Anda di halaman 1dari 4

D.

BIDAN DELIMA SEBAGAI UPAYA PELAYANAN BERKUALITAS

1. Latar Belakang

Pelayanan bidan di Indonesia mempunyai akar yang kuat sejak zaman Belanda, dan mengalami pasang
surut Sepanjang zaman kemerdekaan terutama sitinjau dari segi penyelenggaraan pendidikan sebagai
institusi yang mempersiapkan bidan sebelum diterjunkan untuk memberikan pelayanan di masyarakat.
Riwayat pendidikan bidan di Indonesia sangat fluktuatif dan mengalami pasang surut, dengan sendirinya
menghasilkan kinerja pelayanan bidan yang bervariasi.

Kemajuan dunia global yang pesat baik di bidang teknologi informasi, pengetahuan dan teknologi
kesehatan termasuk kesehatan reproduksi berdampak pada adanya persaingan yang ketat dalam bidang
pelayanan kesehatan. Tuntutan masyarakat pada saat ini adalah pelayanan yang berkualitas, aman,
nyaman, dan terjangkau. Hal ini mendorong bidan untuk siap, tangap serta mampu merespon dan
mengantisipasi perubahan /kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Untuk hasil yang optimal dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak, penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tersebut hasur memenuhi setidak-tidaknya tiga syarat utama yakni : tercapai (accesible),
terjangkau (affordable), bermutu ( quality ). Bagai mana dengan bidan/ Bisma prakti swasta ( BPS )

Pelayanan yang bermutu adalah pelayanan yang disatu pihak memuaskan klien dan dinilai pihak
diselenggarakan sesuai dengan standar dan kode etik profesi. Standar pelayanan adalah pernyataan apa
yang seharusnya dilakukan (dalam pelayanan kesehatan tertentu ) untuk memperoleh hasil yang
diinginkan atau pengertian lainnya adalah rumusan tentang tingkat kinerja yang disepakati bersama yang
mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan

Pengertian mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang/ jasa yang didalamnya
terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna ( ISO 8402, 1986
), mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984 )

Disisi lain IBI sebagai organisasi profesi yang dalam tujuan filosofisnya melakukan pembinaan dan
pengayoman bagi anggotanya juga terus berupaya untuk mencari terobosan guna tercapainya
peningkatan profesionalisme para anggotanya.

Bidan delima merupakan suatu cap atau note yang menginformasikan kepada masyarakat bahwa bidan
tersebut berbeda dengan bidan biasa. Bidan delima telah melalui kualifikasi dan penjaminan mutu
pelayanan oleh pemerintah.

Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan memiliki kewenangan untuk memberikan
pelayanan kebidanan ( kesehatan reproduksi ) Kepada perempuan remaja putri, calon pengantin, ibu
hamil, bersalin, nifas, masa interval, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir, anak Balita dan pra
sekolah. Selain itu bidan juga berwenang untuk memberikan pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan untuk memberikan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan masyarakat.
Peran aktif bidan dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sudah sangat diakui
Oleh semua pihak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 66% persalinan, 93% kunjungan antenatal
(K1), 80% dari pelayanan keluarga berencana dilakukan oleh bidan. Peranan bidan dalam pencapaian
53% prevalensi pemakaian kontrasepsi, 58% pelayanan kontrasepsi suntik dilakukan oleh bidan praktek
swasta dan 25% pemakai kontrasepsi pil, 25% IUD dan 25% implant dilayani oleh bidan praktek swasta,
(statistik kesehatan, 2001).

Dari tahun ke tahun pemerintahan masyarakat terhadap peran aktif bidan dalam memberikan pelayanan
terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi bidan di tengah masyarakat semakin
memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan

Berdasarkan hal inilah bidan di tuntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan reproduksinya termasuk pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas berkualitas pelayanan
yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu,
mencapai tujuan millenium development goal's dalam rangka mempercepat penurunan kematian ibu
maka salah satu cara yang dilakukan oleh organisasi profesi dalam mempersiapkan bidan yang
berkualitas yaitu melalui program bidan delima.

2. Konsep Bidan Delima

Pengertian

Bidan delima adalah suatu program terobosan strategi yang mencakup :

A. Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup keluarga berencana (KB) dan
kesehatan reproduksi

B. Merk dagang/brand

C. Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan memiliki hak paten

D. Rekruitmen bidan delima ditetapkan dengan kriteria, sistem, dan proses baku yang harus dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan.

E. Menganut prinsip pengembangan diri atau self development dan semangat tumbuh bersama melalui
dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat memuaskan klien
berserta keluarganya.

F. Jaringan yang mencakup seluruh bidan praktek swasta dalam pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi.

3. Dasar Hukum

a. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

b. Anggaran Dasar IBI Bab II pasal 8 dan anggaran rumah tangga IBI Bab III pasal 4
c. Kemenkes No. 900/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan

d. SPK ( Standar Pelayanan Kesehatan ) IBI 2002

4. Persamaan dan Perbedaan Bidan Delima dengan Bidan Lain

Ikatan bidan Indonesia (IBI) rampak terus berpacu untuk menjadi bidan yang profesional. Karenanya, IBI
mulai meluncurkan bidan delima, sebagai bukti telah berhasil " melahirkan" para bidan berkualitas, non
bidan delima tidak masuk dalam IBI.

Perbedaan karir bidan bersifat pemerintah dan non pemerintahan hanya pada masalah penghasilan yang
didapat dan ada tidaknya jenjang karir. Tempat kerja pelayan bidan ada di RS, Puskesmas, BPS .

5. Tahap - tahap Bidan Delima

a. Unit Bidan Delima pusat

b. Unit Bidan Provinsi / Daerah

 Pertemuan penjajakan : tim PD + Pelatih Provinsi


 Pertemuan persiapan : tim PD + pelatih provinsi + PC ( 2 hari )
 Pemantapan manajemen : tim PD + pelatih provinsi + PC ( 2 hari )

6. Manfaat Bidan Delima

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan berpartisipasi sebagai bidan delima yang tentunya akan
mendukung performa dan identitas profesional bidan praktek swasta, diantarnya adalah :

 Kebanggaan profesional
 Kualitas pelayanan meningkat
 Pengakuan organisasi profesi
 Pengakuan masyarakat
 Cakupan klien meningkat
 Pemasaran dan promosi
 Penghargaan bidan delima
 Kemudahan lainnya

Manfaat lainnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi BPS

 Mendapatkan pembinaan dan penghargaan untuk meningkatkan kualitas


 Mendapatkan fasilitas - fasilitas seperti : buku panduan, papan nama, lencana bidan delima,
sertifikat, alat bantu kerja, media konseling, prosedur tetap pelayanan klinis, panduan kajian
mandiri, poster dan leaflet.

2. Bagi Masyarakat

 Mengetahui tempat pelayanan yang berkualitas


 Mendapatkan pelayanan yang berkualitas
 Memperoleh harga yang terjangkau

3. Denda / Dinkes

 Pembinaan BPS sesuai standar


 Masyarakat terayomi
 Mengetahui jumlah BPS berkualitas

4. Organisasi Profesi

 Pembinaan operasional
 Pembinaan anggota
 Desiminasi informasi
 Pemantauan kualitas pelayanan

7. Persyaratan Bidan Delima

 BPS yang mempunyai surat ijin praktik bidan ( SIPB )


 Bersedia membayar iuran bidan delima
 Bersedia membantu BPS lain
 Bersedia mencari semua ketentuan program

8. Pelaksanaan Bidan Delima

 Strategi
Menggalang upaya terpadu dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme bidan
praktek swasta dengan :
 Menyiapkan pengelolaan program bidan delima di setiap jenjang kepengurusan IBI
 Mengembangkan jaringan pelayanan bidan delima yang dirancang secara sistematis sesuai
dengan standar kualitas pelayanan yang baku
 Mensosialisasikan program bidan delima yang berprestasi.
 Meluncurkan program pemasaran bidan delima untuk meningkatkan minat masyarakat
menggunakan jejaring pelayanan bidan delima
 Implementasi
 Komponen penggerak
Komponen pengerak program adalah fasilitator dan unit pelaksana bidan delima. Fasilitator
merupakan orang terdepan dan Pioneer dalam pengembangan program bidan delima di
lingkungan masing-masing. Fasilitator dipilih dan ditunjuk oleh pengurus cabang untuk
melaksanakan rekru

Anda mungkin juga menyukai