Sri Hania
Sri Hania
NIM : P07120117083
Seorang warga Tegal di Jawa Tengah tewas diduga akibat diberi cairan infus yang sudah
kadaluarsa oleh perawat saat menjalani perwatan di rumah sakit Mitra Siaga Tegal sehingga
kondisinya terus memburuk dan akhirnya tewas. Sementara itu pihak rumah sakit Mitra Siaga
mengatakan, pemberian infus kadaluarsa tersebut bukan merupakan kesengajaan. Solihul, warga
Surodadi, Tegal Jawa Tengah meninggal selasa (25/03/08) kemarin, di rumah sakit Harapan
Anda Tegal. Tangis keluarga korbanpun tak tebendung saat mengetahui korban sudah
meninggal. Istri korban Eka Susanti bahkan berkali-kali tak sadarkan diri. Salah satu keluarga
korban berteriak-teriak histeris sambil menunjukkan sisa infus kadaluarsa yang diberikan ke
korban saat menjalani el di rumah sakit Mitra Siaga Tegal sabtu pekan lalu tempat sebelumnya
korban dirawat. Pada kemasan infus tetera tanggal kadaluarsa 14 januari 2008. Keluarga korban
menuding pemberian infus kadaluarsa inilah yang menyebabkan korban meninggal. Pihak rumah
sakit dinilsi teledor karena memberiksn infus yang sudah kadaluarsa. Menurut keluarga korban
sejak diberi infus kadaluarsa, kondisi korban terus memburuk. Korban yang menderita gagal
ginjal awalnya dirawat di rumah sakit Mitra Siaga Tegal selam sepuluh hari. Karena tak kunjung
sembuh, pihak keluarga kemudian memutuskan merujuk korban ke RSI Islam Hrapan Anda
Tegal. Korban langsung menjalani perawatan di ruang ICU namun tiga hari menjalani perawatan
di ICU kondisi korban terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia. Direktur rumah sakit
Mitra Siaga Tegal, Dokter Wahyu Heru Triono mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan dalam
kasus infus kadaluarsa yang diberikan kepada paisen Solihul. Sementara itu keluarga korban
mengaku tetap akan enuntu pertanggung jawaban pihak rumah sakit atas terjadinya kasus ini.
Pasalnya, tidak saja telah kehilangan nyawa, namun keluarga korban tetap harus membayar biaya
perawatan sebesar 7 juta rupiah.