Anda di halaman 1dari 24

BAB.

VII
PUMPING AND COMPRESSING
A. POMPA
1. Macam dan Karakteristik Pompa
Dalam sistem aliran fluida sering kali perlu ditambahkan
energi untuk mempertahankan kecepatan alirannya. Alat pembagkit
energi tesebut berupa pompa atau komperesor. Dengan alat
tersebut berarti sistim menerima energi dari lingkungan (-w ).
Energi yang di tambahkan digunakan : untuk mengganti tenaga
yang hilang karena adanya gesekan, untuk menaikkan kecepatan,
untuk menaikkan tekanan atau untuk mengalirkan fluida tersebut.
Jika fluidanya cairan atau slury, alat yang digunakan disebut
dengan pompa. Sedangkan jika fluidanya gas (ρ<<, η<<,
compressibility>>) digunakan alat comperessor, fan atau blower
(tergantung pada kenaikkan tekanan yang di butuhkan).
Alat untuk mengambil tenaga ( kerja ) dari system ( w )
sering disebut dengan engine, turbine, water wheel, wind mill dsb.
Ada empat bentuk karakteristik pompa / comperessor :
a. Kapasitas : Jumlah fluida yang mengalir / waktu
b. Kenaikkan tekanan, sering disebut dengan head = energi yang
ditambahkan per satuan berat fluida.
c. Power : energi yang di konsumsi oleh mesin per satuan
waktu.
d. Efficiency : Energi yang di terima oleh fluida per energi yang di
konsumsi oleh mesin.
Dalam industri, aliran zat cair dapat disebabkan oleh:
a. Adanya gaya sentrifugal
b. Volumetric displacement yang dapat dikerjakan oleh alat
mekanis ataupun oleh zat cair yang lain
c. Impuls scara mekanis
d. Adanya pemindahan momentum dari zat cair yang lain

77
e. Gaya elektromagnetik
f. Gaya grafitasi

Berdasarkan prinsip kerjanya pompa di bagi dalam 5 jenis :


a. Pompa desak (Reciprocating pumps) banyak di jumpai
(popular) (rotary pumps)
b. Pompa centrifugal
c. Pompa sekrup
d. Pompa aliran pusar
e. Jenis yang lainnya

a. Pompa Desak
Perpindahan zat cair disebabkan karena pembesaran
dan pengecilan kembali ruang pompa. Aliran volume cairan
dapat dikatakan tidak tergantung dari tekanan yang di
bangkitkan dalam volume cairan.
Pompa desak dapat di bagi menjadi dua kelompok :
a) Pompa desak dengan gerakan berputar ( Rotary pumps)
b) Pompa desak dengan gerakan bolak-balik ( Reciprocating
pump )

a. Pompa desak dengan gerakan berputar terdiri dari :


1) Pompa roda gigi ( gear pump )
2) Pompa dinding ( sliding – vane pump)
3) Pompa ulir

1) Pompa Roda Gigi


Pompa roda gigi mempunyai dua buah roda gigi
dengan penggigian luar. Salah satu dari dua poros yang
di pasangi roda gigi digerakkan, dengan ini akan
menggerakkkan poros roda gigi yang lain. Ketika roda
gigi berputar pada Z zat cair masuk diantara gigi terbuka,

78
kemudian zat cair di bawa berputar dalam rongga gigi
dan dikempakan pada p.

Kebanyakan pompa roda gigi mempunyai bentuk


seperti ini, tetapi ada juga pompa roda gigi yang
mempunyai tiga buah roda gigi atau lebih dengan poros
dari roda gigi yang di tengah yang di gerakkan.
Bentuk lain dari pompa roda gigi di atas adalah
pompa roda gigi dengan sebuah roda gigi besar dengan
penggigian dalam didalamnya terdapat roda gigi kecil
dengan penggigian kecil dengan penggigian luar
(cutaway view of internal gear pump ).
- Roda gigi yang kecil disebut roda pinion.
- Roda gigi yang besar digerakkan oleh rotor.
Penggunaan :
- Zat cair tidak boleh mengandung zat padat atau zat
yang korosif
- Baik untuk memompa zat cair mempunyai pelumasan
yang baik.

79
2) Pompa Dinding
Cara Kerja :
Pompa berporos tunggal ini mempunyai sebuah rotor
yang berbentuk silinder dengan aluran-aluran lurus pada
sekelilingnya. Kedalam saluran dimasukkan sudu-sudu
lurus yang dapat bergerak secara radial dengan medah
didalamnya. Oleh gaya centrifugal yang terjadi ketika
rotor berputar, sudu-sudu akan tertekan kedinding dalam
rumah pompa dan terjadi ruang-ruang dalam rumah
pompa yang terpisah satu sama lain. Rotor ditempatkan
exentris dalam rumah pompa yang berbentuk silinder.
Dengan demikain pada tiap putaran mula-mula terjadi
pembesaran antar sudu dan kemudian pengecilan oleh
sebab itu berturut-turut diperoleh kerja isap

3) Pompa Ulir
Pompa ulir bisa terdiri dari sebuah atau beberapa
poros uliran. Oleh gerak putar poros ulir zat cair dapat
mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini hanya dapat
digunakan tekanan lawan (pengeluaran) yang rendah
dan zat cair yang kental.
Penggunaan :
Sama halnya dengan pompa roda gigi pompa ulir cocok
untuk zat cair yuang bersih (tidak mengandung padatan)
dan baik untuk memompa zat pelumas.

80
b. Pompa Desak Gerak Bolak-balik
Pada pompa ini gerak putar dari mesin penggerak
diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak plunyer dan
membran.
Jenis pompa desak gerak bolak-balik dapat dibedakan
menjadi 3 :
1) Pompa torak
2) Pompa plunyer
3) Pompa membrane

Pompa Torak
Pompa torak merupakan bagian terbesar dari kelompok
pompa desak dengan gerak bolak-balik. Pompa torak
dapat dibagi lagi menjadi :
- Menurut cara kerjanya
a) Pompa torak kerja tunggal
b) Pompa torak kerja ganda
- Menurut jumlah silinder
a) Pompa torak silinder tunggal
b) Pompa torak silinder banyak.

a) Pompa Torak Silinder Tunggal Dan Kerja


Tunggal
Dengan menarik ke atas dan
menekan ke bawah engkolnya, maka batang
torak dan torak bergerak naik turun. Bila
torak bergerak ke atas, zat cair terisap oleh
katup yang paling bawah (katup isap). Jika
torak bergerak ke bawah, katup isap akan
tertutup dan zat cair tertekan ke atas torak melalui katup
atas (katup kempa). Bila torak bergerak ke atas maka katup

81
kempa akan tertutup dan pompa mengeluarkan cairan.
Secara bersamaan katup isap membuka kembali dan zat
cair diisap lagi untuk penyerahan berikutnya

b) Pompa Torak Satu Silinder Kerja Ganda

Pompa ini mempunyai sebuah silinder,


sebuah torak, dua buah katup isap (Z1 dan Z2)
dan dua buah katup kempa (P1 dan P2)
Cara kerja :
Bila torak bergerak ke kanan, maka katup isap Z1
akan menutup dan katup kempa P2 akan
membuka. Zat cair yang berada disebelah sisi
kanan torak dikempakan ke saluran kempa
melalui katup kempa P2. Disebelah kiri katup
kempa P1 akan menutup dan katup isap Z1
akan membuka. Zat cair diisap kedalam
silinder meialui katup isap Z1. Bila sesudah itu
torak bergerak ke kiri, maka katup-katup yang
tadinya membuka akan menutup dan yang
tadinya menutup akan membuka. Dengan
demikian pompa ini bekerja ganda.

Aliran volume pada pompa torak (qv)


• qv pada pompa (torak kerja tunggal)

82
qv rata-rata = 0,319 qv maks.
• qv pada pompa torak silinder tunggal kerja
ganda.

qv rata-rata = 0,638 qv maks


Untuk memperoleh aliran zat cair yang lebih
konstan, pompa torak sering pula
dilaksanakan dengan banyak silinder,
dengan kerja ganda.
• qv pada pompa torak tiga silinder, kerja ganda.

Aliran volume (qv) pada pompa torak kerja


tunggal tergantung pada garis tengah torak
(D), panjang langkah torak (S), dan jumlah
langkah torak (n) :
π
qv = D 2 .s.N
4
Aliran volume (qv) Pompa torak kerja ganda,
pada prinsipnya dapat. digunakan rumus yang
sama, akan tetapi pada pompa kerja ganda

83
harus diperhatikan adanya batang torak, arus
volume pada salah satu sisi torak menjadi
lebih sedikit. Bila garis tengah batang = d,
maka pada satu sisi, luas torak yang bekerja
π
dikurangi dengan d 2.
4
π  π π 
qv =  D 2 .s.N  +  D 2 .s.N − d 2 .s.N 
4  4 4 
π 
[
qv =  .s.N  + 2 D 2 − d 2 ]
4 
b. Pompa Centrifugal

Cara Kerja :
Dalam bentuk yang paling sederhana, pompa
sentrifugal terdiri dari sebuah kipas yang dapat berputar
dalam rumah pompa. Rumah pompa dihubungkan dengan
saluran isap dan kempa. Kipas terdiri dari dua buah cakra
dan diantaranya terdapat sudu-sudu. Terhadap arah putaran,
sudu-sudu itu biasanya dibengkokkan ke belakang. Sebelum
pompa dijalankan, rumah pompa dan saluran isap harus diisi
dengan zat cair. Untuk menjaga agar zat. cair jangan sampai
mengalir ke saluran isap ke dalam sumber air, maka dibawah
saluran isap dipasang sebuah katup kaki. Bila kipas diputar
dengan cepat, maka sudu akan memberikan gerak putar pada
zat cair yang berada di dalam kipas. Gaya sentrifugal yang
terjadi mendorong zat cair ke jurusan keliling sebelah luar kipas.
Karena itu pada lubang pemasukkan C pada kipas timbul ruang

84
kosong, dengan lain perkataan, terjadi hampa udara,
sedangkan sumber zat cair mempunyai tekanan atmosferis,
sehingga zat cair dalam saluran isap masuk dan titik C teisi
kembali.
Pada keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah
pompa dengan tekanan dan kecepatan tertentu. Dalam rumah
pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa, sehingga tejadi
perubahan kecepatan menjadi tekanan. Oleh tekanan ini zat cair
dikempakan.
Kelebihan pompa sentrifugal :
a. Pada aliran volume yang sama, harga pembeliannya lebih
murah
b. Tidak banyak bagian yang bergerak (tidak ada katup), jadi
biaya pemeliharaan lebih murah.
c. Lebih sedikit memerlukan tempat
d. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberikan kemungkinan
untuk penggerakan langsung oleh sebuah elektromotor.
e. Jalannya tenang, sehingga pondasi dapat dibuat ringan
f. Bila konstruksinya disesuaikan, memberikan kemungkinan
untuk mengejakan zat cair yang mengandung kotoran
g. Aliran zat cair tidak terputus-putus.

Kekurangan
a. Rendemen lebih rendah terutama pada volume yang kecil
dan daya dorong yang besar.
b. Kurang cocok untuk zat cair yang kental, terutama pada
volume yang kecil.
Kemampuan head yang ditimbulkan oleh pompa jenis ini
sampai 300 ft. Pompa ini akan bekerja pada efisiensi yang baik
bila putaran spesifik (Ns)berkisar antara 60 – 300. Untuk head
yang lebih tinggi pompa ini tidak ekonomis karena pompa harus

85
beroperasi pada putaran yang tinggi atau θ impeller yang besar.
Multistage sentrifugal pump :
- Untuk memompa cairan dengan head yang tinggi (single
stage tidak ekonomis)
- Head sampai 3000 psia, kapasitas pemompaan 3000 gallon
/ menit
- Terdiri atas :
• Beberapa impeller yang dipasang seri pada satu poros
• Total head yang ditimbulkan = jumlah pressure head
yang dihasilkan oleh tiap impeller
• Kapasitas pompa = kapasitas yang melalui satu impeller

c. Single Suction Dan Double Suction Pump


Klasifikasi dari jenis pompa ini berdasarkan apakah
impeller tersebut menerima cairan (umpan) dari satu sisi atau
dua sisi. Untuk kapasitas pemompaan yang besar dengan head
yang rendah, biasanya pada harga Ns kurang dari 300 (dipakai
pompa jenis double suction pump).
Pada pompa double suction.
- Dalam satu "as" dipasang dua impeller yang dalam posisi
back to back, sehingga impeller pompa ini ekivalen dengan
dua single suction impeller.
- Head yang dihasilkan sama dengan head yang ditimbulkan
oleh satu impeller untuk diameter dan perputaran pompa
sama.
- Kapasitas pompa ini = jumlah kapasitas dari masing-masing
impeller.

d. Pompa Pancar (Jet Pumps)

86
Pada pompa pancar digunakan zat
cair atau gas yang mempunyai tekanan
rendah untuk mengangkut zat cair atau gas
yang lain. Pompa pancar ini bisa untuk
menyemprotkan cairan atau bisa untuk
membuat vacum.
Cara kerja :
Pada A dimasukkan motive fluid (zat cair, uap
atau udara), karena luas penampang makin
kecil maka aliran motive fluid sangat cepat,
hal ini menyebabkan hampa udara (penurunan tekanan) dalam
ruang B. Karena itu cairan atau gas yang akan diangkut disedot
dari dalam pipa pancar (pada titik C) terjadi pertukaran energi
antara motive fluid dan fluida yang diangkat. Pada D energi
kecepatan campuran diubah menjadi tekanan.
Kegunaan :
Pompa pancar antara lain dapat digunakan untuk keperluan,
sbb :
a. Sebagai pompa vacum (pompa udara)
b. Untuk membuang zat yang kotor. Bahan dari pompa pancar
dapat disesuaikan dengan bahan yang akan diangkut.
c. Untuk memompakan air ke atas dari tempat yang sangat
dalam. Pada kegunaan ini pompa pancar ditempatkan di
bawah dekat sumber. Sebagian air dari pompa yang terakhir
dikembalikan ke pengisap dalam dan bertugas sebagai
motive fluid
d. Untuk meningkatkan tekanan. Dari peningkatan tekanan ini
akan terjadi penurunan aliran volume.
Pompa pancar tidak memiliki bagian-bagian yang bergerak
sehingga pengausan sedikit terjadi dan tidak membutuhkan
pemeliharaan.

87
2. Hubungan Paralel dan Hubungan Seri
Pada suatu pemompaan kadang-kadang dibutuhkan aliran
volume atau head yang lebih besar dari pada yang mungkin
divapai dari sebuah pompa tertentu. Dalam hal demikian diperlukan
dua buah pompa atau lebih untuk bekerja sama.
Untuk ini dibedakan menjadi dua hubungan :
a. Hubungan paralel pompa
b. Hubungan seri pompa.

a. Hubungan Paralel
- Pada hubungan paralel beberapa buah pompa dihubungkan
pada saluran kempa yang sama.

- Untuk menjaga agar jangan sampai sebuah pompa


mengempa kembali zat cair ke saluran isap pompa yang
lain, bila pompa tersebut rusak, maka perlu memasang
sebuah katup.
- Hubungan paralel dapat dilakukan untuk pompa-pompa yang
sejenis atau yang tidak sejenis.
Contoh : Hubungan paralel dari 2 pompa yang sejenis.
Dua pompa yang sejenis pada tinggi kempaan secara
manometris yang sama menghasilkan kuantitas zat cair yang
sama besar, menjadi dua kali lebih besar dari pada satu pompa.

88
b. Hubungan Seri
- Pada hubungan seri, setelah zat cair melalui sebuah pompa
kemudian dibawa ke pompa berikutnya.

- Hubungan seri dapat digunakan untuk pompa sejenis atau


pompa-pompa yang tidak sejenis.
Contoh : Hubungan seri dari dua pompa sejenis.
Aliran volum dari dua pompa yang dihubungkan seri sama
dengan aliran volum satu pompa, tetapi tinggi kempaan
manometris (Head) menjadi dua kali lebih besar.

3. Bahasan Kuantitaif Dari Pompa


a. Pemasangan pompa
Dalam operasi pemompaan, pemasangan pompa ada 2 cara
yaitu :
1) Suction head system

89
hd = Total discharge head
hs = Total suction head
Total head pada sistem ini = H = hd – hs
2
PA VA
hs = + zA + − FAP
ρg zg
2
PB VB
hd = + zB + − FBP
ρg zg

2) Suction Lift system


hs = total suction life
hd = total discharge head
total head pada sistim ini =
H = hs + hd
2
PA VA
hs = + zA + + FAP
ρg zg
2
PB V
hd = + z B + B + FBP
ρg zg

b. Proses Kavitasi
Bila pompa centrifugal beroperasi pada kapasitas yang
besar, maka tekanan zat cair pada bagian pemasukan menurun
bila tekanan itu lebih kecil dari P* (tekanan uap murni cairan)
mengakibatkan zat cair tersebut menguap membentuk
gelembung karena terjadi uap, volume membesar. Pada waktu
butir-butir air / uap memasuki sudu (pada tempat pengeluaran),
tekanan akan naik maka uap menjadi cair lagi volume mengecil.
Perubahan volume yang tiba-tiba dapat merus performance
pompa dan pompa itu sendiri. Proses ini disebut proses kavitasi.

c. N.P.S.H. (Net Positive Suction Head)

90
Ialah tekanan Absolute pada bagian suction yang
dinyatakan dalam tekanan feed cairan yang dipompa, diatas
tekanan uap murni cairan yang dipompa, pada suhu
pemompaan.

P  Po
(NPSH) A =  1 + z1 − F1P  −
 ρ g  ρ g
Faktor ini sangat mempengaruh terhadap pemilihan
pompa dari operasi pemompaan, terutama untuk memompa
cairan yang mempunyai suhu relatif tinggi atau yang mudah
menguap.
Ada dua jenis NPSH
1) NPSH Available (NPSH) A
Harga (NPSH) A ini dapat dihitungan berdasarkan kondisi
operasi pemompaan yang dipakai.
P  Po
(NPSH) A =  1 + z1 − F1P  −
 ρ g  ρ g
2) NPSH yang diperlukan = (NPSH) R
Ini merupakan head zat cair yang diperlukan untuk setiap
aliran zat cair yang dikehendaki, yang mengalir dari bagian
suction ke sudu pompa tanpa adanya penguapan. Besarnya
(NPSH) R ini biasanya diberikan oleh pabrik dalam bentuk
grafik.

91
Besarnya (NPSH) A minimal harus 2 ft lebih besar dari
besarnya (NPSH) R yang diberikan oleh pabrik.
Besarnya (NPSH) R berbanding kuadrat dengan RPM :
2
( NPSH ) R . 2 N2
= 2
( NPSH ) R .1 N1
d. Power Pompa
Hydraulic horsepower (teoritis horpower)
Hp (gal / min)
= dengan Hp = total dynamic head, lb/in2

Brake horsepower (Actual horsepower)


= power sebenarnya yang dikonsumsi oleh pompa (teoritis +
power yang hilang).
e. Randemen dalam pemompaan (Efficiency)
1) Randemen hidrolis
Sebagai akibat dari kerugian pusaran, kerugian
gesek, kerugian tumbukan dan sebagai akibat dari gesekan
dalam zat cair, maka tekanan pembawa naik secara
manometris pompa lebih rendah dari pada tekanan
pembawa naik secara teoritis. Oleh sebab itu sebagian dari
daya yang dimasukkan akan hilang. Randemen hidrolik = ηh
= head yang ditunjukkan oleh manometer dibagi head teoritis
H th − hydroulisis losses H
ηh = = man
H th H th
H th = head theoritis
H man = jumlah penunjukkan head yang diberikan oleh
alat ukur.
Hydroulis losses = kehilangan head sepanjang bagian
suction dan discharge.
ηh = 0.75 - 0.95

92
2) Randemen Volumetris
Ini disebabkan karena adanya kebocoran sepanjang
Qe
poros : ηv =
Qth
Qe = kapasitas effective (kapasitas sesungguhnya)
Qth = kapasitas theoritis.
ηv = 0,9-0,98.
3) Randemen mekanis
Sebagian dari daya yang dimasukkan akan hilang
oleh gesekan pada bantalan, tabung paking dan gesekan
roda. Gesekan roda adalah hambatan yang dialami kipas
ketika berputar dalam zat cair yang ada disekitarnya.
Randemen mekanis memberikan perbandingan antara daya
yang dibutuhkan pompa secara teoritis dan daya yang
benar-benar dibutuhkan poros.
Ni
ηm =
Ne
Ni = power yang diambil oleh fluida
Ne = power effective yang d~berikan pada poros.
ηp = Randemen jumlah = ηh . ηv . ηm
ηp = 0,5-0,8
pompa = ηh . ηv . ηm
hydroulic hp
Rendemen pompa total = efisiensi pompa =
brake hp

4) Randemen Motor
Dalam motor penggerek, dalam transmisi dan sebagainya
terjadi kerugian.
Pporos
η motor =
Pelektrik

93
p elektrik = daya elektrik
p motor = daya yang dikerjakan oleh poros

f. Putaran Spesifik (Ps)


Adalah putaran (rpm) pompa standart yang menghasilkan
kapasitas sebesar satu galon per menit (gpm) dengan head
sebesar 1 ft, dimana pompa tersebut mempunyai impeler yang
geometris similar dengan pompa lain yang ditinjau.
Pompa yang geometris similar
 n . s (Q ) 0 . 5   n (Q) 0 . 5 
 s
3/ 4
 = 3/ 4 
;Qs = 1 gpm ;Hman s = 1 ft
 H man s   H man 

 n (Q) 0 . 5 
sehingga Ns =  3/ 4 
n = rpm pompa ; Q = gpm ; Hman
 H man 
= ft
 n (Q) 0 . 5 
Satuan lain ns =  3/ 4 
x 3,65
 H man 
n = rpm ; Q = m3/detik ; Hman = meter
Penggunaan ns :
Sebetulnya besarnya harga “ns” tersebut tidak mempunyai arti
secara fisis dalam kenyataan praktisnya. Penggunaan ns ada 2
macam :
1) Sebagai “type number”
Bila ns dipakai sebagai type number; maka harga ns
tersebut dihitung pada kondisi pemompaan yang
memberikan efisisensi yang terbaik.
2) Sebagai kriteria number
Dalam perancangan pompa secara similar ns tetap
meskipun rpm, head, dan kapasitas pompa berubah.
Pemilihan jenis pompa didasarkan atas dasar bahasan kualitatif
dan bahasan kuantitatif.

94
Alasan kuantitatif banyak dinyatakan dalam bentuk grafik atau
daftar yang dapat dijumpai dalam berbagai pustaka. (Fungsi
kapasitas (gal/min) dan head fluid (ft).

B. KOMPRESOR
Kompresor berfungsi untuk menangani gas bervolume besar pada
tekanan 10,32 kPa (1,5 lbg/in2) sampai beberapa ratus kPa (lbg/in2).

1. Jenis-jenis Kompresor
Secara umum ada dua jenis kompresor :
a. Continuous flow compressors, terdiri dari :
1) Centrifugal compressor
2) Axial flow compressor

1) Centrifugal compressor
Adalah mesin dengan aliran udara terus-menerus,
tidak seperti Positive Displacement Compressor yang aliran
udara naik turun. Kompresor ini diklasifikasikan sebagai
mesin turbo. Jenis mesin banyak digunakan pada industri
kimia dan minyak. Juga banyak dipakai pada industri besi
dan baja, pipa, booster, dan platform di lepas pantai untuk
kompresor injeksi. Mesin centrifugal mempunyai ukuran lebih
kecil dan menghasilkan getaran yang kecil dari pada Positive
Displacement Compressor.
Aliran udara dalam centrifugal compressor masuk
impeller secara aksial dan keluar secara radial. Fluida
ditekan melalui impeller oleh bilah impeller yang berputar
dengan cepat. Kecepatan fluida diubah menjadi tekanan
secara terpisah dalam impeller dan secara terpisah dalam
difuser stasionari. Sebagian besar kecepatan yang
meninggalkan impeller dikonversi menjadi energi tekanan.

95
Pada umumnya centrifugal compressor digunakan
untuk rasio tekan yang lebih tinggi dan kecepatan aliran
yang lebih rendah dari pada rasio tekan dan kecepatan
aliran pada kompresor aksial. pada centrifugal compresor
satu tingkat berbeda-beda tergantung dengan industri dan
penggunaan.
Untuk mendesain centrifugal compresor seseorang
harus mengetahui kondisi operasi (tipe gas, tekanan, suhu
dan berat molekul) dan dia juga harus mengetahui korosifitas
gas sehingga pemilihan jenis logam bisa dilakukan dengan
tepat.
Fluktuasi gas yang disebabkan oleh ketidakstabilan
proses harus diketahui sehingga kompresor bisa beroperasi
tanpa hentakan.
2) Axial Flow Compressor
Digunakan pada kompresor turbin gas, industri baja
sebagai blast furnace blower, industri kimia untuk pabrik
asam nitrat

Drum tunggal dimana beberapa baris baling-baling


yang mempunyai bagian airfoil bersilangan. diantara baris
baling-baling ada stu baris baling-baling stasioner. Semua
sudut baling-baling dan ruang didesain dengan akurat untuk
menjaga performance dan juga efisiensi yang tinggi

96
Penggunaan multi stage menyebabkan peningkatan
tekanan menyeluruh hingga 30 : 1. efisiensi kompresor axial
lebih tinggi daripada kompresor sentrifugal.
Rasio tekan 1 : 5 – 1 : 15 perstage dan untuk aeroturbin 1,1
– 1,2 perstage
b. Positive Displacement Compressor (PDC)
Merupakan mesin yang mengutamakan volume mesin yang
konstan dengan discharge pressure yang berubah-ubah.
Kompresor ini dibagi dua yaitu :
1) Rotary Compresor (RC)
Merupakan jenis PDC yang mengutamakan volume
mesin yang konstan dengan discharge pressure yang
berubah-ubah. Namun volume hanya dapat divariasi dengan
merubah kecepatan, Bypassing dan wasting kapasitas
pressure.
Discharge pressure akan bervariasi dengan resistensi pada
sisi keluaran pada mesin. RC dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Straight-lobe Type
Beda tekanan hingga : 83 kPa (12 lb f / in2)
Kapasitas : 2,549 x 104 m3 / h (15000 ft3 /
min)
b) Screw Type
Rasio tekanan hingga : 4 : 1 ke atas
Kapasitas : 4,284 x 104 m3 / h (25000 ft3 /
min)
Lihat gambar 10.80 Perry’s

97
c) Sliding Vane
Beda tekanan hingga : 0,86 MPa (125 lb f / in2)
Kapasitas : 3,4 x 103 m3 / h (2000 ft3 / min)
Lihat gambar 10.81 Perry’s

d) Liquide Piston Type


Beda tekanan hingga : 0,52 MPa (75 lb f / in2)
Kapasitas : 6,8 x 103 m3 / h (4000 ft3 / min)
Lihat gambar 10.81 Perry’s

98
2) Reciprocating Compresor (RC)
Lebih banyak digunakan ketika head tekanan tinggi
dan diperlukan pada aliran udara rendah.
RC dilengkapi dengan single stage atau multi stage.
Jumlah stage ditentukan oleh rasio kompresi P 2 / P 1. Rasio
kmpresi biasanya terbatas sampai 4, meskipun kompresor
kapasitas rendah dilengkapi denganrasio kompresi 8 dan
bahkan lebih tinggi.

2. Pertimbangan Pemilihan Konfigurasi Kompresor


Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika memilih konfigurasi
untuk memenuhi kebutuhan pabrik sebagai berikut :
a. Intercooling antar stage bisa mengurangi tenaga yang
dibutuhkan
b. Back-to-back impeller memungkinkan daya tolak rata yang
seimbang dan mengurangi overlouding (bearing) daya tolak
c. Masukan dingin atau keluaran panas di tengah proses
d. mengurangi masalah oil-seal dari pelumasan
e. Masukan dan keluaran tunggal mengurangi masalah
pemipaan
f. bagian luar
g. Dalam pesawat keseimbangan (planer balance) yang mudah
h. diakses dan bisa mengurangi waktu penyeimbangan medan
i. Bagian casing panas dan dingin yang saling berdekatan
akan
j. mengurangi gradien panas dan oleh karenanya mengurangi
distorsi case
k. Casing yang terpisah secara horizontal lebih mudah dibuka
untuk pemeriksaan daripada casing yan trpisah secara
vertical yang mengurangi waktu pemeliharaan

99
l. Rotor gantung menimbulkan masalah pensejajaran yang
lebih mudan karena pensejajaran shaft-end hanya
diperlukan pada kopling antara kompresor dan driver
m. Kompresor yang lebih kecil dengam tekanan tinggidengan
kerja yang sama akan mengurangi masalah pada landasan
mesin tetapi akan sangat mengurangi masalah jangkuan
operasional

Konfigurasi Kompresor

100

Anda mungkin juga menyukai