adolescence period), periode awal dewasa (early
adulthood period), periode pertengahan dewasa (middle adulthood period), dan
periode akhir dewasa (late adulthood period).
Periode masa bayi dan kanak-kanak awal (usia dini) merupakan masa awal
yanag sangat menentukan bagi perkembangan individu pada tahap-tahap
kehidupan selanjutnya. Periode kanak-kanak awal dikatakan sebagai periode
keemasan (the golden years) dimana individu mulai memasuki masa peka. Masa
peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan
perkembangan anak secara individual. Laju perkembangan dan pertumbuhan
individu mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing individu itu sendiri.
Sangatlah tidak dapat dipisahkan antara perkembangan dan pertumbuhan
terutama pada anak usia dini. Perkembangan motorik dan fisik individu sangatlah
berhubungan dengan pertumbuhan psikisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja aktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan?
3. Bagaimana tahap dari pertumbuhan dan perkembangan masa kanak-kanak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan pertumbuhan dan perkembangan
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
3. Untuk mengetahui tahap dari pertumbuhan dan perkembangan masa
kanak-kanak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim
digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis.
Pendapat para ahli biologi tentang pertumbuhan diartikan sebagai suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran demensif tubuh serta
bagian-bagiannya.
Pengertian pertumbuhan menurut beberapa ahli :
a. C.P. Chaplin
“Pertumbuhan merupakan satu pertambahan atau kenaikan dalam
ukuran dari bagian-bagian tubuh dari organisme sebagai suatu
keseluruhan.”
b. A.E. Sinolungan
“Pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang
dapat dihitung atau diukur seperti panjang atau berat tubuh.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
merupakan hasil dari sebuah perkembangan yang meningkat dari sebelumnya,
dimana pertumbuhan bersifat kuantitatif seperti pertumbuhan badan,
pertumbuhan kaki, jantung, paru-paru, dan sebagainya.
Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap dan kemudian mengalami
kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti pertumbuhan fisik
ada puncaknya. Sesudah masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan
berakhir pada keruntuhan di hari tua, dimana kekuatan dan kesehatannya
berkurang, panca indra menjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Berbeda
halnya dengan perkembangan aspek mental atau psikis yang relatif
berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya.

2. Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah
konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi.

Pengertian perkembangan menurut beberapa ahli :


a. C. P. Chaplin
“Perkembangan meliputi : 1) Perubahan yang berkesinambungan dan
progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati 2) Pertumbuhan 3)
Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional 4) Kedewasaan atau
kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.”
b. F.J Monks, dkk.
“Perkembangan merupakan suatu proses ke arah yang lebih sempurna
dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap
yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Dari beberapa definisi di atas, maka perkembangan (development) adalah
suatu proses perubahan yang sifatnya progresif, dimana di dalamnya juga terjadi
perubahan pada serangkaian jasmani dan rohani yang bersifat tetap dan terus
menerus menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan
belajar.
Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik
optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan istilah
“perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan
rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Perkembangan rohani tidak
terhambat walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada puncak
pertumbuhannya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


1. Faktor internal/genetik:
a. Ras/etnik atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor
herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
c. Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Salah satu contohnya
adalah tubuh kerdil.
f. Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan dan perkembangan seperti pada sindrom down dan
sindrom turner.

2. Faktor eksternal / lingkungan:


Faktor ekssternal pasti akan mempengaruhi individu setiap hari mulai
konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya.
1. Gizi.
Untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, maka bayi dan anak
memerlukan gizi/nutrisi yang adekuat. Pada masa bayi, makanan
utamanya adalah ASI. Berikan hak anak untuk mendapatkan ASI
eksklusif, yaitu hanya ASI sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu
tambahkan makanan pendamping ASI (MP ASI), yang diberikan
sesuai dengan usia anak. Pemberian MP ASI harus diberikan secara
bertahap sesuai dengan usia anak. Secara garis besar pemberian MP
ASI dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu MP ASI untuk usia 6 bulan, dan
MP ASI untuk usia 9 bulan ke atas. Keduanya berbeda dalam rasa dan
teksturnya, sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak.
2. Penyakit kronis/kelainan congenital.
Penyakit-penyakit kronis seperti tuberculosis, anemia serta kelainan
kongenital seperti kelainan jantung bawaan atau penyakit keturunan
seperti thalasemia dapat mengakibatkan gangguan pada proses
pertumbuhan.
3. Lingkungan fisik dan kimia.
Lingkungan sering disebut milieu adalah tempat anak hidup yang
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi
lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radio aktif, zat kimia tertentu (plumbum, mercuri, rokok dan
sebagainya) mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
4. Psikologis.
Faktor psikologis yang dimaksud adalah bagaimana hubungan anak
dengan orang di sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami
hambatan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
5. Endokrin.
Gangguan hormon, seperti pada penyakit hipotiroid dapat
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6. Sosio-ekonomi.
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan. Keadaan seperti ini dapat
menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
7. Lingkungan pengasuhan.
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
8. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian juga dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.

C. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Kanak-Kanak


Individu digolongkan dengan berbagai cara menurut usianya. Cara paling
umum yang digunakan adalah perkiraan dari usia tahun kalender (usia
kronologis), usia anatomik, usia fisiologik, dan usia psikologik. Umur anatomik
biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan tulang-tulang kerangka. Umur fisiologik
atau faali berkaitan dengan pubertas atau masa akil baliq atau masa dewasa.
Klasifikasi terakhir adalah umur mental atau kejiwaan ini dapat diketahui
dengan melalui tes-tes untuk mengukur derajat kemampuan individu dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan kemampuan untuk memecahkan
masalah-masalah tertentu.
Berikut tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia:
a. Anak Usia 1 Tahun
• Tinggi dan berat badan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak
berusia satu tahun adalah 68,9-79,2 sentimeter (perempuan) dan 71-80,5
sentimeter (laki-laki). Sedangkan berat badan idealnya adalah 7-11,5
kilogram (perempuan) dan 7,7-12 kilogram (laki-laki).
• Perubahan fisik
Di usia ini, kekuatan otot dan keseimbangan Si Kecil sudah
berkembang sehingga memudahkannya untuk berdiri tanpa bantuan
siapapun selama beberapa saat. Ia juga sudah bisa mengambil benda kecil
di antara ibu jari dan jari telunjuk. Kemampuan tersebut memungkinkan
dirinya untuk memberi makan sendiri, menulis dengan krayon, dan
membangun menara balok.
• Kemampuan berkomunikasi
Si Kecil sudah bisa mengucapkan kata pertamanya, bahkan
menyatukan dua kata sekaligus. Misalnya "mama", "papa", "mama
kemana", dan kata lainnya. Meskipun kosakatanya masih terbatas, di usia
ini ia sudah bisa melakukan perintah sederhana yang diminta ibu.
Misalnya memegang sendok sendiri, menumpuk balok mainan, dan
perintah sederhana lainnya.
• Kemampuan Sosial
Tipikal anak berusia 1 tahun adalah malu saat bertemu orang baru
atau yang tidak dikenalinya. Jadi, jangan heran jika Si Kecil akan lebih
senang berada di sekitar ibu dan menangis saat ibu hendak
meninggalkannya sendirian.
b. Anak Usia 2 Tahun
• Tinggi dan berat badan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak
berusia dua tahun adalah 80-92,9 sentimeter (perempuan) dan 81,7-93,9
sentimeter (laki-laki). Sedangkan berat badan idealnya adalah 9-14,8
kilogram (perempuan) dan 9,7-15,3 kilogram (laki-laki).
• Perubahan fisik
Kekuatan otot dan keseimbangan Si Kecil akan lebih terasah.
Perkembangan ini memungkinkan Si Kecil untuk berjalan lebih lancar,
berlari secara perlahan, dan melakukan lompatan kecil. Kemampuan
berkoordinasinya juga akan berkembang, sehingga di usia ini beberapa
anak sudah bisa membuka pintu, mendorong meja, hingga berganti
pakaian sendiri.
• Kemampuan berkomunikasi
Beberapa anak sudah bisa menyatukan beberapa kata sekaligus
meskipun masih terbata-bata. Jadi, jangan heran jika Si Kecil masih
menggunakan “bahasa bayi” atau kalimat yang tidak utuh saat berbicara.
Misalnya “mbim” untuk mobil, “sawat” untuk pesawat, “mamam” untuk
makan, dan kata-kata lainnya.
• Kemampuan Sosial
Si Kecil sudah lebih terbuka dengan orang baru di sekitarnya. Ia
akan tertarik untuk bermain dengan anak-anak lain, meskipun ibu perlu
membantunya untuk berkenalan dan bersosialisasi dengan lingkungan
barunya.
c. Anak Usia 3 Tahun
• Tinggi dan berat badan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak
berusia tiga tahun adalah 87,4-102,7 sentimeter (perempuan) dan 88,7-
103,5 sentimeter (laki-laki). Sedangkan berat badan idealnya adalah 10,8-
18,1 kilogram (perempuan) dan 11,3-18,3 kilogram (laki-laki).
• Perubahan fisik
Kebanyakan anak sudah dapat menggunakan kedua tangan, namun
ibu perlu menunjukkan preferensi yang jelas agar Si Kecil tidak bingung
harus menggunakan tangan kanan atau kiri untuk beraktivitas. Di usia ini,
kemampuan koordinasi antar otot juga sudah berkembang baik sehingga ia
sudah bisa melakukan kegiatan beragam seperti mengayuh sepeda,
menggunakan pensil, menggambar, dan aktivitas lainnya.
• Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan bahasa Si Kecil sudah meningkat seiring pertambahan
usia. Sehingga di usia ini, ia sudah bisa berbicara dalam kalimat singkat.
Inilah waktu yang tepat untuk ibu memperkenalkan huruf dan suara
padanya.
• Kemampuan Sosial
Daya imajinasi Si Kecil sudah mulai berkembang. Jadi, jangan
heran jika Si Kecil akan senang dengan permainan pura-pura atau bermain
dengan daya imajinasinya.
Jika Si Kecil sakit selama fase tumbuh kembangnya, ibu perlu
segera bicara dengan dokter. Saat ini, ibu sudah bisa memanfaatkan
aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan dimana melalui
Chat, dan Video/Voice Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App
Store dan Google Play sekarang juga.

D. Kebutuhan-kebutuhan Anak-anak
Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang yang optimal
meliputi Asuh, Asih, dan Asah yaitu:
1. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):
Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi,
kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan, olahraga, bermain dan beristirahat.
 Nutrisi: Harus dipenuhi sejak anak di dalam rahim. Ibu perlu memberikan
nutrisi seimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu
seimbang. Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling lengkap
dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama (ASI Eksklusif).
 Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung
dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 Kebersihan: meliputi kebersihan makanan,
minuman,udara, pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain dan transportasi
 Bermain, aktivitas fisik, tidur: anak perlu bermain, melakukan aktivitas
fisik dan tidur karena hal ini dapat
o merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang
metabolisme karbohidrat, lemak, dan proteiN
o merangsang pertumbuhan otot dan tulang
o merangsang perkembangan
 Pelayanan Kesehatan: anak perlu dipantau/diperiksa kesehatannya
secara teratur. Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan
SDIDTK minimal 2 kali setahun. Pemberian kapsul Vitamin
A dosis tinggi setiap bulan Februari dan bulan Agustus. Tujuan
pemantauan yang teratur untuk : mendeteksi secara dini dan
menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan tumbuh-kembang,
mencegah penyakit serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):


Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak dalam kandungan),
anak mutlak memerlukan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya
untuk menjamin tumbuh kembang fisik-mental dan psikososial anak dengan
cara:
 menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi,
 diperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya
 diberi contoh (bukan dipaksa)
 dibantu, didorong/dimotivasi, dan dihargai
 dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi dengan
kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/ hukuman)

3. Kebutuhan Stimulasi (ASAH):


Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin
kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian,
kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak. Dasar perlunya stimulasi
dini:
 milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan
dan belum ada hubungan antar sel-sel otak (sinaps)
 orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak
 bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)
 semakin sering di rangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak
 semakin banyak variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin
kompleks/luas
 merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk
mengembangkan multipel inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan
tinggi.- stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-
psikososial anak seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan etika,
kepribadian,
 ketrampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dst
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua faktor penting yang harus
dilewati oleh setiap manusia. Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan
besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh
yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang
dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana
aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-
orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak
yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,
diantaranya adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal
menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi)
sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.

B. Saran
Sebaiknya kita tidak memaksakan keinginan kita terhadap anak, tidak
memaksakan anak. Kita harus memperhatikan usia, kebutuhan dan
kemampuan anak dalam memberikan suatu pelatihan. Untuk itu kita harus
memiliki pengetahuan berupa mengetahui karakteristik perkembangan anak,
ciri-ciri anak, kebutuhan anak serta menjaga faktor-faktor yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, Bambang. dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta:


Universitas Terbuka.
Desmita. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2013
https://kumpulan-materi-kuliahku.blogspot.com/2016/07/makalah-perkembangan-
masa-kanak-kanak.html
http://ainunnajib1994.blogspot.com/2016/02/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
(2) (DOC) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK | Tri Rinie -
Academia.edu
melyloelha-box: TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA
KANAK-KANAK
http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021113-kebutuhan-
dasar-anak-untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal

Anda mungkin juga menyukai