Anda di halaman 1dari 3

TUGAS I

DATA WAREHOUSE

Oleh :

IZZA AFKARINA
11651200414

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2019
1. Kerugian Data Warehouse
Jawab:
- Data Warehouse tidak cocok untuk data yang tidak struktur.
- Data perlu di extract, diubah, dan di load ke Data Warehouse, sehingga
membutuhkan waktu (delay) kerja untuk d Data Warehouse yang belum
terbentuk.
- Semakin lama masa hidup bisnis yang menggunakan Data Warehouse, maka
semakin banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memodifikasi
teknologi Data Warehouse atau perawatan berjalan datawarehouse.
- Jika data yang diambil lambat, maka data yang dimiliki di Data Warehouse tidak
berkulitas/ sehingga laporan tidak optimal.

2. Contoh perusahaan di Indonesia yang sudah menggunakan Data Warehouse, jelaskan


sedikit profil perusahaannya.
Jawab:
Contoh Perusahaan yang sudah menggunakan Data Warehouse adalah PT. SEMEN
PADANG.
PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV
Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan
pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan
dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama
periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan
pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya
pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses
basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen


Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik
Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia
(Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar
Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar
51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Indonesia.

Untuk dapat menghadapi persaingan bisnis global, PT. Semen Padang harus
dapat dengan cepat menggunakan data yang ada, baik historis maupun geografis. Oleh
karena itu, saat ini telah berkembang konsep baru yang dapat memberikan solusi
terhadap kebutuhan penyediaan data dan informasi bagi eksekutif dalam perusahaan.
Teknologi baru tersebut dikenal dengan data warehouse.

Data warehouse dapat membantu eksekutif dalam mengambil keputusan secara


cermat, cepat, dan akurat. Keuntungan dari menerapkan data warehouse adalah
kemampuan mengakses dataenterprise, kemampuan dalam konsistensi data,
kemampuan menampilkan hasil analisis secara cepat, menemukan gap antara
pengetahuan bisnis dan bisnis proses, mengurangi biaya administrasi, dan
menampilkan informasi yang memang dibutuhkan secara efektif (Nolan & Huguelet,
2000). Dengan adanya keuntungan yang dijanjikan oleh data warehouse maka akan
sangat membantu pihak manajemen perusahaan dalam membuat keputusan yang akan
berdampak pada kelangsungan hidup perusahaannya sendiri.

Arsitektur data warehouse penjualan di PT. Semen Padang dimulai dengan


mengumpulkan data yang berkaitan dengan penjualan yang bersumber dari berbagai
database seperti database penjualan, promosi, customer, dan produksi.

Setelah data dari berbagai database dikumpulkan, terhadap data tersebut


dilakukan ekstraksi sesuai dengan kebutuhan data warehouse yang akan dibangun.
Seperti dari database penjualan, data yang dibutuhkan adalah data penjualan dari tahun
2010 – 2011, data wilayah penjualan, data tipe pembayaran dan jenis penjualan.

Dari data yang sudah diekstraksi dilakukan proses transformasi data. Pada
proses transformasi dilakukan proses seperti merapikan data yang tidak konsisten
seperti pemberian kode customer, memperbaiki penamaan pada field, dan lain-lain.

Proses selanjutnya adalah data loading ke dalam gudang data yang sudah
dibangun dengan menggunakan script yang ada di SQL. Sehingga terbentuklah sebuah
data warehouse yang siap digunakan untuk menghasilkan informasi.

Dengan teknologi OLAP (OnLine Analytical Processing), dihasilkan beberapa


view yang disesuaikan dengan kebutuhan user diantaranya analisis penjualan
berdasarkan jenis semen tiap tahun, analisis penjualan berdasarkan wilayah penjualan
tiap tahun, analisis penjualan berdasarkan plant pengantongan semen tiap tahun,
analisis penjualan berdasarkan customer tiap tahun, analisis penjualan berdasarkan
bulan penjualan, dan analisis penjualan berdasarkan tahun penjualan.

Anda mungkin juga menyukai