a. Bising
Yang dimaksud dengan istilah ‘tuli akibat kerja’ yaitu gangguan pendengaran parsial
atau total pada satu atau kedua telinga yang didapat di tempat kerja. Termasuk dalam hal ini
adalah trauma akustik dan tuli akibat kerja karena terpajan bising.
Trauma akustik adalah gangguan pendengaran yang terjadi akibat terpajan oleh
satu/beberapa kali suara keras yang mendadak, biasanya dalam bentuk ledakan atau akibat
trauma langsung pada kepala/telinga, dapat mengakibatkan tuli konduktif/tuli sensorik,
sedangkan tuli akibat terpajan bising atau sering disebut gangguan pendengaran kumulatif,
selalu merupakan tuli sensorik yang diakbitkan pajanan bising terus-menerus selama jangka
waktu yang panjang (beberapa tahun).
b. Vibrasi
Vibrasi terjadi bila energi mekanis berasal dari getaran suatu benda ditransmisikan
pada suatu objek yang tetap. Dalam kesehatan kerja, seorang pekerja dapat terpajan pada 2
jenis vibrasi, yaitu vibrasi pada seluruh tubuh dan vibrasi segmental. Vibrasi pada seluruh
tubuh biasanya terjadi pajanan dengan mesin/peralatan berfrekuensi 0,5-4Hz, digolongkan
dalam bahaya kerja fisik, sedangkan vibrasi segmental dengan frekuensi 8-1000Hz,
digolongkan dalam bahaya kerja ergonomi.
Pencegahan
Besarnya akselerasi vibrasi mesin/peralatan bergantung pada baik/buruknya pemeliharaan
mesin/peralatan ataupun duduk dengan sikap janggal berkepanjangan. Pencegahannya
adalah dengan mengurangi transmisi, kurangi akselerasi vibrasi, memodifikasi tempat duduk
untuk mengurangi sikap yang janggal.