Anda di halaman 1dari 8

DIABETES MELLITUS TIPE 2

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

Dr. Liawaty Tarigan


UPT. PUSKESMAS
SALAM NIP.1974100120060420
02

1. Pengertian Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 adalah kumpulan gejala yang


ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin
(resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.

2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan


yang tepat pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Salam Nomor

Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2

4. Referensi Pedoman Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer, Depkes RI, dirjen Bina Upaya Kesehatan
2014.

5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien

c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah pasien


mengalami rasa lapar berlebih (polifagia), buang air kecil
berlebihan (polyuria), rasa haus berlebih (polidipsi),
penurunan berat badan yang tidak jelassebabnya, serta
keluhan lainnya seperti lemah badan, gatal, kesemutan di
ujung ekstermitas, mata kabur, luka yang sulit sembuh,
disfungsi ereksi pada pria dan pruritus vulva pada wanita.

d. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, factor risiko


seperti, riwayat penyakit DM di keluarga, mengalami
hipertensi, riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000
gram atau pernah didiagnosis DM Gestasional, perempuan
dengan riwayat PSCOS (polycystic ovary syndrome), riwayat
GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT (Toleransi
Glukosa Terganggu), serta aktivitas jasmani yang kurang.

e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah

f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien

g. Perugas mengukur nadi pasien

h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, melakukan


penilaian berat badan, melakukan pemeriksaan mata,
apakah pasien mengalami penurunan visus, lensa mata
buram, serta melakukan pemeriksaan ekstermitas berupa
uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen.

i. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil


pemeriksaan.

j. Petugas menginstruksikan pasien untuk mengikutipola


makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan
jasmani yang teratur, melakukan pemantauan glukosa
darah.

k. Petugas menulis resep untuk pengobatan diabetes mellitus


tipe 2:

 Farmakologis

Cara pemberian OHO, terdiri dari :

1. OHO dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respon
kadar gula darah, dapat diberikan sampai dosis
optimal

2. Sulfonylurea : 15-30 menit sebelum makan

3. Metrofin : sebelum/pada saat/sesudah makan


4. Penghambat glukosiade (Acarbose): bersama
makan suapan pertama

 RencanaTindakLanjut

Tindak lanjut adalah untuk pengendalian kasus DM


berdasarkan parameter berikut :

Baik Sedang Buruk

Glukosa darah 80-99 100- ≥126


puasa (mg/dl) 125

Glukosa darah 80- 145- ≥180


2 jam (mg/dl) 144 179

A1C (%) <6,5 6,5-8 ≥8

Kolestrol total <200 200- ≥240


(mg/dl) 239

Kolestrol LDL <100 100- ≥130


(mg/dl) 129

Kolestrol HDL Pria>4


(mg/dl) 0

Wanit
a>50

Trigliserida <150 150- ≥200


(mg/dl) 199

IMT (kg/m3) 18,5- 23-25 >25


23

Tekanan Darah ≤130/ >130- >140/9


(mmHg) 80 140 / 0
>80-90

 Konseling dan Edukasi

1. Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh, tetapi


dapat dikontrol.

2. Gaya hidup sehat perlu diterapkan pada


penderita misalnya olahraga, menghindari rokok,
dan menjaga pola makan.

3. Pemberian obat jangka panjang dengan control


teratur setiap 2 minggu.

k. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi


pada rekam medic pasien

l. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.

6. Ruangterkait RuangPemeriksaanUmum

7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


DIABETES MELLITUS TIPE 2
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
DAFTAR Halaman :
TILIK

Dr. Liawaty Tarigan


UPT. PUSKESMAS
SALAM
NIP.197410012006042002
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku

1. Apakah petugas memanggil pasien sesuai


nomor urut?

2. Apakah petugas melakukan anamnesa pada


pasien?

3. Apakah petugas menanyakan keluhan utama


pasien, apakah pasien mengalami rasa lapar
berlebih (polifagia), buang air kecil berlebihan
(polyuria), rasa haus berlebih (polidipsi),
penurunan berat badan yang tidak
jelassebabnya, serta keluhan lainnya seperti
lemah badan, gatal, kesemutan di ujung
ekstermitas, mata kabur, luka yang sulit
sembuh, disfungsi ereksi pada pria dan
pruritus vulva pada wanita.
4. Apakah petugas menanyakan perjalanan
penyakit, factor risiko seperti, riwayat
penyakit DM di keluarga, mengalami
hipertensi, riwayat melahirkan bayi dengan
BBL > 4000 gram atau pernah didiagnosis DM
Gestasional, perempuan dengan riwayat
PSCOS (polycystic ovary syndrome), riwayat
GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) /
TGT (Toleransi Glukosa Terganggu), serta
aktivitas jasmani yang kurang.

5. Apakah petugas melakukan pemeriksaan


tekanan darah?

6. Apakah petugas mengukur nadi pasien?

7. Apakah petugas mengukur suhu tubuh


pasien?

8. Apakah petugas melakukan penilaian berat


badan, melakukan pemeriksaan mata, apakah
pasien mengalami penurunan visus, lensa
mata buram, serta melakukan pemeriksaan
ekstermitas berupa uji sensibilitas kulit
dengan mikrofilamen.

9. Apakah petugas menegakan diagnose


berdasarkan hasil pemeriksaan

10. Apakah petugas menginstruksikan pasien


untuk mengikuti pola makan sehat,
meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan
jasmani yang teratur, melakukan pemantauan
glukosa darah
11. Apakah petugas menulis resep untuk
pengobatan DM tipe 2:

Farmakologis: Cara pemberian OHO, terdiri


dari : OHO dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respon
kadar gula darah, dapat diberikan sampai
dosis optimal, Sulfonylurea : 15-30 menit
sebelum makan, Metformin : sebelum/pada
saat/sesudah makan, Penghambat glukosiade
(Acarbose): bersama makan suapan pertama

Rencana Tindak Lanjut: tindak lanjut adalah


untuk pengendalian kasus DM berdasarkan
parameter berikut :

Baik Sedang Buruk

Glukosa 80-99 100-125 ≥126


darah puasa
(mg/dl)

Glukosa 80-144 145-179 ≥180


darah 2 jam
(mg/dl)

A1C (%) <6,5 6,5-8 ≥8

Kolestrol <200 200-239 ≥240


total (mg/dl)

Kolestrol <100 100-129 ≥130


LDL (mg/dl)

Kolestrol Pria>4
HDL (mg/dl) 0

Wanita
>50

Trigliserida <150 150-199 ≥200


(mg/dl)

IMT (kg/m3) 18,5- 23-25 >25


23
12. Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi pada rekam medik
pasien?

13. Apakah petugas menulis hasil diagnosa pada


buku register?

CR: …………………………………………%.

Bandung,……………………

Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai