KABUPATEN BANYUMAS
1
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);
7. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 37 Tahun 2018 tentang
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Banyumas;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam system pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan Desa.
5. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi
kewenangan berdasarkan hak asal-usul, kewenangan local berskala Desa,
kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
atau Pemerintah Daerah Kabupaten serta kewenangan lain yang dutugaskan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Kewenangan berdasarkan hak asal-usul adalah hak yang merupakan warisan
yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai
dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
7. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa
atau muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa.
8. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut APBDesa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa.
11. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
BAB II
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL
Pasal 2
Kewenangan desa berdasarkan Hak Asal Usul meliputi :
3
1. Sistem organisasi masyarakat adat;
2. Pembinaan kelembagaan masyarakat;
3. Pembinaan lembaga dan hukum adat;
4. Pengelolaan tanah kas desa; dan
5. Pengembangan peran masyarakat desa;
6. Menyelesaikan permasalahan hakatas tanah dan perdata;
7. Menyelesaikan sengketa antar masyarakat di luar pemilikan hak-hak
perdata;
8. Pencatatan dan inventarisasi kepemilikan ha katas tanah di desa;
9. Pengamanan penetapan batas pemilikan tanah milik masyarakat;
10. Pendayagunaan tanah-tanah desa untuk keperluan masyarakat desa;
11. Pengelolaan dan pengamanan kekayaan/aset desa;
12. Peningkatan budaya gotong royong masyarakat;
13. Bersih kuburan/makam;
14. Pelestarian adat istiadat dan seni budaya tradisional di Desa; dan
15. Pembinaan kerukunan hidup bermasyarakat;
16. Pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
17. Pengembangan lembaga-lembaga keuangan desa;
18. Pembinaan lembaga kemasyarakatan desa seperti kelompok pengajian,
kelompok tani dan lain-lain
19. Pembinaan lembaga ekonomi desa misalnya lumbung desa.
BAB III
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
Pasal 3
4
10. Pengelolaan air minum berskala Desa;
11. Pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa antar permukiman ke wilayah
pertanian;
12. Penegakan hukum dan system pengamanan lingkungan;
13. Pembangunan dan pemeliharaan kantor dan balai desa;
14. Penetapan batas dusun;
15. Pengembangan sistem administrasi dan informasi desa;
16. Pengembangan tata ruang dan peta social desa;
17. Pendataan penduduk, potensi desa dan pendayagunaan profil desa;
18. Pengelolaan dan pemanfaatan asset desa;
19. Pembangunan jalan-jalan desa;
20. Penghijauan desa;
21. Pengelolaan sarana dan prasarana desa;
22. Pengembangan ekonomi lokal desa;
23. Pengelolaan BUMDesa;
24. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan desa;
25. Pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan terpadu;
26. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;
27. Peningkatan pendidikan non formal;
28. Penanganan kebakaran hutan;
29. Pelayanan kesehatan dasar;
30. Pembinaan kepemudaan di desa;
31. Usaha ekonomi masyarakat;
32. Pengembangan pusat perekonomian desa, seperti pasar desa,
perkoperasian, perbankan dan lembaga keuangan lainnya;
33. Pemanfaatan sumber daya alam bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
34. Pengembangan industri rumah tangga;
35. Pemberdayaan seni budaya lokal;
36. Pemberdayaan kelompok masyarakat;
37. Kerjasama pemasaran produksi pertanian;
38. Pengembangan produk unggulan Desa;
39. Peningkatan kapasitas aparatur Desa, BPD dan lembaga-lembaga Desa
lainnya;
40. Fasilitasi dan penguatan kapasitas kelompok-kelompok masyarakat;
41. Penyuluhan program-program pemerintah dan sosialisasi berbagai
5
peraturan;
42. Penanganan Kebakaran hutan dan lahan;
43. Pengelolaan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK milik Desa;
44. Pengembangan teknologi tepat guna dan energy baru dan terbarukan
tingkat Desa;
45. Kewenangan lokal berskala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dan diurus oleh Desa.
BAB IV
PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA
Pasal 5
1. Substansi yang memerlukan pembahasan dengan BPD, diatur dalam
Peraturan Desa tersendiri;
2. Substansi yang tidak memerlukan pembahasan dengan BPD, diatur dalam
peraturan Kepala Desa atau langsung dengan Keputusan Kepala Desa.
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 6
b. Sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
PUNGUTAN DESA
Pasal 7
(1) Desa dapat melaksanakan pungutan dalam rangka peningkatan pendapatan
asli Desa sesuai dengan kewenangan Desa berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(2) Pungutan sebagaimana dimaksud ayat (1) dimasukkan di dalam rekening
Desa;
(3) Pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan
Desa.
6
Pasal 8
Kepala Desa menetapkan peraturan Kepala Desa dan /atau keputusan Kepala
Desa guna pelaksanaan pungutan desa sebagaimana dimaksud pasal 7 ayat (3).
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
Program kegiatan dalam perencanaan Desa yang ditetapkan sebelum ditetapkan
Peraturan Desa ini tetap berlaku sampai habis masa berlakunya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Purbadana
Ditetapkan di Purbadana
pada tanggal 08 November 2019
WARSITO
Diundangkan di Purbadana
pada tanggal 12 November 2019
Sekretaris Desa Purbadana
SURATMAN,SSi
7
8
9