DESKRIPSI KASUS
Bab ini berisi tentang deskripsi kasus sebagai hasil selama proses
pengumpulan data yang dilakukan oleh praktikan dengan teknik wawancara dan
observasi. Kegiatan ini berlangsung saat kontak awal praktikan dengan klien hingga
dibuatnya rencana intervensi. Kegiatan yang lebih sering disebut dengan asesmen
1. Identitas Klien
Nama Klien : AM
Umur : 64 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 19 April 1955
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang Rangginang
Status : Janda
Alamat : Kampung Sukamaju RT07 RW05
Desa Cigugurgirang Kecamatan Parompong
Kabupaten Bandung Barat
Jumlah tanggungan :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 2 dari 2 Bersaudara
83
84
ditinggalkan suaminya 4 tahun lalu, sehingga sejak saat itu “AM” menjadi ibu dan
ayah bagi anaknya. Klien “AM” biasa hidup mandiri dan bekerja keras. Klien
rangginang, klien “AM” berpendidikan rendah yaitu hanya sampai kelas 3 SD,
klien mengaku hanya bisa membaca itupun tidak lancar dan hanya bisa menulis
anaknya sampai jenjang pendidikan dasar karena faktor ekonomi yang kurang,
namun klien “AM” merasa bahwa anaknya yang hanya menempuh pendidikan
sampai sekolah dasar mampu bekerja dan hidup sendiri dengan kondisi yang dapat
dikatakan cukup.
Pemilihan calon klien didasarkan atas rekomendasi dari pihak Rumah Zakat
yang dalam hal pemberdayaan ekonomi atau disebut program Senyum Mandiri
dikelola oleh pihak Mandiri Daya Insani serta dari pihak Desa Berdaya yang
praktikan mendapat 2 klien diseusaikan oleh gender dan selanjutnya dipilih secara
85
acak. Praktikan selanjutnya home visit ke rumah klien “AM”. Hasil yang didapatkan
masyarakat sebagai seorang lansia karena memang umurnya sudah memasuki usia
lanjut, klien dikenal sebagai pribadi yang ramah kepada masyarakat di sekitarnya.
Kondisinya yang sudah memasuki usia lanjut dan tinggal sendiri dirumahnya
mengobrol agar klien tidak merasa kesepian. Klien “AM” resmi menjadi klien
Klien “AM” merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara dari pasangan “R” (Alm)
dan “R” (Almh). Ayahnya meninggal dunia ketika klien berusia 40 tahun dan ibu
klien meninggal pada saat klien berusia 45 tahun karena sakit. Saat orang tua klien
masih hidup kebutuhan klien dibantu oleh kedua orang tuanya termasuk rumah
yang klien tempati sekarang adalah peninggalan kedua orang tuanya. Klien “AM”
hanya bersekolah hingga kelas 4 sekolah dasar dan kemudian klien menikah karena
perintah orang tuanya. Selanjutnya klien berusaha membuat dodol dan makanan
khas sunda lainnya bersama suaminya. Klien “AM” hanya mampu menyekolahkan
anaknya hingga Tamatan Sekolah Dasar. Klien “AM” mengaku tidak mampu untuk
membayar uang untuk biaya sekolah anaknya karena untuk memenuhi kebutuhan
berikut ini terlebih dahulu praktikan akan menggambarkan susunan keluarga klien
Dari hasil genogram di atas, dapat dilihat bahwa klien “AM” dengan dengan
kedua orang tuanya. Semasa kedua orang tua klien “AM” masih hidup, klien sangat
bergantung kepada kedua orang tuanya. Klien “AM” pernah menikah dua kali.
Pernikahan pertamanya berjalan baik selama 4 tahun, sebalum ada gadis yang
bekerja bersama suaminya mulai menggoda dan merebut suaminya darinya. Klien
“AM” merasa terpukul saat harus bercerai dengan suami pertamanya, dua tahun
dan ia menemukan seseorang yang dianggap cocok untuk menemani hidupnya yaitu
dua anak yaitu “S” dan “D” dari pernikahan keduanya klien “AM” mempunyai satu
87
orang anak yaitu “E”, sebenernya dari pernikahan keduanya ini klien “AM”
mempunyai dua orang anak namun anak bungsunya tidak terselamatkan karena
Dari ketiga anak klien “AM”, yang paling dekat dengan klien “AM” adalah
anak keduanya yaitu “D” karena ia sering sekali mengunjungi klien “AM” karena
tempat tinggalnya yang dekat dengan klien “AM” dan anak keduanya paling sering
membantu dalam proses pembuatan rangginang usaha klien “AM”. Suami klien
“AM” yang kedua yaitu “D” meninggal 4 tahun yang lalu, hal ini yang
mengakibatkan klien “AM” merasa sangat terpukul karena selama ini usahanya
selalu dikerjakan bersama suaminya, saat suaminya telah meninggal klien “AM”
harus mengerjakan semuanya sendiri terlebih ketinga anaknya yang sudah tidak
tinggal bersama dengan ia. Klien “AM” sering mengeluh merasakan sakit pada
bagian kakinya jika beraktivitas terlalu berat karena asam urat yang diritanya.
kandungnya sangat renggang hal ini terjadi karena kakak kandung “AM”
menganggap bahwa kehidupan “AM” lebih baik dari pada hidupnya sehingga ia
tidak pernah mau berkunjung ke rumah klein “AM” namun anak – anak dan cucu
dari kakak klein “AM” masih sering mengunjungi klien “AM” untuk mengobrol
Alat asesmen yang digunakan praktikan adalah Social Road Life Map, fungsi
dari alat ini adalah untuk menggali informasi mengenai perjalanan hidup dan
mencari tahu peristiwa penting dalam perjalanan hidup klien “AM” yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi klien hingga saat ini, kurva
atau sedih sedangkan kurva keatas menggambarkan kebahagiaan yang dialami klien
“AM”.
Klien “AM” mulai merasa terpuruk saat harus berpisah dengan suami
pertamanya, terlebih karena umur pernikahannya yang masing terbilang baru. Klien
“AM’ merasa bangkit kembali saat menikah kembali karena suaminya menjadi
patner yang baik dalam memulai usahanya. Klien mengalami kesedihan lagi karena
anak bungsunya harus meninggal karena lahir prematur dan tidak mendapat
pertolongan medis.
89
Di tahun 1999 usaha awug dan dodol klien “AM” mengalami perkembangan
pesat sampai pengiriman ke luar kota hal ini tentu menggemberikan bagi klien
“AM”. Klein merasa sedih dan mulai kesepian saat semua anaknya telah
cucu klien “AM” lahir dan sering mengunjungi rumah klien “AM” sehingga klien
Di tahun 2015 suami klien S meninggal hal ini yang membuat klien “AM”
merasa sangat terpuruk karena harus menjali hidup sendiri, di tahun 2017 klien
kebangkrutan sehingga klien “AM” harus mencari pasar yang baru. Setahun
kemudian pada tahun 2018 cucu yang paling dekat dengan klien “AM” mengalami
penipuan tentunya hal ini membuat klien “AM” merasa sedih. Di tahun 2018 pula
klien “AM” mendapat pasar baru dair Tutugan sehingga hasil penjualannya
meningkat.
1. Keberfungsian Biologis
Klien “AM” adalah seorang Ibu berusia 55 tahun yang mempunyai berat
badan ± 70 kg dan ± 150 cm. Keadaan fisik klien “AM” terlihat normal artinya
tidak ada kecacatan yang dapat mengganggu aktivitas klien sehari-hari. Dari
segi penampilan, badan klien terlihat gemuk, kulit berwarna sawo matang,
karena sudah memsuki fase lanjut usia sehingga kulitnya mulai mengalami
Cara berkomunikasi klien hanya bisa menggunakan bahasa sunda, hal ini
sunda. Secara medis klien “AM” memiliki riwayat penyakit yaitu asam urat,
mudah lelah karena faktor usia yang sudah memasuki usia lanjut. Kondisi
rumah klien “AM” terbilang rapih walaupun banyak debu yang masuk karena
2. Keberfungsian Psikologis
Menurut pengakuan klien sendiri dia adalah tipe orang yang mudah dekat
dengan orang lain dan menerima segala perlakuan orang lain. Klien sangat
klien “AM” terkadang tidak stabil, ini terlihat ketika praktikan mewawancarai
tangguh dan pekerja keras. Klien “AM” juga meluapkan emosinya saat
sehingga sangatlah kurang dalam ilmu pengetahuan. Klien “AM” juga tidak
perekonomian yang rendah sehingga anak “AM” pun hanya menjadi buruh dan
penguasaha makanan seperti klien “AM”. Walaupun klien “AM” tidak pernah
mendapat pelatihan namun rangginang buatannya memiliki rasa yang enak dan
laku di pasaran.
3. Keberfungsian Sosial
Saat ini klien “AM” tinggal sendiri di rumahnya. Untuk melihat hubungan
tools assessmen. Berikut ini adalah gambaran hubungan klien “AM” dengan
Ketua
RT
harmonis karena kecemburuan yang diciptakan oleh kakak kandung klien yang
merasa bahwa hidupnya tidak bahagia seperti kehidupan klien. Namun anak –
anak dan cucu dari kaka klien masih sering bermain dan mengunjungi klien,
92
klien mengaku ikhlas dan tabah atas perlakuan kakak kandungnya. Dari ketiga
anak klien anak keduanya yang paling dekat dengan klien, paling sering
mengunjungi klien karena memang jaraknya paling dekat dengan rumah klien
serta sering membantu klien dalam proses pembuatan rangginang sampe proses
pembungkusannya.
Klien “AM” sangat dekat dengan penerima manfaat dari rumah zakat
yang sejenis yaitu sesama produk makanan ringan seperti keripik dan rempeyek,
klien sering berdiskusi mengenai pembelian bahan yang murah untuk pembuatan
dan sering kali jika pemesanan banyak dan tidak mampu dikerjakan oleh klien
penyaluran bantuan dari rumah zakat, relawan inspirasi juga sering mengunjungi
kebahagiaan yang membuat hidupnya menjadi tidak sepi lagi. Klien “AM” setiap
sore hari sering mengunjungi warung yang ada didepan rumahnya untuk sekedar
terbukti dengan banyaknya bantuan yang diberikan warung tersebut saat klien
mengalami kesulitan modal usaha. Hubungan klien kurang baik dengan Ketua
RT setempat karena klien merasa tidak pernah mendapat bantuan sama sekali
walaupun kondisinya janda dan hidup sendirian, dan setiap ada acara di
4. Keberfungsian spiritual
sholat wajib 5 waktu di rumah. Sebelum dirinya sering mengalami sakit karena
faktor usia, klien “AM” selalu mengikuti pengajian diberbagai daerah dan
mengikuti salat di masjid namun sekarang karena fisiknya yang tidak kuat lagi
Menurut klien “AM” saat beribadah adalah saat yang tepat untuk mengadu
segala masalh dan klien akan merasa lebih tenang setelah melakukan ibadah
seperti sholat, mengaji dan berdoa kepada Tuhan. Klien “AM” juga tidak
ditinggal meninggal oleh suaminya secara tiba – tiba tanpa menderita penyakit
apapun, dan klien “AM” juga ikhlas mengenai hubungannya yang tidak
harmonis dengan kakak kandungnya sendiri, menurut klien “AM” masih ada
Kondisi sosial keluarga “AM” kurang baik. Ayah “AM” dan Ibu “AM”
telah meninggal dunia, sebelum meninggal dunia klien “AM” sangat bergantung
kepada kedua orang tuanya. Sedangkan suami “AM” telah meninggal dunia 4
tahun silam semenjak itu klien harus memenuhi kebutuhannya sendiri. Hubungan
dengan saudara kandung satu – satunya yaitu kakak klien “AM” dapat dikatan tidak
harmonis karena kakak klien tidak pernah mengunjungi klien walaupun rumah
mereka jaraknya sangat dekat, kakak klien sudah sejak lama menganggap bahwa
kehidupan klien “AM” sangat bahagia hal tersebut yang membuat kakak klien
94
mengalami keirian sampai sekarang, bahkan saat klien “AM” mengalami maslah
Situasi sosial keluarga “AM” saat ini adalah klien menjadi orang tua tunggal
dan tinggal sendiri karena anak – anaknya telah berkeluarga dan hidup memisah
darinya. Dari ketiga anak klien yang paling sering mengunjungi klien adalah anak
kedua klien karena anak klien “AM” yang lain jaraknya cukup jauh dari rumah klien
dan memiliki kesibukan yang cukup memakan waktu. Klien sudah sering kali
diajak untuk tinggal bersama anak kedunya namun klien merasa akan merepotkan
dan lebih memilih tinggal sendiri dirumahnya dengan perekonomian rendah dan
hidup sederhana dengan rumah terbuat dari bilik dan lantai yang hanya disemen.
4.6 Gambaran kondisi Ekonomi, Politik, dan Sosial Budaya dalam Hubungan
Masalah Klien.
Klien “AM” tergolong warga yang tidak mampu. Kedua orang tua klien
“AM” hanya bekerja sebagai pedagang dan buruh serabutan. Sehingga klien
penjualan rangginang ini pun hanya menunggu jika ada pesanan dating
kerumah tidak berjualan setiap hari disuatu tempat. Kondisi keluarga klien
“AM” yang kekurangan dalam segi biaya membuat klien “AM” hanya
mengikuti arahan dari kedua orang tuanya untuk menikah. Klien “AM”
memberi sayuran atau makanan untuk klien “AM” karena klien tinggal sendiri
dan masyarakat disekelilingnya sering kali merasa iba. Menurut klien “AM”
upah yang didapatkan setiap harinya kisaran Rp 30.000/hari tidak cukup untuk
Orang Tidak Mampu bahwa fakir miskin dan orang tidak mampu meliputi :
membeli sayur (kol dan kangkung) dan beras. Klien “AM” makan
d. Tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun untuk setiap
mebelikan, biasanya hal ini terjadi saat momen Idul Fitri, namun hal
tersebut pun tidak pasti karena anak klien ada kelebihan uang setelah
bagian depan rumah saja dan ¾ bambu yang dianyam sehingga apabila
terdapat angin kencang masuk ke sela-sela dinding dan jika hujan deras
disampingnya.
j. Mempunyai sumber air minum berasal dari sumur atau mata air tak
disebelahnya.
2. Kondisi politik
atau media yang bisa digunakan klien dalam mengungkapkan pendapat memang
ada, kegiatan rapat dan kumpul dengan ketua RT dan RW rutin dilakukan setiap
bulan. Namun rapat tersebut hanya untuk bebrapa orang saja yang mendapat
sehingga klien tidak memiliki hak untuk mengikuti rapat rutin tersebut.
didengar pendapatnya. Namun dalam pemilihan perangkat desa dll klien “AM”
yang usianya memasuki usia lanjut masih dapat menggunakan hak pilihnya.
Klien berasal dari suku sunda. Klien “AM” merupakan penduduk asli
masih kental. Penduduk yang satu akan bekerja sama menolong penduduk yang
lainnya jika terdapat masalah. Klien “AM” mengatakan jiwa gotong royong
merasa sangat terbantu jika mengalami kendala seperti mendapt bantuan untuk
memenuhi kebutuhan pokok. Klien “AM” sangat suka berkumpul dan bercerita
99
rumahnya untuk mengusir rasa kesepian jika hanya sendirian dan berdiam
dirumah saja.
yang jauh lebih baik dibandingkan wirausaha miliknya sehingga klien merasa
tidak layak untuk bersaing dengan para wirausaha yang sejenis dengan usaha
milik klien. Menurut klien usaha sejenis lainnya sudah memasuki penjualan
mengetahui segment pasar yang akan dituju klien dalam menjual hasil
secara rutin. Klien hanya menunggu dirumah jika ada pesanan ia baru akan
100
dan pasar namun justru tidak laku dan klien harus mengalami kerugian.
pasar dari Jakarta bisa memesan ribuan bungkus rangginang dari klien “AM”.
Produk klien “AM” yang sudah sampai dikirimkan di luar kota namun belum
kesulitan jika ingin memesan kembali pada klien dan tidak mengetahui nama
produknya, menurut klien labeling produk sulit dan tidak dapat dilakukan oleh
klien.
Fisik klien “AM” yang sudah memsuki usia lanjut sering mengeluhkan sakit
pada beberapa bagian tubuhnya seperti pinggang, kaki, dan tangan jika bekerja
terlalu keras sehingga hasil produksi klien saat ini kurang. Sebelum suami klien
meninggal produksinya jauh lebih banyak karena klien tidak bekerja sendiri.
Klien “AM” sering merasa pesimis dalam mendapatkan modal yang cukup
hidupnya masih kurang. Oleh karena itu klien membutuhkan sistem sumber
waktu seharian.
kedepannya.
ada di dalam diri klien dan merupakan pandangan dari diri klien terhadap masalah
yang dirasakan olehnya. Hasil asesmen biologis, psikologis, sosial, dan spiritual ,
wawancara serta observasi yang telah praktikan lakukan diketahui bahwa asesmen
tersebut tidak hanya pada aspek individu dari klien tersebut namun, ada aspek –
aspek lainnya yang berdampak kepada masalah klien khususnya pada kemandirian
Gejala - gejala masalah yang timbul dari diri klien membuat praktikan tidak
melainkan ada beberapa faktor dalam diri klien yang perlu diatasi.
Klien “AM” berpendidikan rendah yaitu hanya sampai kelas 3 SD, klien
mengaku hanya bisa membaca itupun tidak lancar dan hanya bisa menulis namanya
sendiri sehingga ia merasa bahwa tidak memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Suami klien “AM” yang kedua yaitu “D” meninggal 4 tahun yang lalu, hal
ini yang mengakibatkan klien “AM” merasa sangat terpukul karena selama ini
102
usahanya selalu dikerjakan bersama suaminya, saat suaminya telah meninggal klien
“AM” harus mengerjakan semuanya sendiri terlebih ketinga anaknya yang sudah
tidak tinggal bersama dengan ia. Klien “AM” sering mengeluh merasakan sakit
pada bagian kakinya jika beraktivitas terlalu berat karena asam urat yang diritanya.
Setelah suaminya meninggal klien merasa sangat kesulitan baik dalam menjalankan
usaha dan menlajutkan kehidupannya. Hal ini berdampak kepada perasaan klien
yang menganggap bahwa sudah tidak ada lagi bantuan dan ia merasa tidak bisa
kandungnya sangat renggang hal ini terjadi karena kakak kandung “AM”
menganggap bahwa kehidupan “AM” lebih baik dari pada hidupnya sehingga ia
tidak pernah mau berkunjung ke rumah klein “AM”. Hal ini membuat klien malas
miliknya sehingga klien merasa tidak layak untuk bersaing dengan para wirausaha
yang sejenis dengan usaha milik klien. Menurut klien usaha sejenis lainnya sudah
memasuki penjualan online dengan berbagai varian sedangkan klien hanya menjual
versi originalnya saja dan takut untuk mengembangkan variasi produk lainnya
kurang. Oleh karena itu klien membutuhkan sistem sumber lain yang dapat
Klien dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik dilingkungannya namun
hal ini terkadang dislaah artikan oleh beberapa orang disekelilingnya. Ada beberapa
tetangga klien “AM” yang masih menawar harga ranginang dan rangginang klien
dan beberapa ada yang mengambil barang terlebih dahulu dan membayarnya
belakangan, hal tersebut menyebabkan perekonomian dari klien “AM” dan sulit
Berdasarkan dari gejala – gejala masalah yang dirasakan oleh klien seperti
takut memulai sesuatu, tidak berani mengambil keputusan, ragu, tidak bebas
bertindak sesuai keinginan dan kebutuhan sendiri tanpa bantuan orang lain, kurang
kreatif dan inovatif, memiliki kepercayaan diri rendah serta tidak memiliki
kepuasan atas usaha yang telah ia lakukan, maka diketahui yang menjadi
permasalahan klien adalah rendahnya rasa kemandirian klien karena ia merasa tidak
pengembanagan usaha kedepannya agar klien dapat berkembang dan terhindar dari
kerugian.
104
“AM” serta berdasarkan gejala-gejala yang dialami klien ”AM” selama ini,
praktikan menyimpulkan bahwa fokus masalah yang dialami klien “AM” yakni:
peningkatan ekonomi ini agar klien juga bisa terus meningkatan produknya sebagai
merupakan orang yang memiliki semangat tinggi dan ramah pada lingkungan di
sekelilingnya. Klien “AM” merupakan pribadi yang tabah dan ikhlas dalam
menjalai kehidupannya, terlihat dengan sikap tabah dan ikhlas klien menghadapai
hubungannya yang tidak harmonis dengan kakak kandungnya, saat suami klien
meninggan serta saat anak – anaknya telah pergi meninggalkannya sendiri dirumah.
Motivasi serta dukungan dari keluarga juga masih sangat kurang, karena klien
orang tua klien “AM” meninggal mereka lah yang membantu klien dalam
memenuhi kebutuhannya.
Masalah yang dialami klien “AM” pasti menimbulkan suatu timbal balik,
dimana penyebab masalah yang ditimbulkan pasti ada sebuah penyebab yang
105
menghasilkan masalah tersebut dan dari penyebab itu akan ada akibat yang pasti
ditimbulkan, berikut ini penyebab dan dampak masalah yang dialami oleh klien
“AM” :
1. Penyebab Masalah
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri klien “AM”
klien pada saat ini. Berikut ini beberapa faktor-faktor internal yang
Produk klien memiliki rasa yang enak hal ini didapat dari penuturan
para tetangga yang sering membeli produk klien, nemun klien masih
yang tepat.
dengan kerja keras dan upaya yang harus klien capai. Klien juga
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan penyebab yang datang dari luar diri seseorang
keluarganya :
2) Status Ekonomi
2. Akibat Masalah
Akibat yang ditimbulkan dari masalah yang dihadapi oleh klien “AM” yaitu
keluarga klien “AM”akan terus menerus ada. Selain itu klien “AM” belum
usaha dan penjualannya. Akibat yang ditimbulkan lainnya yaitu klien “AM”
jika kapasitas diri dan pengetahuan yang dimiliki oleh klien masih rendah,
3. Usaha yang klien jalani akan tetap sama dan tidak menemukan variasi lain
praktikan juga akan menjelaskna mengenai potensi peluang klien terhadap aspek-
aspek potensi dan sumber yang dimiliki oleh “AM”. Potensi dan sumber yang
masalahnya. Potensi dan sumber yang dimiliki terbagi menjadi dua bagian yaitu
sumber internal dan sumber eksternal yang dimiliki oleh klien. Berikut praktikan
akan menjelaskan beberapa potensi dan sumber yang dapat digunakan sebagai aset
a. Potensi
Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan oleh praktikan, potensi yang
3) Klien “AM” memiliki keinginan untuk berubah dan juga bersedia untuk
5) Segi sosial, dimana klien “AM” jiwa sosial yang sangat tinggi suka menolong
b. Sumber
“AM” adalah :
109
1) Sumber Internal
Potensi dan sumber internal adalah kekuatan yang datangnya dari diri klien
2) Sumber Eksernal
Potensi dan sumber eksternal adalah kekuatan yang datangnya dari luar seperti
penyelesaian masalah dari klien “AM” dimana potensi serta sumber tersebut
dijabarkan melalui :
“D” merupakan anak kedua dari klien “AM” yang berusia 38 tahun. “D”
juga memiliki kondisi fisik yang sehat dan memiliki keterampilan yang
sama dengan klien “AM” yaitu ahli dalam pembuatan berbagai jenis
makanan, “D” sering kali dimintai bantuan untuk membuat makanan dalam
berbagai acara oleh masyarakat disekitarnya. “D” adalah anak dari klien
“AM” yang paling sering mengunjungi klien karena jarkanya yang paling
dekat dan “D” adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja sehingga bisa
kapan saja mngunjungi klien “AM”. “D” juga sering membantu pembuat
b) Rumah Zakat
diberikan.
c) PKK
membantu dalam promosi produk yang ada di desa dengan mengikuti bazar
maupun kegiatan tertentu. Termasuk dalam hal ini produk klien “AM” yang
bagi klien “AM”, salah satunya tawaran mengenai kios yang dimiliki oleh
sehingga klien akan semakin termotivasi dan percaya diri dalam menjalani proses
a. Mencari pasar produk yang lebih besar agar penjualan klien “AM” meningkat
b. Menambah bantuan tenaga dalam proses pembuatan produk, dalam hal ini
anak klien “AM” yaitu “D” dapat membantu karena memang memiliki
keahlian yang sama dengan klien dan jarak tempuh D dengan rumah klien
dekat.
masyarakat dan konsumen yang telah membeli produk klien “AM” dapat
membeli lagi produk tersebut dan pesar klien “AM” tentunya akan semakin
luas.
kepada klien mengenai evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan selama ini
dan rencana kedepan serta komitmen untuk melaksanakan segala yang sudah
direncanakan.
pemecahan masalahnya
“AM” untuk mendukung segala hal yang bersifat positif demi perubahan
klien agar klien mau dan mampu berusaha untuk merubah dirinya sehingga
menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan juga menjadi lebih baik
daripada sebelum-sebelumnya.