Nim : 16.24.109
Matkul : Hukum Administrasi Perencanaan
Tugas : Materi 6 Penata Gunaan Tanah
Pengertian
Penatagunaan tanah merupakan rangkaian kegiatan untuk mengatur peruntukan, penggunaan dan
persediaan tanah secara berencana dan teratur sehingga diperoleh manfaat yang lestari, optimal,
seimbang dan serasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan negara.
Penatagunaan Tanah berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 yaitu pola
pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang
berujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan
pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil.
Dalam Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 14 dan 15 penatagunaan tanah dilakukan agar tanah
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi negara dan rakyat, dalam bentuk rencana umum dan terperinci mengenai persediaan,
peruntukan dan penggunaan tanah dalam wilayah RI untuk berbagai keperluan hidup rakyat dan
negara, termasuk kewajiban untuk memelihara atau melestarikan sumberdaya alam tersebut
Yang meliputi pengumpulan data lapangan yang menyangkut tentang penggunaan, penguasaan,
dan ke-mampuan fisik tanah, pembuatan rencana/pola penggunaan tanah untuk kepentingan
pembangunan dan pengawasan serta keterpaduan di dalam pelaksanaanya.
Ini mengandung konsekuensi bahwa penggunaan tanah harus dilakukan atas dasar prinsip-prinsip
tertentu. Prinsip-prinsip tersebut ialah lestari, optimal, serasi dan seimbang.
Nama : Rio Agustino Mbabho Bango Santoso
Nim : 16.24.109
Matkul : Hukum Administrasi Perencanaan
Tugas : Materi 6 Penata Gunaan Tanah
3. Adanya tujuan yang hendak dicapai
Ialah untuk tercapainya sebesar-besar kemakmuran rakyat menuju masyarakat yang adil dan
makmur
Berdasarkan ketentuan PP No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah tujuan dari
penatagunaan tanah ialah pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan
masyarakat secara adil.
2. Mewujudkan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah agar sesuai dengan arahan
fungsi kawasan dalam RTRW
4. Menjamin kepastian hukum untuk memanfaatkan tanah bagi masyarakat yang mempunyai
hubungan hukum dengan tanah sesuai dengan RTRW yang telah ditetapkan
Maksudnya setiap kegiatan yang me-merlukan tanah harus diperhatikan mengenai data
kemampuan fisik tanah untuk mengetahui sesuai tidaknya ke-mampuan tanah tersebut dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan
Maksudnya setiap harus melaksanakan kewajibannya memelihara tanah yang dikuasainya. Hal ini
untuk mencegah menurunnya kualitas sumber daya tanah yang akirnya akan timbul kerusakan
tanah.
Nama : Rio Agustino Mbabho Bango Santoso
Nim : 16.24.109
Matkul : Hukum Administrasi Perencanaan
Tugas : Materi 6 Penata Gunaan Tanah
3. Mengusahakan adanya penggendalian ter-hadap perkembangan kebutuhan masyarakat
akan tanah
Pengendalian ini dilakukan untuk meng-hindari konflik kepentingan akibat peng-gunaan tanah.
Mengusahakan agar terdapat jaminan kepastian hukum bagi hak-hak atas tanah warga masyarakat.
4. Jaminan kepastian hukum penting untuk melindungi warga masyarakat yang tanahnya
diambil untuk kepentingan proyek pem-bangunan.
Berdasarkan penjelasan Pasal 13 ayat (5) PP No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,
bahwa pedoman teknis penggunaan tanah bertujuan untuk menciptakan penggunaan dan
pemanfaatan tanah yang lestari, optimal, serasi dan seimbang (LOSS)
1. Lestari
Tanah harus dimanfaatkan dan digunakan dalam jangka waktu yang lama yang akan berdampak
pada:
b. Agar supaya generasi yang sekarang dapat memenuhi kewajibannya untuk mewarislan
sumber daya alam kepada generasi yang akan datang
2. Optimal
Pemanfaatan tanah harus mendatangkan hasil atau keuntungan ekonomis yang setinggi-tingginya
Suatu ruang atas tanah harus dapat menampung berbagai macam kepentingan pihak-pihak,
sehingga dapat dihindari adanya pertentangan atau konflik dalam penggunaan tanah
✓ Penatagunaan tanah ini merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten /Kota yang
telah ditetapkan seperti tercantum pada pasal 3 mengenai tujuan dari penatagunaan tanah.
Dari sini dapat kita telaah bahwasannya, penatagunaan tanah merupakan ujung tombak dalam
mengimplementasikan RTRW di lapangan. Hal ini didasarkan bahwa, dalam setiap jengkal tanah,
pada hakekatnya telah melekat hak kepemilikan tanah, sehingga untuk mewujudkan RTRW dalam
setiap jengkal tanah mau tidak mau harus berinteraksi dengan pemegang hak atas tanah tersebut.
✓ Posisi penatagunaan tanah juga semakin jelas seperti yang termaktub dalam Pasal 33 UU
No.26/2007 Tentang Penataan Ruang, dimana pemanfaatan ruang mengacu pada rencana
tata ruang yang dilaksanakan dengan penatagunaan tanah, penatagunaan air, dan
penatagunaan udara.
✓ Pada hakekatnya, tanah sebagai unsur yang paling dominan dalam penataan ruang, telah
dilandasi dengan PP, memiliki peran yang paling strategis dalam mewujudkan penataan
ruang.
✓ Namun demikian, penatagunaan tanah belum begitu dilibatkan dalam proses penyusunan,
implementasi maupun pengawasan penataan ruang → Hal ini terbukti dari banyaknya tata
ruang yang tidak dilaksanakan di lapangan. Seharusnyalah, mulai sekarang, kita bersama-
sama harus lebih memikirkan juga bagaimana implementing di lapangan.
✓ Penatagunaan tanah memiliki dua peran utama dalam mewujudkan rencana tata ruang guna
kepentingan masyarakat secara adil.
Makro, penatagunaan tanah bersama-sama dengan instansi lain baik pusat maupun daerah,
bekerja sama untuk merumuskan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Nama : Rio Agustino Mbabho Bango Santoso
Nim : 16.24.109
Matkul : Hukum Administrasi Perencanaan
Tugas : Materi 6 Penata Gunaan Tanah
penataan ruang. Hal ini terwujud dalam pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang
Nasional (BKPRN) maupun didaerah (BKPRD). Perlu diketahui bahwa sampai dengan hari
ini, penatagunaan tanah yang diemban oleh Badan Pertanahan Nasional (Direktorat
Penatagunaan Tanah), masih merupakan instansi vertikal. Kondisi ini lebih memudahkan
kontrol maupun koordinasi antara penatagunaan tanah nasional maupun daerah. Selain itu
penatagunaan tanah juga bertugas untuk menyusun neraca penatagunaan tanah. Di dalam
neraca ini terdapat evalusai kesesuaian RTRW dengan penggunaan tanah saat ini, serta
ketersediaan tanah untuk pembangunan didasarkan pada RTRW, penggunaan, dan penguasaan
tanah. Neraca ini tentunya sangat berguna dalam revisi dan evaluasi RTRW.
Mikro adalah implementing penatagunaan tanah dalam pada administrasi pertanahan. Di sini
peran penatagunaan tanah semakin jelas, dimana secara langsung dalam administrasi
pertanahan, penatagunaan tanah dapat terlibat langsung dalam proses administrasi pertanahan.
Proses-proses administrasi pertanahan mulai dari penerbitan hak, pemindahan hak, pelepasan
hak, dan lain-lain, kesemuanya harus mengacu pada rencana tata ruang wilayah. Dalam
penyelenggaraan penatagunaan tanah, dapat ditempuh melalui penataan kembali, upaya
kemitraan, dan pe-nyerahan dan pelepasan hak atas tanah kepada negara. Dalam hal pembinaan
dan pengendalian penatagunaan tanah dapat ditempuh melalui pemberian insentif dan
disinsentif