Anda di halaman 1dari 3

LEPRA

No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/1

UPT.
Dr. Liawaty Tarigan
PUSKESMAS
SALAM NIP.197410012006042002
1. Pengertian Lepra atau kusta adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Saraf perifer
sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius
bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien lepra.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tahun

4. Referensi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia, 2007, Hal. 73-88.

5. Langkah - 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


langkah 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah terdapat lesi
hipopigmentasi disertai hilangnya sensasi yang jelas, bisa didapatkan
deformitas.
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Petugas mengukur suhu tubuh pasien
6. Perugas mengukur nadi pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat lesi
hipopigmentasi, sensitifitas rendah, adanya deformitas.
8. Petugas melakukan tes BTA dengan melakukan kerokan jaringan kulit
atau usapan pada mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan
bakteri tahan asam.
9. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan BTA
berdasarkan Indeks Bakteri (IB) dengan nilai dari 0 sampai 6+ menurut
RIDLEY:
 0 bila tidak ada BTA dalam 100 lapang pandang (LP)
 1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP
 2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP
 3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP
 4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1LP
 5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
 6+ bila >1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
10. Petugas menulis resep untuk pengobatan penyakit lepra
 DDS (diaminodifenidil sulfon) 1-2mg/kgBB, 1x1 sehari selma 3-6
bulan
 Rifampisin 10mg/kgBB
 Klofazimin 1x50mg setiap hari, atau 100mg selang sehari, atau
3x100 mg setiap minggu.
11. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi pada rekam
medik pasien
12. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.

6. Bagan Alir
memanggil melakukan melakukan
pasien sesuai
anamnesa pada pemeriksaan fisik
nomor urut
pasien

menulis resep menegakan


untuk pengobatan Melakukan
diagnose
simptomatis pemeriksaan BTA
berdasarkan hasil
pemeriksaan

menulis hasil
menyerahkan menulis diagnosa
anamnesa,
resep ke pasien pasien ke buku
pemeriksaan dan
diagnose ke rekam register.
medik

7. Unit BP Umum
Terkait
8. Dokumen Rekam Medis
Terkait
Penyusun : Pemeriksa 1 : Pemeriksa 2 :

Koordinator Pokja UKP Pengendali Dokumen Wakil Manajemen

Anda mungkin juga menyukai