PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintahan daerah menurut peraturan Kemendagri No 23 Tahun 2014 ialah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Otonomi daerah merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat agar
pemerintah daerah dapat mengelola pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan
dari pemerintah pusat. Otonomi daerah diberlakukan sejak dikeluarkannya UU. No
32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan UU No 33 Tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dengan
otonomi daerah, pemerintah daerah diharapkan semakin mandiri, mengurangi
ketergantungan terhadap pemerintah pusat, baik dalam hal pembiayaan
pembangunan maupun dalam hal pengelolaan keuangan daerah.
Pasal 4 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, menegaskan bahwa pengelolaan
keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan
memerhatikan asas keadilandan kepatutan. Kemampuan pemerintah daerah dalam
mengelola keuangan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan
pemerintah daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas-tugas pemerintah,
pembangunan, pelayanan, sosial masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu beradaptasi dalam mengikuti
perubahan tata kelola keuangan keuangan daerah. Untuk mengisi kekurangan dan
menyempurnakan Permendagri nomor 13 tahun 2006, pada tanggal 26 Oktober
2007, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Permendagri nomor 59 tahun 2007
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam permendagri nomor 13
tahun 2006 pengelolaan keuangan daerah yang diatur meliputi penyusunan
rancangan APBD, penetapan APBD, penyusunan dan penetapan APBD bagi daerah
yang belum memiliki DPRD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan
kas, penatausahaan keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,
pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah, dan
pengelolaan keuangan BLUD.
Dalam penelitian ini, penulis memilih Kabupaten Belitung Timur sebagai lokasi
penelitian